You are on page 1of 5

Firqah dalam Islam Posted on 17 December, 2008 by hotarticle Dalam sejarah Islam telah tercatat adanya firqah-firqah (faham/golongan)

dalam lingkungan umat, dimana satu dengan lainnya bertentangan faham secara tajam dan sulit untuk didamaikan, apalagi disatukan. Hal ini telah menjadi fakta sejarah yang tidak dapat dirubah lagi dan sudah menjadi pengetahuan yang terdapat dalam buku-buku agama terutama buku-buku Ushuluddin. Dalam buku-buku Ushuluddin itu terdapat beberapa nama firqah, antara lain; Syiah, Khawarij, Mutazilah, Qadariyah, Jabariyah, Ahlussunnah wal Jamaah (Sunni), Mujassimah, Bahaiyah, Ahmadiyah, Wahabiyah, Ibnu Taimiyah dan lain-lain. Hal ini tidak terlalu mengherankan karena Nabi Muhammad SAW semasa hidup telah mengabarkan hal ini. Hadits-hadits yang menerangkan tentang adanya firqah-firqah ini antara lain : 1. Bersabda Nabi Muhammad SAW : Bahwasanya siapa yang hidup (lama) di antara kamu niscaya akan melihat perselisihan (faham) yang banyak. Ketika itu pegang teguhlah Sunnahku dan Sunnah Khalifah Rasyidin yang diberi hidayah. Pegang teguhlah itu dan gigitlah dengan gerahammu (HR Abu Daud) 2. Bersabda Nabi Muhammad SAW : Akan ada di lingkungan ummatku 30 orang pembohong yang mendakwakan bahwa dirinya adalah Nabi. Saya adalah Nabi penutup, tidak ada lagi Nabi sesudahku (HR Tarmidzi) 3. Bersabda Nabi Muhammad SAW : Akan keluar suatu kaum akhir zaman, orang-orang muda berfaham jelek. Mereka banyak mengucapkan perkataan Khairil Bariyah (maksudnya firman-firman Allah SWT yang dibawa oleh Nabi). Iman mereka tidak melampaui kerongkongan mereka. Mereka keluar dari agama sebagai meluncurnya anak panah dari busurnya. Kalau orang-orang ini berjumpa denganmu lawanlah mereka (HR Bukhari) Jelas dalam hadits ini bahwa akan ada sekumpulan orang-orang muda yang sok aksi mengeluarkan fatwa-fatwa agama berdasarkan Al Quran dan hadits, tetapi keimanan mereka tipis sekali dan bahkan keimanan itu keluar dari dirinya secepat anak panah meninggalkan busurnya. Maksudnya adalah bahwa mereka banyak berbicara tentang Al-

Quran dan hadits, tetapi mereka tidak melaksanakan tuntunan agama seperti shalat, puasa dll. 4. Bersabda Nabi Muhammad SAW : Ada dua firqah dari ummatku yang pada hakekatnya mereka tidak bersangkut paut dengan Islam, yaitu kaum Murjiah dan kaum Qadariyah (HR Tarmidzi) Firqah Murjiah dan Qadariyah tak ada hubungannya dengan Islam, kata Nabi Muhammad SAW. Naudzubillah! 5. Bersabda Nabi Muhammad SAW : Dari Hudzaifah Rda., beliau berkata, Bersabda Rasulullah SAW : Bagi tiap-tiap ummat ada majusinya, dan majusi ummatku adalah orang yang mengingkari takdir. Kalau mereka mati jangan dihadiri pemakamannya dan kalau mereka sakit jangan dijenguk. Mereka adalah kelompok dajjal. Memang Tuhan berhak memasukkan mereka ke dalam kelompok dajjal (HR Abu Daud) 6. Bersabda Nabi Muhammad SAW : Dari Abi Hurairah Rda., beliau berkata, Bersabda Rasulullah SAW : Telah berfirqahfirqah orang Yahudi atas 71 firqah dan orang Nashara seperti itu pula dan akan berfirqah ummatku atas 73 firqah (HR Tarmidzi) 7. Bersabda Nabi Muhammad SAW : Bahwasanya Bani Israil telah berfirqah-firqah sebanyak 72 millah (firqah) dan akan berfirqah ummatku sebanyak 73 firqah, semuanya masuk neraka kecuali satu. Sahabatsahabat yang mendengar ucapan ini bertanya, siapakah yang satu itu, Ya Rasulullah? Nabi menjawab, Yang satu itu adalah orang yang berpegang (ber-itiqad) sebagai peganganku (itiqad-ku) dan pegangan sahabat-sahabatku (HR Tarmidzi) 8. Bersabda Nabi Muhammad SAW : Demi Tuhan yang memegang jiwa Muhammad di tangan-Nya, akan berfirqah ummatku sebanyak 73 firqah, yang satu masuk surga dan yang lain masuk neraka. Bertanya para sahabat, siapakah firqah (yang tidak masuk neraka) itu, Ya Rasulullah? Nabi menjawab, Ahlussunnah wal Jamaah (HR Thabrani) Hadits yang mengandung arti dan maksud seperti ini juga terdapat dalam buku Al Milal wan Nihal karangan Syahrastani (wafat 1127M/548H) 9. Bersabda Nabi Muhammad SAW :

