You are on page 1of 7

Pengembangan aplikasi sig pada pendidikan (contoh aplikasi dan juga manfaat aplikasi)

Peranan GIS dalam Dunia Pendidikan


PERAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) DALAM BIDANG PENDIDIKAN Dosen Pengampu : Sri Rahayu, S Si, M Si BAB IPENDAHULUAN A. Latar Belakang Sistem Informasi Geografis (SIG) atau juga dikenal sebagai Geograpic Information System (GIS) akhir-akhir ini mengalami perkembangan yang berarti seiring kemajuan tehonologi informasi. Bergulirnya otonomi daerah beberapa tahun lalu dan peningkatan kebutuhan akan perlunya informasi kebumian dalam rangka pengelolaan sumber daya alam menjadi pemicu peningkatan penggunaan SIG di Indonesia. Pembangunan pendidikan nasional tidak dapat lepas dari perkembangan lingkungan strategis, baik nasional maupun global. Pendidikan harus dibangun dalam keterkaitannya secara fungsional dengan berbagai bidang kehidupan, yang masing-masing memiliki persoalan dan tantangan yang semakin kompleks. Dalam lima tahun ke depan, pembangunan pendidikan nasional harus dilihat dalam perspektif pembangunan manusia Indonesia seutuhnya. Dalam perspektif demikian, pendidikan harus lebih berperan dalam membangun seluruh potensi manusia agar menjadi subyek yang berkembang secara optimal dan bermanfaat bagi masyarakat dan pembangunan nasional. Untuk itu diperlukan perencanaan yang matang dalam pembangunan pendidikan. Kesalahan-kesalahan di masa lampau seperti pendirian sekolah yang tidak relevan dengan kebutuhan masyarakat setempat, adanya sekolah yang tidak mendapatkan murid dikarenakan faktor lokasi yang jauh dari jangkauan masyarakat dan lain sebagainya tidak boleh terulang. Sistem Informasi Geografis (SIG) dengan berbagai kelebihannya diharapkan mampu memberi manfaat bagi dunia pendidikan kita, sehingga misi Depdiknas untuk membangun insan indonesia cerdas komprehensif dan kompetitif dapat terwujud. B. Rumusan Masalah Dari latar belakang diatas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : Bagaimana peran Sistem Informasi Geografis (SIG) dalam bidang pendidikan ? C. Tujuan Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui peran Sistem Informasi Geografis (SIG) dalam dunia pendidikan. D. Sasaran Adapun Sasaran dari penulisan makalah ini adalah : 1. Mengetahui arti SIG 2. Mengetahui Komponen SIG 3. Mengetahui Alasan diterapkannya SIG

4. Mengetahui Manfaat adanya SIG 5. Mengetahui Peran SIG dalam dunia Pendidikan 6. Mengetahui Perkembangan Aplikasi SIG dalam dunia Pendidikan BAB IISEKILAS TENTANG SIG A. Pengertian SIG Sistem Informasi Geografis (Geographic Information System disingkat GIS) adalah sistem informasi khusus yang mengelola data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Atau dalam arti yang lebih sempit, adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan untuk membangun, menyimpan, mengelola dan menampilkan informasi berefrensi geografis, misalnya data yang diidentifikasi menurut lokasinya, dalam sebuah database. Para praktisi juga memasukkan orang yang membangun dan mengoperasikannya dan data sebagai bagian dari sistem ini) Sumber lain mengatakan bahwa Geographic Information System (GIS) atau Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah sebuah sistem informasi yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memangggil kembali, mengolah, menganalisis dan menghasilkan data bereferensi geografis atau data geospatial, untuk mendukung pengambilan keputusan dalam perencanaan dan pengelolaan penggunaan lahan, sumber daya alam, lingkungan transportasi, fasilitas kota, dan pelayanan umum lainnya (Sujaka Yunfiter) Definisi lain mengatakan bahwa Sistem Informasi Geografis adalah sebuah sistem untuk pengelolaan, penyimpanan, pemrosesan, analisa dan penayangan (display) data yang terkait dengan permukaan bumi. (John E. Harmon, Steven J. Anderson, 2001) Tiga konsep dasar SIG adalah sistem, informasi dan geografi. Sistem didefinisikan sebagai sekumpulan obyek, ide, berikut saling keterhubunganya (inter-relasi) dalam mencapai tujuan atau sasaran bersama. Dalam hal ini sistem sering disebut pemrosesan data (data processing). Sedangkan untuk memahami informasi, perlu dipahami dulu tentang data karena data dan informasi saling terkait. Data merupakan suatu kenyataan apa adanya (raw facts), sedangkan informasi adalah data yang ditempatkan pada konteks yang penuh arti oleh penerimanyaB. Komponen SIGSistem tersebut untuk dapat beroperasi membutuhkan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) juga manusia yang mengoperasikannya (brainware). Secara rinci SIG tersebut dapat beroperasi membutuhkan komponen-komponen sebagai berikut : 1. Orang (yang menjalankan sistem)Orang yang menjalankan sistem meliputi mengoperasikan, mengembangkan bahkan memperoleh manfaat dari sistem. Kategori orang yang menjadi bagian dari SIG ada beragam, misalnya operator, analis, programmer, database administrator bahkan stakeholder. 2. Aplikasi (prosedur-prosedur yang digunakan untuk mengolah data)Merupakan kumpulan dari prosedur-prosedur yang digunakan untuk mengolah data menjadi informasi. Misalnya penjumlahan, klasifikasi, rotasi, koreksi geometri, query, overlay, buffer, join table dan sebagainya.

