You are on page 1of 23

6/13/12 Anugerah Allah: HARUSKAH NAMA YAHWEH DIGUNAKAN?

SEBUAH PERDEBATAN ANTARA ALBERT


1/23 albertrumampuk.blogspot.com/2011/02/haruskah-nama-yahweh-digunakan-sebuah_5292.html
"Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang
tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang
kekal" Yohanes 3:16
Anugerah Allah Anugerah Allah
? j b V i ! ` * ; Z Wg j V g ^ ` %&&
HARUSKAH NAMA YAHWEH DIGUNAKAN?
SEBUAH PERDEBATAN ANTARA ALBERT
RUMAMPUK VS PDT. TEGUH HINDARTO M.Th
[PART 2]
Ini adalah bagian kedua dari
seri perdebatan tentang nama
Tuhan (Yahweh) yang
diharuskan oleh para pemuja
nama tersebut. Disini kami
akan mendebatkan soal bahasa
asli Perjanjian Baru, dsb,
termasuk tanggapan saya atas
literatur yang digunakan Pdt.
Teguh Hindarto dan dusta yang
disebarkannya lewat situs
Messianic Indonesia.
BAHASA ASLI PERJANJIAN BARU
Teguh Hindarto:
Justru saya balik bertanya apakah ada rumus yang mengatakan bahwa nama YHWH
bisa/boleh digantikan oleh nama yang lain? Jika jawaban Anda YA, tolong berikan
alasan dan argumentasi Anda.
Albert Rumampuk:
Anda bertanya mengenai apakah ada rumus bahwa nama YHWH bisa diganti? Wah
rupanya anda belum membaca note saya ya pak? Silahkan baca kembali
Teguh Hindarto:
Anda hanya mendalilkan pada dua hal yang Anda anggap sebagai rumus bahwa nama
YHWH bisa diganti dengan nama lain yaitu (1) Kitab Septuaginta yang menuliskan
nama YHWH dengan KURIOS (2) Kitab Perjanjian Baru Yunani yang menuliskan
KURIOS saat mengutip Kitab PL. Anda menyalahpahami keberadaan 2 kitab tersebut
dan membuat dalil sendiri bahwa nama YHWH boleh diganti.
PEMBAHASAN
AJARAN PDT.
STEPHEN TONG
BERKENAAN
DENGAN
KESELAMATAN SEORANG
FILOSOF CINA.
Oleh: Pdt. Budi Asali M.Div
Pendahuluan: Penayangan
beberapa cuplikan dari VCD
Pdt. Stephen Tong berjudul ...
DEBAT ISLAM VS
KRISTEN
Saksikan DVD
Debat Islam VS
Kristen DEBAT
PERTAMA Topik 1. Yesus Tuhan
atau manusia biasa? Topik 2.
Selamat: Karena iman atau
amal? ...
PEMBAHASAN
SEMINAR SUHENTO
LIAUW TENTANG
ESKATOLOGI
Oleh: Pdt. Budi Asali
M.Div Pada tanggal 1 Juni 2012
yang lalu Pdt. Dr. Suhento
Liauw mengadakan acara
seminar "ESKATOLOGI" di
Sur...
HARUSKAH
PERINGATAN
EMPAT PULUH HARI
DIADAKAN BAGI
ORANG KRISTEN
YANG TELAH MENINGGAL?
Oleh: Albert Rumampuk Hari ini
tanggal 25 Maret 2012, ayah
saya genap empat puluh hari
setelah kematiannya pada
tanggal 14 Pebruari 2012....
APAKAH ALKITAB
SUDAH
DIPALSUKAN?
SEBUAH APOLOGI
ATAS PANDANGAN
UMAT ISLAM (BAGIAN KETIGA)
Oleh: Albert Rumampuk
Beberapa hari yang lalu, saya
mampir ke sebuah toko buku
dan melihat-lihat buku yang
ada disana. Mata saya
akhirnya...
PENYALIBAN YESUS KRISTUS:
: c i g ^ E d e j aZ g
Share

Report Abuse

Next Blog Create Blog

Sign In
6/13/12 Anugerah Allah: HARUSKAH NAMA YAHWEH DIGUNAKAN? SEBUAH PERDEBATAN ANTARA ALBERT
2/23 albertrumampuk.blogspot.com/2011/02/haruskah-nama-yahweh-digunakan-sebuah_5292.html
Anda lupa, Kitab TaNaKh Masoretik tidak mengganti nama YHWH. Nama itu tetap
dituliskan. Bahkan Kitab Perjanjian Baru berbahasa Aramaik menuliskan nama YHWH
dengan sebutan MAR-YAH. Anda harus paham bahwa Kitab Perjanjian Baru Yunani
adalah salinan dan terjemahan atas ucapan dan kisah kehidupan Yesus dalam bahasa
Ibrani sebagaimana disitir Papias. Kitab Perjanjian Baru versi Yunani TIDAK
MEMBUKTIKAN bahwa Yesus bercakap-cakap dengan bahasa Yunani dan membaca
Torah dalam bahasa Yunani. Kitab Perjanjian Baru Yunani hanya melaporkan dalam
bahasa Yunani ucapan dan kisah kehidupan Yesus kepada bangsa-bangsa di luar
Yerusalem. Dalam kajian Christopher Lancaster berjudul WAS THE NEW TESTAMENT
REALLY WRITTEN IN GREEK? Anda dapat melihat bukti-bukti bahwa Kitab Perjanjian
Baru Yunani merupakan salinan dari Peshitta Aramaic dan banyak keliru melakukan
terjemahan atas bahasa Aramaik (sekalipun kebanyakan teolog mengasumsikan
bahwa Peshitta adalah terjemahan Abad 3-5 Ms)
http://www.aramaicpeshitta.com/downloadbook.htm
Ketika Indonesia dijajah belanda, para pemimpin pejuang kemerdekaan bangsa
Indonesia tetap berkomunikasi dalam bahasa melayu dan bahasa daerah. Sekalipun
banyak buku mengenai Indonesia ditulis dalam bahasa Belanda dan dibaca oleh
orang-orang Belanda, tidak membuktikan bahwa komunikasi yang terjadi dalam kisah
yang dilaporkan adalah dalam bahasa Belanda. Demikian pula dengan kisah kehidupan
Yesus dalam Kitab Perjanjian Baru Yunani, hanyalah salinan dari kisah yang telah
beredar dan ditulis dalam bingkai semitik, entahkan dalam bahasa Ibrani atau bahasa
Aramaik.
Dengan mempertimbangkan Yohanes 17:6 dan pemahaman Yahudi/Yudaisme
mengenai nama YHWH, sangat mungkin Yesus mengucapkan dan mengajarkan nama
Yahweh. Sekalipun nama Yahweh tidak diucapkan, thoh mereka mengerti bahwa
nama Tuhan adalah Yahweh.
Dengan demikian GUGURLAH apa yang Anda salah pahami sebagai dalil dan bukti
KEHARUSAN Nama Yahweh diganti, karena Kitab Perjanjian Baru Yunani mengacu
pada Septuaginta saat menuliskan Yahweh dengan Kurios. Dan ini bukan petunjuk
boleh tidaknya nama Yahweh diganti melainkan pengaruh pemikiran Yudaisme paska
pembuangan Babilon yang menghindari penyebutan nama Yahweh secara lisan dan
mengimbas dalam tradisi penulisan dan penyalinan Kitab Suci.
Albert Rumampuk:
Kitab Tanakh adalah kitab Perjanjian Lama, jadi tak ada yang salah jika nama YHWH
dipertahankan. Anda mendasari pada PB Aramaik? Saya tanya kapan PB Aramaik itu
ditulis dan bagian mana (ayat yang mana) yang dalam PB ada kata YHWH? Jika anda
tak mengklaim bahwa PB itu aslinya Aram, maka tak ada salahnya jika PB Aram
menuliskan kata YHWH. Di kalimat anda yang terakhir dikatakan bahwa PB Yunani
merupakan salinan dari Peshitta Aramaic dan bahkan keliru dalam terjemahannya.
Saya tanya sekali lagi menurut anda kapan versi Aramaic itu di tulis dan apakah versi
itu memuat seluruh kitab dalam PB (Matius Wahyu) ? Silahkan dijawab dengan
menuliskannya di komentar anda disini dan jangan hanya memberi linknya saja.
Analogi yang anda berikan itu bagus. Adanya buku Indonesia yang ditulis dalam
bahasa Belanda, tidak membuktikan bahwa komunikasi sehari-harinya adalah bahasa
Belanda, itu benar. Tetapi dari analogi anda itu, lalu ditarik kesimpulan bahwa PB
adalah aslinya dari Ibrani atau Aram? Apa hubungannya? Perlu anda ketahui, bahasa
Yunani adalah bahasa dunia dan saat Romawi menjajah, mereka tak membuang
bahasa itu, tapi justru menggunakannya sekalipun bahasa Aram juga digunakan. Saya
tak perduli bahasa apa yang digunakan Yesus dan para rasul saat berkomunikasi,
yang terpenting adalah: pada saat para rasul menulis PB, mereka menuliskannya
dalam bahasa Yunani yang merupakan bahasa yang digunakan secara umum pada
masa Yesus dan para rasul!
Diatas sudah saya buktikan bahwa anda telah melakukan EISEGESIS pada Yoh 17:6,
silahkan di tanggapi. Anda sendiri mengakui bahwa sejak pulang dari pembuangan di
Babel, orang Yahudi sudah tidak lagi mengucapkan nama itu, bahkan pelarangan
SUATU TINJAUAN
TEOLOGIS
HISTORIS DAN
ARKEOLOGIS
Oleh: Albert
Rumampuk Baru-baru ini dalam
sebuah forum debat Kristen vs
Islam, saya dan seorang Islam
yang bernama Arda Chandra
mendisku...
DEBAT TERBUKA:
CALVINISME
VERSUS
ARMINIANISME
DOAKAN dan
HADIRILAH DEBAT TERBUKA

.
..
19,309
6 c Y V e Z c \ j c _j c \ ' Z /
Sejak Januari 2011

Ada banyak ajaran sesat /
salah yang semakin hari
semakin bertumbuh dengan
pesatnya hari-hari ini. Sebagai
orang percaya, kita seharusnya
bisa mengantisipasi dan
memberi pertanggungjawaban
iman. Semoga blog ini bisa
bermanfaat.
H: A6 B 6 I 9 6 I 6 C <
"Sama seperti Anak Manusia
datang bukan untuk
dilayani, melainkan untuk
melayani dan untuk
memberikan nyawa-Nya
menjadi tebusan bagi
banyak orang" Matius 20:28
"Tetapi Yesus menjawab
mereka, kata-Nya: "Telah
tiba saatnya

Anak Manusia
dimuliakan.

