You are on page 1of 31

Charles andrianto ( 03111002014) Tedy satria ( 03111002068) Thomas Budiman ( 03111002078) Hadi Dasman ( 03111002035) Daniel Rahma putra(03111002024)

Ehmansyah Batubara ( 03111002026 ) Endi Suryana ( 03071002009

EKSTRAKSI PELARUT

Reference : www.chemis-try.org dan CatatanKimia.com

6/12/2012

Definisi
Ekstraksi adalah pemisahan suatu zat dari

campurannya dengan pembagian sebuah zat terlarut antara dua pelarut yang tidak dapat tercampur untuk mengambil zat terlarut tersebut dari satu pelarut ke pelarut yang lain.

Reference : www.chemis-try.org dan CatatanKimia.com

6/12/2012

Sebagai contoh pembuatan ester (essence)

untuk bau-bauan dalam pembuatan sirup atau minyak wangi, pengambilan kafein dari daun teh, biji kopi atau biji coklat dan yang dapat dilihat sehari-hari ialah pelarutan komponen-komponen kopi dengan menggunakan air panas dari biji kopi yang telah dibakar atau digiling.

Reference : www.chemis-try.org dan CatatanKimia.com

6/12/2012

Reference : www.chemis-try.org dan CatatanKimia.com

6/12/2012

Penyiapan bahan yang akan diekstrak dan pelarut


Ada beberapa hal syarat yang harus dipenuhi

oleh pelarut dalam mengekstraksi

Reference : www.chemis-try.org dan CatatanKimia.com

6/12/2012

Selektivitas Pelarut hanya boleh melarutkan ekstrak yang

diinginkan, bukan komponen-komponen lain dari bahan ekstraksi. Dalam praktek,terutama pada ekstraksi bahan-bahan alami, sering juga bahan lain (misalnya lemak, resin) ikut dibebaskan bersama-sama dengan ekstrak yang diinginkan. Dalam hal itu larutan ekstrak tercemar yang diperoleh harus dibersihkan, yaitu misalnya diekstraksi lagi dengan menggunakan pelarut kedua.
Reference : www.chemis-try.org dan CatatanKimia.com 6/12/2012

Kelarutan

Pelarut sedapat mungkin memiliki kemampuan melarutkan ekstrak yang besar (kebutuhan pelarut lebih sedikit).

Reference : www.chemis-try.org dan CatatanKimia.com

6/12/2012

Kemampuan tidak saling bercampur

Pada ekstraksi cair-cair, pelarut tidak boleh (atau hanya secara terbatas) larut dalam bahan ekstraksi.

Reference : www.chemis-try.org dan CatatanKimia.com

6/12/2012

Kerapatan Terutama pada ekstraksi cair-cair, sedapat

mungkin terdapat perbedaan kerapatan yang besar antara pelarut dan bahan ekstraksi. Hal ini dimaksudkan agar kedua fasa dapat dengan mudah dipisahkan kembali setelah pencampuran (pemisahan dengan gaya berat). Bila beda kerapatannya kecil, seringkali pemisahan harus dilakukan dengan menggunakan gaya sentrifugal (misalnya dalam ekstraktor sentrifugal).
Reference : www.chemis-try.org dan CatatanKimia.com 6/12/2012

Reaktivitas Pada umumnya pelarut tidak boleh

menyebabkan perubahan secara kimia pada komponenkornponen bahan ekstarksi. Sebaliknya, dalam hal-hal tertentu diperlukan adanya reaksi kimia (misalnya pembentukan garam) untuk mendapatkan selektivitas yang tinggi. Seringkali Ekstraksi juga disertai dengan reaksi kimia. Dalam hal ini bahan yang akan dipisahkan mutlak harus berada dalam bentuk larutan.
Reference : www.chemis-try.org dan CatatanKimia.com 6/12/2012

10

Titik didih

Karena ekstrak dan pelarut biasanya harus dipisahkan dengan cara penguapan, destilasi atau rektifikasi, maka titik didit kedua bahan itu tidak boleh terlalu dekat, dan keduanya tidak membentuk ascotrop.Ditinjau dari segi ekonomi, akan menguntungkan jika pada proses ekstraksi titik didih pelarut tidak terlalu tinggi (seperti juga halnya dengan panas penguapan yang rendah).
Reference : www.chemis-try.org dan CatatanKimia.com 6/12/2012

11

Macam Metoda Ekstraksi :


Ekstraksi Cara Dingin Metoda ini artinya tidak ada proses

pemanasan selama proses ekstraksi berlangsung, tujuannya untuk menghindari rusaknya senyawa yang dimaksud rusak karena pemanasanan. Jenis ekstraksi dingin adalah :