3. Data (Informasi yang dibutuhkan dan diolah dalam aplikasi).Data yang digunakan dalam SIG dapat berupa data grafis dan data atribut. Data grafis/ spasial ini merupakan data yang merupakan representasi fenomena permukaan bumi yang memiliki referensi (koordinas) lazim berupa peta, foto udara, citra satelit dan sebagainya atau hasil dari interpretasi data-data tersebut. Sedangkan data atribut misalnya data sensus penduduk, catatan survei, data statistik lainnya. Kumpulan data-data dalam jumlah besar dapat disusun menjadi sebuah basis data. Jadi dalam SIG juga dikenal adanya basisdata yang lazim disebut sebagai basisdata spasial (spatial database). 4. Software (perangkat lunak SIG)Adalah program komputer yang dibuat khusus dan memiliki kemampuan pengelolaan, penyimpanan, pemrosesan, analisis dan penayangan data spasial. Adapun merk perangkat lunak ini cukup beragam, misalnya Arc Info, Arc View, Arc GIS, Map Info, TNT Mips (Mac Os, Windows, Unix, Linux tersedia), GRASS, bahkan ada Knoppix GIS dan masih banyak lagi. 5. Hardware (perangkat keras yang dibutuhkan untuk menjalankan sistem)Perangkat keras ini berupa seperangkat komputer yang dapat mendukung pengoperasian perangkat lunak yang dipergunakan. Dalam perangkat keras ini juga termasuk di dalamnya scanner, digitizer, GPS, printer dan plotter. C. Alasan dibutuhkannya SIG Berikut adalah alasan dibutuhkannya SIG : 1. penanganan data geospatial sangat buruk 2. peta dan statistik sangat cepat kadaluarsa 3. data dan informasi sering tidak akurat 4. tidak ada pelayanan penyediaan data 5. tidak ada pertukaran data Dan begitu SIG diterapkan, didapat keuntungan sebagai berikut : 1. penanganan data geospatial menjadi lebih baik dalam format baku. 2. revisi dan pemutakhiran data menjadi lebih mudah. 3. data geospatia dan informasi lebih mudah dicari, dianalisis dan direpresentasikan. 4. menjadi produk bernilai tambah. 5. produktivitas staf meningkat dan lebih efisien. 6. penghematannya waktu dan biaya 7. keputusan yang akan diambil menjadi lebih baik. D. Manfaat SIG Tak lengkap rasanya apabila membicarakan SIG tanpa mengetahui manfaat apa yang dapat diperoleh. Dengan SIG kita akan dimudahkan dalam melihat fenomena kebumian dengan perspektif yang lebih baik. SIG mampu mengakomodasi penyimpanan, pemrosesan, dan penayangan data spasial digital bahkan integrasi data yang beragam, mulai dari citra satelit, foto udara, peta bahkan data statistik. Dengan tersedianya komputer dengan kecepatan dan kapasitas ruang penyimpanan besar seperti saat ini, SIG akan mampu memproses data dengan cepat dan akurat dan menampilkannya. SIG juga mengakomodasi dinamika data, pemutakhiran data yang akan menjadi lebih mudah.

