You are on page 1of 20

BAB 1 PENDAHULUAN 1.

1 Latar Belakang Masalah Pemanfaatan teknologi dan informasi dewasa ini sudah menjadi salahsatu hal yang dapat dianggap vital, mengingat hampir semua orang di dunia sudah mengenal komputer dan dunia internet. Internet sebagai salahsatu alat untuk mendapatkan informasi dan berkomunikasi yang mudah dan praktis dapat dipastikan menjadi salahsatu pendekatan untuk dijadikan sebuah alat yang berguna bagi yang memakainya, entah itu individu, organisasi, sektor bisnis, bahkan sektor publik atau pemerintah suatu negara. Penggunaan internet sebagai salahsatu teknologi informasi dan komunikasi juga sudah menjadi kebutuhan sehari-hari manusia modern zaman sekarang di seluruh penjuru dunia. Kawasan Asia menyumbang 56% populasi manusia dari seluruh dunia. Dengan jumlah yang sebanyak itu, mungkin dapat dengan mudah kita simpulkan bahwa pengguna Internet di kawasan Asia juga akan lebih banyak dari kawasan lain di dunia. Tetapi ternyata Asia hanya menyumbang 44.2% dari keseluruhan jumlah pengguna di seluruh dunia, atau dengan kata lain dari jumlah estimasi penduduk di 2011 yang sebesar 3.879.740.877 penduduk, hanya sejumlah 932.393.209 penduduk yang sudah menjadi pengguna Internet. Tabel 1 Statistik Pengguna dan Populasi Internet di Asia

Sumber : http://www.teknojurnal.com/2011/09/26/data-pengguna-internet-di-kawasan-asia-danindonesia-di-tahun-2011/

Memang kebanyakan negara di Asia masih merupakan negara berkembang yang penetrasi pengguna Internetnya masih sedikit. Jika kita telusuri lagi, masalah konten lokal juga menjadi faktor utama. Selain itu masalah teknologi pun juga menjadi masalah

tersendiri. Tercatat penetrasi Internet di kawasan Asia hanya mencapai 23.8% hingga bulan Maret 2011. Jumlah ini masih di bawah rata-rata penetrasi kawasan lain yang mencapai 30.2%. Grafik 1 Penetrasi Internet di Asia

Sumber : http://www.teknojurnal.com/2011/09/26/data-pengguna-internet-di-kawasan-asia-danindonesia-di-tahun-2011/.

Penggunaan internet di dunia juga tidak lepas oleh pemanfaatan oleh sektor publik atau pemerintahan. Konsep penggunaan teknologi informasi dan komunikasi oleh pemerintahan disebut juga E-Government atau pemerintahan elektronik. Adapun salahsatu pengertian E-Government itu sendiri sebagai berikut : E-Government refers to the use by government agencies of information technologies that have the ability to transform relations with citizens, businesses, and other arms of government. These technologies can serve a variety of different ends: better delivery of government services to citizens, improved interactions with business and industry, citizen empowerment through access to information, or more efficient government management. The resulting benefits can be less curruption, increased transparency, greater convenience, revenur growth, and/or cost reductions. (World Bank, 2004) Seperti definisi yang diberikan oleh World Bank itu sendiri bahwa EGovernment merupakan pemanfaatan teknologi informasi oleh pemerintah yang

mempunyai tujuan untuk mentransformasikan hubungan antara pemerintah dengan masyarakat, pengusaha maupun dengan antar pemerintah lainnya. Disamping dengan tujuan E-Government itu sendiri, E-Government memiliki banyak manfaat, hal ini seperti dilansir oleh Eko Prasojo, Teguh Kurniawan dan Defni Holidin dalam bukunya yang berjudul State Reform in Indonesia bahwa internet memberikan banyak perubahan dalam sektor publik, antara lain : 1. Mempercepat proses komunikasi; 2. Kontak semakin dekat dan langsng antara instansi pemerintah dengan masyarakat; 3. Waktu tunggu untuk memperoleh informasi semakin singkat; 4. Aliran data dari satu unit instansi pemerintah ke unit organisasi lain (baik privat maupun publik) mengalami peningkatan luar biasa; 5. Meningkatkan efisiensi, efektivitas dan percepatan pelayanan; 6. Memungkinkan debat-debat publik yang bertujuan untuk mendiskusikan, mengkritisi, dan menganalisis keputusan politik dan tindakan administrasi publik; 7. Proses politik akan semakin partisipatif dan demokratis dimana masyarakat dapat terlibat secara aktif dalam proses perencanaan, implementasi dan pengawasan kebijakan publik. Seperti yang telah disebutkan di atas, ternyata pemanfaatan teknologi internet oleh pemerintah untuk memberikan pelayanan dan menjalankan pemerintahan mendatangkan banyak dampak positif, meskipun pada kenyataannya pasti ada hambatan dan ancaman dalam pelaksanaannya. Salahsatu pemanfaatan yang nyata oleh pemerintah dalam menggunakan internet sebagai alat untuk menjalankan pemerintahan yaitu pelayanan kepada masyarakat. Pelayanan publik yang menjadi tugas utama adanya pemerintahan menjadi salahsatu fokus utama yang harus menjadi perhatian pemerintah dalam memperbaiki kinerjanya, yaitu salahsatunya dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi seperti sekarang ini. Salahsatu negara di Asia yang sudah menjalankan E-Government yaitu Singapura. Perlajanan E-Government di Singapura dimulai pada awal tahun 80-an dengan tujuan mengubah pemerintah menjadi pengguna teknologi informasi kelas
3

