You are on page 1of 9

SEJARAH BETON SIFAT DAN KARAKTERISTIK BETON Pengantar Beton adalah suatu material yang secara harfiah merupakan

bentuk dasar dari kehidupan sosial modern. Hampir pada setiap aspek kegiatan sehari-hari kita tidak dapat tak bergantung pada beton baik secara langsung maupun tidak langsung. Sebagai contoh jalan dan jembatan yang kita lalui dan lewati strukturnya terbuat dari beton, dam yang digunakan untuk menyimpan air yang dipakai untuk pengolahan air minum, pembangkit listrik dan lain lain juga terbuat dari beton. Bangunan-bangunan gedung, menara pencakar langit juga terbuat dari beton. Jadi dapat kita simpulkan bahwa kegiatan kita sehari-hari sering dipengaruhi oleh dampak perkembangan teknologi beton. Beton sendiri adalah merupakan campuran yang homogen antara semen, air dan aggregat. Agregat disini dibedakan menjadi agregat halus yang berupa pasir dan agregat kasar yang berupa spilt atau batu pecah. Suatu proses kimia antara semen dan air akan terjadi setelah kedua bahan ini dicampur yang mengakibatkan terjadinya pengikatan yang diikuti proses pengerasan semen. Proses kimia pengikatan semen dengan air menghasilkan panas dan dikenal dengan proses hidrasi Karakteristik beton adalah mempunyai tegangan hancur tekan yang tinggi serta tegangan hancur tarik yang rendah Tujuan Instruksional Umum Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa diharapkan mengetahui dan memahami sifat dan karakteristik dari beton, menyebutkan penemu-penemu beton dengan segala kelebihan masing-masing serta menyebutkan kelebihan dan kekurangan beton dibandingkan material konstruksi yang lain.

Tujuan Instruksional Khusus Mendefinisikan sifat dan karakteristik dari beton Menjelaskan keuntungan dan kerugian dari material beton Menyebutkan penemu-penemu beton dan keunggulan pada jamannya Menyebutkan perkembangan-perkembangan dari teori beton terutama di dunia perencanaan rancang bangunan. Kegiatan Belajar Kegiatan Belajar 1 : Sejarah Beton, sifat dan karakteristik beton a. Ringkasan Teori Beton terdiri material pengisi yaitu agregat yang terdiri dari pasir dan kerikil serta material pengikat yaitu semen yang dicampur dengan air ( pasta semen) Suatu proses kimia antara semen dan air akan terjadi setelah kedua bahan ini dicampur yang mengakibatkan terjadinya pengikatan yang diikuti proses pengerasan semen

Agregat yang dipakai untuk campuran beton : Agregat halus ( pasir ) dengan diameter maks. 1 cm Agregat kasar ( split ) dengan diameter 2 cm atau lebih. Agregat kasar, pasta semen serta rongga udara. Dengan perkiraan komposisi seperti gambar, dibuat rekayasa untuk memeriksa dan mengetahui perbandingan campuran agar dihasilkan kekuatan beton yang tinggi Sejarah penemuan teknologi beton dimulai dari : . Aspdin (1824) Penemu Portland Cement J.L Lambot (1850 ) memperkenal konsep dasar konstruksi komposit (gabungan dua bahan konstruksi yang berbeda yang bekerja bersama sama memikul beban F. Coignet (1861) melakukan uji coba penggunaan pembesian pada konstruksi atap, pipa dan kubah Gustav Wayss & Koenen ( 1887) serta Hennebique memperkenalkan sengkang sebagai penahan gaya geser dan penggunaan balok T untuk mengurangi beban akibat berat sendiri 5.Neuman melakukan analisis letak garis netral Considere menemukan manfaat kait pada ujung tulangan E. Freyssinet memperkenalkan dasar dasar beton pratekan Contoh Pemakaian Konstruksi Beton pada Jamannya 1. Bangunan kubah Pantheon didirikan th 27 SM 2. Pemakaian Pot bunga dari beton yang menggunakan kawat anyaman. ( produk dipatentkan oleh Joseph Monier th. 1867) 3. Pembuatan kapal beton yang dilengkapi penulangan ( th. 1855 ) 4. Jembatan Semanggi Jakarta 5. Monumen Nasional Sejarah Analisis dasar perhitungan di Indonesia 1. PBI 1955 PBI 1971 yang lebih dikenal dengan perhitungan lentur cara n. Metode analisis yang dipakai adalah batas elastisitas bahan 2. SK SNI 1991 ( T-15-1991-03) tentang Standart Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Metode analisis yang dipakai adalah batas ultimit bahan Sifat dan karakteristik beton 1. Karakteristik beton adalah mempunyai tegangan hancur tekan yang tinggi serta tegangan hancur tarik yang rendah 2. Beton tidak dapat dipergunakan pada elemen konstruksi yang memikul momen lengkung atau tarikan 3. Beton sangat lemah dalam menerima gaya tarik, sehingga akan terjadi retak yang makin lama makin besar. 4. Proses kimia pengikatan semen dengan air menghasilkan panas dan dikenal dengan proses hidrasi. 5. Air berfungsi juga sebagai pelumas untuk mengurangi gesekan antar butiran sehingga beton dapat dipadatkan dengan mudah.