SIG bisa menjadi alat yang sangat penting pada pengambilan keputusan untuk pembangunan berkelanjutan, karena SIG memberikan informasi pada pengambil keputusan untuk analisis dan penerapan database keruangan. Pengambilan keputusan termasuk pembuatan kebijakan, perencanaan dan pengelolaan dapat diimplementasikan secara langsung dengan pertimbangan faktor-faktor penyebabnya melalui suatu konsesus masyarakat. Faktor penyebab itu bisa berupa pertumbuhan populasi, tingkat kesehatan, tingkat kesejahteraan, teknologi, politik, ekonomi dll. yang kemudian ditentukan target dan tujuan untuk meningkatkan kualitas hidup. Dua, faktor penyebab dari manusia, elemen kuci dimensi manusia pada pengambilan keputusan, akan memberikan akibat pada lingkungan seperti peningkatan pemakaian sumber daya alam, urbanisasi, industrialisasi, konstruksi, konsumsi energi, dll. Akibat yang terjadi pada manusia ini akan berpengaruh pada perubahan lingkungan, seperti perubahan penggunaan tanah, perubahan gaya hidup, degradasi tanah, polusi, perubahan iklim, dll. Perubahan lingkungan itu dapat dipantau untuk meningkatkan kewaspadaan publik. Penginderaan jauh dapat sangat berguna untuk pemahaman yang lebih baik atas akibat pada manusia dengan perubahan lingkungan, selain pengineraan jauh juga membangun database. Dimensi fisik/lingkungan yang dipantau dengan penginderaan jauh dapat memberikan umpan balik pada manusia melalui analisis dan pengkajian dengan SIG untuk mendukung pengambilan keputusan yang lebih baik. Dalam hal ini, penginderaan jauh harus diintegrasikan dengan SIG. Dengan kata lain SIG mempunyai beberapa manfaat sebagai berikut : 1. Meningkatkan pengintegrasian organisasi Banyak organisasi yang sudah mengimplementasi GIS menemukan kenyataan, bahwa keuntungan utama yang mereka dapatkan adalah peningkatan kinerja manajemen terhadap organisasi maupun pengelolaan sumberdayanya. Hal itu terjadi karena GIS memiliki kemampuan untuk menghubungkan berbagai perangkat data secara bersamaan berdasarkan geografis, memfasilitasi informasi-informasi yang terjadi antar bagian, untuk saling termanfaatkan dan dikomunikasikan. Dengan membuat sebuah database yang bisa dimanfaatkan bersama, maka sebuah bagian akan memperoleh keuntungan dari hasil kerja dari bagian lain, di mana akan berlaku ketentuan, bahwa data cukup sekali dikoleksi, tetapi bisa dimanfaatkan berkali-kali. 2. Membuat keputusan-keputusan lebih sempurna GIS bukan sebuah sistem yang mampu membuat keputusan secara otomatis. GIS hanya sebuah sarana untuk pengambilan data, menganalisanya, dari kumpulan data berbasis pemetaan untuk mendukung proses pengambilan keputusan. Teknologi GIS banyak digunakan untuk membantu berbagai kegiatan pekerjaan seperti penyajian informasi pada saat pembuatan perencanaan, membantu memecahkan masalah yang berkaitan dengan kekacauan teritorial. GIS juga bisa digunakan untuk membantu meraih keputusan mengenai lokasi perumahan baru yang memiliki sesedikit mungkin pengaruh lingkungan, berada di lokasi yang memiliki resiko paling sedikit, dan berada dekat dengan pusat kegiatan kependudukan. Informasi bisa disajikan secara ringkas dan jelas berupa gambar peta, yang dilampiri dengan laporan, memungkinkan para pemgambil keputusan untuk memusatkan perhatiannya pada

