You are on page 1of 5

PENDAHULUAN

Sebagai bahasa resmi (Negara), usia bahasa Indonesia sudah mencapai bilangan ke-66 tahun. Bahasa dalam kedudukannya sebagai bahsa nasional , bahasa Indonesia sudah berusia 81 tahun. Jika dianalogikan dengan kehidupan manusia, dalam rentang usia tersebut idealnya sudah mampu mencapai kematangan dan ksempurnaan hidup, sebab sudah banyak merasakan liku-liku dan pahit getirnya perjalanan sejarah . Untuk menggetarkan gaung penggunaan bahasa Indonesia dengan baik dan benar pun pemerintah telah menempuh politik kebahasaan dengan menetapkan bulan oktober sebagai bulan bahasa .

Namun,seiring dengan bertambahnya usia ,bahasa Indonesia justru di hadang masalah. Pertanyaan bernada pesimis pun bermulai . Mampukan bahasa indonesia menjadi bahasa budaya dan bahasa IPTEK yang berwibawa dan punay prestise tersendiri ditengah-tengah dasyatnya arus globalisasi ? mampukah bahasa Indonesia bersikap lues dan terbuka dalam mengikuti derap peradaban yang terus gencar menawarkan perubahan dan dinamika ? masih setia dan banggakah para penuturnya dalam menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa komunikasi yang efektif ditengahtengah perubahan dan diamika itu ?

Sementara itu, jika kita melihat kenyataan di lapangan , secara jujur harus di akui bahwa bahasa Indonesia belum difungsikan secara baik dan benar. Para penuturnya masih dihinggapi sikap inferior atau rendah diri sehingga merasa lebih modern, terhormat , dan terpelajar . Jika dalam peristiwa tutur sehari-hari, baik dalam ragam lisan maupun tulis, menyelipkan setumpuk istilah asing ,padahal sudah ada padanannya dalam bahasa Indonesia .

Agaknya pemahaman penghayatan dan penghargaan kita terhadap bahasa nasional dan Negara sendiri belum tumbuh secara maksimal dan proporsional . Padahal tak hentihentinya pemerintah menganjurkan untuk menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar . Bahkan, juga telah menunjukan perhatian yang cukup besar dan serius dalam upaya menumbuhkembangkan bahasa Indonesia . Melalui tangan panjangnya pusat pembinaan dan pengembangan bahasa ( p3b) ,pemerintah telah meluncurkan beberapa kaidah kebahasaan baku agar dapat dijadikan sebagai acuan segenap lapisan masyarakat dalam berbahasa Indonesia. Seperti pedoman umum ejaan yang disempurnakan EYD ,pedoman umum atau pembentukan istilah ( PUPI ) , tata bahasa Indonesia baku (TBIB)maupun kamus besar bahasa Indonesia (KBBI).

Akan tetapi beberapa kaidah yang dikodifikasi dengan susah payah itu tampaknya belum banyak mendapatkan perhatian masyarakat luas . Akibatnya bisa ditebak . Pemakaian bahasa Indonesia bermutu rendah : kalimatnya rancu dan kacau, kosakatanya payah dan secara semantic sulit dipahami maknanya. Anjuran untuk menggunaka bahasa Indonesia dengan baik dan benar seolah-olah hanya bersifat sloganistis tanpa tindakan nyata dari penuturnya .