dunia. Para pegawai negeri yang menggunakan komputerisasi dalam kinerjanya atau disebut juga Civil Service Computerisation Programme (CSCP) otomatis fungsi kerja dan dokumen dalam bentuk kertasnya dikurangi untuk menciptakan efisiensi operasional internal (www.egov.gov.sg) Pada tahun 90-an konvergensi teknologi informasi dan telekomunikasi telah mengubah konsep pelayanan. Ini membuka jalan bagi peluncuran Action Plan eGovernment (2000 - 2003) dan e-Government Action Plan II (2003 - 2006). Tujuan utama dari rencana pertama untuk menggulung mengeluarkan pelayanan publik secara online sebanyak mungkin, sedangkan penekanan rencana kedua adalah untuk meningkatkan pengalaman pelayanan yang dirasakan oleh pelanggan atau masyarakat. Selanjutnya pemerintah Singapura mempunyai, iGov2010 Masterplan (2006 2010) yang berfokus pada menciptakan Pemerintahan di balik layar untuk melayani pelanggan dengan lebih baik. Selama periode ini, layanan mobile diperkenalkan untuk menawarkan pelanggan sebuah saluran tambahan untuk mengakses layanan publik. Saat ini, infokom teknologi (ICT) telah menjadi bagian dari DNA sektor publik di Singapura untuk administrasi publik dan pelayanan. Gambar 1 Masterplan E-Government Pemerintah Singapura

Sumber : http://www.egov.gov.sg/egov-masterplans-introduction#igov.

Tujuan e-Government di Singapura yang terintegrasi dalam akronim CARE, yang menurut Infocomm Development Authority of Singapore (IDA), singkatan mempunyai arti sebagai berikut:

1. C singkatan dari Courtesy. Pemerintah Singapura memberikan masyarakat layanan dengan pendekatan client-sentris yang menyenangkan pelanggan (Tran, 2003). Secara tradisional, masyarakat akan merasa berhutang budi kepada pegawai negeri sipil apabila masyarakat membutuhkan pelayanan publik. Sekarang, masyarakat diperlakukan sebagai pelanggan yang membayar pelayanan dari pemerintah. Pemerintah telah mengubah diri menjadi penyedia jasa yang menarik pelanggan dengan layanan kualitas yang lebih baik dan harga yang lebih murah. Red-tape dan birokrasi telah diminimalkan dalam rangka untuk mengubah pola pikir masyarakat saat dibutuhkan untuk berinteraksi dengan pejabat di pemerintahan. 2. A singkatan dari Accessibility. User dapat dihubungkan ke situs pemerintah manapun setiap saat, di mana saja, dan untuk tujuan apapun. e-Government harus menjadi barang publik, dengan kualitas tanpa pengecualian dan tanpa persaingan apapun. Tak ada yang dikecualikan dari jasa yang diberikan dan setiap pengguna menikmati tingkat kepuasan yang sama untuk mengkonsumsi layanan ini, tidak peduli siapa mereka, bagaimana dan kapanpun menggunakan pelayanannya. Namun, aksesibilitas tergantung pada ketersediaan manusia dan sumber daya yang berbentuk fisik. Oleh karena itu, pemerintah harus melakukan upaya khusus untuk membawa e-Services kepada semua pemangku kepentingan. 3. R berdiri untuk Responsif. Pemerintah harus bersedia untuk mendengarkan user, harus transparan dan akuntabel dalam hal pembuatan kebijakan, pelaksanaan, pemantauan dan mengamandemen. Ini perlu untuk memenuhi baru tuntutan user dengan menyediakan layanan online baru dan lebih baik. 4. E mengacu pada Efektivitas. e-Services harus dapat dipercaya, aman, bebas dari masalah, dan mampu menghemat sumber daya. Badan-badan pemerintah yang berbeda dapat berbagi sumber daya yang sama, dan user dapat menggunakan password yang sama (SingPass) untuk berkomunikasi dengan semua instansi pemerintah (IDA 2003). Dari tujuan-tujuan di atas yang ditekankan oleh pemerintah Singapura, maka ada tujuan lain yang sebenarnya menjadi tujuan utama dari didirikannya e-Government di
5