6. Kelebihan air dari jumlah yang dibutuhkan akan menyebabkan butiran semen berjarak semakin jauh sehingga kekuatan beton akan berkurang. 7. Dengan perkiraan komposisi (mix desain) dibuat rekayasa untuk memeriksa dan mengetahui perbandingan campuran agar dihasilkan kekuatan beton yang tinggi. 8. Selama proses pengerasan campuran beton, kelembaban beton harus dipertahankan untuk mendapatkan hasil yang direncanakan. 9. Setelah 28 hari, beton akan mencapai kekuatan penuh dan elemen konstruksi akan mampu memikul beban luar yang bekerja padanya 10. Untuk menjaga keretakan yang lebih lanjut pada suatu penampang balok, maka dipasang tulangan baja pada daerah yang tertarik 11. Pada beton bertulang memanfaatkan sifat beton yang kuat dalam menerima gaya tekan serta tulangan baja yang kuat menerima gaya tarik. 12. Dari segi biaya, beton menawarkan kemampuan tinggi dan harga yang relative rendah. 13. Beton hampir tidak memerlukan perawatan dan masa konstruksinya mencapai 50 tahun serta elemen konstruksinya yang mempunyai kekakuan tinggi serta aman terhadap bahaya kebakaran . 14. Salah satu kekurangan yang besar adalah berat sendiri konstruksi Dengan massa jenis c sekitar 2400 kg/m3 bahan ini memiliki berat jenis 23,54 kN/m3 ( 1000g kg setara dengan 1 kN, di mana gravitasi dalam cm/dt2), mengakibatkan bangunan beton sangat berat 15. Kelemahan lainnya adalah perubahan volume sebagai fungsi waktu berupa susut dan rangkak Beton dibedakan dalam 2(dua) kelompok besar yaitu : Beton Keras Beton Segar BETON KERAS Sifat-sifat beton keras yang penting adalah kakuatan karakteristik, kekuatan tekan, tegangan dan regangan, susut dan rangkak, reaksi terhadap temperatur, keawetan dan kekedapan terhadap air . Dari semua sifat tersebut yang terpenting adalah kekuatan tekan beton karena merupakan gambaran dari mutu beton yang ada kaitannya dengan strukturt beton. Berbagai test uji kekuatan dilakukan pada beton keras ini antara lain : Uji kekuatan tekan ( compression test) Uji kekuatan tarik belah ( spillting tensile test ) Uji kekuatan lentur Uji lekatan antara beton dan tulangan Uji Modulus Elastisitas dan lain sebagainya. BETON SEGAR Sifat-sifat beton segar hanya penting sejauh mana mempengaruhi pemilihan peralatan yang dibutuhkan untuk pengerjaan dan pemadatan serta kemungkinan mempengaruhi sifat-sifat beton pada saat mengeras. Ada 2(dua) hal yang harus dipenuhi ketika membuat beton : Sifat-sifat yang harus dipenuhi dalam jangka waktu lama oleh beton yang mengeras, seperti kekuatan, keawetan, dan kestabilan volume. Sifat-sifat yang harus dipenuhi dalam jangka waktu pendek ketika beton dalam kondisi plastis (workability) atau kemudahan pengerjaan tanpa adanya bleeding dan segregation.

