You are on page 1of 25

Presentasi Praktikum Material Teknik II

Pengujian Jominy Pengujian Impak Pengujian Tarik Pengamatan Makro

1. Pengujian Jomini
Apa Sih Fungsinya??? Hal ini Dilakukan untuk mengetahui kemampuan Material baja setelah dilakukan pengerasan thermal.

Sampel bahan yang di uji


Pribadi A. Holding : 30 Menit B. Temperatur : 800C C. Cooling : Air D. Ukuran Sampel Diameter : 24,2 mm Panjang : 91 mm E. Standar Uji : ASTM Pembanding A. Holding : 30 Menit B. Temperatur : 750C C. Cooling : Air D. Ukuran Sampel Diameter : 25,4 mm Panjang : 105 mm E. Standar Uji : ASTM

Tempat Pendinginan sampel Jominy

Tungku Pemanas

Cara Kerja Pendinginan

Alat Uji Kekerasan Rockwell

Data Yang Didapat Pengujian ST 37


METODE JOMINY (800C)
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Posisi (mm) 4 8 12 16 20 24 28 32 36 40 Kekerasan (kgf)

METODE JOMINI PEMBANDING (750C)


No 1 2 Posisi (mm) 4 8 Kekerasan (kgf) 74 70,05

71 71 70 69 68,5 68 67 67 66 60

3
4 5 6 7 8 9 10

12
16 20 24 28 32 36 40

69
67 67 65 65 64 64 64

Grafik Uji Jomini


76 74 72 70 68 Kekerasan (kgf) pribadi Kekerasan (kgf) pembanding

66
64 62 60 58 4 8 12 16 20 24 28 32 36 40

Analisa
Dari data di atas terlihat data yang amat terlihat perbedaan yang mencolok. Perbedaan itu dapat terjadi akibat adanya pemanasan dengan suhu yang berbeda. Dan pemanasan yang baik atau sering di pakai adalah dengan menggunakan temperatur 800C. Atau dapat dimungkinkan dari kesalahan saat melakukan pengujian. serta ada kesamaan problem pada kedua pengujian yaitu perubahan kekerasan (bertambah keras) pada daerah yang semakin dalam. Dapat dimungkinkan karena : 1. material bahan (alloy) 2. proses pemanasan 3. proses pendinginan

Kesimpulan : Kesimpulan dari penelitian dengan menggunakan alat uji Jominy yaitu semakin dekat jarak sampel dari media pendingin, maka nilai kekerasan akan semakin besar dan semakin jauh jarak sampel dari media pendingin, maka nilai kekerasan akan semakin kecil.

2. Pengujian Impak
Pada dasarnya pengujian impak adalah Berfungsi untuk mengetahui ketangguhan suatu material bahan akan beban kejut tiba-tiba. Ada 2 metode yaitu charpy dan izod. Pada pengujian ini, kita menggunakan metode charpy, cara pengujian dimana specimen dipasang secara horizontal dengan kedua ujungnya berada pada tumpuan, sedangkan takikan pada specimen diletakkan di tengahtengah dengan arah pembebanan tepat diatas takikan.

Data Yang di Dapat


DATA PENGUJIAN IMPAK PRIBADI N T O (C) 1 2 3 4 0 28 50 100 L B T (mm) (mm) (mm) 54,8 55,6 12 12,8 12 12,8 13 13 H Luas (mm) (mm) 8,15 7,8 8 8 97,8 99,84 104 104 () 90 90 90 90 () 4 8 4 4 Energi (joule) 16,987 16,863 16,987 16,987 HI Ket. (J/mm) Permuka an patah 0,173 0,169 0,163 0,163 Getas Getas Ulet Ulet

55,63 13 56 13

DATA PENGUJIAN IMPAK PEMBANDING N T O (C) 1 2 0 28 L B (mm) (mm) 55,3 33 12,9 12,9 T (mm) 12,9 12,9 H (mm) 7,9 7,7 Luas (mm) () () 8 4,5 Energi (joule) 16,86 16,97 HI (J/m m) Ket. Permukaa n patah