masalah-masalah nyata dibanding dengan upaya memahami data. Karena produk GIS bisa dibuat secepatnya, dengan berbagai skenario, untuk kemudian dievaluasi secara efektif dan efisien. 3. Membantu membuat peta Peta merupakan kunci pada GIS. Proses untuk membuat (menggambar) peta dengan GIS jauh lebih fleksibel, bahkan dibanding dengan menggambar peta secara manual, atau dengan pendekatan kartografi yang serba otomatis. Dimulai dengan membuat database. gambar peta yang sudah ada bisa digambar dengan digitizer, dan informasi tertentu kemudian bisa diterjemahkan ke dalam GIS. Database kartografi berbasis GIS dapat bersambungan dan bebas skala. Peta-peta kemudian bisa diciptakan terpusat di berbagai lokasi, dengan sembarang skala, dan menunjukkan informasi terpilih, yang mencerminkan secara efektif untuk menjelaskan suatu karakteristik khusus. Sifat-sifat sebuah atlas dan serangkaian peta dapat direkam pada program komputer, dan dibandingkan terhadap database pada akhir proses produksi. Produk digital digunakan untuk GIS yang lain bisa dilakukan dengan sederhana, hanya dengan membuat salinan data dari database. Pada organisasi yang besar, database topografi bisa dimanfaatkan untuk kerangka referensi oleh bagian yang lain. BAB III PERAN SIG DALAM PENDIDIKAN Pembangunan pendidikan nasional tidak dapat lepas dari perkembangan lingkungan strategis, baik nasional maupun global. Pendidikan harus dibangun dalam keterkaitannya secara fungsional dengan berbagai bidang kehidupan, yang masing-masing memiliki persoalan dan tantangan yang semakin kompleks. Dalam lima tahun ke depan, pembangunan pendidikan nasional harus dilihat dalam perspektif pembangunan manusia Indonesia seutuhnya. Dalam perspektif demikian, pendidikan harus lebih berperan dalam membangun seluruh potensi manusia agar menjadi subyek yang berkembang secara optimal dan bermanfaat bagi masyarakat dan pembangunan nasional. Dengan mengetahui apa itu SIG, alasan dan manfaat diterapkannya SIG serta komponenkomponen yang diperlukan untuk membuat SIG, dapat kita ketahui bahwa peran SIG dalam pendidikan adalah sebagai berikut : 1. Pemerataan dan perluasan akses pendidikan Peran ini dapat dilakukan dengan adanya pemetaan sekolah (School mapping) yang apabila disinergikan dengan pemanfaatan GIS, akan diperoleh suatu sistem yang mampu mendata daerah atau wilayah mana saja yang belum terlayani pendidikan secara baik untuk diberikan solusi (seperti : pemberian block grant). Sehingga program-program yang direncanakan bisa tepat sasaran. Di samping itu penentuan letak sekolah baru dapat dilakukan dengan cara menggabungkan beberapa data (penduduk usia sekolah) dengan peta (peta jaringan jalan, peta tata guna lahan, peta kawasan industri) sehingga dapat diperoleh perencanaan pendidikan yang komperehensif. Fungsi overlay, query, buffer yang dimiliki SIG akan sangat membantu pada proses ini. 2. Peningkatan mutu pendidikan SIG mampu memberi kemudahan siswa dalam belajar Geografi. Dengan SIG, siswa tidak hanya pandai secara teori, tetapi juga praktek. Apalagi SIG sekarang merupakan layanan yang opensource atau gratis yang bisa diperoleh setiap saat melalui internet. Geografi adalah ilmu yang mempelajari permukaan bumi dengan menggunakan pendekatan keruangan, ekologi, dan kompleks wilayah. Fenomena yang diamati merupakan dinamika perkembangan dan