Sifat workabilitas pada beton segar dapat dilakukan dengan beberapa cara, tetapi kebanyakan dari pengetesan tersebut hanya bersifat empiris. Hanya sedikit yang memenuhi standart, dan semua test tersebut bersifat a single point test jadi tidak dapat dibandingkan satu sama lainnya karena mereka mengukur sifat-sifat beton yang berbeda. Walaupun begitu adalah penting untuk mendapatkan beberapa dari sifat workabilitas karena penting untuk control kualitas. Pengukuran workabilitas yang telah dikembangkan antara lain : Slump test Compaction test Flow test Remoulding test Penetration test Mixer test b. Contoh Soal : 1) Beton sebagai material konstruksi mempunyai keuntungan dan kerugian dibandingkan material konstruksi yang lain seperti baja atau kayu. Sebutkan kelebihan dan kekurangan dari beton sebagai material konstruksi! 2) Suatu contoh kubus berukuran 15x15x15 cm diukur pada alat compression test. Dari hasil test tersebut didapatkan angka 35 KN yang menunjukkan gaya yang mampu dipikul oleh kubus tersebut. Hitung tegangan yang terjadi pada kubus tersebut! 3). Jelaskan tegangan-tegangan yang terjadi pada silinder yang diuji dengan alat tarik belah (split tensile test)! Penyelesaian latihan 1 Beton sebagai material konstruksi memiliki keuntungan dan kerugian dibandingkan material-material yang lain diantaranya adalah : Keuntungan Kerugian 1 Mudah dicetak sehingga bentuk bervariasi 2 Awet dan tahan lama 3 Tahan api 4 Ekonomis 5 Dapat dicor di tempat 6 Tegangan tarik rendah 7 Duktilitas rendah 8 Berat sendiri sangat besar 9 Volume tidak stabil

Penyelesaian latihan 2 dimana : = tegangan dalam Mpa atau kg/cm2 P = gaya tekan dalam N atau kg A = luas bidang tekan dalam mm2 atau cm2

Sehingga tegangan yang terjadi sebenarnya adalah sebesar :

Penyelesaian latihan 3 Pengujian spillting dilakukan pada silinder standart, dites pada salah satu sisi dan ditekan seperti pada gambar. Elemen garis tengah vertikal yang dibebani akan terlihat : 4.2. Kegiatan Belajar 2 Tegangan, regangan tekan dan tarik serta kerja sama beton & baja Ringkasan teori dan contoh Kekuatan beton sangat tergantung dari kualitas bahan dasarnya, yaitu agregat dan semen. Kekuatan beton dilakukan dengan uji tekan pada benda uji kubus ukuran 15x15x15 cm atau silider diameter 15 cm tinggi 30 cm.

Akibat pembebanan, tinggi kubus akan berkurang sebesar

L, regangan beton dapat ditentukan sebagai :

Dimana L = 15 cm Sedangkan tegangan fc (Mpa = N/mm2) pada kubus yang terjadi dihitung dengan rumus :

Dimana P adalah gaya sentris tekan Ac = luas bidang tekan = 150 x 150 mm2 Hubungan tegangan dan regangan selama proses pengujian dapat dicatat, dan digambarkan dalam grafik sistem salib sumbu dan menghasilkan diagram tegangan regangan beton Tegangan maksimum beton disebut juga Tegangan Spesifik dengan notasi fc Karena bentuknya yang tidak linier, penentuan nilai elastisitas beton Ec yang merupakan perbandingan tegangan dan regangan menjadi tidak sederhana. Nilai modulus elastisitas akan bervariasi megikuti lengkungan kurva dan secara matematik ditentukan :

Modulus elastisitas ini sering disebut sebagai tangen modulus dan dalam perhitungan umumnya dipergunakan sekan modulus yaitu sudut antara garis lurus OD dan garis mendatar Dalam PBI, secan modulus Ec ditentukan sebagai : Ec = 6400 fc untuk pembebanan tetap Ec = 9600 fc untuk pembebanan sementara Dalam Satuan internasional dan fc dalam MPa., maka menurut ACI ;

Dimana : fc adalah kekuatan beton spesific dalam MPa c adalah massa jenis beton dalam kg/m3 Regangan sebagai fungsi waktu Regangan yang terjadi akibat pembebanan disebut regangan elastis atau regangan sesaat (immediate strain). Regangan dibedakan menjadi susut (shrinkage) dan rangkak (creep). Susut beton akan terjadi, bahkan bila beton tidak dibebani sama sekali. Susut beton biasanya disebabkan oleh proses penguapan yang berlanjut setelah pengerasan semen Besarnya regangan susut tergantung dari kelembaban udara, semakin rendah kelembaban udara maka susut yang terjadi semakin tinggi. Perubahan beton sebagai fungsi waktu : Kubus tak terbebani dengan panjang L akan mengalami susut sebesar Regangan susut sh dapat ditentukan sebagai :

Lsh.

