Professional Documents
Culture Documents
1. Pengujian Jomini
Apa Sih Fungsinya??? Hal ini Dilakukan untuk mengetahui kemampuan Material baja setelah dilakukan pengerasan thermal.
Tungku Pemanas
71 71 70 69 68,5 68 67 67 66 60
3
4 5 6 7 8 9 10
12
16 20 24 28 32 36 40
69
67 67 65 65 64 64 64
66
64 62 60 58 4 8 12 16 20 24 28 32 36 40
Analisa
Dari data di atas terlihat data yang amat terlihat perbedaan yang mencolok. Perbedaan itu dapat terjadi akibat adanya pemanasan dengan suhu yang berbeda. Dan pemanasan yang baik atau sering di pakai adalah dengan menggunakan temperatur 800C. Atau dapat dimungkinkan dari kesalahan saat melakukan pengujian. serta ada kesamaan problem pada kedua pengujian yaitu perubahan kekerasan (bertambah keras) pada daerah yang semakin dalam. Dapat dimungkinkan karena : 1. material bahan (alloy) 2. proses pemanasan 3. proses pendinginan
Kesimpulan : Kesimpulan dari penelitian dengan menggunakan alat uji Jominy yaitu semakin dekat jarak sampel dari media pendingin, maka nilai kekerasan akan semakin besar dan semakin jauh jarak sampel dari media pendingin, maka nilai kekerasan akan semakin kecil.
2. Pengujian Impak
Pada dasarnya pengujian impak adalah Berfungsi untuk mengetahui ketangguhan suatu material bahan akan beban kejut tiba-tiba. Ada 2 metode yaitu charpy dan izod. Pada pengujian ini, kita menggunakan metode charpy, cara pengujian dimana specimen dipasang secara horizontal dengan kedua ujungnya berada pada tumpuan, sedangkan takikan pada specimen diletakkan di tengahtengah dengan arah pembebanan tepat diatas takikan.
55,63 13 56 13
DATA PENGUJIAN IMPAK PEMBANDING N T O (C) 1 2 0 28 L B (mm) (mm) 55,3 33 12,9 12,9 T (mm) 12,9 12,9 H (mm) 7,9 7,7 Luas (mm) () () 8 4,5 Energi (joule) 16,86 16,97 HI (J/m m) Ket. Permukaa n patah
101,91 90 99,33 90
3
4
50
100
54,75 13
55,75 13
13
13
8
8
104
104
90
90
4,5
7
16,97
16,9
0,163 Ulet
0,162 ulet
0.172 0.17
17
16.95
16.9
HI (Joule/mm)
0.168
Energi (Joule)
0 28 50 100
16.55
0.156
16.5
28
50
100
HI Pribadi
HI Pembanding
Energi Pribadi
Energi Pembanding
Analisa Data
Hub. Temperatur Terhadap HI
Dari data yang dapat di baca pada Grafik terlihat terjadi fluktuasi terjadi. Terlihat bahwa HI Pribadi lebih stabil dari pada HI Pembanding. hubungan sebenarnya adalah semakin rendah suhu maka akan menjadi semakin rapuh, diakibatkan jarak antar butir semakin jauh dan melemah. Dapat dimungkinkan dari perbedaan ukuran material jenis material tersebut (Penyebaran serat atau kristal), atau dari jenis material yang digunakan.
Kesimpulan
Ada 2 kesimpulan yang dapat saya tarik setelah membandingkan karya orang lain dan punya saya di tambah dengan referensi di internet, yaitu : 1. bahwa temperature sangat berpengaruh pada ketangguhan suatu material. Semakin rendah suhu semakin rendah pula ketangguhan suatu material. 2. semakin sedikit kadar karbon yng dimiliki pada suatu material, maka akan semakin banyak pula energi yang di butuhkan untuk mematahkan material tersebut
Pengujian Tarik
Tujuan pengujian tarik adalah untuk mengetahui sifat mekanis dari suatu logam terhadap tarikan dimana sifat mekanis tersebut antara lain meliputi batas plastis, Kekuatan tarik, elastis, pertambahan panjang dan pengecil luas penampang.