pembangunan wilayah yang ada dalam keseharian, misalnya informasi mengenai letak dan persebaran dari kejadian-kejadian alamiah maupun fenomena terdapatnya sumberdaya. Ketersediaan data yang bersifat geografi, dimana memiliki atribut utama keruangan, akan memudahkan banyak kepentingan. Pengetahuan mengenai informasi geografi penting dimiliki oleh masyarakat luas sebagai bagian pemahaman mengenai sumberdaya maupun kerentanan bencana yang mungkin terjadi di sekitarnya. Arti penting ini diwujudkan dengan adanya pengajaran Ilmu Geografi dari mulai tingkat Sekolah Menengah hingga perguruan tinggi. Pengajaran Geografi pada Sekolah Menengah Atas berkaitan materi khusus Sistem Informasi Geografi diberikan secara terstruktur pula dalam kurikulum. Kurikulum berbasis kompetensi pada mata ajar Geografi tingkat SMA/ MA semestinya diimbangi dengan tersedianya perangkat dan pengetahuan/ ketrampilan guru yang memadai. Keterbatasan perangkat pada pengajaran Geografi tidak saja untuk materi Sistem Informasi Geografi namun hampir pada semua perangkat pendukung materi Geografi. Hal ini disebabkan tidak tersedianya Laboratorium Geografi di SMA. Permasalahan tentang kesulitan siswa memahami tentang SIG (teknologi pemetaan digital) adalah salah satu permasalahan yang terus dihadapi oleh sistem pembelajaran geografi di lingkungan SMA, teknologi SIG hanya dipahami secara sederhana oleh para siswa guru dalam batas-batas pengetahuan teoritis saja, disebabkan oleh keterbatasan SDM serta keterbatasan penyediaan sarana perangkat SIG baik keras maupun lunak yang memerlukan biaya cukup besar. Pembelajaran Geografi pada tingkat SMA/MA diarahkan pada 3 (tiga) sasaran, yaitu (1) menganalisis gejala alam fisik dan perkembangan bentuk muka bumi serta pelestariannya, (2) mengevaluasi gejala sosial di muka bumi beserta interaksinya dan pengaruhnya terhadap kehidupan, dan (3) menggunakan konsep wilayah dan grafikasi dalam memahami lokasi, pola, penyebaran dan hubungan antar obyek, termasuk spesifik untuk industri. Hasil pembelajaran Geografi ini, pada tataran kepentingan nasional, akan turut membentuk manusia Indonesia yang membawa masa depan bangsa dan negara pada keadilan dan kesejahteraan dimana potensi sumberdaya dapat dimanfaatkan secara optimal, kerentanan bencana dari bahaya lingkungan dapat dikurangi, dan pemanfaatan ruang lokal maupun nasional menjadi terpadu. 3. Perencanaan pendidikan yang mengait dengan pengembangan wilayah Dengan GIS, dapat ditentukan potensi lokal apa saja yang bisa dikembangkan oleh suatu wilayah. Dan untuk menyediakan SDM yang bertugas mengembangkan wilayah, pembangunan pendidikan harus disesuaikan dengan potensi wilayah agar output yang dihasilkan dapat dimanfaatkan untuk mengolah potensi tersebut. 4. Kegiatan Evaluasi dan Monitoring Pendidikan Dengan GIS, evaluasi dan monitoring pendidikan sangat mudah dilakukan. (seperti : Pembagian daerah binaan/ rayonisasi untuk memudahkan pengawasan atau pemerataan layanan pendidikan sehingga tidak ada kesenjangan antara daerah yang satu dengan daerah yang lain).5. GIS sebagai alat pemersatu bangsaDengan belajar GIS, anak didik mengenal secara dini bagian teritorial negaranya, sehingga rasa kepedulian untuk menjaga tanah airnya akan tumbuh sejak dini. BAB IV PENGEMBANGAN APLIKASI SIG DALAM PENDIDIKAN

BAB VPENUTUP Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa peran Sistem Informasi Geografis (SIG) atau juga dikenal sebagai Geograpic Information System (GIS) terhadap pembangunan bidang pendidikan adalah sebagai berikut : 1. Pemerataan dan perluasan akses pendidikan 2. Peningkatan mutu pendidikan 3. Perencanaan pendidikan yang mengait dengan pengembangan wilayah 4. Kegiatan Evaluasi dan Monitoring Pendidikan 5. GIS sebagai alat pemersatu bangsa

You might also like