Reference : www.chemis-try.org dan CatatanKimia.com

6/12/2012

12

Maserasi merupakan proses ekstraksi menggunakan pelarut diam atau dengan

beberapa kali pengocokan pada suhu ruangan. Pada dasarnya metoda ini dengan cara merendam sample dengan sekali-sekali dilakukan pengocokan. Umumnya perendaman dilakukan 24 jam dan selanjutnya pelarut diganti dengan pelarut baru. Ada juga maserasi kinetik yang merupakan metode maserasi dengan pengadukan secara sinambung tapi yang ini agak jarang dipakai.
Reference : www.chemis-try.org dan CatatanKimia.com 6/12/2012

13

Perkolasi merupakan ekstraksi dengan menggunakan

pelarut yang selalu baru sampai sempurna (exhaustive extraction) yang umumnya dilakukan pada suhu ruangan. Prosesnya terdiri dari tahap pengembangan bahan, maserasi antara, perkolasi sebenarnya (penetesan/penampungan ekstrak) secara terus menerus sampai diperoleh ekstrak yang jumlahnya satu sampai lima kali volume bahan, ini bahasa buku agak rumit ya? Prosedurnya begini: sampel di rendam dengan pelarut, selanjutnya pelarut (baru) dilalukan (ditetes-teteskan) secara terus menerus sampai warna pelarut tidak lagi berwarna atau tetap bening yang artinya sudah tidak ada lagi senyawa yang terlarut.

Reference : www.chemis-try.org dan CatatanKimia.com

6/12/2012

14

Ekstraksi Cara Panas Metoda ini pastinya melibatkan panas dalam

prosesnya. Dengan adanya panas secara otomatis akan mempercepat proses penyarian dibandingkan cara dingin. Metodanya adalah:

Reference : www.chemis-try.org dan CatatanKimia.com

6/12/2012

15

Refluks merupakan ekstraksi dengan pelarut yang

dilakukan pada titik didih pelarut tersebut, selama waktu tertentu dan sejumlah pelarut tertentu dengan adanya pendingin balik (kondensor). Umumnya dilakukan tiga sampai lima kali pengulangan proses pada residu pertama, sehingga termasuk proses ekstraksi sempurna, ini bahasa buku lagi. Prosedurnya: masukkan sampel dalam wadah, pasangkan kondensor, panaskan. Pelarut akan mengekstraksi dengan panas, terus akan menguap sebagai senyawa murni dan kemudian terdinginkan dalam kondensor, turun lagi ke wadah, mengekstraksi lagi dan begitu terus. Proses umumnya dilakukan selama satu jam
Reference : www.chemis-try.org dan CatatanKimia.com 6/12/2012

16

Ekstraksi dengan alat Soxhlet merupakan ekstraksi dengan pelarut yang selalu baru,

umumnya dilakukan menggunakan alat khusus sehingga terjadi ekstraksi konstan dengan adanya pendingin balik (kondensor). Disini sampel disimpan dalam alat Soxhlet dan tidak dicampur langsung dengan pelarut dalam wadah yang di panaskan, yang dipanaskan hanyalah pelarutnya, pelarut terdinginkan dalam kondensor dan pelarut dingin inilah yang selanjutnya mengekstraksi sampel.
Reference : www.chemis-try.org dan CatatanKimia.com 6/12/2012

17

Digesti merupakan maserasi kinetik (dengan

pengadukan kontinyu) yang dilakukan pada suhu lebih tinggi dari suhu ruangan, secara umum dilakukan pada suhu 40C 50C. Infusa merupakan proses ekstraksi dengan merebus sample (khusunya simplisia) pada suhu 900C

Reference : www.chemis-try.org dan CatatanKimia.com

6/12/2012

18

Faktor-faktor yang mempengaruhi laju

ekstraksi adalah: Tipe persiapan sampel Waktu ekstraksi Kuantitas pelarut Suhu pelarut Tipe pelarut

Reference : www.chemis-try.org dan CatatanKimia.com

6/12/2012

19

Prinsip dasar dari Ekstraksi pelarut


Hukum fase Gibbs menyatakan bahwa : P +V =C + 2 Keterangan : P = fase C = Komponen V = Derjat kebebasan Pada ekstraksi pelarut , kita mempunyai P = 2 , yaitu fase air dan organik, C= 1, yaitu zat terlarut di dalam pelarut dan fase air pada temperatur dan tekanantetap, sehingga V = 1, jadi kita akan dapat : 2 + 1 = 1+2, yaitu P + V = C + 2
Reference : www.chemis-try.org dan CatatanKimia.com 6/12/2012

