Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh:
1. AWANG
2. DIANA MAULIDA
3. MAELANI
4. MUHAMAD MAHROM
5. NELI TATIN. A
6. ROSITAWATI
7. YUNITASARI
DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 1 CIPANAS
Jl. Raya Muncang No. 44 Telp (0252) 204455
Kecamatan Cipanas Kabupaten Lebak – Banten
1
KATA PENGANTAR
Peyusun
i
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Ikan lele yang memiliki nama lain Clarias betrachurs, merupakan sejenis
ikan lele yang hidup di ari tawar. Lele mudah dikenali karena tubuhnya yang
licin, agak pipih memanjang, serta memiliki kumis yang panjang yang mencuat
dari sekitar bagian tubuhnya. Ikan ini banyak disukai orang, namun tidak
semua orang menyukai ikan lele dengan alasan ika lele menyukai makanan
busuk yang berprotein dan kotoran dan rakus.
Padahal ikan ini memiliki kandungan gizi yang tinggi. Kandungan gizi
yang terdapat pada ikan lele adalah sumber energi, protein, lemak, kalsium,
fosfor, zat besi, natrium, tramin (B1), riboplavin (B2) dan miasin.
1
1.4 Metode Penelitian
a. Cara pengambilan data
b. Kepustakaan
c. Waktu
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.4 Metode Penelitian
1.5 Sistematika Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengenalan Ikan Lele
2.2 Kandungan Gizi
BAB III CARA PERKEMBANGBIAKAN
3.1 Cara Perkembangbiakan Ikan Lele di Kolam (Balong)
3.2 Cara Perkembangbiakan Ikan Lele di Kolam Buatan (Trepal)
BAB III PENUTUP
4.3 Kesimpulan
4.4 Saran
2
BAB II
PEMBAHASAN
Lele secara ilmiah terdiri dari banyak species dan di nusantara sendiri,
lele mempunyai banyak nama daerah antara lain ikan kalang (Sumbar), ikan
maut (Gayo dan Aceh), ikan sibakiat (Karo), ikan pintet (Kalsel), ikan keling
(Makasar) dlll. Bukan banyak di nusantara di negara lain ikan lele dikelan
dengan nama mali (Afrika), Plamond (Thailand), gura mogura (Srilangka), cat
fish (Inggris), nama ilmiah ikaln lele berasal dari Bahasa Yunani (Clorias atau
chlaros) yang berarti “lincah, atau kuat merujuk pada kemampuannya untuk
tetap hidup dan bergerak di luar air.
Ciri-ciri ikan lele yang berpenyakit, yaitu jika warna kumisnya berubah
menjadi putih, kulitnya yang bersisik dan jika berenang tubuhnya selalu melihat
ke atas.
Seperti yang kita ketahui semua bahwa kandungan gizi yang terdapat di
dalam tubuh ikan lele sangatlah tinggi, meskipun ikan ini menyukai makanan
busuk berprotein dan hidup di tempat yang kotor tapi itu tidak membuat ikan ini
kehilangan sumber protein, lemak, kalsium, fosfor, zat besi, natrium, tramin
(B1), nitroplavin (B2) dan miasin.
3
BAB III
Bualah kolam berukuran 2 m x 3 m, setelah itu isi kolam dengan air, bisa
berupa air sumur, sungai atau air PAM. Sebaiknya kolam diberi pupuk kandang
atau urea dan didiamkan minimal 1 minggu, agar terbentuk pakan alami berupa
plankton. Sebaiknya saat ikan lele dimasukan ke dalam kolam. Kondisi air tidak
jalan, karena lele rentan terhadap perubahan air yang terus menerus dan lele
akan selalu meloncat ke arah sumber air mengalir. Setelah semuanya selesai
masukan benih ikan lele dengan ukuran sebesar ibu jari orang dewasa, tetapi
sebelum benih ditebarkan ke dalam kolam. Sebaiknya benih di disucihamakan
dulu dengan merendamnya ke dalam larutan KMSNO4 atau PK supaya benih
tidak menimbulkan bibit penyakit dan setelah ikan lele berukuran sebesar
tangan orang dewasa, maka ikan lele siap dipanen dan biasanya dalam 1
tahun ikan lele dapat 2 kali dipanen.
4
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
5
DAFTAR PUSTAKA
www.google.com
www.wikipedia.com
6
7
FOTO DOKUMENTASI PENELITIAN
PERKEMBANGBIAKAN IKAN LEL
8
9
10
11