Singapura itu sendiri. Yaitu penyediaan layanan dalam bentuk elektronik untuk memudahkan masyarakat mendapatkan pelayanan publik, karena pada hakikatnya pelayanan publik merupakan tujuan utama dari didirikannya sebuah pemerintahan di suatu negara. Bentuk pelayanan publik elektronik yang disediakan pemerintah Singapura yaitu eCitizen yang dapat diakses melalui www.ecitizen.gov.sg. Pelayanan dalam eCitizen ini sendiri sudah dianggap mampu mewakili sistem kerja yang seharusnya dipakai oleh mekanisme secara manual. Di dalam eCitizen itu sendiri terdapat beberapa pelayanan berupa informasi yang disediakan oleh beberapa kementerian dan badan-badan pemerintahan seperti kesehatan, pendidikan, keluarga, keamanan, perumahan, pariwisata, dan perhubungan. Di dalam pelayanan yang disediakan oleh eCitizen itu sendiri terdapat beberapa pelayanan pembayaran dan pemberian perizinan secara online. E-Citizen ini diluncurkan pada tahun 1999 atas inisiatif dari Kementerian Keuangan yang dikelola oleh Badan Pusat Pengembangan Informasi dan Teknologi Singapura. Makalah ini akan menjelaskan tentang bagaimana eCitizen dapat dikatakan sebuah pelayanan publik berbasis online yang berhasil di Singapura itu sendiri dan dianalisis dengan konsep reformasi sektor publik melalui e-government.

1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian diatas, maka pokok masalah yang bisa dirumuskan adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana pelaksanaan eCitizen dalam hal memberikan pelayanan publik online kepada masyarakat Singapura serta ditinjau dalam perspektif reformasi sektor publik di Singapura?

1.3 Tujuan Penulisan 1. Memberikan penjelasan pelaksanaan eCitizen dalam hal memberikan pelayanan publik online kepada masyarakat Singapura serta dalam perspektif reformasi sektor publik di Singapura.

BAB 2 KERANGKA TEORI 2.1 Pengertian e-Government Kemajuan teknologi yang sangat berguna bagi hidup manusia membuatnya semakin menjangkau semua aspek yang berkaitan dengan keberlangsungan hidup manusia, tak terkecuali pemerintahan yang berbasis teknologi/elektronik atau yang saat ini dikenal dengan e-Government. Manusia semakin dipermudah dengan adanya layanan yang membantu seorang warga negara dalam memperoleh akses dengan pemerintahnya, khususnya urusan-urusan administratif atau kependudukan. Namun seiring perkembangannya peran e-Government semakin penting dan lebih cangih, selain memudahkan urusan administratif masyarakat, e-Government juga menjangkau aspek seperti pariwisata, pengetahuan, dan lain-lain. E-government adalah istilah yang menurut beberapa kalangan, didefinisikan secara beragam. Intinya adalah proses pemanfaatan teknologi informasi sebagai alat untuk membantu menjalankan sistem pemerintahan secara lebih efisien. Karena itu, dalam melihat e government, jangan terpaku oleh unsur 'e' - nya semata, tetapi yang lebih penting lagi adalah proses dan jalannya pemerintahan melalui fasilitas internet atau media online. Pengertian E-Government atau definisi E-Government adalah penggunaan teknologi informasi oleh pemerintah untuk memberikan informasi dan pelayanan bagi warganya, urusan bisnis, serta hal-hal lain yang berkenaan dengan pemerintahan. eGovernment dapat diaplikasikan pada legislatif, yudikatif, atau administrasi publik, untuk meningkatkan efisiensi internal, menyampaikan pelayanan publik, atau proses kepemerintahan yang demokratis. Model penyampaian yang utama adalah Governmentto-Citizen atau Government-to-Customer (G2C), Government-to-Business (G2B) serta Government-to-Government (G2G). Keuntungan yang paling diharapkan dari egovernment adalah peningkatan efisiensi, kenyamanan, serta aksesibilitas yang lebih baik dari pelayanan publik. (www.ewawan.com)

World Bank mengatakan bahwa: E-government mengacu pada penggunaan teknologi informasi oleh instansi pemerintah yang memiliki kemampuan untuk mengubah hubungan dengan warga Negara, bisnis, dan unit-unit lain dari pemerintah. Teknologi yang digunakan ini dapat melayani sebuah keragaman yang berbeda yaitu pemberian pelayanan pada warga Negara yang lebih baik, meningkatkan interaksi dengan dunia bisnis dan industri, pemberdayaan masyarakat melalui akses terhadap informasi, atau manajemen pemerintah yang lebih efisien. Hasil yang didapat yaitu korupsi yang berkurang, transparansi yang meningkat, kenyamanan yang lebih besar, peningkatan penerimaan Negara, dan atau pengurangan biaya.