Susut pertama beton akan terjadi pada tiga bulan pertama umur beton dan berlanjut sebagai fungsi waktu hingga mencapai kisaran 0,0002 0,0003 Rangkak beton merupakan pertambahan regangan sebagai fungsi waktu yang disebabkan oleh tegangan tekan yang konstan. Akibat beban aksial P, terjadi tegangan = P/ Ac yang mengakibatkan perpendekan Le Regangan elastis yang terjadi : Regangan karena rangkak dihitung sebagai : Regangan merupakan fungsi waktu dan meningkat sejalan dengan umum dari beton. Regangan total merupakan jumlah aljabar dari regangan elastis, regangan karena susut dan regangan karena rangkak Regangan susut merupakan perubahan bentuk plastis sehingga tetap ada meskipun beban yang bekerja ditiadakan. Lendutan akibat susut ( cr) dapat diperhitungkan sebagai fungsi dari lendutan elastis ( el) dikalikan dengan koefisien l sehingga :

Harga l dapat mencapai dua sehingga ledutan sebuah gelagar beton akibat fungsi waktu dapat mencapai 3 kali lendutan elastis/sesaat Tegangan Tarik Hancur Beton

Dalam perhitungan tulangan memanjang, kemampuan gaya tarik beton diabaikan. Namun dalam perencanaan tulangan geser dan puntir, kemampuan beton terhadap tegangan tarik amat diperlukan Untuk mengetahui tegangan tarik hancur, metode percobaan yang biasanya dilakukan adalah membebani suatu balok tanpa tulangan dengan momen lengkung murni. Selanjutnya tegangan tarik hancur beton diperoleh :

dimana M adalah momen lengkung murni dan S adalah momen perlawanan terhadap lengkung. Tegangan fr (modulus of rapture = robek) yang diperoleh pada percobaan lebih tinggi daripada kenyataan Bila tegangan tekan hancur tergantung dari kualitas agregat dan semen, maka tegangan tarik hancur tergantung dari adhesi atau ikatan antara agregat dan semen Kerjasama Beton dan Besi Tulangan Koefisien muai besi = 12 x 10-6 m/m per derajat., sedangkan beton mempunyai = 10 x 10-6 m/m per derajat. Dengan koefisien muai yang hampir sama, bila tulangan telah terbungkus beton dengan kuat, perubahan temperatur yang terjadi tidak akan mengakibatkan terlepasnya ikatan tersebut, sehingga dapat dianggap bahwa perubahan panjang tulangan dan beton di setiap penampang adalah sama dan Lc = Ls Lc merupakan perubahan panjang yang terjadi pada beton dan Ls adalah perubahan panjang tulangan, sehingga :

Atau : s = c fs = n fc

Koefisien n = Es / Ec disebut angka ekuivalensi Persamaan s = c menunjukkan bahwa setiap penampang beton bertulang, regangan yang terjadi pada tulangan sama dengan regangan yang terjadi pada beton. Persamaan ini kemudian merupakan dasar pemikiran ilmu beton bertulang. Soal Latihan 1. Sebuah balok kayu dengan b = 250 mm dan h = 500 mm dipasang pada bentang 6,0 m diantara dua perletakan sendi dan rol dan menahan beban total (termasuk berat sendiri) 17,5 kN/m. a. Hitung tegangan lentur maksimum dengan menggunakan rumus keseimbangan gaya dalam. b. Periksa hasil tersebut dengan menggunakan rumus lenturan.