Aku berkata
kepadamu: Sesungguhnya
I j _j V c ' Z Y V i V c \ V c
N Z h j h ' Z Y j c ^V
6/13/12 Anugerah Allah: HARUSKAH NAMA YAHWEH DIGUNAKAN? SEBUAH PERDEBATAN ANTARA ALBERT
3/23 albertrumampuk.blogspot.com/2011/02/haruskah-nama-yahweh-digunakan-sebuah_5292.html
mengucapkan nama itu, menurut anda sudah ada sejak sebelum abad pertama
Masehi, lalu bagaimana mungkin Yesus tiba-tiba mengucapkan atau bahkan
mengajarkan nama YHWH? Bukankah berarti anda telah melakukan suatu
pemaksaan kehendak yang tidak berdasar?? Anda bukan saja menentang seluruh
Perjanjian Baru yang sama sekali tidak mencantumkan nama YHWH, tapi juga telah
menentang sejarah!
Teguh Hindarto:
Menurut para teolog yang mendalilkan bahwa PB Yunani mula pertama ditulis Yunani,
mereka meletakkan Peshitta Aramaic sebagai terjemahan naskah Yunani dari Abad 3-
5 Ms. Namun jika Anda membaca link yang saya maksudkan (jangan memberikan
pernyataan membosankan dengan mengatakan jangan hanya memberi link saja.
Bacasekali lagi baca.) disitu dikaji berbagai bukti-bukti (sebagaimana yang Anda
tanyakan) bahwa Kitab Perjanjian Baru Yunani sebenarnya menerjemahkan naskah
Peshitta Aramaik. Para penerjemah tersebut disebut Zorba. Karena diskusi kita tidak
memfokuskan diri pada topik dalam bahasa apa Kitab Perjanjian Baru disusun? Maka
saya hanya menyertakan link saja untuk Anda baca dengan seksama.
Saya akan transliterasikan Markus 12:29 dari Peshitta Aramaic (sayang tidak ada
sarana software yang menampilkan bahasa Aramaik) sbb: SHAMA ISRAIL MAR-YAH
ELAHIN MAR-YAH KHAD HU. Perhatikanlah doa jemaat Mesias dalam Kisah Rasul
4:24 sbb:
Ketika teman-teman mereka mendengar hal itu, berserulah mereka bersama-sama
kepada Tuhan, katanya: "Ya Yahweh, Engkaulah yang menjadikan langit dan bumi,
laut dan segala isinya. Dalam bahasa Aramaik sbb: QALAHUN LUT ELAHA
WAMARU: MAR-YAH ANAT HU ELAHA DAVDAT SAMA WAARA WA YAMAMA WEKAL
DAIT BAHUN. Perhatikan sapaan MAR-YAH yang dilekatkan dengan ELAHA
Sekalipun saya tidak memegang teori Kitab PB ditulis dalam bahasa Aramaik
melainkan Ibrani, namun saya tetap mempertimbangkan teori- teori latar belankang
semitik termasuk Ibrani dan Aramaik.
Nah, silahkan Anda meluangkan waktu membaca buku berikut:
WAS THE NEW TESTAMENT REALLY WRITTEN IN GREEK? Christopher Lancaster
http://www.aramaicpeshitta.com/downloadbook.htm
http://www.aramaicpeshitta.com/downloadbook.htm
Namanya saja analogi. Analogi adalah sebuah perbandingan untuk memudahkan
sebuah penjelasan. Silahkan Anda menalar sendiri fakta-fakta yang tersedia. Yesus
adalah Yahudi (Ibr 7:14), Berbicara dalam bahasa Yahudi (Efata {terbukalah, Mrk
7:34}, Talita kumi {anak gadis, bangunlah, Mrk 5:41}, Eli-Eli lama sabakhtani
{El-ku,El-ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku? Mat 27:46}. Bahkan rasul Paul
berbicara dalam bahasa Yahudi (Kis Ras 21:40 dan 26:14). Naskah Yunani
menyebutnya dengan Hebraidi Dialektoon. Apa yang dimaksudkan dengan Hebraidi
Dialektoon? Mengutip pandangan J.M. Grintz dalam Journal of Biblical Literatur,
1960, D. Bivin dan R. Blizzard mengatakan sbb: Penyelidikan atas tulisan Yosephus
(ahli sejarah bangsa Yahudi Abad I Ms, red) menunjukkan tanpa keraguan bahwa
kapan saja Yosephus menyebut glota Ebraion (lidah Ibrani) dan Ebraion dialekton
(dialek Ibrani) dia selalu memaksudkan artinya, bahasa Ibrani dan bukan bahasa
lain (Understanding the Difficult Word of Jesus, 2001, p.42).
Jika memang benar Yesus dan para rasul berbahasa Ibrani, mengapa Kitab Perjanjian
Baru menuliskan ajaran Yesus dan para rasul dalam bahasa Greek/Yunani? Pada
mulanya, naskah-naskah ajaran Yesus dituliskan dalam bahasa Ibrani, kemudian
berkembang dan diterjemahkan dalam bahasa Yunani. Menurut kesaksian Epiphanius
(350 Ms) yang mengutip perkataan Papias (150-170) yang hidup tidak lama setelah
zaman para rasul, mengatakan: Matius menyusun perkataan-perkataan tersebut
dalam dialek Ibrani dan orang lain menerjemahkannya semampu mereka (Panarion
29:9:4)
Apa arti pernyataan di atas? Bahwa para rasul pada mulanya menuliskan perkataan
dan ajaran Yahshua dalam bahasa Ibrani, kemudian untuk kepentingan pemberitaan
jikalau biji gandum tidak
jatuh ke dalam tanah dan
mati,

ia tetap satu biji saja;
tetapi jika ia mati, ia akan
menghasilkan banyak buah.
Barangsiapa mencintai
nyawanya, ia akan
kehilangan nyawanya, tetapi
barangsiapa tidak mencintai
nyawanya di dunia ini

, ia
akan memeliharanya

untuk
hidup yang kekal.
Barangsiapa melayani Aku

,
ia harus mengikut Aku dan
di mana Aku berada, di
situpun pelayan-Ku akan
berada.

Barangsiapa
melayani Aku, ia akan
dihormati Bapa. Sekarang
jiwa-Ku terharu dan apakah
yang akan Kukatakan? Bapa,
selamatkanlah Aku dari saat
ini? Tidak, sebab untuk
itulah Aku datang ke dalam
saat ini" Yohanes 12:23-27
2012 (5)
2011 (31)
Desember (2)
November (3)
Oktober (2)
September (1)
Mei (1)
April (2)
Maret (1)
Februari (5)
HARUSKAH NAMA
YAHWEH DIGUNAKAN?
SEBUAH PERDEBATAN
...
HARUSKAH NAMA
YAHWEH DIGUNAKAN?
SEBUAH PERDEBATAN
...
TELAAH TEOLOGIS
TERHADAP AJARAN
DOKTRIN
TRITUNGGAL...
KESELAMATAN DALAM
KRISTUS: TANGGAPAN
ATAS ARTIKEL ...
SERI BUKU TENTANG
ISRAEL
Januari (14)
6 g h ^e 7 ad \
Acara Rohani (2)
Ajaran Sesat Tentang
>h ^ 7 ad \
6/13/12 Anugerah Allah: HARUSKAH NAMA YAHWEH DIGUNAKAN? SEBUAH PERDEBATAN ANTARA ALBERT
4/23 albertrumampuk.blogspot.com/2011/02/haruskah-nama-yahweh-digunakan-sebuah_5292.html
Kabar Baik, maka kitab itu diterjemahkan dalam bahasa Yunani. Mengapa dalam
bahasa Yunani? Karena bangsa Yahudi pada waktu itu menjadi wilayah yang di bawah
kepenguasaan Romawi dengan bahasa nasional Yunani Koine. Penulisan Kitab
Perjanjian Baru dalam bahasa Yunani, mengacu kepada naskah TaNaKh (Torah,
Neviim, Kethuvim) yang diterjemahkan dalam bahasa Yunani, yang dinamakan
Septuaginta.
Dalam teori Kritik Sumber ada aneka ragam teori al., Hipotesis Agustinus yang
mengatakan bahwa Lukas mengambil dari sumber Matius dan Markus dan Markus
mengambil sumber dari Matius. Sementara Hipotesis Griesbach menyatakan Markus
mengambil sumber dari Matius dan Lukas dan Lukas mengambil sumber dari Matius.
Nah, teori yang dikembangkan Robert Lindsey menyatakan bahwa sumber penulisan
naskah Yunani Matius, Markus, Lukas bersumber dari biografi Ibrani (yang menurut
bahasa Papias dengan sebutan LOGIA dan teolog modern menyebutnya Injil Q)
kemudian diterjemahkan dalam bahasa Yunani, kemudian dibuat sebuah antologi
kemudian rekonstruksi pertama sebelum menjadi naskah-naskah yang
diterjemahkan dalam Injil Sinoptik bahasa Yunani. Lindsey berpendapat bahwa
Matius-Markus-Lukas secara bersama mengambil naskah antologi dalam bahasa
Yunani sebagai sumber dan Matius mengambil sumber dari Markus dan Markus
mengambil sumber dari Lukas. Teori pelik ini dapat Anda baca dalam artikel berikut:
A New Solution to the Synoptic Problem David Bivin
http://www.jerusalemperspective.org/default.aspx?Tabid=27&CatID=8
Sekalipun masih berupa teori, namun didukung data-data yang valid.Dan dugaan
bahwa Kitab Perjanjian Baru semula ditulis dalam bahasa Ibrani, harus
dipertimbangkan dan diperdalam sebagai sebuah kajian teologi khususnya Kritik
Sumber.
Demikian pula jika melihat latar belakang Yahudi para rasul dan penulis Kitab
Perjanjian Baru semuanya berlatar belakang Semitik. Jangan tergesa-gesa
mengatakan Lukas adalah seorang Yunani jika Kitab Lukas berbahasa Yunani pun
mencerminkan struktur dan idiom semitik di dalamnya. Anda harus banyak belajar
hal-hal yang belum pernah Anda dengar dan jangan memutlakan satu pemahaman
dan tidak memperdulikan penemuan lainnya.
Michael D. Marlowe dalam artikelnya, The Semitic Style of the New Testament
(http://www.bible-researcher.com/): menjelaskan sbb: Meskipun bahasa Kitab
Perjanjian Baru secara mendasar adalah bahasa koine atau bahasa Yunani yang
umum dipergunakan saat kitab ini dituliskan, namun para penulis Kitab Perjanjian
Baru, menuliskan dalam corak Hebraik atau Semitik yang tidak sepenuhnya bersifat
idiomatik Yunani. Karakter bercorak khas ini meliputi beberapa bagian seperti, tata
bahasa, kalimat, arti kata dan ciri-ciri yang bersifat retorika suatu naskah. Contoh-
contoh khusus corak khas ini, secara kebahasaan dinamai Hebraism atau secara lebih
luas, Semitism (sebuah istilah yang meliputi pengaruh-pengaruh Aramaik
sebagaimana pula Ibrani).
Yang menarik, informasi dalam Talmud mengatakan demikian: Four languages are of
value: Greek for song, Latin for war, Aramaic for dirges (nyanyian penguburan), and
Hebrew for speaking(Jerusalem Talmud, Tractate Sotah 7:2, 30a). Nah, bahasa
Yunani adalah untuk nyanyian. Dan Kitab Perjanjian Baru Yunani adalah TERJEMAHAN
dari sumber-sumber semitik.
Albert Rumampuk:
Nah, anda sendiri setuju bahwa Peshitta ditulis Abad 3-5 dan merupakan terjemahan
dari naskah Yunani, lalu mengapa masih menggunakan versi itu sebagai dasar
argument anda? Anda juga melihat sumber lain yang mengatakan: Peshitta
merupakan sumber penerjemahan bagi Kitab Perjanjian Baru versi Yunani? Dari sini,
saya tetap menilai bahwa anda sendiri TIDAK YAKIN dengan PASTI bahwa PB itu ditulis
dalam Aramaic, lalu mengapa masih menggunakan versi itu sebagai acuannya?
Yang tertulis di versi Aramaic itu adalah Mar-YAH, sekalipun anda mengartikan kata
Kedatangan Yesus Yang Kedua
(1)
Ajaran Sesat Tentang
Keselamatan (1)
Ajaran Sesat Tentang
Tritunggal (3)
Alkitab (4)
Apologetika (5)
Buku (2)
Debat Terbuka (1)
Hanya Alkitab (1)
Hukum Taurat (1)
Kerasukan Setan (1)
Keselamatan (1)
Kristologi (2)
Kriteria untuk menilai sesat
atau benar (1)
PEMBAHASAN SEMINAR
SUHENTO LIAUW (1)
Penginjilan (1)
Penyaliban Yesus Kristus (1)