(www.web.worldbank.org) Beberapa manfaat e-gov adalah (1) menurunkan biaya administrasi; (2) meningkatkan kemampuan response terhadap berbagai permintaan dan pertanyaan tentang pelayanan publik baik dari sisi kecepatan maupun akurasi; (3) dapat menyediakan akses pelayanan untuk semua departemen atau LPND pada semua tingkatan; (4) memberikan asistensi kepada ekonomi lokal maupun secara nasional; (5) sebagai sarana untuk menyalurkan umpan balik secara bebas, tanpa perlu rasa takut. Berbagai manfaat tersebut pada akhirnya diharapkan akan dapat meningkatkan kemampuan kepemerintahan secara umum. 2.2 Prinsip e-Government (www.bappenas.go.id) Dalam pemanfaatannya untuk pembangunan, diperlukan pemahaman bahwa : 1. E-government hanyalah alat. 2. mempunyai resiko terhadap integrasi data yang sudah ada. 3. bukanlah pengganti managemen publik dan kontrol internal pemerintahan. 4. masih diperdebatkan peranannya dalam hal mengurangi praktek KKN 5. juga masih diragukan untuk dapat membantu mengurangi kemiskinan 6. dan memerlukan kerjasama antar ICT profesional dan pemerintah. Sebagai salah satu aplikasi telematika yang termasuk baru di bidang

kepemerintahan, maka diperlukan waktu dan proses sosialisasi yang memadai agar para pelaku birokrasi dan masyarakat mampu memahami e-gov untuk kemudian

mendayagunakan potensinya dan tidak terjebak kepada paradgima lama, project oriented activities. 2.3 Reformasi Sektor Publik Menurut Mothusi (2008) reformasi sektor publik adalah (Corkery al, 1998, p 83): The process of restructuring or realigning public organizations with a view to making them operate in an efficient and effective manner Restructuring of public organizations is usually premised on the belief that the government has grown too big and is therefore cumbersome to manage in such a way that the needs and demands of the citizens can be addresed promptly using fewer resources The process entails retrenchment of public officers, reducing government expenditure, reducing corruption, elimination of ghost workers, privatizing provision of certain goods and services and a shift towards the use of private sector strategies and techniques in public organizations All forms of administrative changes involving processes, policies and procedures which have implicated the entire civil services, and these may or may not necessarily have political connotations Sedangkan menurut Bhatnagar, tujuan dari reformasi sektor publik digambarkan sebagai berikut: Tujuan reformasi birokrasi Pengukuran pencapaian tujuan Warga dapat mengakses dan memahami peraturan pemerintah dan prosedur untuk Meningkatkan transparansi memperoleh layanan Pengungkapan aset publik, anggaran pemerintah, dan pengadaan informasi Warga dapat kebijakan akses PNS Proporsi transaksi yang memerlukan Mengurangi korupsi administrasi pembayaran suap Jumlah suap yang dibayarkan langsung

kepada pegawai negeri atau melalui agen Mengurangi biaya mengakses layanan Meningkatkan kualitas dan kenyamanan Meningkatkan pelayanan Meningkatkan cakupan geografis untuk menjangkau segmen yang lebih besar dari populasi Menyediakan saluran untuk umpan balik Pemberdayaan dan konsultasi Membuat pemerintahan lebih akuntabel Mengurangi kekuatan broker perantara

10

BAB 3 PEMBAHASAN 3.1 Gambaran Umum eCitizen Diluncurkan pada tahun 1999, portal eCitizen adalah sebuah inisiatif yang dimiliki oleh Departemen Keuangan dan dikelola oleh Infocomm Development Authority of Singapore (IDA). Portal eCitizen menyediakan titik akses tunggal ke semua informasi dan layanan pemerintah, yang mencakup semua sentuhan-poin penting dalam kehidupan warga negara. Tujuan utama adalah untuk membangun sebuah pemerintahan elektronik terkemuka, yang memberikan kenyamanan lebih dan manfaat bagi semua individu yang tinggal, bekerja dan bermain di Singapura.