Akan ada segolongan ummatku yang tetap atas kebenaran sampai hari kiamat dan mereka tetap atas kebenaran itu (HR Bukhari) Melihat hadits-hadits yang sahih ini dapat diambil kesimpulan : 1. Nabi Muhammad SAW mengabarkan sesuatu yang akan terjadi dalam lingkungan ummat Islam secara mujizat, yaitu mengabarkan hal-hal yang akan terjadi. Kabar ini tentu Beliau terima dari Allah SWT. 2. Sesudah Nabi wafat akan ada perselisihan faham yang banyak, sampai 73 faham (itiqad/firqah). 3. Ada segolongan orang-orang muda pada akhir zaman yang sok aksi mengeluarkan dalildalil dari Al-Quran, tetapi keimanan mereka tidak melewati kerongkongannya. 4. Ada dua golongan yang tidak bersangkut paut dengan Islam, yaitu faham Murjiah dan Qadariyah. 5. Ada 30 orang pembohong yang akan mendakwakan bahwa dirinya adalah Nabi, padahal tidak ada lagi Nabi sesudah Nabi Muhammad SAW. Dan ada orang-orang Khawarij yang paling jahat. 6. Di antara 73 golongan itu ada satu yang benar yaitu golongan Ahlussunnah wal Jamaah yang selalu berpegang teguh kepada Sunnah Nabi dan Sunnah Khalifah Rasyidin. 7. Mereka ini akan selalu mempertahankan kebenaran itiqad-nya sampai hari kiamat. Melihat kenyataan sekarang, dan dengan meneliti sejarah perkembangan Islam sejak abad pertama Hijriyah hingga sekarang, apa yang disampaikan Nabi Muhammad SAW telah terjadi dengan nyata. Di dalam buku Bugyatul Mustarsyidin karangan Mufti Sheikh Sayid Abdurrahman bin Muhammad bin Husein bin Umar, yang terkenal dengan gelar BaAlawi, cetakan Mathbaah Amin Abdul Majid Kairo (Mesir) tahun 1960M/1381H, halaman 398, bahwa 72 firqah yang sesat itu bertumpu pada 7 firqah yaitu : 1. Faham Syiah, kaum yang berlebih-lebihan memuja Saidina Ali bin Abi Thalib. Mereka tidak mengakui Khalifah Rasyidin yang lain seperti Khalifah Abu Bakar as-Shiddiq, Khalifah Umar Ibnu Khattab dan Khalifah Utsman bin Affan. Kaum Syiah terpecah menjadi 22 aliran, termasuk di antaranya adalah Kaum Bahaiyah dan Kaum Ahmadiyah Qad-yan. 2. Faham Khawarij, yaitu kaum kaum yang berlebih-lebihan membenci Saidina Ali bin Abi Thalib, bahkan di antaranya ada yang mengkafirkan Saidina Ali. Firqah ini berfatwa bahwa orang-orang yang membuat dosa besar menjadi kafir. Kaum Khawarij terpecah menjadi 20 aliran. 3. Faham Mutazilah, yaitu kaum yang berfaham bahwa Tuhan tidak mempunyai sifat, bahwa manusia membuat pekerjaannya sendiri, Tuhan tidak bisa dilihat dengan

4.

5. 6. 7.

mata dalam surga, orang yang mengerjakan dosa besar diletakkan di antara dua tempat, dan miraj Nabi Muhammad SAW hanya dengan roh saja, dll. Kaum Mutazilah terpecah menjadi 20 aliran, termasuk di antaranya adalah Kaum Qadariyah. Faham Murjiah, yaitu kaum yang memfatwakan bahwa membuat maksiat (kedurhakaan) tidak memberi mudharat jika sudah beriman, sebaliknya membuat kebaikan dan kebajikan tidak bermanfaat jika kafir. Kaum ini terpecah menjadi 5 aliran. Faham Najariyah, yaitu kaum yang memfatwakan bahwa perbuatan manusia adalah makhluk, yaitu dijadikan Tuhan, tetapi mereka berpendapat bahwa sifat Tuhan tidak ada. Kaum Najariyah terpecah menjadi 3 aliran. Faham Jabariyah, yaitu kaum yang memfatwakan bahwa manusia majbur, artinya tidak berdaya apa-apa. Kasab atau usaha tidak ada sama sekali. Kaum ini hanya 1 aliran. Faham Musyabbihah, yaitu kaum yang memfatwakan bahwa ada keserupaan Tuhan dengan manusia, misal bertangan, berkaki, duduk di kursi, naik dan turun tangga dll. Kaum ini hanya 1 aliran saja. Kaum Ibnu Taimiyah termasuk dalam golongan ini, dan Kaum Wahabi adalah termasuk kaum pelaksana dari faham Ibnu Taimiyah.