Peringatan 40 hari orang
meninggal (1)
Persoalan hidup (1)
Sekte Unitarianisme (1)
Sekte Yahwehisme (4)
Serangan Dari Islam (7)
Tanggapan Ajaran Pdt.
Stephen Tong Tentang
Keselamatan (1)
The most damnable and
pernicious heresy that has
ever plagued the mind of
men was the idea that
somehow he could make
himself good enough to
deserve to live with an all-
holy God (= Ajaran sesat
yang paling terkutuk dan
jahat / merusak yang
pernah menggoda pikiran
manusia adalah gagasan
bahwa entah bagaimana ia
bisa membuat dirinya sendiri
cukup baik sehingga layak
untuk hidup dengan Allah
yang mahasuci) - Dr. D.
James Kennedy, Evangelism
Exxplosion, hal 31-32.
B 6 G I >C AJ I = : G
9 V [ i V g 7 ad \ B ^i g V
PELANGI KASIH
MINISTRY
TUHAN ADALAH GEMBALAKU
(Part 1)
2 bulan yang lalu
APOLOGIA KRISTEN
Debat Nubuatan Mesianik:
Yesaya 53 "Hamba yang
Menderita" (3)
5 bulan yang lalu
6/13/12 Anugerah Allah: HARUSKAH NAMA YAHWEH DIGUNAKAN? SEBUAH PERDEBATAN ANTARA ALBERT
5/23 albertrumampuk.blogspot.com/2011/02/haruskah-nama-yahweh-digunakan-sebuah_5292.html
YAH itu sebagai Yahweh, tapi versi itu masih diragukan oleh anda sendiri bahkan
oleh mayoritas Teolog / penafsir dan para ahli KS! Misalnya versi itu sendiri ditulis
pada abad 5, berikut salah satu kutipan dari wiki:
The Old Testament of the Peshitta was translated from the Hebrew,
probably in the 2nd century AD. The New Testament of the Peshitta, which
originally excluded certain disputed books (2 Peter, 2 John, 3 John, Jude,
Revelation), had become the standard by the early 5th century.
Unlike the Greek canon, the Peshitta did not contain the Second Epistle of
Peter, the Second Epistle of John, the Third Epistle of John, the Epistle of Jude
and the Book of Revelation
Almost all Syriac scholars agree that the Peshitta gospels are translations of
the Greek originals. A minority viewpoint (see Aramaic primacy) is that the
Peshitta represent the original New Testament and the Greek is a translation
of it. The type of text represented by Peshitta is the Byzantine. In a detailed
examination of Matthew 1-14 Gwilliam found that the Peshitta agrees with
the Textus Receptus only 108 times and with Codex Vaticanus 65 times,
while in 137 instances it differs from both, usually with the support of the Old
Syriac and the Old Latin, in 31 instances is stands alone.
[5]http://en.wikipedia.org/wiki/Peshitta
Perjanjian Lama dari Peshitta diterjemahkan dari bahasa Ibrani, sekitar abad ke 2M.
Perjanjian Baru dari Peshitta, pada awal abad ke-5. Berbeda dengan kanon Yunani,
Peshitta tidak mengandung Surat Kedua Petrus, Surat Kedua Yohanes, Surat Ketiga
Yohanes, Surat Yudas dan Kitab Wahyu. HAMPIR SEMUA SARJANA BAHASA SYRIA
SEPAKAT BAHWA INJIL PESHITTA ADALAH TERJEMAHAN DARI PERJANJIAN BARU
YUNANI. Peshitta sebagai asli Perjanjian Baru hanya diakui oleh kaum yang
MINORITAS / SEDIKIT dan merupakan TERJEMAHAN YUNANI!
Ini baru satu kutipan saja, jika anda mau, saya akan beri juga sumber-sumber yang
lain! Bagaimana anda bisa menggunakan versi yang baru diterjemahkan pada abad ke
5M jauh setelah kehadiran PB YUNANI??? Saya sarankan anda untuk jangan lagi
menggunakan Peshitta sebagai dasar argumentasi anda jika tak ingin dikatakan
goblok!
Diatas sudah sedikit saya jelaskan mengapa bahasa Yunani ada di antara kalangan
Yahudi: "Perlu anda ketahui, bahasa Yunani adalah bahasa dunia dan saat Romawi
menjajah, mereka tak membuang bahasa itu, tapi justru menggunakannya sekalipun
bahasa Aram juga digunakan."
Nih buktinya:
Halleys Bible Handbook: A Greek translation of the old Testament called
The Septuagint, made in 3rd century BC, was in common use in Jesus day.
Greek was the language in general use throughout the Roman world (=
Suatu terjemahan bahasa Yunani dari Perjanjian Lama disebut Septuaginta
dibuat pada abad ke 3SM, digunakan secara umum pada jaman Yesus.
YUNANI adalah BAHASA yang DIGUNAKAN secara UMUM di seluruh dunia
Romawi) Hal 753-754.[By, Pdt. Budi Asali, M.Div]
In addition, it has been surmised that Koine Greek was the primary vehicle
of communication in coastal cities and among the upper class of Jerusalem,
and Aramaic was prevalent in the lower class of Jerusalem, but not in the
surrounding countryside.[24] After the suppression of the Bar Kokhba revolt,
Judaeans were forced to disperse and many relocated to Galilee, so most
remaining native speakers of Hebrew at that last stage would have been
found in the north http://en.wikipedia.org/wiki/Hebrew_language
Bahasa Yunani dan Aram adalah bahasa yang di gunakan pada jaman Yesus dan para
rasul. Mengapa? Karena saat Romawi menjajah (146 SM - 476 M), mereka tidak
membuang bahasa kekaisaran Babel (yang telah membuang mereka [Aram]) dan
Join this site Join this site
with
Google
Friend
Connect
E Z c \ ^' j i
MENANGKAL SAKSI YEHOVAH,
by: Pdt. Budi Asali, M.Div
Yesus Kristus Juruselamat
dunia, by. Pdt. DR. Stephen
Tong
SIAPA BILANG KRISTEN TIDAK
BISA MENJAWAB ??, by: Pdt.
Budi Asali, M.Div
The Passion of Jesus Christ,
by: John Piper
7 J @J
http://golgothaministry.org/
A>C @
"Tetapi kamu tidak percaya,
karena kamu tidak termasuk
domba-domba-Ku. Domba-
domba-Ku mendengarkan
suara-Ku dan Aku mengenal
mereka dan mereka mengikut
Aku, dan Aku memberikan
hidup yang kekal kepada
mereka dan mereka pasti tidak
akan binasa sampai selama-
lamanya dan seorangpun tidak
akan merebut mereka dari
tangan-Ku. Bapa-Ku, yang
memberikan mereka kepada-
Ku, lebih besar dari pada
siapapun, dan seorangpun
tidak dapat merebut mereka
dari tangan Bapa." [Yoh 10:26-
29]
1] Percaya pada Yesus
2] Suka dengar Firman Tuhan
3] Taat Firman Tuhan
8 >G >" 8 >G > @G >HI : C
H: ? 6 I >
6/13/12 Anugerah Allah: HARUSKAH NAMA YAHWEH DIGUNAKAN? SEBUAH PERDEBATAN ANTARA ALBERT
6/23 albertrumampuk.blogspot.com/2011/02/haruskah-nama-yahweh-digunakan-sebuah_5292.html
bahasa Yunani oleh kekaisaran Yunani. Kedua bahasa itu digunakan dan bahasa Ibrani
perlahan-lahan mulai digantikan sebagai bahasa sehari-hari. Tetapi, saya tak perduli
Yesus dan para rasul berbicara pake bahasa apa; Ibrani, Aram, atau Yahudi. Yang
jelas saat kata2 Yesus itu ditulis dalam PB, maka itu ditulis dalam bahasa Yunani.
Pertanyaan saya sederhana saja: Tahun berapa PB Ibrani yang anda klaim sebagai
original dari PB itu ditulis? Sebutkan nama2 versi Ibrani itu dan apa versi Ibrani itu
memuat seluruh kitab dalam PB (Matius - Wahyu)?
Teguh Hindarto:
Wah.wahapa Anda tidak bisa membaca penjelasan saya di atas bahwa dalam
TEORI Kritik Sumber, masih terjadi kontroversi mengenai sumber-sumber Ibrani,
Aramaik dalam penulisan Kitab Perjanjian Baru? Saya sedang membicarakan TEORI
bukan bukti material seperti Peshitta Aramaik.
Coba baca kembali penjelasan saya dan silahkan Anda mengeksplorasi dengan cara
searching di google dan jangan bertanya dengan penuh ekspresi keluguan seperti di
atas:
Pada mulanya, naskah-naskah ajaran Yesus dituliskan dalam bahasa Ibrani,
kemudian berkembang dan diterjemahkan dalam bahasa Yunani. Menurut kesaksian
Epiphanius (350 Ms) yang mengutip perkataan Papias (150-170) yang hidup tidak
lama setelah zaman para rasul, mengatakan: Matius menyusun perkataan-
perkataan tersebut dalam dialek Ibrani dan orang lain menerjemahkannya semampu
mereka (Panarion 29:9:4)
Teguh: Dalam teori Kritik Sumber ada aneka ragam teori al., Hipotesis Agustinus yang
mengatakan bahwa Lukas mengambil dari sumber Matius dan Markus dan Markus
mengambil sumber dari Matius. Sementara Hipotesis Griesbach menyatakan Markus
mengambil sumber dari Matius dan Lukas dan Lukas mengambil sumber dari Matius.
Albert Rumampuk:
Apa salahnya jika saya bertanya dengan lugu? Apa itu dilarang dalam sekte anda? Tuh
lihat, kesaksian Epiphanius itu hanya menjelaskan tentang kitab MATIUS. Bagaimana
dengan Markus-Wahyu? Tahun berapa kitab-kitab itu ditulis dalam bahasa Ibrani?
Berikut saya akan memberi data dari beberapa Commentary mengenai Injil Matius:
Banyak orang telah menjelaskan pernyataan Papias sebagai mengacu
kepada sebuah naskah asli berbahasa Aram yang kemudian diterjemahkan
menjadi Injil Yunani yang kita miliki. Tetapi NASKAH YUNANI KITA TIDAK
MENUNJUKKAN ADANYA TANDA-TANDA SUATU KARYA TERJEMAHAN, DAN
TIDAK ADANYA BEKAS SUATU KATA ASLI DARI BAHASA ARAM MEMBUAT
HIPOTESIS INI SANGAT MERAGUKAN. Goodspeed memperlihatkan secara
panjang lebar bahwa menyebutkan suatu karya terjemahan berbahasa
Yunani dengan menggunakan nama pengarang aslinya yang dari bahasa
Aram bertentangan dengan kebiasaan di Yunani, sebab yang penting bagi
orang Yunani hanya orang yang mengalihkan karya tersebut ke dalam
bahasa Yunani. Sebagai contoh beliau mengutip Injil Markus (Injil ini tidak
dinamakan Injil Petrus) dan Perjanjian Lama berbahasa Yunani yang
dinamakan Septuaginta (tujuh puluh) menggunakan nama penerjemahnya,
bukan memakai nama pengarang aslinya yang berbahasa Ibrani (E.J.
Goodspeed, Mathew, Apostle and Evangelist, hlm 105, 106). Jadi Papias
dipahami sebagai mengatakan bahwa Matius mencatat (dengan memakai
cara menulis cepat?) khotbah-khotbah Yesus memakai bahasa Aram, dan
kemudian mengambil dari catatan2 ini ketika ia menulis Injilnya yang
berbahasa Yunani. (The Wycllife Bible Commentary, hal 20).
Pada masa itu selain Injil Matius yg sebenarnya, ada juga beredar Injil
Ibrani yang beredar dan dilaporkan ditulis oleh Matius. Bapa2 gereja, percaya
hal itu padahal itu salah. Tak ada dari mereka yang melihat Injil Matius asli
dalam Ibrani, sekalipun mereka percaya akan hal itu! (Pulpit Commentary)
Tetapi kamu tidak percaya,
karena kamu tidak termasuk
domba-domba-Ku. Domba-
domba-Ku mendengarkan
suara-Ku