(www.unpan1.un.org) e-Citizen merupakan produk e-Government yang ada di Singapura, membantu masyarakat Singapura dalam memperoleh informasi seputar aspek yang berkaitan dengan pemerintahan. E-Citizen memiliki berbagai fasilitas seperti: 1. Culture, recreation, and sports: Fitur ini memberikan pelayanan berupa informasi mengenai kebudayaan Singapura, tempat untuk berekreasi di Singapura dan beberapa kebutuhan masyarakat Singapura untuk dapat berolahraga. Pelayanan online yang ditawarkan oleh fitur ini antara lain pemberian informasi atas kegiatan-kegiatan olahraga dan budaya yang diselenggarakan oleh Pemerintah Singapura, informasi mengenai taman nasional, museum-museum, fasilitas olahraga yang terdpaat di Singapura, kelompok-kelompok kesenian yang ada di Singapura, dan lain-lain. Fitur ini pasti dibutuhkan oleh masyarakat Singapura yang ingin mengetahui tempat rekreasi di Singapura yang juga dapat memenuhi kebutuhan edukasi bagi keluarga dan komunitasnya. 2. Defence and security: Portal ini terhubung langsung kepada tim keamanan dan pertahanan Singapura, dimana masyarakat dapat mengakses semua informasi mengenai ketahanan negara dan keamanan negara, termasuk keamanan negara dari terjadinya bencana alam. Fitur ini juga 3memberikan pelayanan kepada msyarakat apabila ingin melaporkan tindak kriminal, membuat paspor atau surat

11

keterangan warga negara asing bagi warga asing yang menetap di Singapura. dalam akses untuk mendapatkan pelayanannya dapat digunakan cara-cara pelayanan secara online dimana masyarakat hanya perlu melakukan pengisisn formulir atas apa yang sedang dibutuhkan dan apabila membutuhkan bayaran dalam setiap pelayanannya, masyarakat dapat langsung mentransfer kepada bank-bank yang telah disediakan oleh pemerintah Singapura itu sendiri. 3. Education, learning, and employment: apabila kita meng-klik fitur ini, maka kita akan langsung terhubung dengan portal kementerian pendidikan yang ada di Singapura dan di dalamnya, masyarakat bisa mendapatkan akses berupa informasi sekolah, perpustakaan, lowongan pekerjaan, tempat-tempat kursus dan segala yang berhubungan dengan pendidikan dan pengembangan diri. 4. Family and community development: Fitur ini menawarkan berbagai informasi dan pelayanan secara online khusus untuk urusan keluarga. Fasilitas yang dapat masyarakat akses yaitu antara lain informasi tentang cara mengurus anak, bagaimana cara menikah dan langkah-langkah yang harus di tempuh oleh masyarakat yang akan menikah, akses untuk saling bertukarfikiran dalam sebuah forum dengan masyarakat lain yang lebih berpengalaman dalam berkeluarga atau yang sudah dianggap lebih senior, bagaimana cara kita menyampaikan donasi, informasi mengenai volunteer, dan lain-lain yang berhubungan dengan perkeluargaan dan pengembangan komunitas antara masyarakat Singapura. 5. Health and environment: Fitur ini membantu masyarakat Singapura mudah mengakses informasi tentang kesehatan dan lingkungan. Masyarakat dapat mendapatkan akses tentang pelayanan medis di Singapura, spesialisasi medis yang terdapat di Singapura, informasi mengenai penyelamatan lingkungan yang dilaksanakan oleh pemerintah Singapura dan masyarakat juga dapat

mendapatkan informasi mengenai gaya hidup sehat dan masyarakat juga dapat mengakses gaya hidup sehat melalui jejaring sosial twitter yang disediakan oleh pemerintah Singapura sebagai bentuk pelayanan yang detail kepada

masyarakatnya. 6. Housing: Fitur ini menyediakan informasi mengenai dimana kita dapat membeli proprerti yang dibutuhkan oleh rumah, bagaimana menjual properti rumah yang sudah dibutuhkan tetapi masih layak pakai, harga-harga apartemen yang ada di

