Professional Documents
Culture Documents
PPh 22 & 24 1
Lanjutan1……..
PPh 22 & 24 2
Lanjutan2……
PPh 22 & 24 3
Lanjutan3…….
(Catatan: Nilai Impor adalah nilai berupa uang yang menjadi dasar
perhitungan bea masuk yaitu Cost Insurance and Freight (CIF)
ditambah dengan bea masuk dan pungutan lainnya yang
dikenakan berasarkan ketentuan peraturan perundang-
undangan pabean di bidang impor)
PPh 22 & 24 4
Lanjutan4………
PPh 22 & 24 5
Lanjutan5………
PPh 22 & 24 6
Lanjutan6……
PPh 22 & 24 7
Lanjutan7……
PPh 22 & 24 8
Lanjutan8……
PPh 22 & 24 9
Lanjutan9….
PPh 22 & 24 10
Lanjutan10……
PPh 22 & 24 11
Lanjutan11……
PPh 22 & 24 12
Lanjutan12…..
PPh 22 & 24 13
Lanjutan13…..
PPh 22 & 24 14
Dirjen Bea dan Cukai wajib menerbitkan Bukti
Pemungutan PPh pasal 22 dalam rangkap 3 yaitu :
PPh 22 & 24 18
Lanjutan…..
PPh 22 & 24 19
PAJAK PENGHASILAN PASAL 24
Pengertian :
ÎPPh pasal 24 mengatur tentang perhitungan
besarnya pajak atas penghasilan yang dibayar atau
terutang di luar negeri yang dapat dikreditkan
terhadap pajak penghasilan yang terutang atas
seluruh penghasilan Wajib Pajak dalam negeri
PPh 22 & 24 20
Penggabungan Penghasilan
Penggabungan Penghasilan yg berasal dari LN dilakukan sbb:
PPh 22 & 24 21
Batas Maksimum Kredit Pajak
Batas Maksimum Kredit Pajak diambil yang terendah
dari 3 unsur/perhitungan berikut ini :
• Jumlah Pajak yang terutang atau dibayardi
Luar Negeri
• ( Penghasilan Luar Negeri : Seluruh
Penghasilan Kena Pajak ) x PPh atas
seluruh yang dikenakan tarif pasal 17
• Jumlah pajak yang terutang untuk seluruh
penghasilan kena pajak (dalam hal
penghasilan kena pajak adalah lebih kecil
daripada penghasilan luar negeri)
PPh 22 & 24 22
Batas Maksimum Kredit Pajak untuk
setiap Negara
(per Country Limitation)
PPh 22 & 24 23
Rugi Usaha di Luar Negeri
Dalam menghitung penghasilan
kena pajak, kerugian yang
diderita oleh Wajib Pajak di luar
Negeri tidak boleh
dikompensasikan dengan
penghasilan yang diterima di
dalam negeri ( Indonesia)
PPh 22 & 24 24
Cara Melaksanakan Kredit Pajak Luar Negeri
Untuk melaksanakan pengkreditan pajak yang
terutang atau dibayar di luar negeri, Wajib
Pajak wajib menyampaikan permohonan
kepada Dirjen Pajak dengan melampirkan :
• Laporan Keuangan dari penghasilan di luar
negeri
• Fotocopi Surat Pemberitahuan Pajak yang
disampaikan di luar negeri
• Dokumen pembayaran pajak di luar negeri
– Penyampaian permohonan kredit pajak yang
terutang atau dibayar di luar negeri tersebut
dilakukan bersamaan dengan penyampaian
SPT Tahunan PPh.
PPh 22 & 24 25
PAJAK PENGHASILAN PASAL 24
Pengertian :
PPh pasal 24 mengatur tentang perhitungan
besarnya pajak atas penghasilan yang dibayar atau
terutang di luar negeri yang dapat dikreditkan
terhadap pajak penghasilan yang terutang atas
seluruh penghasilan Wajib Pajak dalam negeri
Pengkreditan pajak luar negeri dilakukan dalam
tahun digabungkannya penghasilan dari luar
negeri dengan penghasilan di Indonesia.
Indonesia menganut Tax credit yang ordinary
credit method dengan menerapkan per country
limitation
PPh 22 & 24 26
Penggabungan Penghasilan Penggabungan
Penghasilan yg berasal dari LN dilakukan sbb:
PPh 22 & 24 27
Batas Maksimum Kredit Pajak
Batas Maksimum Kredit Pajak diambil yang
terendah dari 3 unsur/perhitungan berikut ini :
• Jumlah Pajak yang terutang atau dibayardi Luar
Negeri
• ( Penghasilan Luar Negeri : Seluruh Penghasilan
Kena Pajak ) x PPh atas seluruh yang dikenakan
tarif pasal 17
• Jumlah pajak yang terutang untuk seluruh
penghasilan kena pajak (dalam hal penghasilan
kena pajak adalah lebih kecil daripada
penghasilan luar negeri)
PPh 22 & 24 28
Batas Maksimum Kredit Pajak untuk
setiap Negara (per Country Limitation)
PPh 22 & 24 29
Rugi Usaha di Luar Negeri
PPh 22 & 24 30
Cara Melaksanakan Kredit Pajak Luar Negeri
Untuk melaksanakan pengkreditan pajak
yang terutang atau dibayar di luar negeri,
Wajib Pajak wajib menyampaikan
permohonan kepada Dirjen Pajak
dengan melampirkan :
PPh 22 & 24 31