Tentukan momen tahanan suatu balok kayu berpenampang empat persegi panjang dengan b = 50 mm dan h = 150 mm, bila diketahui tegangan lentur ijin untuk kayu 8,4 Mpa. Penyelesaian Soal 1 :

Momen maksimum yang mampu dipikul gelagar adalah : Mmaks = 1/8. w.l2 = 1/8. (17,5) (6)2 = 78,75 kNm Tegangan lentur maksimum diperoleh dengan cara keseimbangan S H = 0. Dengan lengan(jarak) untuk tegangan tekan dan tegangan tarik z = 333,33 mm maka : Mmaks = ND ( z ) atau NT ( z ) 78,75 (103) = ND (333,33) dengan demikian, ND = NT = 236,27 kN ND = (luas segitiga tegangan) x (lebar balok) Atau ND = 236,27 (103) = (250) f puncak (250) Karena letak garis netral ditengah-tengah, maka f puncak = f dasar = 7,56 N/mm2 Dengan demikian balok kayu mampu menahan beban apabila tegangan lentur ijin kayu lebih besar dari 7,56 Mpa. Memeriksa hasil yang didapat dengan rumus lenturan : f = Mc I dimana, I = 1/12 b h3 = 1/12 (250) (500)3 = 2604166668 mm4 f = 78,75 (10)6 (250) = 7,56 N/mm2 2604166668 Contoh penyelesaian tersebut diatas berdasarkan pada teori elastik dan menggunakan anggapan-anggapan sebagai berikut : bidang potongan tampang rata sebelum terlentur akan tetap rata sesudah lenturan terjadi, berarti nilai regangan akibat lentur terdistribusi linier dengan nilai nol pada garis nertal dan nilai maksimum pada serat tepi terluar. bahan bersifat serba sama, nilai modulus elastisitas bernilai tetap sehingga regangan berbanding lurus dengan tegangan didalam batas proporsional dan distribusi tegangan bervariasi linier, dengan nilai nol pada sumbu netral dan nilai maksimum pada serat tepi terluar. Penyelesaian soal 2 :

Resultante gaya tarik dan tekan adalah : ND = NT = (8,4) (75) (50) = 15,75 kN (z) = 2/3 (75) = 50 mm MR = ND (z) = NT (z) = 15,75 (100) (10)-3 = 1,575 kNm Pemeriksaan momen tahanan dengan menggunakan rumus lenturan : f= Mc dan MR = fb I I c

I = 1/12 (bh3) = 1/12 (50) (150)3 = 14062500 mm4 MR = 8,4 (14062500) 10-6 = 1,575 kNm 75 Test Formatif Sebutkan bahan penyusun beton beserta fungsi masing-masing ! Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi kerjasama beton dengan baja tulangan! Perbandingan campuran bahan penyusun beton perlu direncanakan. Apa maksud dan tujuan dari hal tersebut? Beton memiliki sifat rangkak(creep). Apa yang dimaksud dengan sifat tersebut? Berat satuan beton bertulang normal umumnya diperhitungkan 23 kN/m3. Tentukan berat per meter panjang untuk : a. Balok beton bertulang penampang persegi, panjang h = 700 mm dan lebar b = 400 mm. b. balok beton bertulang dengan h = 900 mm dan b = 500 mm 6. Hitung momen tahanan ( MR ) dari balok kayu persegi b = 150 mm, h = 350 mm dan fb = 7 Mpa dengan cara kesetimbangan momen dalam dan rumus lenturan. 7. Suatu balok kayu penampang seperti gambar, terletak di atas dukungan sederhana bentang 4,0 m menahan beban (termasuk berat sendiri) 17,5 kN/m. Hitung tegangan lentur maksimumnya Hitung besarnya gaya tekan total Hitung momen tahanannya apabila tegangan lentur ijinnya 110 Mpa.

Umpan balik dan Tindak Lanjut Beri dan diskusikan jawaban soal-soal di atas , dan hitung jumlah jawaban yang benar. Gunakan rumus dibawah untuk mengetahui tingkat penguasaan materi kegiatan 1. JB Rumus : TP = ---------- x 100 % dimana : TP = tingkat penguasaan JB = jawaban benar Tingkat penguasaan yang dicapai : TP Predikat 90% - 100% Baik sekali 80% - 89% Baik 70% - 79% Cukup - 69% Kurang Bila tingkat penguasaan mencapai 80%, dapat melanjutkan dengan Kegiatan Belajar berikutnya, tetapi bila tingkat penguasaan < 80%, harus mempelajar kembali Kegiatan Belajar sebelumnya.

You might also like