12

Singapura, penjualan rumah dan pembeliannya, dan lain-lain yang berhubungan dengan tempat tinggal. 7. Transport and travel: Fitur ini memberikan informasi tentang transportasi umum yang dapat digunakan oleh masyarakat yang igin menggunakan transportasi umum di Singapura dan fitur ini juga memberikan informasi tentang perjalanan ataupun hal-hal yang dibutuhkan apabila akan melakukan sebuah perjalanan. Masyarakat dapat mengakses dimana mereka bisa membeli mobil, pajak perjalanan, visa, dan lain-lain. Fitur ini juga dibuat untuk masyarakat umum atau warga negara asing yang membutuhkan informasi mengenai transportasi dan perjalanan. Selain dari 7 fitur yang disediakan oleh eCitizen, ada pula pelayanan yang bersifat online-payment dimana masyarakat dapat melakukan pembayaran secara online tanpa perlu ada perantara dan hambatan tempat dan waktu. Pembayaran yang disediakan oleh Pemerintah Singapura untuk masyarakatnya antara lain : 1. Pembayaran insentif 2. Pembayaran tagihan 3. Pembayaran denda Ketiga pembayaran secara online ini dipecah lagi ke dalam banyak kelompok dimana cakupannya sangat luas dan hampir melingkupi seluruh aspek pelaynana publik yang dikonversikan ke dalam bentuk online. Pembayaran dilakukan biasanya dengan beberapa alternatif, dapat langsung membayar menggunakan ATM, mobile banking kepada bank yang sudah ditunjuk oleh Pmeeintah Singapura untuk mengelola embayaran secara online ini. Kartu kredit juga diperbolehkan sebagai alat bayar untuk segala jenis pembayaran yang dilakukan secara online. Untuk tagihan yang menghasilkan sebuah produk kebijakan, keputusan pemerintah untuk mengeluarkan produk kebijakan itu akan langsung dikonformasi ulang oleh pemerintah secara online juga, jadi pelayanan secara online yang diterapkan oleh pemerintah Singapura merujuk kepada konsep One-Stop Shopping. Di dalam website eCitizen juga masyarakat mendapatkan informasi mengenai link-link yang mungkin akan dibutuhkan dan berguna untuk menambah referensi

13

pelayanan yang diberikan oleh Pemerintah Sinngapura itu sendiri. Beberapa pelayanan yang disuguhkan oleh Pemerintah Singapura juga dapat diakses melalui mobile untuk memenuhi kebutuhan masyarakat modern yang hidup di zaman serba dinamis seperti sekrang ini. Masyarakat dapat mengakses melalui www.mgov.gov.sg atau bagi masyarakat yang memiliki smartphone dapat mengunduh di tempat penjualan aplikasi smartphone tersebut dan masyarakat dapat memilikinya secara gratis. Untuk mendapatkan semua akses dengan lengkap, penduduk Singapura yang sudah memiliki SingPass dapat langsung akses dan masuk sebagai user yang datanya sudah dimiliki oleh pemerintah Singapura dengan lengkap. 3.2 eCitizen sebagai upaya Reformasi Sektor Publik di Singapura Dalam proses reformasi sektor publik oleh pemerintah suatu negara, pastinya memiliki banyak tujuan yang ingin dicapai, salahsatunya dengan pendekatan yang dikemukakan oleh Bhatnagar, seorang ahli e-Government yang menilai bahwa eGovernment itu sendiri merupakan bagian dari usaha reformasi birokrasi dari sebuah pemerintahan. Bhatnagar juga memberikan 4 konsep dimana tercapainya sebuah reformasi sektor publik dengan diadakannya e-Government, yaitu Increasing transparency, reducing administrative corruption, improving service delivery dan empowerment. Meningkatkan Transparansi eCitizen memiliki banyak fitur untuk masyarakat yang ingin

mendapatkan pelayanan secara online, diantaranya pembayaran secara online dan ini dapat menjadis sebuah indikator peningkatan transparansi yang diciptakan oleh pemerintah kepada masyarakatnya, karena di dalam pembayaran secara online dapat dilihat melalui apa, siapa dan bagaimana cara melakukan pembayaran tanpa harus ada campur tangan siapapun terlebih dahulu dan maysrakat langsung mengetahui apakah pembayaran yang telah dilakukan langsung menuju sasaran atau tidak. Di dalam eCitizen, masyarakat dapat langsung mengakses dan mendapatkan pelayanan sesuai yang dibutuhkan. Di dalam tampilan eCitizen itu sendiri terdapat beberapa langkah untuk mengkases eCitizen dengan menggunakan SingPass (Single Password) yang berlaku hanya untuk

