You are on page 1of 4

PROGRAM CSR UNILEVER

Tentang unilever Unilever Indonesia didirikan 5 desember 1933, unilever telah tumbuh menjadi salah satu perusahaan terdepan untuk produk Home and personal care serta foods & Ice cream. Rangkaian produk unilever Indonesia mencakup brand brand ternama yang umunya disukai dunia seperti pepsodent, lux, lifebouy, dove sunsilk, clear, rexona, Vaseline, rinso, molto, sunlight, walls, blue band, royco , bango , dna lainlain. Tujuan perusahaan adalah menciptakan masa depan yang lebih baik setiap hari. Sebagai perusahaan yg mempunyai tanggung jawab sosial, unilever Indonesia menjalankan program Corporate Social Rsponsibility ( CSR) yang luas. Keempat pilar program kami adalah lingkungan, nutrisi, hygiene, dan peranian berkelanjutan. Program CSR termasuk antara lain kampanye cuci tangan dengan sabun (Lifebuoy), program edukasi kesehatan Gigi dan Mulut (Pepsodent), program pelestarian makanan tradisional ( Bango), serta program memerangi kelaparan untuk membantu anak Indonesia yang kekurangan gizi (Blue Band).

1. Kampanye cuci tangan dengan sabun Misi sosial Lifebuoy yang utama adalah memberikan keamanan, ketenangan dan kesehatan terhadap 5 miliar manusia melewati promosi aktif Lifebuoy "Cuci tangan dengan sabun".Meskipun produk-produk Lifebuoy telah menawarkan produk kesehatan yang terjangkau, sebagai pemimpin di dalam pasar sabun dunia, Lifebuoy merasa lebih banyak lagi yang Lifebuoy bisa lakukan. Oleh sebab itu, merek Lifebuoy mempunyai tujuan untuk menciptakan perubahan kepada kehidupan masyarakat di dalam keseharian nya dengan cara mempromosikan cara hidup bersih dan sehat, dan khususnya untuk mencuci tangan dengan sabun. Setiap tahun nya sekitar 3,5 juta anak berusia di bawah 5 tahun meninggal karena diare dan penyakit pernafasan (pneumonia). Mencuci tangan dengan sabun adalah cara terampuh dan paling efisien dalam mencegah penyakit yang dapat menyebabkan kematian seperti diare, dengan potensi dapat menurunkan tingkat angka kematian yang di sebabkan oleh diare sebanyak 50% dan penyakit pernafasan sebanyak 25%. Misi sosial Lifebuoy mempunyai tujuan untuk menyebarkan pesan-pesan kesehatan melalui pendidikan kesehatan. Misi ini telah terbukti menciptakan perubahan yang berdampak positif dan bisa menyelamatkan jiwa masyarakat. Karena misi Lifebuoy yang sangat besar, Lifebuoy juga dibantu oleh mitra-mitra publik dan organisasi swasta dunia yang memiliki komitmen untuk menuju masyarakat sehat dan bersih.

Lifebuoy menjalin kemitraan dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Pusat, Lembaga Swadaya Masyarakat Spektra Surabaya, dan 90 radio dari 65 kota di Indonesia dalam kampanye Lifebuoy 2009 dengan tema "Bersama Lifebuoy Mewujudkan Indonesia yang Lebih Sehat". Kemitraan merupakan kunci utama dalam pelaksanaan kampanye Lifebuoy tahun ini, karena masalah kesehatan merupakan tanggung jawab bersama dan tidak dapat ditangani oleh satu pihak saja. Pengumuman kemitraan ini disertai dengan peluncuran Petisi Nasional "Keluarga Sehat untuk Indonesia Sehat". Petisi nasional "Keluarga Sehat untuk Indonesia Sehat" merupakan komitmen untuk memulai hidup sehat melalui budaya perilaku hidup bersih dan sehat dengan membiasakan mencuci tangan dengan sabun, memperhatikan keseimbangan gizi dan dan menjaga kebersihan lingkungan. Petisi nasional ini disebarkan di lima propinsi: DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Lampung yang akan melibatkan lebih dari 2500 sekolah dasar dan ribuan kader PKK dari 450 kabupaten. Kemitraan dan sosialisasi PHBS melalui program petisi ini didasari oleh hasil survei "Indonesia Sehat", Mei 2009, tentang persepsi masyarakat akan hidup sehat yang dilakukan di empat kota besar yaitu Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Medan. Hasil survei menunjukkan bahwa (1) 97% responden menegaskan bahwa kesehatan merupakan prioritas utama yang harus diperhatikan untuk membentuk negara kuat; (2) 95% responden sangat setuju dan berpendapat bahwa kesehatan keluarga merupakan awal bagi Indonesia yang sehat; (3) 94% responden sangat setuju dan berpendapat bahwa kesehatan dianggap penting oleh masyarakat karena dapat meningkatkan produktifitas hidup dan memberi keuntungan; serta (4) 76% responden menyatakan bahwa budaya perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) harus disosialisasikan serta diajarkan sejak usia dini (usia 1-5 tahun). Program pengumpulan tanda tangan petisi berlangsung hingga 16 Agustus 2009 dan telah terkumpul sebanyak 2,726,267 dukungan masyarakat lewat berbagai media untuk mewujudkan bangsa yang lebih sehat. Sebagai bentuk komitmen Lifebuoy dalam mewujudkan Indonesia yang lebih sehat, Lifebuoy mendonasikan Rp. 100,untuk setiap satu tanda tangan yang terlah terkumpul di dalam petisi ini yang akan disumbangkan untuk revitalisasi posyandu di wilayah Indonesia Timur. Di dunia saat ini, tingkat kematian dan kesakitan masih tinggi akibat penyakitpenyakit yang berkaitan dengan air, sanitasi dan perilaku hidup bersih dan sehat, seperti rendahnya kebiasaan cuci tangan pakai sabun pada saat yang penting. Dari berbagai riset, risiko penularan penyakit dapat berkurang dengan adanya peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat, perilaku hygiene, seperti cuci tangan pakai sabun pada waktu penting. Menurut penelitian Fewtrell l, Kaufmann RB, et al, (2005) perilaku cuci tangan pakai sabun merupakan intervensi kesehatan yang paling murah dan efektif dibandingkan dengan hasil intervensi kesehatan dengan cara lainnya dalam mengurangi risiko penularan berbagai penyakit termasuk flu burung, kecacingan dan diare terutama pada bayi dan balita. Oleh karena itu, untuk meningkatkan kesadaran publik mengenai pentingnya cuci tangan pakai sabun, Lifebuoy bekerja sama dengan Public-Private Partnership for Handwashing with Soap (PPP-HWWS) atau KPS-CTPS seperti WSP, UNICEF, ESP, HSP, Aman Tirta, Reckitt Benckiser, dan beberapa badan internasional lainnya telah menetapkan tanggal 15 Oktober sebagai Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia (HCTPS) yang dirayakan bersama oleh jutaan anak di 52 negara, di 5 benua, untuk