BAB I PENDAHULUAN A . Latar belakang Sejarah perkembangan bahasa Indonesia tidak terlepas dari sejarah peradaban manusia.Bahasa Indonesia merupakan penyempurnaan dari bahasa melayu karena pada zaman penjajahan bahasa melayu dipakai sebagai bahasa nasional.Bahasa Indonesia diresmikan penggunaannya setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, tepatnya sehari sesudahnya, bersamaan dengan mulai berlakunya konstitusi.Namun seiring dengan berkembangnya zaman dalam bahasa Indonesia di temukan permasalahan seperti kurangnya kata dan istilah yang berhubungan dengan IPTEK, kurangnya penelitian bahasa melayu, dan kurangnya buku-buku IPTEK dalam bahasa Indonesia. Selain itu, kurangnya kesadaran dari masyarakat Indonesia untuk menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar menjadi suatu permasalahan. Padahal tak hentihentinya pemerintah menganjurkan untuk menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar . Bahkan, juga telah menunjukan perhatian yang cukup besar dan serius dalam upaya menumbuhkembangkan bahasa Indonesia . Melalui tangan panjangnya Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa ( P3B) ,pemerintah telah meluncurkan beberapa kaidah kebahasaan baku agar dapat dijadikan sebagai acuan segenap lapisan masyarakat dalam berbahasa Indonesia. Seperti pedoman umum ejaan yang disempurnakan EYD ,Pedoman Umum atau Pembentukan Istilah ( PUPI ) , Tata Bahasa Indonesia Baku (TBIB) maupun Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Namun demikian, usaha tersebut nampaknya belum membuahkan hasil yang maksimal karena masih banyak orang Indonesia yang tidak menggunakan bahasa Indonesia dengan baik. Justru saat ini, masyarakat lebih sering menggunakan bahasa yang mereka anggap gaul sebagai bahasa sehari-hari mereka.

B . Rumusan Masalah 1. Bahasa Indonesia menjadi bahasa nasional, bahasa resmi atau bahasa Negara RI. 2. Menemui berbagai kesulitan seperti : a. Kurangnya kata dan istilah yang berhubungan dengan IPTEK b. Kurangnya penelitian bahasa Melayu c. Kurangnya buku-buku IPTEK dalam bahasa Indonesia d. Pedoman Umum Pembentukan Istilah (1975) 3. Diakui sebagai Lingua Franca (1950) 4. Kongres bahasa Indonesia kedua di medan (1954) 5. Kongres bahasa Indonesia ketiga di Jakarta (1978) 6. Muncul semboyan Pergunakanlah Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar

C. Tujuan Penulisan Makalah ini kami buat untuk : 1. Memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia 2. Bertukar informasi 3. Mempelajari sejarah perkembangan Bahasa Indonesia

BAB II PEMBAHASAN A. Bahasa Indonesia menjadi bahasa nasional, bahasa resmi atau bahasa Negara RI Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia[1] dan bahasa persatuan bangsa Indonesia.[2] Bahasa Indonesia diresmikan penggunaannya setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, tepatnya sehari sesudahnya, bersamaan dengan mulai berlakunya konstitusi. Di Timor Leste, bahasa Indonesia berstatus sebagai bahasa kerja. Namun, Bahasa

Indonesia sebagai bahasa nasional tidak mengikat pemakainya untuk sesuai dengan kaidah dasar bahasa. Bahasa Indonesia digunakan secara nonresmi,santai dan bebas.yang terpenting dalam pergaulan dan perhubungan antar warga adalah makna yang disampaikan. Pemakai bahasa indonesia dalam konteks bahasa nasional dapat dengan bebas menggunakan ujaran baik lisan,tulis,maupun lewat kinesiknya. Kebebasan penggunaan ujaran itu juga ditentukan oleh konteks pembicaraan, manakala bahasa indonesia digunakan di bus antar kota, ragam yang digunakan adalah ragam bus kota yang cenderung singkat,cepat,dan bernada keras.

Bahasa indonesia sebagai bahasa negara sebagai bahasa negara berarti bahasa indonesi adalah bahasa resmi.dengan begitu bahasa indonesia harus digunakan sesuai dg kaidah,tertib,cermat,dan masuk akal.bahasa indonesia yang dipakai harus lengkap dan baku.Tingkat kebakuanya diukur oleh aturan kebahasaan dan logika pemakaia.dari dua tugas itu,posisi bahasa indonesia perlu mendapatkan perhatian khusus terutama bagi pembelajaranbahasa indonesia sumber.garda guru posisi pembelajaran bahasa indonesia sehingga bahasa indonesia tidak akan terpinggirkan oleh bahasa asing karena dlm sejarahnya sendiri bahasa indonesia adalah bahasa persatuan.

You might also like