dan Aku mengenal
mereka

dan mereka
mengikut Aku, dan Aku
memberikan hidup

yang
kekal kepada mereka dan
mereka pasti tidak akan
binasa

sampai selama-
lamanya dan seorangpun
tidak akan merebut mereka
dari tangan-Ku. Bapa-Ku,
yang memberikan mereka
kepada-Ku,besar dari pada
siapapun,

dan seorangpun
tidak dapat merebut mereka
dari tangan Bapa. Yohanes
10:26-29
1) Dikenal oleh Tuhan Yesus
2) Diberi hidup yang kekal
3) Keselamatannya terjamin
6 E 6 N 6 C <
9 >E : G D A: = H6 6 I
B : C ? 6 9 > @G H>I : C
H: ? 6 I > 4
Anugerah Allah. Blogspot.
Com
Lihat profil lengkapku
B Z c \ Z c V ^ HV n V
Post
Komentar
6/13/12 Anugerah Allah: HARUSKAH NAMA YAHWEH DIGUNAKAN? SEBUAH PERDEBATAN ANTARA ALBERT
7/23 albertrumampuk.blogspot.com/2011/02/haruskah-nama-yahweh-digunakan-sebuah_5292.html
[From: Pdt.Budi Asali].
Silahkan dibaca baik-baik! Tidak ada bukti / tanda-tanda bahwa Injil Matius ditulis
dalam bahasa Aram / merupakan karya terjemahan! Memang diakui bahwa Injil
Matius diperdebatkan bahasa aslinya. Tapi menurut Pdt. Budi Asali, 26 kitab lain
dalam PB selain Injil Matius, TIDAK DIPERDEBATKAN BAHASA ASLINYA, semua
penafsir mengatakan itu ditulis dalam bahasa Yunani. Hanya para penafsir / teolog
Yahwehisme yang mengatakan PB ditulis dalam bahasa Ibrani. Mengapa? Karena para
penafsir Yahwehisme adalah penafsir palsu!
Teguh Hindarto:
Anda masih saja terlihat lamban berpikir dan tidak terbuka pada penemuan baru.
Bukankah sudah saya suruh membaca rujukan mengenai unsur semitik dalam Kitab
Perjanjian Baru? Kata-kata yang ditejemahkan dalam bahasa Yunani, sesungguhnya
mengekpresikan kata-kata semitik. Kata memecah roti (klao) jika tidak memahami
budaya semitik hebraik akan menimbulkan roti apa saja dan memecah sebagaimana
layaknya memecah roti. Kata berdoa (proseuche) jika tidak memahami budaya
semitik hebraik akan menimbulkan pemahaman sebatas mengucapkan kata-kata
spontan pada Tuhan dimana saja, kapan saja dan dengan cara apa saja.
Silahkan rendah hati dan belajar perlahan-lahan artikel berikut:
CATALOGING THE NEW TESTAMENT HEBRAISM, by David Bivin
http://blog.jerusalemperspective.com/archives/000135.html
http://blog.jerusalemperspective.com/archives/000136.html
http://blog.jerusalemperspective.com/archives/000137.html
http://blog.jerusalemperspective.com/archives/000138.html
http://blog.jerusalemperspective.com/archives/000139.html
THE SEMITIC STYLE OF THE NEW TESTAMENT, by Michael D. Marlowe
http://www.bible-researcher.com/
Teguh: Lagi-lagi Anda terlihat sangat konyol dengan memberikan pernyataan diatas.
Apa Anda tidak membaca penjelasan saya sebelumnya?
Sekalipun saya tidak memegang teori Kitab PB ditulis dalam bahasa Aramaik
melainkan Ibrani, namun saya tetap MEMPERTIMBANGKAN teori- teori latar belakang
semitik termasuk Ibrani dan Aramaik
Saya seorang peneliti yang tidak diikat semata-mata oleh doktrin. Seorang peneliti
akan mempertimbangkan semua data. Saya harus jujur bahwa teori PB Ibrani belum
mendapatkan bukti materil berupa penemuan Kitab PB Ibrani selain pernyataan Papias
mengenai adanya LOGIA IESOUS yang ditulis dalam bahasa Ibrani. Sementara
Peshitta merupakan bukti materil yang tersedia. Oleh karennya saya
mempertimbangkan sebagai data pendukung untuk membantah bahwa PB pertama
kali dituliskan dalam bahasa Yunani, sekalipun saya tidak menyangkal otoritas PB
Yunani.
Albert Rumampuk:
Nah, anda sendiri BELUM YAKIN dengan PASTI bahwa PB ditulis dalam Ibrani atau
Aramaic, lalu bagaimana mungkin anda bisa dengan sesumbarnya MEMBANTAH
bahwa PB tidak ditulis dalam bahasa Yunani? Anda katakan bahwa anda seorang
peneliti? Hebat! Tunjukkan pada saya manuscript PB yang anda klaim berbahasa
Ibrani itu? Mengenai Peshitta, akan saya buktikan dibawah, itu hanya terjemahan dari
PB Yunani pada abad ke 5M. Wow, diatas anda sudah mengakui OTORITAS PB
Yunani? Suatu kemajuan yang harus diapresiasi! Saya menganjurkan anda untuk
belajar lebih dalam lagi agar bisa mengerti yang sesungguhnya. Adanya unsur
semitik dalam PB, itu tidak dengan serta merta membuktikan bahwa PB pasti
Ibrani! Dibawah saya akan tunjukkan bukti dari berbagai sumber / Ensiklopedia,
bahwa PB itu ditulis dalam bahasa Yunani yang akan membungkam penemuan baru
anda itu. Silahkan disimak!
Teguh Hindarto:
6/13/12 Anugerah Allah: HARUSKAH NAMA YAHWEH DIGUNAKAN? SEBUAH PERDEBATAN ANTARA ALBERT
8/23 albertrumampuk.blogspot.com/2011/02/haruskah-nama-yahweh-digunakan-sebuah_5292.html
Saya khan sedang menjelaskan data-data dalam terjemahan Yunani, kata-kata Ibrani
seperti Efata, Talita Kumi, Mammon dan frasa Hebraidi Dialektoon? Dan
penjelasan saya terkait pernyataan Anda yang SELALU TIDAK PEDULI dan TIDAK MAU
TAHU sebagaimana Anda katakan sebelumnya: Saya tak perduli bahasa apa yang
digunakan Yesus dan para rasul saat berkomunikasi, yang terpenting adalah: pada
saat para rasul menulis PB, mereka menuliskannya dalam bahasa Yunani yang
merupakan bahasa yang digunakan secara umum pada masa Yesus dan para rasul!
Nah, saya sudah jelaskan dengan data-data yang ada. Silahkan Anda jawab
pertanyaan saya sebelumnya: Jika memang benar Yesus dan para rasul berbahasa
Ibrani, mengapa Kitab Perjanjian Baru menuliskan ajaran Yesus dan para rasul dalam
bahasa Greek/Yunani? Kenapa Anda malah mengulangi mengutip rujukan (literatur)
yang sedang dikritisi validitasnya? Bukankah asumsi bahwa bahasa Yunani adalah
bahasa umum yang dipakai di Yerusalem, sudah saya buktikan tidak benar dengan
menyarankan Anda membaca rujukan berikut?
JESUS SPOKE HEBREW Brian Mingge http://sharesong.org/JESUSSPOKEHEBREW.htm
WAS THE NEW TESTAMENT REALLY WRITTEN IN GREEK? Christopher Lancaster
http://www.aramaicpeshitta.com/downloadbook.htm
Teori yang dusung dalam 2 encylopedia yang Anda kutip TERBANTAHKAN dengan
informasi dalam Talmud yang mengatakan demikian: Four languages are of value:
Greek for song, Latin for war, Aramaic for dirges (nyanyian penguburan), and Hebrew
for speaking(Jerusalem Talmud, Tractate Sotah 7:2, 30a). Nah, bahasa Yunani
adalah untuk nyanyian. Dan Kitab Perjanjian Baru Yunani adalah TERJEMAHAN dari
sumber-sumber semitik
Albert Rumampuk:
Kata Efata dalam Mrk 7:34, dalam PB Yunani DIARTIKAN: Dianoigo (=terbukalah).
Kata Talita Kum pada Mrk 5:41, dalam PB Yunani DIARTIKAN: Egeiro. Kata Eli-
Eli lama sabakhtani pada Mat 27:46, dalam PB Yunani DIARTIKAN: THEOS MOU...
THEOS MOU.... Anda lihat, sekalipun dalam PB Yunani ada unsur semitik
didalamnya, misalnya kata Talita Kum yang merupakan kata Aram, tapi pada saat
para rasul menuliskannya dalam Perjanjian Baru, mereka MENGARTIKANNYA! Hal itu
justru membuktikan bahwa PB itu memang adalah Yunani. Seperti yang saya katakan
sebelumnya, saya tak perduli bahasa apa yang digunakan Yesus dan para rasul saat
berkomunikasi, yang jelas saat PB ditulis mereka menuliskannya dalam bahasa Yunani
yang adalah bahasa dunia pada saat itu! Buktinya apa? Salah satunya adalah:
beberapa kata Aram / Ibrani itu, DIARTIKAN / DITERJEMAHKAN ke dalam Bahasa
Yunani saat para rasul menuliskannya dalam PB.
Mengenai Yunani adalah bahasa umum di Yerusalem, anda memberi 2 sumber diatas.
Saya juga sudah memberi 2 sumber bahwa Yunani adalah bahasa umum di seluruh
jajahan Romawi dan juga pada masa Yesus dan para rasul. Berikut saya tambah lagi:
The New Testament is an anthology, a collection of works written at
different times by various authors. In almost all Christian traditions today,
the New Testament consists of 27 books. The original texts were written
beginning around A.D. 50 in Koine Greek, the lingua franca of the eastern part
of the Roman Empire where they were composed. All of the works which
would eventually be incorporated into the New Testament would seem to
have been written no later than the mid-2nd century. The common
languages spoken by both Jews and Gentiles in the Holy Land at the time of
Jesus were Aramaic, Koine Greek, and to a limited extent a colloquial dialect
of Mishnaic Hebrew. All of the books that would eventually form the New
Testament were written in Koine Greek, the vernacular dialect in the Roman
provinces of the Eastern Mediterranean at the time. These books were later
translated into other languages, most notably, Latin, Syriac, and Coptic.
http://en.wikipedia.org/wiki/New_Testament
In the Scripture, you will recall, Galilee is called "Galilee of the Gentiles." It
had a number of non-Jewish cities and a large non-Jewish population. The sea
6/13/12 Anugerah Allah: HARUSKAH NAMA YAHWEH DIGUNAKAN? SEBUAH PERDEBATAN ANTARA ALBERT
9/23 albertrumampuk.blogspot.com/2011/02/haruskah-nama-yahweh-digunakan-sebuah_5292.html
of Galilee was surrounded by Greek cities. Not every city on the sea was
Greek, but many were. Decapolis (This word is Greek for Ten Cities.)
bordering the sea to the east and south were Hellenistic cities. Tiberias, built
to honor the Roman emperor by that name, was on the southwestern shore.
Sephoris, a thoroughly Greek city, was not an hour's walk north of Nazareth.
Galilee had a large Greek and other Gentile presence. The culture of these
people was Greek and they spoke the Greek language. (THE ORIGINAL
LANGUAGE OF THE NEW TESTAMENT WAS GREEK -. by GARY MINK)
Galilea, adalah daerah dimana Yesus menghabiskan sebagian besar hidupnya. Tempat
itu punya BUDAYA YUNANI dan ORANG-ORANG DISANA BICARA DALAM BAHASA
YUNANI. Adalah omong kosong jika Yesus yang hidup dan melayani di Galilea
(bersama para murid-Nya) yang punya budaya Yunani dan bahasa Yunani, tak tahu
bahasa Yunani! Itu cukup untuk membantah kutipan disumber yang anda gunakan
bahwa JESUS SPOKE HEBREW!
Anda sesumbar mengatakan bahwa telah ada penemuan baru dan sumber yang
saya gunakan sudah usang? Ini adalah omong kosong yang ndak karu-karuan!
Semua sumber / Ensiklopedi adalah dari para ahli sejarah / penafsir yang hidup pada
masa lalu yang tentunya lebih dekat dengan peristiwa tersebut. Lalu, mengapa tiba-
tiba muncul segelintir orang yang hidup jauh setelah peristiwa itu dan berteori bahwa
Yesus tidak bicara dalam bahasa Yunani? Benar-benar aneh bin ajaib!!!
Saya beri contoh: Saya orang Indonesia, lalu apa itu BUKTI bahwa saya TIDAK BISA
bahasa Inggris?? Yesus dan para rasul memang orang Ibrani / Yahudi (tidak semua),
tapi apa itu BUKTI bahwa mereka TIDAK BISA bahasa Yunani yang adalah bahasa
umum bagi daerah jajahan Romawi? Para rasul memang orang Ibrani, tapi pada saat
mereka menulis buku PB dalam bahasa Yunani, apa mereka pasti tak bisa? Saya
orang Indonesia dan berbicara dalam bahasa Indonesia, apa itu bukti bahwa saya tak
bisa tulis buku dalam bahasa Inggris? Gimana pak M.Th??
Tak usah persoalkan lagi bahasa apa yang digunakan Yesus dan para rasul, yang jelas
saat PB ditulis, para rasul menuliskannya dalam Yunani! Saya sudah membantah
kata2 Ibrani / Aram yang anda gunakan untuk menunjukkan bahwa PB aslinya Ibrani,
silahkan di tanggapi.
Teguh Hindarto:
Justru adanya ucapan yang diterjemahkan membuktikan bahwa BAHASA TUTUR,
BAHASA PERCAKAPAN pada saat Yesus berkarya adalah Ibrani dan bukan Yunani
(gugurlah teori Yesus membaca Septuaginta di Sinagoga, Luk 4).
Adanya unsur-unsur idiom semitik yang diterjemahkan dengan kaku dan buruk dalam
naskah PB Yunani menguatkan dugaan bahwa Kitab PB Yunani menerjemahkan dari
sumber-sumber semitik, bisa dari Peshitta atau bisa dari naskah Ibrani yang belum
kita temukan.
Talmud memberikan deskripsi mengenai eksistensi masing-masing bahasa tersebut di
Yerusalem Abad I Ms sbb: Four languages are of value: Greek for song, Latin for
war, Aramaic for dirges (nyanyian penguburan), and Hebrew for speaking(Jerusalem
Talmud, Tractate Sotah 7:2, 30a).
Bahasa Yunani memang dipergunakan, namun sebagai bahasa nyanyian. Maka
logikannya, Kitab PB Yunani tentu saja merupakan salinan dan hasil terjemahan dari
kitab yang ditulis dengan struktur semitik-hebraik. Sayang sekali Anda tidak mau tahu
