You are on page 1of 6

I.

Judul Praktikum Membuat rangkaian doubler satu tingkat

II.

Tujuan Praktikum Diharapkan setelah mengikuti praktikum mahasiswa dapat: 1. Memahami fungsi rangkaian doubler; 2. Memahami cara kerja rangkaian doubler; 3. Membuat/merancang rangkaian doubler; 4. Merancang rangkaian doubler dua tingkat atau lebih (rangkaian triple/quadruple); 5. Menggunakan rangkaian doubler untuk berbagai keperluan.

III.

Alat dan Bahan Alat Solder Bor PCB Transformator Multimeter Bahan Timah Pasta solder Kabel konektor Papan PCB 510 cm Kapasitor 1 F Dioda Cairan pelarut logam secukupnya secukupnya 4 buah @5 cm 1 buah 2 buah 2 buah secukupnya 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah

IV.

Landasan Teori Dioda sebagai pelipat tegangan (Voltage Multiplier) Sebagai pelipatganda tegangan dari suatu sumber tegangan bolak-balik, maka dapat dibuat rangkaian pelipatganda yang dasarnya adalah merupakan rangkaian penyearah tegangan. Besar tegangan yang dilipatkan dapat diatur mulai dari dua kali lipat, tiga kali lipat atau seterusnya. Sebagai contoh jika anda menghendaki kelipatan dua dari tegangan output suatu penyearah sebagai berikut : Jika diketahui tegangan efektif (rms) suatu sumber ac adalah 4,5 volt, maka tegangan maksimum (Um) adalah 4,5 x 2 = 6,3 volt. Jika tegangan tersebut dilewatkan pada rangkaian pelipat dua, maka tegangan output yang dihasilkan adalah Vout = 2 x 6,3 volt = 12,6 volt. Rangkaian pelipat dua disebut Doubler, pelipat tiga disebut Tripler dan pelipat empat disebut Quadrupler atau secara umum pelipat ini disebut sebagai Multiplier. Pelipat Dua (Doubler) Ada dua macam rangkaian pelipat dua ini, yaitu untuk setengah gelombang dan gelombang penuh. Rangkaian doubler setengah gelombang seperti terlihat pada gambar (1) dan rangkaian ini dikenal sebagai Rangkaian Villard atau Cascade.

Gambar 1. Doubler setengah gelombang

Prinsip kerja rangkaian tersebut, maka ikuti gambar 1 berikut :

Gambar 2. Prinsip Kerja Doubler setengah gelombang Ketika setengah periode tegangan trafo sisi sekunder sedang positip, maka dioda D1 menghantar sedangkan dioda D2 off. Kapasitor C1 mengisi muatan hingga mencapai tegangan maksimumnya (Um). Secara ideal D1 terhubung singkat selama setengah periode tersebut dan tegangan input mengisi kapasitor C1 hingga Um dengan polaritas seperti pada gambar 1.18.(a). Pada setengah perioda berikutnya sedang negatip, dioda D1 off dan dioda D2 menghantar dan C2 mengisi muatannya. Pada saat D2 terhubung singkat selama setengah perioda negatip dan D1 membuka kembali, kita dapat menjumlahkan tegangan yang ada pada jaringan sehingga akan ditemukan bahwa Uc2=2 Um. Jika paralel dengan kapasitor C2 tidak dibebani, maka kedua kapasitor tersebut akan tetap bermuatan, yaitu Uc1 = Um dan Uc2 = 2 Um. Jika output doubler ini dihubungkan dengan sebuah beban, misalnya resistor, maka tegangan Uc2 akan turun selama setengah periode positip dan kapasitor tersebut akan mengisi kembali hingga 2 Um pada setengah periode negatifnya. V. Langkah-Langkah Percobaan (merangkai sirkuit doubler) 1. 2. 3. Siapkan alat dan bahan untuk membuat rangkaian; Blok gambar rangkaian dengan spidol pada papan PCB; Larutkan tembaga hingga jalur tembaga terbentuk sesuai dengan gambar rangkaian pada papan PCB dengan pelarut logam; 4. 5. Bor papan PCB pada titik-titik untuk meletakkan kaki-kaki komponen; Pasang komponen pada PCB kemudian solder kaki-kaki komponen; 3

VI.