20

Menurut Hukum distribusi Nernst :


Jika [X1] adalah kosentrasi zat terlarut dalam

fase 1 dan [X2] adalah kosentrasi zat terlarut dalam fase 2, maka pada kesetimbangan, X1, X2 didapat ; KD = Dimana ; KD = Koefisien partisi. Partisi atau koefisien distribusi ini tidak tergantung pada kosentrasi total zat terlarut pada kedua fase tersebut. Pada persamaan diatas , kita dapat menuliskan koefesian aktivitas zat pada fase organik maupun pada fase air.
Reference : www.chemis-try.org dan CatatanKimia.com 6/12/2012

21

Kita menggunakan istilah perbandingan

distribusi (D) dengan memperhitungkan kosentrasi total zat didalam kedua fase , Perbandingan Distribusi . Dinyatakan sebagai berikut :

Reference : www.chemis-try.org dan CatatanKimia.com

6/12/2012

22

Hukum distribusi atau partisi dapat dirumuskan: bila suatu zat terlarut terdistribusi antara dua

pelarut yang tidak dapat campur, maka pada suatu temperatur yang konstan untuk setiap spesi molekul terdapat angka banding distribusi yang konstan antara kedua pelarut itu, dan angka banding distribusi ini tidak tergantung pada spesi molekul lain apapun yang mungkin ada. Harga angka banding berubah dengan sifat dasar pelarut, sifat dasar zat terlarut, dan temperatur (Svehla, 1990).
Reference : www.chemis-try.org dan CatatanKimia.com 6/12/2012

23

Hukum ini dalam bentuk yang sederhana,

tidak berlaku bila spesi yang didistribusikan itu mengalami disosiasi atau asosiasi dalam salah satu fasa tersebut.

Reference : www.chemis-try.org dan CatatanKimia.com

6/12/2012

24

Klasifikasi Ekstraksi
Beberapa cara dapat mengklasifikasikan

sistem ekstraksi. Cara kalsik adalah mengklasifikasikan berdasarkan sifat zat yang diekstraksi., sebagai khelat atau sistem ion berasosiasi. Sekarang klasifikasi didasarkan atas proses ekstraksi. Bila ekstraksi ion logam berlangsung , maka proses ekstraksi berlangsung dengan mekanisme tertentu .
Reference : www.chemis-try.org dan CatatanKimia.com 6/12/2012

25

Golongan ekstraksi berikutnya dikenali

sebagai ekstraksi melalui solvasi sebab spesies ekstraksi disolvasi ke fase organik.

Reference : www.chemis-try.org dan CatatanKimia.com

6/12/2012

26

Golongan ekstraksi ketiga adalah proses yang

melibatkan pembentukan pasangan ion. Ekstraksi berlangsung melalui pembentukan spesies netral yang tidak bermuatan diekstrksi ke fase organik.

Reference : www.chemis-try.org dan CatatanKimia.com

6/12/2012

27

Sedangakan kategori terakhir merupakan

ekstraksi sinergis . Nama yang digunakan menyatakan adanya efek saling memperkuat yang berakibat pada penambahan ekstraksi dengan memanfaatkan pelarut pengekstraks

Reference : www.chemis-try.org dan CatatanKimia.com

6/12/2012

28

Tiga metode dasar pada ekstraksi cair-cair adalah ekstraksi bertahap, ekstraksi kontinyu,

dan ekstraksi counter current. Ekstraksi bertahap merupakan cara yang paling sederhana. Caranya cukup dengan menambahkan pelarut pengekstraksi yang tidak bercampur dengan pelarut semula kemudian dilakukan pengocokan sehingga terjadi kesetimbangan konsentrasi yang akan diekstraksi pada kedua lapisan, setelah ini tercapai lapisan didiamkan dan dipisahkan (Khopkar, 1990).
Reference : www.chemis-try.org dan CatatanKimia.com 6/12/2012

29

Mekanisme Ekstraksi
Proses ekstraksi pelarut berlangsung tiga

tahap , yaitu : 1. Pembentukan Kompleks tidak bermuatan yang merupakan golongan ekstraksi. 2. Distribusi dari kompleks yang terektraksi 3. Interaksinya yang mngkin dalam fase organik.

Reference : www.chemis-try.org dan CatatanKimia.com

6/12/2012

30

The end Thank you

Reference : www.chemis-try.org dan CatatanKimia.com

6/12/2012

31

You might also like