analisis Robert Lindsey yang sudah saya sitir sebelumnya:
Dalam teori Kritik Sumber ada aneka ragam teori al., Hipotesis Agustinus yang
mengatakan bahwa Lukas mengambil dari sumber Matius dan Markus dan Markus
mengambil sumber dari Matius. Sementara Hipotesis Griesbach menyatakan Markus
mengambil sumber dari Matius dan Lukas dan Lukas mengambil sumber dari Matius.
Nah, teori yang dikembangkan Robert Lindsey menyatakan bahwa sumber penulisan
naskah Yunani Matius, Markus, Lukas bersumber dari biografi Ibrani (yang menurut
6/13/12 Anugerah Allah: HARUSKAH NAMA YAHWEH DIGUNAKAN? SEBUAH PERDEBATAN ANTARA ALBERT
10/23 albertrumampuk.blogspot.com/2011/02/haruskah-nama-yahweh-digunakan-sebuah_5292.html
bahasa Papias dengan sebutan LOGIA dan teolog modern menyebutnya Injil Q)
kemudian diterjemahkan dalam bahasa Yunani, kemudian dibuat sebuah antologi
kemudian rekonstruksi pertama sebelum menjadi naskah-naskah yang
diterjemahkan dalam Injil Sinoptik bahasa Yunani. Lindsey berpendapat bahwa
Matius-Markus-Lukas secara bersama mengambil naskah antologi dalam bahasa
Yunani sebagai sumber dan Matius mengambil sumber dari Markus dan Markus
mengambil sumber dari Lukas
Albert Rumampuk:
Lihat pernyataan anda ini: Justru adanya ucapan yang diterjemahkan membuktikan
bahwa BAHASA TUTUR, BAHASA PERCAKAPAN pada saat Yesus berkarya adalah
Ibrani dan bukan Yunani Apa hubungannya BAHASA TUTUR dengan penulisan PB?
Sekalipun bahasa dalam berkomunikasi pada masa itu adalah bahasa Aram, dan
Talmud mengatakan bahwa Ibrani adalah bahasa percakapan, itu tak membuktikan
bahwa PB pasti ditulis dalam bahasa Aram atau Ibrani. Saya orang Indonesia dan
berbahasa Indonesia, lalu apakah itu bukti bahwa saya tak bisa menulis buku dalam
bahasa Inggris??? Omong kosong!
Jika memang kata Talita Kum (dalam Mrk 5:41) yang merupakan kata Aram, itu
dijadikan bukti bahwa bahasa Aram adalah bahasa tutur Yesus, maka seluruh PB
ditulis dalam bahasa Aram. Faktanya, versi Peshitta yang anda bangga-banggakan itu
ternyata ditulis pada abad ke 5 M jauh setelah kehadiran PB Yunani. Itu membuktikan
apa? Membuktikan bahwa logika anda itu sedang korslet! Jika memang kata-kata
Eli, Eli yang adalah kata Ibrani menjadi bukti bahwa Ibrani adalah bahasa tutur
Yesus, maka seluruh PB harus ditulis dalam bahasa Ibrani. Faktanya, versi PB Ibrani
seperti Du Tillet dan Shem Tov, adalah tulisan abad pertengahan yang ASAL USULNYA
tidak jelas bahkan hanya memuat kitab MATIUS saja! Itu membuktikan apa? Lagi-lagi
membuktikan bahwa logika anda sedang korslet!
Anda mendasari argumentnya pada Talmud dan mengatakan: Bahasa Yunani
memang dipergunakan, namun sebagai bahasa nyanyian. Maka LOGIKANNYA, Kitab
PB Yunani tentu saja merupakan salinan dan hasil terjemahan dari kitab yang ditulis
dengan struktur semitik-hebraik. Saya jawab: Benar-benar logika jungkir balik!!!
Saya ulangi lagi (cape dech): Saya TAK PERDULI apa bahasa percakapan Yesus dan
para rasul, yang penting adalah, saat kata-kata Yesus / para rasul itu ditulis dalam PB,
maka para penulis menuliskannya dalam bahasa YUNANI !
Mengenai analisis Robert Lindsey yang anda katakan saya tidak mau tahu, sudah
saya jawab dan tebukti bahwa itu adalah TEORI NGALOR NGIDUL. Silahkan dibaca lagi
dan jangan mengulang-ulang hal yang sama yang sebetulnya telah dijelaskan.
Teguh Hindarto:
Nah, teori yang dikembangkan Robert Lindsey menyatakan bahwa sumber penulisan
naskah Yunani Matius, Markus, Lukas bersumber dari biografi Ibrani (yang menurut
bahasa Papias dengan sebutan LOGIA dan teolog modern menyebutnya Injil ...Q)
kemudian diterjemahkan dalam bahasa Yunani, kemudian dibuat sebuah antologi
kemudian rekonstruksi pertama sebelum menjadi naskah-naskah yang
diterjemahkan dalam Injil Sinoptik bahasa Yunani. Lindsey berpendapat bahwa
Matius-Markus-Lukas secara bersama mengambil naskah antologi dalam bahasa
Yunani sebagai sumber dan Matius mengambil sumber dari Markus dan Markus
mengambil sumber dari Lukas. Teori pelik ini dapat Anda baca dalam artikel berikut:
A New Solution to the Synoptic Problem David Bivin
http://www.jerusalemperspective.org/default.aspx?Tabid=27&CatID=8
Sekalipun masih berupa teori, namun didukung data-data yang valid.Dan dugaan
bahwa Kitab Perjanjian Baru semula ditulis dalam bahasa Ibrani, harus
dipertimbangkan dan diperdalam sebagai sebuah kajian teologi khususnya Kritik
Sumber.
Michael D. Marlowe dalam artikelnya, The Semitic Style of the New Testament
(http://www.bible-researcher.com/): menjelaskan sbb: Meskipun bahasa Kitab
6/13/12 Anugerah Allah: HARUSKAH NAMA YAHWEH DIGUNAKAN? SEBUAH PERDEBATAN ANTARA ALBERT
11/23 albertrumampuk.blogspot.com/2011/02/haruskah-nama-yahweh-digunakan-sebuah_5292.html
Perjanjian Baru secara mendasar adalah bahasa koine atau bahasa Yunani yang
umum dipergunakan saat kitab ini dituliskan, namun para penulis Kitab Perjanjian
Baru, menuliskan dalam corak Hebraik atau Semitik yang tidak sepenuhnya bersifat
idiomatik Yunani. Karakter bercorak khas ini meliputi beberapa bagian seperti, tata
bahasa, kalimat, arti kata dan ciri-ciri yang bersifat retorika suatu naskah. Contoh-
contoh khusus corak khas ini, secara kebahasaan dinamai Hebraism atau secara lebih
luas, Semitism (sebuah istilah yang meliputi pengaruh-pengaruh Aramaik
sebagaimana pula Ibrani).
Yang menarik, informasi dalam Talmud mengatakan demikian: Four languages are of
value: Greek for song, Latin for war, Aramaic for dirges (nyanyian penguburan), and
Hebrew for speaking(Jerusalem Talmud, Tractate Sotah 7:2, 30a). Nah, bahasa
Yunani adalah untuk nyanyian. Dan Kitab Perjanjian Baru Yunani adalah TERJEMAHAN
dari sumber-sumber semitik
Data-data yang saya sodorkan tidak Anda tanggapi secara akademis, malah
membuat pertanyaan yang tidak relevan?
Albert Rumampuk:
Bukankah itu baru sebuah TEORI? Diatas anda katakan Markus dan Lukas mengambil
sumber dari Matius, tapi disini si Lindsey berpendapat bahwa Matius mengambil
sumber dari Markus dan Markus mengambil sumber dari Lukas, yang mana yang
benar? Apa ini yang disebut dengan TEORI NGALOR NGIDUL?? Tunjukkan saja pada
saya, mana (ada berapa) manuscript PB yang diklaim sebagai Ibrani itu! Mengenai
adanya corak semitik, sudah dijelaskan diatas (termasuk kata2 semitik yang ada di
PB). Anda hanya membangga-banggakan informasi dari Talmud itu? Sekarang saya
akan tunjukkan pada anda data / sumber yang saya miliki bahwa PB aslinya adalah
Yunani:
The New Testament is an anthology, a collection of works written at
different times by various authors. In almost all Christian traditions today,
the New Testament consists of 27 books. The original texts were written
beginning around A.D. 50 in Koine Greek, the lingua franca of the eastern part
of the Roman Empire where they were composed. All of the works which
would eventually be incorporated into the New Testament would seem to
have been written no later than the mid-2nd century.
The common languages spoken by both Jews and Gentiles in the Holy Land
at the time of Jesus were Aramaic, Koine Greek, and to a limited extent a
colloquial dialect of Mishnaic Hebrew. All of the books that would eventually
form the New Testament were written in Koine Greek, the vernacular dialect
in the Roman provinces of the Eastern Mediterranean at the time. These
books were later translated into other languages, most notably, Latin, Syriac,
and Coptic. http://en.wikipedia.org/wiki/New_Testament
Koine Greek: The fusion of various ancient Greek dialects with Attic, the
dialect of Athens, resulted in the creation of the first common Greek dialect,
which became a lingua franca across Eastern Mediterranean and Near East.
Koine Greek can be initially traced within the armies and conquered territories
of Alexander the Great, but after the Hellenistic colonization of the known
world, it was spoken from Egypt to the fringes of India. After the Roman
conquest of Greece, an unofficial diglossy of Greek and Latin was established
in the city of Rome and Koine Greek became a first or second language in the
Roman Empire. The origin of Christianity can also be traced through Koine
Greek, as the Apostles used it to preach in Greece and the Greek-speaking
world. It is also known as the Alexandrian dialect, Post-Classical Greek or
even New Testament Greek, as it was the original language the New
Testament was written in. http://en.wikipedia.org/wiki/Greek_language
After the conquests of Alexander the Great (roughly 336-323 BCE) the
language underwent far-reaching changes. Alexander carried the Attic-Ionic
form of the language, along with Greek culture more generally, far into the
6/13/12 Anugerah Allah: HARUSKAH NAMA YAHWEH DIGUNAKAN? SEBUAH PERDEBATAN ANTARA ALBERT
12/23 albertrumampuk.blogspot.com/2011/02/haruskah-nama-yahweh-digunakan-sebuah_5292.html
Near East where it became the standard language of commerce and
government, existing along side many local languages. Greek was adopted as
a second language by the native people of these regions and was ultimately
transformed into what has come to be called the Hellenistic Koin or common
Greek. This new form of the language remained essentially a further
development of the Attic-Ionic synthesis. The Hellenistic Koine brought
significant changes in vocabulary, pronunciation, and grammar, and some of
these changes have persisted into Modern Greek. The time of rapid change
initiated by Alexander, though, lasted from about 300 BCE to 300 CE. The
histories of Polybius, the discourses of Epictetus, and the Christian New
Testament all date from this period and are good representatives of the
Koine. http://www.greek-language.com/historyofgreek/
After the conquests of Alexander the Great (roughly 336-323 BCE) the
language underwent far-reaching changes. Alexander carried the Attic-Ionic
form of the language, along with Greek culture more generally, far into the
Near East where it became the standard language of commerce and
government, existing along side many local languages. Greek was adopted as
a second language by the native people of these regions and was ultimately
transformed into what has come to be called the Hellenistic Koin or common
Greek. This new form of the language remained essentially a further
development of the Attic-Ionic synthesis. The Hellenistic Koine brought
significant changes in vocabulary, pronunciation, and grammar, and some of
these changes have persisted into Modern Greek. The time of rapid change
initiated by Alexander, though, lasted from about 300 BCE to 300 CE. The
histories of Polybius, the discourses of Epictetus, and the Christian New
Testament all date from this period and are good representatives of the
Koine. http://www.greek-language.com/historyofgreek/
The books of the New Testament were written in Greek. Luke's style is the
most literary of these all books.[33] Graham Stanton evaluates the opening
of the Gospel of Luke as "the most finely composed sentence in the whole of
post-Classical Greek literature."
http://en.wikipedia.org/wiki/Gospel_of_Luke
THE WORLD BOOK ENCYCLOPEDIA: The original language of the New
Testament is the common vernacular Greek that was widely used at ...the
time of Jesus.
COMPTON'S ENCYCLOPEDIA: All of the books [of the New Testament] were
originally written in Greek.
NEW CATHOLIC ENCYCLOPEDIA: They [New Testament writings] were all
written originally in Greek.
THE ENCYCLOPEDIA AMERICANA: In this language [Koine Greek] the New
Testament was written, and thousands upon thousands of papyri,
contemporary with the New Testament, and discovered only in the last few
decades, have contributed to give us a clear conception of this wide spread
lingua franca, that was found wherever Greeks and Greek civilization
penetrated.
ENCYCLOPEDIA BRITANNICA: The New Testament Greek, for example, is a
representative of Hellenistic Greek written in the first century AD. Some