Langkah-Langkah Mencoba Rangkaian 1. 2. 3. 4. 5. Siapkan trafo sebagai sumber tegangan pada rangkaian doubler; Hubungkan output trafo dengan input rangkaian doubler; Berikan tegangan bolak-balik sebesar 12 volt pada rangkaian; Kemudian mengukur tegangan output pada rangkaian doubler; Terakhir catat hasil tegangan output.

VII.

Hasil Percobaan
C1 = 1 F

D2

Vac D1 C2 = 1 F

V dc

gambar 3. rangkaian doubler hasil percobaan

Pada percobaan telah didapatkan dengan cara mengukur dengan multimeter tegangan output pada rangkaian doubler sebesar 32 VDC. Sedangkan tegangan input doubler (tegangan output pada trafo) adalah sebesar 16 VAC.

VIII.

Pembahasan Pada percobaan rangkaian doubler ini, tegangan input tidak sesuai dengan rencana yaitu tegangan perencanaan adalah 12 VAC, namun karena tegangan output pada trafo pada waktu pengukuran dengan multimeter menunjukkan angka 16 volt maka tegangan input untuk doubler adalah 16 VAC.

IX.

Analisis

gambar 4. doubler circuit

Proses pelipatgandaan tegangan dapat terjadi karena adanya proses pengisian energi pada kapasitor dan tidak ada jalan pembuangannya. pada gambar di atas rangkaian doubler, mula-mula arus listrik mengalir pada loop kapasitor C1 dan dioda D1, setelah kapasitor C1 terisi penuh dengan tegangan mencapai Vin , maka dioda D1 medapat bias mundur, sehingga tidak ada lagi loop arus yang mengalir di D1. Tegangan di titik A adalah VA = Vin+ Vin sin t dengan Vin adalah amplitudo tegangan dari tegangan sekunder trafo. Selanjutnya loop D2, C2 dan C1 terjadi aliran arus untuk mengisi tegangan di kapasitor C2 sampai tegangannya mencapai 2 Vin. Hukum kekekalan energi berlaku, sehingga daya outputnya tetap. Misalnya sumber AC dengan tegangan 220 V dan arus 3A, dapat menghasilkan tegangan DC sebesar 3000 V dan arus-nya berkurang menjadi 220 mA (jika diasumsikan tidak ada daya disipasi di dioda, kapasitor, transformer dan kabel listrik). Pada percobaan menunjukkan bahwa tegangan input sebesar 16 VAC dan tegangan output sebesar 32 VDC. Berarti terjadi pelipat gandaan tegangan sebesar 2 kali. Selain tegangan yang berlipat, tegangan juga telah disearahkan karena rangkaian doubler memakai 2 dioda, maka rangkaian ini disebut rangkain doubler gelombang. Jika sesuai dengan hukum kekekalan energy maka arus yang mengalir pada output semakin kecil.

X.

Penutup Kesimpulan a) Rangkaian doubler adalah rangkaian pelipatganda tegangan; b) Untuk dapat membuat tegangan lebih tinggi, bisa digunakan gabungan dari dua atau lebih rangkaian doubler, yang disebut rangkaian doubler 2 tingkat, atau lebih. c) Untuk melipatgandakan tegangan 3 kali bisa digunakan rangkaian triple, jika empat kali penggandaan tegangan bisa digunakan rangkaian quadruple. d) Rangkaian doubler bisa digunakan sebagai penyearah tegangan. e) Arus output pada rangkaian semakin kecil karena arus berbanding terbalik dengan besarnya tegangan, mengingat hukum kekekalan energi berlaku pada rangkaian doubler. Saran a) Untuk dapat melipatgandakan tegangan dengan rangkaian doubler sebaiknya cukup satu tingkat saja karena jika dibuat lebih dari satu tingkat, arus outputnya sangat kecil.

XI.

Referensi Diklat elektronika Fisika FMIPA UI.2007. Rangkaian Dioda. http://www.id.edaboard.com/topic-2029276.0.htm

You might also like