14

masyarakat Singapura saja. Masyarakat juga dapat mengetahui bagaimana caranya mendapatkan SingPass bagi mereka yang belum memilikinya. Bagi masyarakat yang tidak memiliki komputer atau akses terhadap internet, terdapat Citizen Connect di setiap wilayah tertentu dimana masyarakat dapat mengakses eCitizen secara cuma-cuma. Masyarakat yang sudah melakukan transaksi dengan pemerintah, entah itu untuk pembuatan surat izin, paspor, pembayaran pajak, denda dan tagihan akan mendapatkan surat balasan secara online juga sebagai tanda permohonan sudah atau tidak dapat diterima. Itu artinya masyarakat dapat mengetahui, keputusan dari pemberi pelayanan dalam hal ini pegawai negeri Pemerintah Singapura dengan cara online juga. eCitizen juga dapat dinilai memberi kemudahan yang jelas kepada masyarakat dikarenakan sudah menerapkan konsep one-stop shopping dimana masyarakat hanya perlu online untuk mendapatkan apa yang mereka butuhkan tanpa perlu pergi dan menemui pegawai secara langsung. Hal-hal yang telah dijelaskan di atas sudah mewakili beberapa indikator terciptanya kenaikan transparansi yang dihasilkan oleh eCitizen dalam pelayanannya secara online kepada masyarakat Singapura. Mengurangi korupsi Pengenalan e-Government sebagai salahsatu alat untuk mereformasi birokrasi juga dinilai dapat mengurangi korupsi yang sering terjadi di wilayah administratif pemerintahan, seperti penyuapan kepada oknum pemerintahan tertentu untuk mendapatkan pelayanan yang lebih cepat ketimbang masyarakat lain yang tidak memberikan suapan apapun. Kasus penyuapan ini seringkali ditemukan di tingkat birokrasi manapun, dari tingkat birokrasi yang langsung terjun ke masyarakat maupun yang masuk ke jajaran manajemen atau pembuat kebijakan.

15

Grafik 2 Sektor yang Terlibat Kasus Penyuapan

Seperti yang terdapat pada grafik di atas, terlihat bahwa sektor yang paling banyak melakukan dan terlibat dalam kasus penyuapan terdapat pada sektor kepolisian yang biasanya menjalankan sanksi administratif. Masyarakat biasanya melakukan penyuapan untuk dapat lolos dari sanksi yang dihasilkan dari pelanggaran dalam kegiatan lalu lintas. Di dalam aplikasi eCitizen itu sendri terdapat fitur dimana masyarakat dapat langsung mengakses pembayaran denda secara online. Masyarakat dapat mengetahui besaran denda dengan mengakses langsung menggunakan SingPass. Hal ini tentu saja akan membawa banyak perubahan positif bagi sistem administratif di lembaga pemerintahan khususnya yang banyak ditemukan kasus penyuapan. Semua akses pembayaran secara online terdapat di aplikasi eCitizen dan semua data-data tentang pembayaran, seperti perizinan, tagihan dan denda sudah terdapat datanya saat kita mengaskes eCitizen dan log in dengan menggunakan SingPass personal masingmasing penduduk Singapura. Meningkatkan pelayanan. 1. Mengurangi biaya mengakses layanan. Masyarakat Singapura dapat dengan mudah memperoleh layanan tanpa harus datang langsung ke lembaga terkait, cukup dengan membuka jendela browser, dan membuka situs resmi e-citizen mereka akan langsung terhubung dengan instansi pemerintahan terkait.

16

2. Meningkatkan kualitas dan kenyamanan. Dengan kemudahan mengakses informasi tersebut masyarakatpun dapat merasa lebih nyaman, karena kemudahan ini memang salah satu tujuan dari pengembangan egovernment. pemerintahan Kualitas dan tampilan Singapura inipun yang dimiliki dan situs resmi

menarik

mudah,

sehingga

masyarakat tidak perlu ragu untuk menggali informasi yang ada di situs tersebut. 3. Meningkatkan cakupan geografis untuk menjangkau segmen yang lebih besar dari populasi. Situs e-citizen dapat dibuka dimanapun, bahkan diluar Negara Singapura sendiri, sehingga warga singapura yang sedang berada diluar singapura-pun masih dapat mengakses layanan tersebut tanpa harus kembali ke singapura terlebih dahulu. Salah satu yang juga menjadi kelebihan situs ini adalah siapapun dapat mengakses informasi umum tentang Negara singapura, walaupun dia bukan warga Negara Singapura. Pemberdayaan. 1. Menyediakan saluran untuk umpan balik dan konsultasi. E-citizen member akseskepada siapapun warga Singapura untuk memberi saran dan umpan balik kepada pemerintah, sehingga aspirasi positif dapat diterima dengan baik oleh pemerintahan Singapura. 2. Membuat pemerintahan lebih akuntabel. Siapapun dapat berinteraksi dan memperoleh jawaban yang diinginkan seputar pemerintahan dengan mengakses e-citizen, dan hal ini dilakukan agar masyarakat dapat memperoleh kepuasan akan informasi yang mereka butuhkan. 3. Mengurangi kekuatan broker perantara. E-citizen adalah aplikasi yang langsung terhubung dengan pemerintah, sehingga masyarakat dapat merasa aman dari ancaman penipuan atau sejenisnya, dan dapat dikatakan bahwa e-citizen adalah situs yang relatif aman untuk diakses. Di dalam implementasi eCitizen, pasti ada hambatan yang mengiringi, menurut penelitian yang dilakukan oleh Ken Coghill, seorang mahasiswa Monash University tentang E-Government di Singapura, hambatan-hambatan yang mungkin masih dihadapi oleh pemerintah Singapura dalam