101,91 90 99,33 90

0,165 Getas 0,171 Ulet

3
4

50
100

54,75 13
55,75 13

13
13

8
8

104
104

90
90

4,5
7

16,97
16,9

0,163 Ulet
0,162 ulet

Grafik Uji Impak


Grafik Temperatur Terhadap HI
0.174
17.05

Grafik Temperatur Terhadap Energi

0.172 0.17

17

16.95
16.9

HI (Joule/mm)

0.168

Energi (Joule)
0 28 50 100

16.85 16.8 16.75 16.7 16.65 16.6

0.166 0.164 0.162 0.16 0.158

16.55

0.156

16.5

28

50

100

HI Pribadi

HI Pembanding

Energi Pribadi

Energi Pembanding

Analisa Data
Hub. Temperatur Terhadap HI
Dari data yang dapat di baca pada Grafik terlihat terjadi fluktuasi terjadi. Terlihat bahwa HI Pribadi lebih stabil dari pada HI Pembanding. hubungan sebenarnya adalah semakin rendah suhu maka akan menjadi semakin rapuh, diakibatkan jarak antar butir semakin jauh dan melemah. Dapat dimungkinkan dari perbedaan ukuran material jenis material tersebut (Penyebaran serat atau kristal), atau dari jenis material yang digunakan.

Hub. Temperatur Terhadap Energi


pada grafik ini terlihat bahwa data pribadi memiliki kualitas yang kurang baik tinimbang data pembanding. Hal ini dapat diakibatkan karena beberapa faktor tapi yang utama adalah pada jenis material yang ada. Pada Pribadi memiliki kadar karbon yang lebih tinggi tinimbang punya pembanding. karena semakin sedikit kadar karbon akan lebih banyak memerlukan energi yang digunakan untuk mematahkan.

Kesimpulan
Ada 2 kesimpulan yang dapat saya tarik setelah membandingkan karya orang lain dan punya saya di tambah dengan referensi di internet, yaitu : 1. bahwa temperature sangat berpengaruh pada ketangguhan suatu material. Semakin rendah suhu semakin rendah pula ketangguhan suatu material. 2. semakin sedikit kadar karbon yng dimiliki pada suatu material, maka akan semakin banyak pula energi yang di butuhkan untuk mematahkan material tersebut

Pengujian Tarik
Tujuan pengujian tarik adalah untuk mengetahui sifat mekanis dari suatu logam terhadap tarikan dimana sifat mekanis tersebut antara lain meliputi batas plastis, Kekuatan tarik, elastis, pertambahan panjang dan pengecil luas penampang.

Spesimen

Alat Uji dan Komputer Pengolah Data Uji Tarik

Contoh Tabel Yang Di Hasilkan

Data-data Pengujian
Spesimen Pembanding A. Spesimen : Fe B. Lo :35 mm C. Do :8,75 mm D. Df :5,75 mm E. Lf :23 mm Spesimen Pribadi A. Spesimen : AL B. Lo :33,60 mm C. Do :8,4mm D. Df :4,5 mm E. Lf :18 mm

Data Yang di Dapat Pada pengujian Tarik


Data harga t Terhadap t (Pembanding)
t t

Data harga terhadap t (Pribadi)


teknis t

2,995 11,980 23,211 29,200 55,406 58,401 59,149 56,155 50,165 36,688

3,89 9,71 13,60 15,54 21,37 25,65 27,39 31,09 34,97 39,34

4,98 9,96 14,95 19,93 24,91 33,21 34,87 31,55 29,89 28,23

8,57 12,86 16,07 19,28 22,5 28,93 36,43 41,78 42,86 43,93

Grafik harga t Terhadap t


Grafik harga t Terhadap t (pembanding)
Grafik tegangan regangan teknis Pembanding
70 60 50 40 30 20 10 0 3.89 9.71 13.6 15.54 21.37 25.65 27.39 31.09 34.97 39.34 t

Grafik harga terhadap t (Pribadi)


Grafik tegangan regangan teknis pribadi
40 35

Tegangan (Kgf)

30 25 20 15 10 5 0 8.57 12.8616.0719.28 22.5 28.9336.4341.7842.8643.93

Tegangan (Kgf)