mendukung dan menyukseskan tahun Sanitasi Internasional 2008 yang dicanangkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa. DI Indonesia, Lifebuoy bekerjasama dengan Departemen Kesehatan merayakan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia Pertama (HCTPS) di empat kota, Jakarta (Wisma Aldiron, Pancoran), Bandung (Lapangan Gasibu), Yogyakarta (Alun-alun Kota), dan Malang (Stadion Kanjuruan). Kegiatan ini diikuti oleh lebih dari 40,000 siswa sekolah dasar dan orang tua. UNICEF, juga merupakan salah satu mitra dalam KPS-CTPS, yang menyelenggarakan kegiatan serupa di 22 kabupaten, di enam propinsi. Perayaan HCTPSS ditandai dengan kegiatan cuci tangan secara serentak oleh siswa sekolah dasar, orang tua dan kader posyandu, selain itu juga menampilkan berbagai hiburan, bazar dan games di lokasi-lokasi acara. Sementara itu aktivitas post eventnya adalah pelaksanaaan kampanye cuci tangan pakai sabun selama tiga bulan di masing-masing sekolah-sekolah yang berpartisipasi dalam perayaan HCTPSS,15 Oktober 2008. Penyelenggaraan HCTPSS di Indonesia diharapkan menjadi momentum untuk mempercepat peningkatan kesadaran masyarakat Indonesia akan pentingnya cuci tangan pakai sabun dan mempraktekannya dalam kehidupan sehari-hari. (oktober 2008)

Hari Mencuci tangan global Mencuci tangan dengan sabun dan air adalah cara yang sangat penting untuk menjaga Anda dan keluarga Anda bebas dari kuman. Kuman atau bakteri meskipun sangat kecil dan tidak kelihatan apabila dilihat dengan mata telanjang, namun dapat menimbulkan berbagai masalah, mulai dari gangguan perut dan bahkan kematian. Kenyataannya, lebih dari 3,5 juta balita meninggal setiap tahun dari penyakit diare dan pneumonia yang disebabkan oleh bakteri. Salah satu cara sederhana untuk mencegah penyebaran kuman penyakit adalah meningkatkan kesadaran tentang pentingnya cuci tangan pakai sabun. Hal ini yang menjadi dasar bagi Publik Private Partnership untuk mencanangkan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia pertama kalinya. Tujuannya adalah untuk memberikan edukasi terhadap anak-anak tentang pentingnya melakukan kebiasaan cuci tangan pakai sabun dan mendorong mereka untuk menerapkan kebiasaan sehat tersebut setiap saat di rumah, sekolah dan lingkungan mereka. Tahun ini, jutaan orang di lebih dari 85 negara di seluruh dunia akan merayakan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia 15 Oktober. Ayo bergabung untuk menciptkan sukses lebih besar.

Diluncurkan tahun 2008, hari mencuci tangan global adalah acara tahunan yang dilaksanakan oleh Public-Private Partnership for Handwashing with soap, dimana unilever sebagai pencetus.

Pada tahun 2009, lebih dari 80 negara merayakan hari mencuci tangan global. Lifebouy mengkoordinasikan usaha dengan lebih dari 50 organisasi di 23 negara, termasuk pemerintah dan lsm, untuk meningkatkan kewaspadaan akan pentingnya mencuci tangan dengan sabun, jutaan anak sekolah turut berpatisipasi dalam aktivitas meningkatkan kewaspadaan dan menyemangati mereka melakukan janji mencuci tangan. Kegiatan lain di Indonesia : Studi program Lifebuoy berbi sehat, ditujukan kepada para ibu dan anak-anak, menunukan bahwa 84% dari mereka yang terlibat dengan program ini kemudian mencuci tangan mereka dengan sabun setelah menggunakan kamar kecil. 2. program edukasi kesehatan gigi dan mulut

You might also like