Aramaic influences have been discerned in parts of the New Testament that
have a Palestinian setting, but not to a point where scholars are obliged to
conclude that some books were originally composed in Aramaic.
INTERPRETER'S DICTIONARY OF THE BIBLE: The Greek of the new
testament is the Koine of the first two centuries A.D. It is now generally
agreed by New Testament scholars that the books as we have them were
written in Greek.
6/13/12 Anugerah Allah: HARUSKAH NAMA YAHWEH DIGUNAKAN? SEBUAH PERDEBATAN ANTARA ALBERT
13/23 albertrumampuk.blogspot.com/2011/02/haruskah-nama-yahweh-digunakan-sebuah_5292.html
HOLDMAN BIBLE DICTIONARY: The New Testament was written the
universal language of the empire.
HASTINGS' DICTIONARY OF THE BIBLE: But however far we may go... in
allowing that Aramaic writings are to be detected beneath and behind our
gospels, it cannot be held that any of these gospels, or any other New
Testament books, are translations from that language. All the new testament
was originally written in Greek.
HARPER'S BIBLE DICTIONARY: The New Testament books were all written in
Greek
UNGER'S BIBLE DICTIONARY: The Old Testament is written mostly in
Hebrew; the New Testament wholly in Greek.
---
Gimana pak M.Th? Anda masih mau mengatakan bahwa para pakar sejarah /
penafsir jaman dulu yang hidupnya lebih dekat dengan peristiwanya, bisa dibungkam
oleh segelintir orang yang masih bau kencur? Yang penemuannya hanya bersifat teori
/ dugaan???
DASAR KITAB SUCI BAHWA PERJANJIAN BARU DITULIS DALAM BAHASA
YUNANI
Albert Rumampuk:
Peshitta tak mempunyai kitab Wahyu, lalu bagaimana dengan adanya istilah Alfa dan
omega dalam ayat-ayat berikut:
Wahyu 1:8- "Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang ada dan yang
sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa.
Wahyu 21:6- Firman-Nya lagi kepadaku: "Semuanya telah terjadi.Aku adalah Alfa
dan Omega, Yang Awal dan Yang Akhir. Orang yang haus akan Kuberi minum dengan
cuma-cuma dari mata air kehidupan.
Wahyu 22:13- Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Pertama dan Yang Terkemudian,
Yang Awal dan Yang Akhir.
Alpha adalah huruf pertama dari abjad Yunani. Omega adalah yang terakhir. Ketika
Yesus berkata Aku adalah Alfa dan Omega, jelas Dia mengucapkan itu dalam
bahasa Yunani ! Karena Yesus mengucapkan kata-kata Yunani ini, maka PB juga
menulisnya dalam bahasa Yunani.
Silahkan lihat Wahyu 1:11
Katanya: Apa yang engkau lihat, TULISKANLAH DI DALAM SEBUAH KITAB dan
kirimkanlah kepada ketujuh jemaat ini: ke Efesus, ke Smirna, ke Pergamus, ke
Tiatira, ke Sardis, ke Filadelfia dan ke Laodikia.
Rasul Yohanes mendapat penglihatan tentang diri Yesus Kristus yang mengatakan
Aku adalah Alfa dan Omega. Dan Allah sendiri memerintahkan Yohanes untuk
MENULISKANNYA dalam sebuah KITAB. Itu jelas membuktikan bahwa PB ditulis dalam
bahasa YUNANI !!
Teguh Hindarto:
Mengenai Kitab Wahyu, TIDAK BENAR jika Peshitta tidak memilikinya. Yang benar,
beberapa gereja Timur tidak memasukkan dalam daftar kanon Aramaik, namun Kitab
Wahyu sendiri ada dan dinamai Kitab GILYANA.
6/13/12 Anugerah Allah: HARUSKAH NAMA YAHWEH DIGUNAKAN? SEBUAH PERDEBATAN ANTARA ALBERT
14/23 albertrumampuk.blogspot.com/2011/02/haruskah-nama-yahweh-digunakan-sebuah_5292.html
Mengenai ucapan Alfa dan Omega yang diucapkan Yesus, sangat mungkin Yesus
mengucapkan dalam bahasa Ibrani. Namun tidak menutup kemungkinan Dia
mengucapkan dalam bahasa Yunani. Namun kemungkinanya sangat kecil. Mengapa?
Yohanes bukan orang Yunani. Yohanes adalah orang Yahudi. Untuk apa Yesus
berbicara kepada murid-Nya yang Yahudi dalam bahasa Yunani? Dengan alasan apa
pula Yesus menyuruh Yohanes yang Yahudi dan tidak menguasai bahasa Yunani untuk
menuliskan pewahyuan dalam bahasa Yunani?
Istilah Alpha dan Omega dalam bingkai Semitik Hebraik adalah ALEP-TAW atau
dalam bahasa Aramaik ALAF-TAU. Jika kita mengkaji frasa dalam Kitab Kejadian
1:1, BERESHIT BARA ELOHIM ET HASHAMAYIM WE ET HAARETS. Kata ET adalah
partikel yang terdiri dari huruf Ibrani ALEF-TAW. Secara filosofis, kata ALEF TAW di sini
menunjuk pada Tuhan sejak permulaan telah menyematkan simbol ALEF-TAW yang
menandai diri-Nya adalah PEMULA dan PENGAKHIR segala sesuatu. Nah, message itu
diterjemahkan dalam bahasa Yunani Alpha-Omega.
Albert Rumampuk:
Gereja Timur tidak memasukkan dalam daftar kanon Aramaik, itu sama saja dengan
mengatakan bahwa Peshitta tak punya kitab Wahyu karena dalam Peshitta memang
tak ada kitab Wahyu.
Saya sudah memberi data bahwa mayoritas buku sejarah / Ensiklopedi menyatakan
bahwa bahasa Yunani adalah bahasa resmi di semua daerah jajahan Romawi. Saat
orang Yahudi dibuang ke Babel, mereka belajar bahasa Aram dan lalu menguasainya,
sehingga saat pulang ke Yerusalem, mereka menggunakan bahasa itu. Pada waktu
Romawi menjajah, bahasa Yunani yang adalah bahasa kekaisaran Yunani, tidak
dibuang namun digunakan oleh mereka. Sehingga Yunani dan Aram adalah 2 bahasa
yang digunakan oleh orang Yahudi (perhatikan juga bahwa Galilea tempat Yesus dan
para rasul menghabiskan masa hidupnya, juga punya bahasa / budaya Yunani). Lalu
bagaimana mungkin Yohanes tak bisa Yunani?
Saya beri contoh lagi; saya adalah orang Manado, tetapi sudah lama tinggal di Palu
yang berbahasa Palu / Kaili. Apakah status orang Manado yang saya miliki itu
membuktikan bahwa saya tak bisa bahasa Palu? Tidak! Buktinya, saya sangat tahu
bahasa Kaili yang adalah bahasa asli Palu! Saat orang Yahudi di Babel, mereka jadi
tahu bahasa Aram. Lalu setelah kembali ke Yerusalem, mereka jadi tahu bahasa
Yunani yang adalah bahasa resmi Romawi. Karena mereka tahu bahasa Yunani, maka
PB jelas ditulis dalam Yunani.
Istilah Alfa dan Omega yang adalah istilah Yunani, jelas membuktikan bahwa PB
ditulis dalam bahasa Yunani! Ayat itu juga membuktikan bahwa Yesus TAHU bahasa
Yunani!
Lagi-lagi anda berteori bahwa istilah itu berasal dari Hebrew yang adalah ALEP-TAW?
Sekarang tunjukkan pada saya naskah PB Ibrani (yang bukan terjemahan) yang
memuat Wahyu 1:8; 21:6; 22:13 dan Wahyu 1:11 itu??? Saya menganjurkan anda
untuk berdoa puasa untuk bisa menemukan PB Ibrani / Manuscripts yang ditulis
sebelum adanya PB Yunani dan jangan hanya menggunakan teori NGALUR NGIDUL si
Robert L. Lindsey itu apalagi berlindung dibalik pernyataan Marthen Luther yang jelas-
jelas mengakui bahwa PB ditulis dalam Yunani! Dibawah anda mengutip pendapat
orang-orang bahwa Injil ditulis dalam Aramaic, mengapa tak mencatat orang-orang
yang mengakui bahwa PB ditulis dalam Ibrani (anda hanya beri judul buku TANPA
menunjukkan kata-kata mereka yang mengakui PB ditulis dalam Ibrani)? Bukankah
anda mengakui bahwa PB aslinya Ibrani dan bukan Aram? Mengapa gunakan
pendapat bahwa PB ditulis dalam Aram?? Lagi-lagi logika anda sedang korslet!
Yang dibutuhkan semua orang Kristen adalah BUKTI MATERIL dan bukan hanya teori
TANPA bukti! Silahkan berdoa pada Yahweh Yahudi anda dan minta agar bisa
menunjukkan dimana letak PB Ibrani itu?? Saya tunggu kehebatan anda pak ngalor
ngidul!
NAMA YHWH TERTULIS DI DAHI PARA PENGIKUT YAHWEHISME
6/13/12 Anugerah Allah: HARUSKAH NAMA YAHWEH DIGUNAKAN? SEBUAH PERDEBATAN ANTARA ALBERT
15/23 albertrumampuk.blogspot.com/2011/02/haruskah-nama-yahweh-digunakan-sebuah_5292.html
Albert Rumampuk:
Jika anda NGOTOT menafsirkan kata nama itu secara literal, lalu bagaimana anda
memahami ayat ini:
Wah 14:1, Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan
bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi
mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya.
Jadi di JIDAT orang-orang ini ada tertulis NAMA Yesus / Anak Domba dan NAMA
Yahweh?? Saya tanya: Buat apa YHWH mengijinkan agar nama Yesus dan nama
Yahweh ditulis di JIDAT mereka? Saya menantang anda untuk tidak menjelaskannya
berdasar konteks yang ada! Monggo
Teguh Hindarto:
..Untuk menjawab hal ini, marilah kita membaca Wahyu 22:4 sbb dan mereka
akan melihat wajah-Nya, dan nama-Nya akan tertulis di dahi mereka. Dari ayat
tersebut, di Sorga kita HANYA MEMILIKI SATU NAMA DI DAHI KITA. Nama siapakah
itu? Tentu saja nama Bapa sebagaimana dikatakan dalam Wahyu 14:1 berdasarkan
salah naskah Yunani yang berbunyi (to onoma tou patros)
Siapakah nama Bapa itu? Yesaya 64:8 mengatakan sbb: ( (we Atta
YHWH Avinu): Engkaulah YHWH, Bapa kami
Jadi nama Bapa yang ditaruhkan dalam dahi pengikut Mesias adalah YHWH.
Bagaimanakah nama itu disematkan? Yang jelas bukan pake stempel Bung Albert
atau tatoo. Nama itu tersemat secara suporanatural. Saya berikan sedikit kesaksian:
Saat istri saya ditrawang (ditropong secara supranatural oleh seorang dukun yang
tidak suka dengan pelayanan kami), seorang dukun tidak bisa melihat apapun selain
di dahi istri saya tertulis nama YHWH dalam huruf Ibrani.
Nah, saya sudah menjelaskannya bagi Anda. Bagaimana tanggapan Anda?
Albert Rumampuk:
Wah, nama itu tersemat secara supranatural di jidat kalian ya? Hebat! Lalu anda
mengatakan istri anda tertulis nama YHWH dijidatnya karena penglihatan seorang
DUKUN? Hebat! Sebaiknya anda pindah profesi saja jadi DUKUN dan copot status
Pendeta anda itu! Rupanya anda seorang dukun, makanya penafsiran KS-nya kacau
balau layaknya seorang dukun yang akan ke neraka!
Apa tujuan YHWH menuliskan nama itu di jidat kalian? Dan apa konsekwensinya jika
ternyata ada orang yang tak punya nama itu di dahinya? Gimana jika di dahi semua
orang Kristen selain Yahwehisme, yang tak menggunakan nama YHWH, ternyata
tertulis Allah, apa akan masuk neraka? Gimana jika di dahi para rasul PB tertulis kata
KURIOS, apa juga masuk neraka? Apa syaratnya agar dahi semua orang Kristen
tertulis nama YHWH??? Silahkan dijelaskan tanpa melihat konteksnya!
PARA RASUL TAK TAHU BAHASA YUNANI
Teguh Hindarto:
Kondisi modern tidak bisa Anda perbandingkan dengan kondisi pra modern, apalagi
wilayah Yerusalem Abad I Ms. Anda harus mempertimbangkan data-data berikut:
Yosephus seorang sarjana Yahudi yang hidup sekitar tahun 37-100 Ms menuliskan
...sbb: I have also taken a great deal of pains to obtain the learning of the Greeks
and understanding the element of the Greek language although I have so long
accustomed myself to speak our ow language, that I cant pronounce Greek with
sufficient exactness:for our nation does not encourage those that learn the
languanges of many nations (Antiquites 20:11:2).
Teguh: Talmud menuliskan mengenai fungsi dan kedudukan masing-masing bahasa
6/13/12 Anugerah Allah: HARUSKAH NAMA YAHWEH DIGUNAKAN? SEBUAH PERDEBATAN ANTARA ALBERT
16/23 albertrumampuk.blogspot.com/2011/02/haruskah-nama-yahweh-digunakan-sebuah_5292.html
(Ibrani, Aramaik, Yunani) sbb:
Four languages are of value: Greek for song, Latin for war, Aramaic for dirges
(nyanyian penguburan), and Hebrew for speaking(Jerusalem Talmud, Tractate Sotah
7:2, 30a).
Kitab Perjanjian Baru Yunani merekam seluruh ucapan-ucapan pendek Yesus
diucapkan dalam bahasa Ibrani. Yosephus yang sarjana, tidak fasih berbahasa Yunani.
Apakah Petrus, Yohanes para nelayan tersebut lebih fasih berbahasa dan menuliskan
dalam bahasa Yunani? Talmud menulisikan bahwa bahasa Ibrani adalah bahasa
percakapan sementara bahasa Yunani adalah bahasa nyanyian. Data-data di atas
telah membantah anggapan bahwa Yesus bercakap-cakap dengan para muridnya
dengan berbahasa Yunani (sekalipun mungkin saja Dia mampu dan dalam
kesempatan tertentu berbicara dalam bahasa tersebut).
Jika Yesus dan para muridnya berbicara dalam bahasa Yunani, tidak akan ada kata-
kata TALITA KUMI, EFATA, ELI-ELI LAMA SABAKHTANI, dll
Albert Rumampuk:
Apa bedanya kondisi Modern dan pra-modern? Lagi-lagi anda hanya omong kosong
saja! Anda kembali menggunakan Yosephus untuk membuktikan bahwa dia tak bisa
Yunani. Kutipan anda itu tidak mengatakan bahwa Yosephus sama sekali (100%) tak
bisa bahasa Yunani, tapi dia tidak fasih / tak cukup bagus dalam berbahasa
Yunani.Lagi-lagi hanya mengandalkan Talmud! Sudah berulang-ulang saya katakan