Jika ditambah dengan 1 aliran lagi yaitu Ahlussunnah wal Jamaah maka menjadi 73 firqah, seperti yang dijelaskan oleh Nabi Muhammad SAW dalam hadits Imam Tarmidzi. (aswaja.net) Sejarah Singkat Firqah Sesat Haddadiyah Sesungguhnya Haddadiyyah merupakan firqah (sekte/pecahan) yang ghuluw (berlebihan dalam bersikap) yang dinisbatkan kepada Abu Abdillah Mahmud bin Muhammad al-Haddad. Orang ini lahir di Mesir tahun 1374 Hijriyyah.Kemudian dia pergi ke Madinah Nabawiyyah, belajar kepada Syaikh Rabi al-Madkhaliy -waffaqahullah- dan para masyayikh Madinah yang lain. Pada awal urusannya, orang ini menampakkan kecemburuan kepada agama dan benci pada kebidahan. Kemudian muncul darinya sikap berlebihan yang ekstrim, membidahkan sejumlah Imam Islam yang kaki mereka tergelincir di dalam permasalahan aqidah seperti Ibnu Hajar, an-Nawawiy, asy-Syaukaniy -semoga Alloh merahmati mereka-. Dia melaknat mereka, dan membidahkan orang yang mendoakan rahmat untuk mereka. Dia juga memfatwakan untuk membakar Fathul Bari karya Ibnu Hajar dan yang seperti ini. Dia juga mencerca Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah, Ibnul Qayyim dan Ibnu Abil Izz -semoga Alloh merahmati mereka-. Dia juga mencerca para ulama Sunnah zaman ini seperti al-Imam Ibnu Baaz, al-Imam al-Albaniy, al-Imam Ibnu Utsaimin, al-Allamah Shalih al-Fauzan, asy-Syaikh al-Luhaidan, dan yang lainnya -semoga Alloh merahmati mereka-. Dia memiliki para pengikut yang mengibarkan bendera sehingga mereka terkenal sebagai: al-Haddadiyyah. Di antara karya tulisnya adalah: 1. Aqidah ibni Abi Hatim wa Abi Zurah. Di dalamnya dia mencela Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah, al-Imam Albaniy dan yang lainnya.

2. Al-Khamis, di dalamnya ada serangan jahat terhadap al-Imam al-Albaniy -semoga Alloh merahmatinya-. 3. Takhrij Ihya Ulumuddin. Dan ini termasuk dari bertolak belakangnya sikap orang ini. Dia memperingatkan manusia dari sebagian kitab-kitab As Sunnah karena sekedar adanya beberapa kesalahan di dalamnya, sementara dia sendiri menulis kitab Takhrij Ihya Ulumuddin tanpa memperingatkan manusia sedikitpun darinya padahal di dalamnya ada banyak kerusakan besar. 4. Al-Muntaqal Athir ringkasan dari Shaidul Khathir milik Ibnul Jauziy yang Mahmud al-Haddad sendiri berkata tentangnya: Dia itu Jahmiy keras. Dia tahu bahwasanya kitab tersebut dari awalnya hingga akhirnya tiada di dalamnya firman Allah, sabda Rasulullah ataupun ucapan Shohabat . 5. Tahqiq al-Jami fil Hatsts ala Hifzhil Ilm Bersamaan dengan serangan-serangannya kepada para Imam Sunnah, tidak terlihat darinya tulisan dalam membantah al-Ikhwanul Muslimin padahal bencana yang mereka timbulkan di negrinya Mesir- banyak sekali. Begitu pula tiada tulisan terhadap firqah Tabligh, begitu pula terhadap para pengagung kuburan, dan juga terhadap firqah Takfir. Daftar Pustaka: - Al-Ajwibatul Mufidah milik Syaikh Shalih al-Fauzan, yang ditulis oleh Jamal bin Furaihan al-Haritsiy - Takhrij Ihya Ulumiddin milik Mahmud al-Haddad. Sumber: Buku Karakter Haddadiyyah dalam Diskusi Ilmiyyah karya Abu Fairuz Abdurrohman bin Soekoyo al-Indonesiy, buku ini telah diidzinkan penerbitannya oleh al-Allamah al-Muhaddits Syaikh Yahya bin Ali al-Hajuri dan telah diperiksa oleh Fadhilatusy Syaikh Abu Abdillah Muhammad bin Ali bin Hizam al-Fadhli al-Badaniy al-Yamaniy dan Fadhilatusy Syaikh Abu Amr Abdul Karim bin Ahmad alUmariy al-Hajuriy al-Yamaniy . Buku asli yang berbahasa Arab bisa diunduh di sini: [ ] Juga telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, menjadi 10 (sepuluh) buku, semuanya bisa diunduh di sini:

You might also like