Spesimen
Data-data Pengujian
Spesimen Pembanding A. Spesimen : Fe B. Lo :35 mm C. Do :8,75 mm D. Df :5,75 mm E. Lf :23 mm Spesimen Pribadi A. Spesimen : AL B. Lo :33,60 mm C. Do :8,4mm D. Df :4,5 mm E. Lf :18 mm
2,995 11,980 23,211 29,200 55,406 58,401 59,149 56,155 50,165 36,688
3,89 9,71 13,60 15,54 21,37 25,65 27,39 31,09 34,97 39,34
4,98 9,96 14,95 19,93 24,91 33,21 34,87 31,55 29,89 28,23
8,57 12,86 16,07 19,28 22,5 28,93 36,43 41,78 42,86 43,93
Tegangan (Kgf)
Tegangan (Kgf)
Regangan (%)
Regangan (%)
sebenarnya
8,22 12,1 14,9
3,111 13,143 26,367 33,739 67,247 73,378 75,353 114,087 113,686 96,171
3,812 9,271 12,751 14,447 19,369 22,830 24,212 70,886 81,813 96,369
23,77
30,81 42,82 56,51 55,05 52,14 51,04
17,63
20,29 25,41 48,25 55,65 57,53 59,14
70 60
Tegangan (Kgf)
Tegangan (Kgf)
50
40
30
20
10 0
5.41 11.26 17.35 23.77 30.81 42.82 56.51 55.05 52.14 51.04
Regangann (%)
Regangan (%) sebenarnya
Analisa Data
Penambahan beban yang terus-menerus mengakibatkan pengecilan penampang dan pertambahan panjang sampai spesimen patah. Selain hal tersebut, dengan pengujian ini dapat diperiksa bahwa spesimen yang diberikan beban tentu mengalami perubahan bentuk, ini menunjukan besarnya kekuatan material terhadap pengujian tarik tersebut. Diagram pun telah menunjukan hubungan teganganregangan dapat diketahui bahwa tegangan sebenarnya memiliki nilai yang lebih tinggi daripada tegangan teknis. kemudian pada setiap tegangan regangan terjadi lengkungan (necking) hal ini menunjukan suatu kepastian bahwa kedua spesimen Fe maupun Al (Pribadi dan pembanding) adalah spesimen yang ulet.
Kesimpulan
diperoleh hasil dari material uji yaitu: Fe dan Aluminium dimana diperoleh hasil bahwa bahan Fe yang diteliti memiliki sifat yang kuat dan ductile, hal ini dilihat dari cepatnya Baja patah ketika sudah mencapai Ultimate Strength yang memang sangat besar tetapi memiliki daerah kurva yang panjang sebelum mendapatkan beban maksimum (UTS), sedangkan untuk Alumunium adalah termasuk ulet, dilihat dari peristiwa necking dengan pemuluran yang ckup panjang setelah mencapai UTS dan sebelum patah. Dari kedua bahan itu bisa diurutkan bahan yang paling keras ke yang paling ulet adalah baja lalu alumunium. Fe dapat dikatakan lebih kaku dari pada Aluminium karena memiliki nilai modulus elastik yang lebih tinggi.
Pengamatan Makro
Berfungsi untuk mengamati topografin dari permukaan patah pada analisa kegagalan dan Pengujian dan dilakukan untuk mengetahui struktur mikro yang terdapat pada material tersebut. Pemeriksaan terhadap struktur mikro tersebut bertujuan untuk mengamati fasa pada permukaan material poros.
Foto
Analisa Data
tampakan struktur makro dari spesimen dengan komposisi serat dan kristal yang bervariasi. Permukaan kelihatan padat namun dengan penambahan MgO menimbulkan pori-pori pada permukaan terlihatpada beberapa tempat lebih banyak dari gambar 16.a yang tanpa menggunakanMgO. Dari permukaan spesimen bisa terlihat bahwa jenis patahan yang terjadibersifat ulet sehingga memiliki nilai kelenturan yang baik. Kemampuanmembasahi (wettability) yang rendah dan distribusi partikel memungkinkanterjadinya void-void pada spesimen. Spesimen yang menambahkan MgO kurangkeras tetapi memiliki uji lentur yang cukup baik dari pada spesimen yangkomposisinya resin danfly ash saja