(cape dech), tak usah dipersoalkan bahasa percakapannya, buktikan saja bahwa PB
itu ditulis dalam bahasa Ibrani!
Saya tanya: bagaimana dengan Lukas yang adalah orang Yunani dan jelas jago
bahasa Yunani itu? Bagaimana dengan Paulus (seorang sarjana dan sangat terpelajar)
yang juga bisa berbahasa Yunani?? Anda tetap katakan bahwa mereka tak bisa
Yunani?
Teguh Hindarto:
Dalam buku ini dibuktikan oleh penulisnya mengenai Lukas menuliskan message Injil
dalam pola Semitik-Hebraik. Saya tidak menolak kemampuan Lukas dalam bahasa
Yunani.
C.C. Torey dalam Our Translated Gospels menyatakan sbb: In regard to Luke, it
remains to be said, that all the Four Gospels it is the one which gives by far the
plainest and most constant evidence of being a translation
Mengenai tulisan Paulus, berikut saya petik kesaksian The Church Fathers (Para
Bapa Gereja) sbb:
Clement dari Alexandria (150-212 Ms) dalam bukunya HYPOTYPOSES menuliskan
sbb: ...the Epistles to the Hebrews he assert was written by Paul, to the Hebrews,
IN THE HEBREW TONGUE; but it was carefully TRANSLATED by Luke and PUBLISHED
among the Greeks (dalam Eusebeius, Ecclesiastical Histories 6:14:2)
Eusebeius (315 Ms) menuliskan: For a Paul had addressed the Hebrew in the
language of his country; some say that the evangelist Luke, others that Clement,
translated the epistle (Ecclesiastical Histories 3:38:2-3)
Bagaimana Sdr Albert, Sang Profesor Tidak Mau Tahu?
Albert Rumampuk:
Diatas sudah saya buktikan berdasarkan berbagai sumber / data dari Ensiklopedi dan
buku-buku yang menunjukkan bahwa:
[1] PB itu aslinya ditulis dalam bahasa Yunani dan telah menyanggah teori anda
tentang adanya corak semitik yang dijadikan dasar bahwa PB aslinya adalah Ibrani.
[2] Pengucapan nama Tuhan YHWH, tak ada seorangpun yang tahu dengan pasti dan
itu justru membuktikan bahwa keharusan nama YHWH adalah ajaran yang ngawur.
6/13/12 Anugerah Allah: HARUSKAH NAMA YAHWEH DIGUNAKAN? SEBUAH PERDEBATAN ANTARA ALBERT
17/23 albertrumampuk.blogspot.com/2011/02/haruskah-nama-yahweh-digunakan-sebuah_5292.html
Maka disini saya akan memfokuskan dengan membuktikan lebih lanjut bahwa rasul
Paulus adalah seorang yang sangat pandai / terpelajar dan tentunya bisa berbahasa
Yunani, dan saat dia menuliskan tulisannya di PB, maka dia menuliskannya dalam
bahasa Yunani.
[A] Paulus adalah seorang yang sangat pandai dan menikmati pendidikan yang
terbaik; Tarsus tempat kelahiran-nya mempunyai pendidikan / universitas yang hebat
/ terkenal, bahkan menurut Eastons Bible Dictionary, reputasinya melebihi
universitas-universitas yang ada di Athena dan Alexadria. Di Yerusalem sebagai
mahasiswa hukum dan menjadi murid dari seorang pakar / ahli yang bernama Rabbi
Gamaliel.
Easton's Bible Dictionary: Tarsus was also the seat of a famous university,
higher in reputation even than the universities of Athens and Alexandria, the
only others that then existed. Here Saul was born, and here he spent his
youth, doubtless enjoying the best education his native city could afford.
His preliminary education having been completed, Saul was sent, when
about thirteen years of age probably, to the great Jewish school of sacred
learning at Jerusalem as a student of the law. Here he became a pupil of the
celebrated rabbi Gamaliel, and here he spent many years in an elaborate
study of the Scriptures and of the many questions concerning them with
which the rabbis exercised themselves. During these years of diligent study
he lived "in all good conscience," unstained by the vices of that great city.
[B] Paulus adalah seorang Yahudi yang berbahasa Yunani. Tempat kelahiran-nya,
Tarsus, adalah sebuah kota besar di Kilikia timur, wilayah yang telah menjadi bagian
dari provinsi Romawi dan mempunyai peradaban / kebudayaan Yunani-Romawi.
Encyclopedia Britannica 2010 (Saint Paul, the Apostle; Life): Paul was a
Greek-speaking Jew from Asia Minor. His birthplace, Tarsus, was a major city
in eastern Cilicia, a region that had been made part of the Roman province of
Syria by the time of Pauls adulthood. Two of the main cities of Syria,
Damascus and Antioch, played a prominent part in his life and letters.
Although the exact date of his birth is unknown, he was active as a
missionary in the 40s and 50s of the 1st century ad. From this it may be
inferred that he was born about the same time as Jesus ...
http://www.britannica.com/EBchecked/topic/447019/Saint-Paul-the-
Apostle
The International Standard Bible Encyclopedia (PAUL, THE APOSTLE, 4):
1. The City of Tarsus:
Geography plays an important part in any life. John the Baptist spent his
boyhood in the hill country of Judea in a small town (Luke 1:39) and then in
the wilderness. Jesus spent His boyhood in the town of Nazareth and the
country round. Both John and Jesus show fondness for Nature in all its forms.
Paul grew up in a great city and spent his life in the great cities of the Roman
empire. He makes little use of the beauties of Nature, but he has a keen
knowledge of men (compare Robertson, Epochs in the Life of Paul, 12). Paul
was proud of his great city (Acts 21:39). He was not merely a resident, but a
"citizen" of this distinguished city. This fact shows that Paul's family had not
just emigrated from Judea to Tarsus a few years before his birth, but had
been planted in Tarsus as part of a colony with full municipal rights (Ramsay,
Paul the Traveler, 31 f). Tarsus was the capital of Cilicia, then a part of the
province of Syria, but it had the title of metropolis and was a free city, urbs
libera (Pliny, NH, v.27). To the ancient Greek the city was his "fatherland"
(Ramsay, Cities of Paul, 1908, 90). Tarsus was situated on the river Cydnus,
and in a wide plain with the hill country behind and the snow-covered Taurus
Mountains in the distance. It was subject to malaria. Ramsay (ibid., 117)
from Genesis 10:4 f holds that the early inhabitants were Greeks mingled
6/13/12 Anugerah Allah: HARUSKAH NAMA YAHWEH DIGUNAKAN? SEBUAH PERDEBATAN ANTARA ALBERT
18/23 albertrumampuk.blogspot.com/2011/02/haruskah-nama-yahweh-digunakan-sebuah_5292.html
with Orientals. East and West flowed together here. It was a Roman town
also with a Jewish colony (ibid., 169), constituting a city tribe to which Paul's
family belonged. So then Tarsus was a typical city of the Greek-Roman
civilization.
Hellenism:
But we must not forget Paul lived in a Greek city and possessed Greek
citizenship also (Ramsay, Paul the Traveler, 33). Certainly the Greek traits of
adaptability, curiosity, alertness, the love of investigation were marked
features of his character, and Tarsus afforded wide opportunity for the
acquiring of these qualities (The Ethics of Paul, 39). He learned to speak the
vernacular koine like a native and with the ease and swing displayed by no
other New Testament writer save Luke and the author of He
Smith's Bible Dictionary (Paul): Nearly all the original materials for the life
St. Paul are contained in the Acts of the Apostles and in the Pauline epistles.
Paul was born in Tarsus, a city of Cilicia. (It is not improbable that he was
born between A.D. 0 and A.D. 5.) Up to the time of his going forth as an
avowed preacher of Christ to the Gentiles, the apostle was known by the
name of Saul. This was the Jewish name which he received from his Jewish
parents. But though a Hebrew of the Hebrews, he was born in a Gentile city.
Of his parents we know nothing, except that his father was of the tribe of
Benjamin, (Philemon 3:5) and a Pharisee, (Acts 23:6) that Paul had acquired
by some means the Roman franchise ("I was free born,") (Acts 22:23) and
that he was settled in Tarsus. At Tarsus he must have learned to use the
Greek language with freedom and mastery in both speaking and writing.
Kelahiran Paulus di Tarsus yang merupakan wilayah dari provinsi Romawi dan
mempunyai peradaban / kebudayaan Yunani-Romawi (dimana dia juga belajar
bahasa Yunani), dan juga karena dia seorang yang pandai / terpelajar, membuktikan
bahwa Paulus tentunya bisa berbahasa Yunani dan tentunya menuliskan tulisannya di
PB dalam bahasa Yunani.
BUKTIKAN BAHWA RASUL PAULUS TIDAK BISA BAHASA YUNANI DAN TIDAK MENULIS
PB DALAM BAHASA YUNANI !
Bagaimana menurut pak M.Th?
Catatan: Diskusi berakhir dibagian ini. Setelah saya menunjukkan bahwa Rasul Paulus
adalah orang yang pandai, bisa berbahasa Yunani dan menuliskan tulisannya di
Perjanjian Baru dengan bahasa Yunani, pak Teguh langsung CIUT dan menghentikan
diskusinya (lagi-lagi dengan menghapus komentar saya dibagian akhir). :))
Sumber debat: http://www.facebook.com/notes/shem-tov/sekte-
yahweh/463754383810
Dari seluruh diskusi yang kami lakukan ini, saya menyimpulkan 5 hal:
Karena Pdt. Teguh hanya mendasari argumentnya pada versi
Peshitta (yang merupakan terjemahan dari PB Yunani) yang ditulis
pada abad ke-5, dan hanya berteori bahwa PB Yunani punya unsur
Semitik, serta belum adanya bukti Materil / manuscripts dari PB
Ibrani, maka perjanjian baru jelas ditulis dalam bahasa yunani!
Para rasul PB dan Yesus sendiri mengganti kata YHWH dengan
KURIOS atau THEOS. Itu membuktikan bahwa orang Kristen bisa
mengganti kata itu dengan sebutan ALLAH.
Mayoritas penafsir / Teolog (termasuk naskah kuno dari PL)
membuktikan dengan jelas bahwa tak ada yang bisa mengucapkan
kata YHWH itu dengan pasti.
Keharusan penggunaan nama YHWH sama sekali tak punya dasar
Kitab Suci dan karena itu, nama YHWH tidak harus digunakan!
Pdt. Teguh Hindarto (kelompok YHWH-ISME) tidak mengakui
6/13/12 Anugerah Allah: HARUSKAH NAMA YAHWEH DIGUNAKAN? SEBUAH PERDEBATAN ANTARA ALBERT
19/23 albertrumampuk.blogspot.com/2011/02/haruskah-nama-yahweh-digunakan-sebuah_5292.html
otoritas Perjanjian Baru (yang diilhami Roh Kudus) yang mengganti
kata YHWH dengan Kurios / Theos. Hal itu sama dengan telah
menghina / menolak firman Tuhan / Allah itu sendiri
Dengan melihat kelima hal tersebut, maka ajaran keharusan penggunaan
nama Yahweh oleh sekte Yahweh-isme, adalah sesuatu yang salah dan
bertentangan dengan Kitab Suci!
APPENDIX
Dibagian ini, saya akan memberikan sedikit tanggapan atas Literatur yang digunakan
oleh Pdt. Teguh Hindarto dan juga menanggapi komentarnya di situs Messianic
tentang diskusi yang saya susun ini.
Tanggapan literatur yang digunakan oleh Pdt. Teguh Hindarto M.Th
Ada cukup banyak sumber / link yang dijadikan dasar argument oleh Pdt. Teguh
Hindarto untuk mengklaim bahwa Perjanjian Baru ditulis dalam 'bahasa Ibrani'. Tapi
apakah sumber-sumber itu bisa dipercaya / berkwalitas? Tidak!
Salah satu sumber yang menjadi kebanggaan Teguh Hindarto adalah buku dari
Raphael Lataster: "Was the New Testament Really Written in Greek?". Tahukah
saudara, apa latar belakang si Lataster ini? Dia bukan ahli teologi, melainkan investor
keuangan / apoteker! Bukunya sendiri tidak diterbitkan secara resmi (mungkin dia
malu ketahuan kebodohannya), tetapi hanya dikonversi ke format Bibleworks oleh
para pemujanya. Tentu saja ia tidak kredibel, masa M.Th belajar dari orang ekonomi
soal teologi? Lagipula, Lataster telah dikritik habis-habisan karena bukunya tidak
akademik sama sekali.
http://wikibin.org/articles/raphael-lataster.html
http://orvillejenkins.com/languages/aramaicprimacy.html
Anehnya, buku dari seorang ekonom yang bukan ahli Teologia ini, digunakan sebagai
dasar argumentasi oleh sang M.Th yang nota bene mengaku sebagai Ilmuan. Buat
apa gunakan sumber yang tidak valid? Yang lebih parah lagi, Teguh Hindarto yang
seringkali memamerkan kehebatan bahasa Ibraninya dan yakin jika PB ditulis dalam
bahasa Ibrani, justru menggunakan buku yang mengklaim bahwa PB ditulis dalam
bahasa Aram. Apa hubungannya? Mungkin sang M.Th sudah putus asa / stres karena
tak menemukan buku tentang penulisan PB dalam bahasa Ibrani. Sungguh aneh tapi
nyata!
Tanggapan atas komentar Pdt. Teguh Hindarto di situs Messianic Indonesia