17

mengembangkan e-Government yaitu antara lain oleh situasi politik yang kurang mendukung pemerintahan secara utuh sehingga kadang terjadi tarik menarik kepentingan dalam pengelolaan dan pengembangan di e-Government di Singapura itu sendiri, lalu dalam aspek sosial di masyarakatnya kebanyakan yang sudah berusia tua masih memiliki kebutaan akan teknologi sehingga akan menghambat proses sosialisasi dan implementasi yang ingin dicapai dengan sebaik mungkin oleh pemerintah Singapura. Tetapi meskipun demikian, IDA menyatakan bahwa tingkat kepuasan masyarakat atas pelayanan secara online yang diberikan oleh pemerintah

Singapura dinilai dapat memberikan kepuasan bagi masyarakat. Berikut data yang didapatkan dari website resmi IDA terkait Kepuasan Masyarakat sebagai Konsumen Pelayanan Publik Online di Singapura. Gambar 2 Intensitas Masyarakat Singapura Memperoleh Pelayanan Publik Tahun 2009

Sumber : http://www.ida.gov.sg/Publications/20110615173451.aspx

18

Pada tahun 2009, masyarakat Singapura lebih banyak melakukan transaksi melalui elektronik atau secara online yaitu sebesar 84%. Maka dapat ditarik kesimpulan masyarakat benar-benar merasa secara langsung kebermanfaatan yang diberikan oleh eCitizen sebagai portal bagi pelayanan publik oleh Pemerintah Singapura. Adapun perbandingan kepuasan masyarakat sebagai pelanggan eCitizen pada tahun 2008 dan 2009 dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Gambar 3 Persentase Tingkat Kepuasan Masyarakat Pengguna eCitizen

Sumber : http://www.ida.gov.sg/Publications/20110615173451.aspx. Menurut persentase di atas juga menunjukkan bahwa tingkat kepuasan masyarakat meningkat dari tahun 2008 ke tahun 2009, dimana tingkat kepuasan maksimal meningkat 5% (selisih antara 17% dan 12%) dan yang merasa tidak terpuaskan menurun dari 8% menjadi 4%, hal ini juga dapat diartikan adanya peningkatan perbaikan dari pelayanan publik secara online yang diberikan melalui eCitizen tersebut. Singapura juga berhasil menduduki peringkat pertama e-Government terbaik dengan skor 92,14 dari hasil penelitian Waseda University of E-Government Jepang mengalahkan Amerika Serikat yang hanya menduduki peringkat kedua dengan selisih nilai 0,01.

19

BAB 4 PENUTUP 4.1 Simpulan Tuntutan zaman seperti sekarang ini menjadikan pemerintah harus dapat terus dinamis dalam menjalankan pemerintahannya. Begitu pula kedinamisan tersebut tidak lepas dengan pemenuhan kebutuhan masyarakat yang sekarang ini sudah bergantung kepada perkembangan teknologi informasi dan komunikasi khususnya internet. Pemerintah Singapura mulai menjalankan e-Government dengan hakikat untuk mereformasi birokrasi yang sudah terlalu lama diberikan stereotip lambat, berbelit-belit dan penuh dengan unsur penyuapan dan korupsi di dalamnya. Singapura memulai eGovernment dengan masterplan yang matang sehingga sampai saat ini masih dapat bertahan dan menaikkan kualitasnya. eCitizen merupakan pelayanan publik berbasis online yang disuguhkan Pemerinta Singapura kepada masyarakatnya yang telah memiliki kartu kependudukan. eCitizen dianggap mampu mencakup hampir keseluruhan pelayanan publik yang tadinya dilakukan secara manual langsung oleh pemerintah kepada masyarakatnya. Pada akhirnya eCitizen sudah dapat memenuhi kriteria tercapainya suatu tujuan reformasi sektor publik dengan menggunakan eGovernment sebagai alatnya yang dikemukakan oleh Bhatnagar. Tetapi meskipun baik dalam implementasinya, pemerintah Singapura juga masih memiliki beberapa masalah yang dapat menghambat kelangsungan eCitizen pada masa kedepannya, seperti situasi politik yang kurang mendukung dan masyarakat berusia tua yang tidak dapat menggunakan teknologi informasi dan komunikasi secara sempurna.

20

You might also like