Regangan (%)

Regangan (%)

Data harga sebenarnya terhadap sebenarnya


Data harga sebenarnya terhadap sebenarnya (Pembanding)
sebenarnya sebenarnya

Data harga sebenarnya terhadap sebenarnya (Pribadi)


sebenarnya
5,41 11,26 17,35

sebenarnya
8,22 12,1 14,9

3,111 13,143 26,367 33,739 67,247 73,378 75,353 114,087 113,686 96,171

3,812 9,271 12,751 14,447 19,369 22,830 24,212 70,886 81,813 96,369

23,77
30,81 42,82 56,51 55,05 52,14 51,04

17,63
20,29 25,41 48,25 55,65 57,53 59,14

Grafik harga s Terhadap s


Grafik harga sebenarnya terhadap sebenarnya (Pribadi)
120 100 80 60 40 20 0

Grafik harga sebenarnya terhadap sebenarnya (Pembanding)


Grafik tegangan regangan sebenarnya (Pribadi)

Grafik tegangan regangan sebenarnya (Pembanding)

70 60

Tegangan (Kgf)

Tegangan (Kgf)

50

40
30

20
10 0
5.41 11.26 17.35 23.77 30.81 42.82 56.51 55.05 52.14 51.04

Regangann (%)
Regangan (%) sebenarnya

Analisa Data
Penambahan beban yang terus-menerus mengakibatkan pengecilan penampang dan pertambahan panjang sampai spesimen patah. Selain hal tersebut, dengan pengujian ini dapat diperiksa bahwa spesimen yang diberikan beban tentu mengalami perubahan bentuk, ini menunjukan besarnya kekuatan material terhadap pengujian tarik tersebut. Diagram pun telah menunjukan hubungan teganganregangan dapat diketahui bahwa tegangan sebenarnya memiliki nilai yang lebih tinggi daripada tegangan teknis. kemudian pada setiap tegangan regangan terjadi lengkungan (necking) hal ini menunjukan suatu kepastian bahwa kedua spesimen Fe maupun Al (Pribadi dan pembanding) adalah spesimen yang ulet.

Kesimpulan
diperoleh hasil dari material uji yaitu: Fe dan Aluminium dimana diperoleh hasil bahwa bahan Fe yang diteliti memiliki sifat yang kuat dan ductile, hal ini dilihat dari cepatnya Baja patah ketika sudah mencapai Ultimate Strength yang memang sangat besar tetapi memiliki daerah kurva yang panjang sebelum mendapatkan beban maksimum (UTS), sedangkan untuk Alumunium adalah termasuk ulet, dilihat dari peristiwa necking dengan pemuluran yang ckup panjang setelah mencapai UTS dan sebelum patah. Dari kedua bahan itu bisa diurutkan bahan yang paling keras ke yang paling ulet adalah baja lalu alumunium. Fe dapat dikatakan lebih kaku dari pada Aluminium karena memiliki nilai modulus elastik yang lebih tinggi.

Pengamatan Makro
Berfungsi untuk mengamati topografin dari permukaan patah pada analisa kegagalan dan Pengujian dan dilakukan untuk mengetahui struktur mikro yang terdapat pada material tersebut. Pemeriksaan terhadap struktur mikro tersebut bertujuan untuk mengamati fasa pada permukaan material poros.

Foto

Analisa Data
tampakan struktur makro dari spesimen dengan komposisi serat dan kristal yang bervariasi. Permukaan kelihatan padat namun dengan penambahan MgO menimbulkan pori-pori pada permukaan terlihatpada beberapa tempat lebih banyak dari gambar 16.a yang tanpa menggunakanMgO. Dari permukaan spesimen bisa terlihat bahwa jenis patahan yang terjadibersifat ulet sehingga memiliki nilai kelenturan yang baik. Kemampuanmembasahi (wettability) yang rendah dan distribusi partikel memungkinkanterjadinya void-void pada spesimen. Spesimen yang menambahkan MgO kurangkeras tetapi memiliki uji lentur yang cukup baik dari pada spesimen yangkomposisinya resin danfly ash saja

You might also like