Dalam tanggapannya di situs Messianic Indonesia, Pdt. Teguh Hindarto berkomentar
soal rekaman perdebatan yang saya susun ini, beliau berkata:
"Sejak Tanggal 22 November 2010 hingga Tgl 8 Desember terjadi perdebatan. Dan
saya memutuskan berhenti dari perdebatan tersebut. Namun penghentian dan sikap
mengalah saya ditafsirkan lain oleh Sdr Albert Rumampuk. Dalam rekam jejak hasil
perdebatan Sdr Albert Rumampuk memberikan
komentar akhir sbb:
'Setelah saya menunjukkan bahwa Rasul Paulus adalah orang yang pandai, bisa
berbahasa Yunani dan menuliskan tulisannya di Perjanjian Baru dengan bahasa
Yunani, pak Teguh langsung CIUT dan menghentikan diskusinya (lagi-lagi dengan
menghapus komentar saya dibagian akhir)'
Saya tidak akan menyimpulkan apapun dari hasil diskusi ini. Dipersilahkan kepada
6/13/12 Anugerah Allah: HARUSKAH NAMA YAHWEH DIGUNAKAN? SEBUAH PERDEBATAN ANTARA ALBERT
20/23 albertrumampuk.blogspot.com/2011/02/haruskah-nama-yahweh-digunakan-sebuah_5292.html
para pembaca yang berminat untuk belajar dan mencari kebenaran untuk menjadikan
diskusi dan adu argumentasi, adu data dan adu analisis ini sebagai pembelajaran.
Dengan adanya argumen pro dan argumen kontra diantara saya dan Albert
Rumampuk, kiranya dapat menolong masing-masing pembaca untuk mengambil
keputusan eksistensial bagi dirinya masing-masing.
Berbeda dengan hasil laporan diskusi versi Albert Rumampuk, maka dalam rekam
jejak ini saya tampilkan percakapan dari topic yang remeh hingga yang pelik dengan
berbagai referensi yang saya sertakan. Untuk memudahkan mengikuti kronologi
percakapan, saya menggunakan urutan tanggal awal percakapan hingga tanggap
akhir percakapan, bukan per topic yang disortir. Perihal "delete" yang saya lakukan
tidak lebih pada pernyataan-pernyataan kasar belaka dan argumentasi yang diulang-
ulang saja. Sdr Albert Rumampuk terlalu memaksakan diri saja. Sikap mengalah saya
rupanya ditafsirkan lain oleh dia.
Nah, selamat menikmati diskusi dan adu argumentasi seputar penggunaan nama
Yahweh dengan Allah dengan disertai tamasya bacaan dan kajian tafsir."
Tanggapan saya:
Rupanya Pdt. Teguh Hindarto tak pernah kapok dalam berdusta. Saudara bisa
melihatnya sendiri disepanjang debat ini, beliau telah berkali-kali berdusta,
diantaranya:
Dusta yang pertama: Pdt. Teguh Hindarto berkata: "Tidak saya sangkali bahwa
tugas saya memahsyurkan nama YHWH, namun menuduh saya... MENGHARUSKAN
itu sudah persoalan lain. ANDA BERKHAYAL MENGENAI SAYA RUPANYA."
Bukti dustanya: Teguh Hindarto melakukan debat terbuka tentang nama YHWH di
gereja G.K.R.I GOLGOTA (Jl. Dinoyo 19b, lantai 3) - Surabaya Vs Pdt. Budi Asali &
Ev. Esra Soru dan mempertahankan kata itu, melakukan debat terbuka dengan saya
di FB, menulis tulisan-tulisan tentang keharusan nama Yahweh, mempersalahkan LAI,
dsb.
Dusta yang kedua: Pdt. Teguh Hindarto berdusta dengan mengatakan bahwa nama
/ huruf Y-A-H-W-E-H, ada tertulis dalam Tanakh / Perjanjian lama Ibrani yang asli
(bukan terjemahan) sekalipun sudah saya jelaskan berulang-ulang kali, padahal dalam
PL Ibrani hanya tertulis 4 huruf mati YHWH
Selanjutnya, pada komentarnya di situs Messianic, beliau berkata bahwa dalam
rekam jejak yang dibuatnya, dia menyertakan berbagai referensi, padahal setelah
saya lihat di FB, banyak referensi / link yang saya berikan justru tak dimasukkan
dalam hasil laporan diskusi yang disusunnya.
Pdt. Teguh Hindarto, anda sudah melanggar Kel 20:16 dan banyak ayat-ayat yang
lainnya. Silahkan bertobat!
Lalu soal men-delete, jelas-jelas beliau menghapus beberapa komentar saya yang
penting dan tidak merupakan pernyataan kasar / pengulangan. Misalnya soal
tanggapan saya tentang Yoh 1:1 (dalam debat soal Tritunggal) dan juga soal rasul
Paulus yang bisa berbahasa Yunani. Mengenai soal pernyataan kasar oleh saya,
silahkan para pembaca buktikan sendiri di seluruh diskusi ini (juga diskusi tentang
Tritunggal dan keselamatan), termasuk semua kata-kata kasar dan fitnah Pdt. Teguh
Hindarto. Ketika saya melontarkan kata-kata kasar, saya tidak hanya asal
ngomong, tapi itu memang sesuai dengan kenyataannya.
Saya jelaskan konteksnya:
Pak Teguh menafsirkan Yoh 17:6 dengan kacau balau tanpa melihat konteksnya,
saya sudah mengajarinya bagaimana salah satu prinsip penafsiran yang benar dengan
berkata: Baik pak M.Th, saya akan ajari anda, begini, salah satu prinsip penafsiran
yang benar saat hendak menafsirkan suatu teks dalam KS adalah: kita harus
6/13/12 Anugerah Allah: HARUSKAH NAMA YAHWEH DIGUNAKAN? SEBUAH PERDEBATAN ANTARA ALBERT
21/23 albertrumampuk.blogspot.com/2011/02/haruskah-nama-yahweh-digunakan-sebuah_5292.html
menafsirkan teks tersebut berdasarkan pada KONTEKS yang ada! Anda sudah
mengerti? Tolong diparaktekkan ya, jika tidak, maka penafsiran anda itu bukan hanya
aneh bin ajaib, tapi juga aneh bin ngalor ngidul! Nilai anda akan merah loh nanti Eh,
sang Master teologia ini malah berkata: He..he...saya tahu, Anda mulai terjebak
dengan teori dan tafsir konyol Anda dan Anda malu ketika tersudut dengan tantangan
saya tersebut. NAMA ITU TIDAK MENGENAL KONTEKS! Dimanapun kata NAMA
diletakkan selalu menunjuk pada PRIBADI YANG MEMILIKI NAMA bukan yang lain
(apa yang dikerjakannya). Ini jelas pernyataan yang semau gue! Dibagian lain dia
bicara konteks tapi jika sudah bicara mengenai nama YHWH, wah, langsung ngamuk
dan ngotot mengatakan pokoknya NAMA ITU TIDAK MENGENAL KONTEKS! (begitu
juga dengan persoalan dalam Mat 7). Saya sudah menjelaskan hal ini dan
mempertanyakan beberapa hal tentang ini (Yoh 17) dan dia tak mau menjawabnya,
malah justru menghindarinya! Saya sudah katakan padanya bahwa: Nama dan
Firman memang punya arti yang berbeda, tetapi bagaimana memahami kata nama
dalam suatu teks, maka KONTEKS sangat berperan penting! Itu bukan hanya berlaku
untuk kata nama saja, tapi untuk semua kata / kalimat yang ada di KS. Inilah salah
satu prinsip penafsiran yang benar dan komprehensif! Tapi sama sekali tak digubris!
Disamping itu, sang Master teologia ini juga melakukan eisegesis pada keluaran
3:15; 1 tawarikh 16:18; Mazmur 22:22 dan Amsal 18;10, mendasari argumentnya
pada versi PB Peshitta yang merupakan terjemahan dari PB Yunani, berargument
bahwa karena Yesus berkomunikasi dalam Ibrani , maka PB ditulis dalam Ibrani,
menganggap kata KITA dalam Kejadian 1:26 menunjuk pada Yahweh, Firman dan
Roh-Nya beserta para malaikat, mengklaim bahwa Kristen berakar pada Yudaisme
dan mengharuskan untuk kembali ke akar ibrani, menganggap keselamatan dengan
episentrum Yerusalem dan menerima Mesias Ibrani serta ibadah Yudaik, setuju /
mengajarkan sabelianisme dan berbagai logika jungkir balik lainnya.
Oleh karena itu, tak salah jika saya mengganti gelar M.Th yang disandangnya
dengan Master goblok! Mengapa? Karena Sang ilmuan yang jago ibrani ini memang
goblok setengah hidup (bukan setengah mati)! Juga tak salah jika saya katakan
bahwa beliau pasti jebolan sekolah Teologi angin ribut!
Demikian pula dengan gelar pendeta yang beliau sandang, seharusnya diganti
pendusta, karena Sang ilmuan yang mengaku sebagai Rohaniawan ini telah berkali-
kali berdusta. Bukan hanya pada saya, tapi juga terhadap orang lain; misalnya saat
melakukan debat terbuka dengan Pdt. Budi Asali di Surabaya, Teguh Hindarto karena
sudah terdesak, akhirnya mengakui bahwa bahasa asli Perjanjian Baru adalah Yunani.
Tapi apa yang terjadi setelah itu? Sang Rohaniawan ini kembali berdusta dengan
menulis di internet dan mengklaim bahwa bahasa asli PB adalah Ibrani ! Karena itu,
tak ada yang salah jika saya katakan bahwa Teguh Hindarto sebetulnya bukan
seorang pendeta / rohaniawan, tetapi lebih cocok sebagai pendusta!
Sekarang para pembaca bisa melihat kata-kata kasar dari pak Teguh Hindarto pada
saya di debat ini (termasuk diskusi soal Tritunggal & Keselamatan:
http://albertrumampuk.blogspot.com/2011/01/kesesatan-sekte-yahwehisme-
bagian.html dan disini: http://albertrumampuk.blogspot.com/2011/01/kesesatan-
sekte-yahwehisme-iman-versus.html): AMNESIA, LINGLUNG, DAYA TANGKAP YANG
LAMBAT, AROGAN, SOK TAHU, KEBODOHAN PERMANEN, dsb.
Saya bahkan tak pernah mengatakan beliau sebagai goblok permanen, karena saya
tahu beliau pasti bisa pintar. Dalam hal ini, Kitab Suci juga sering mencatat kata-kata
kasar dari para rasul dan bahkan Yesus sendiri. Misalnya saat rasul Paulus mengutuk
para penyesat di jemaat Galatia, Yesus berkata munafik, bodoh, dsb, untuk para
Farisi. Apakah pak Teguh berani katakan bahwa Paulus dan Yesus telah berlaku kasar
dan tidak intelektual? Yesus mengatakan bodoh dan munafik pada orang Farisi saat
itu, karena mereka memang bodoh dan munafik. Tak ada yang salah dengan hal itu.
Menjadi salah, ketika Pdt. Teguh Hindarto mengatakan saya sebagai sok tahu dan
bodoh permanen, mengapa? Karena saya memang tidak sok tahu, saya bisa
membuktikan bahwa ajaran tentang keharusan nama YHWH itu memang salah dan
tidak Alkitabiah. Saya juga tidak bodoh permanen karena bukan seperti orang gila /
idiot yang mempunyai tingkat kecerdasan berpikir yang sangat rendah. Lalu siapa
yang bodoh? Silahkan para pembaca menilainya sendiri.
6/13/12 Anugerah Allah: HARUSKAH NAMA YAHWEH DIGUNAKAN? SEBUAH PERDEBATAN ANTARA ALBERT
22/23 albertrumampuk.blogspot.com/2011/02/haruskah-nama-yahweh-digunakan-sebuah_5292.html
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)
Diposkan oleh Anugerah Allah. Blogspot. Com di 22:11
Label: Sekte Yahwehisme
Mengenai soal pengulangan argumen yang dituduhkan dan karena itu membuatnya
menghentikan diskusi, memang, kadangkala saya berusaha untuk memberi
penjelasan padanya secara berulang-ulang, misalnya soal nama TUHAN yang hanya
ditulis dengan 4 huruf mati YHWH dalam PL Ibrani, tapi ternyata itupun tak bisa
membuatnya mengerti namun justru mempertahankan pandangannya yang salah.
Apa boleh buat? Silahkan saja, rupanya maksud baik saya itu disalahtafsirkan
olehnya. Namun sebaliknya, justru banyak argument baru saya yang tidak bisa
dijawab, misalnya soal Yoh 17:6; Yoh 1:1, soal nama YHWH yang tertulis di dahi
(penglihatan dukun) dan juga tentang Paulus yang bisa berbahasa Yunani. Yang pasti,
seluruh perdebatan ini selalu diakhiri oleh sanggahan / argument dari saya. Saya yakin
penghentian diskusi yang dilakukan oleh-nya bukan karena mengalah, tapi karena dia
memang merasa sudah terkalahkan!
Semoga diskusi ini bisa membawa manfaat.
Sarankan
ini di
Google
Buat sebuah Link
1 komentar:
Anonim 16 Maret 2011 14:22
Pak Albert!! You are right all along. Saya heran dengan orang2 Kristen skarang
yang sok tau dan menganggap orang2 jaman dulu, termasuk para rasul dan
historian dan peneliti dan penulis Alkitab, penerjemah dst adalah orang2 goblok.
Kenapa juga orang yang baru hidup 50 tahun didunia ini merasa lebih tau dengan
peristiwa yang terjadi 2000 thn lalu lebih daripada mereka yg hidup di abad itu atau
yg hidup lebih dekat ke abad itu. Aneh bin ajaib..sudah tidak ada dasar sejarah,
tata bahasa kacau masih pula mempertahankan kesalahan mereka. Inilah akibat
orang kristen, jadi pendeta tanpa blajara akhirnya mengira2, dan selalu memakai
kata "tuntunan roh kudus" untuk hal apa saja..akhirnya banyak nabi palsu!
Seriously, what is so wrong with bahasa Arab, INdonesia, Inggris, dst..kenapa pula
kita harus selalu berbahsa Ibrani. Sudah lebih baik saya share the good news with
others daripada berdebat ttg tata bahasa, sudah gak ada yg selamat krn berdebat
tata bahasa sebaliknya banyak yg meninggalkan kristus karena pengikutNya
"aneh"! God, Lord, Allah,Yahweh didalam nama Yesus Kristus..gitu aja kok
susah?!?!?
Balas
Link ke posting ini
6/13/12 Anugerah Allah: HARUSKAH NAMA YAHWEH DIGUNAKAN? SEBUAH PERDEBATAN ANTARA ALBERT
23/23 albertrumampuk.blogspot.com/2011/02/haruskah-nama-yahweh-digunakan-sebuah_5292.html
Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus [Roma 8:1]
Template Picture Window. Gambar template oleh jpique. Diberdayakan oleh Blogger.

You might also like