You are on page 1of 4

Jurnal Penelitian : GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG ALAT KONTRASEPSI IUD

JURNAL PENELITIAN

GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG ALAT KONTRASEPSI IUD Abstrak Data dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Kota ... periode Mei 2011 jumlah akseptor aktif mencapai 2707 orang. Dengan rincian penggunaan KB IUD 238 orang. Adapun data cakupan KB IUD terendah terdapat di Kecamatan ... terdapat di Desa ... dengan jumlah akseptor baru sebanyak 31 orang namun target pemakaian IUD yang tercapai adalah 0 %. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan wanita usia subur tentang alat kontrasepsi IUD di Desa ... Kecamatan ... Kota ... tahun 2011. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wanita usia subur di Desa ... dan sampel diambil dengan teknik random sampling sehingga dihasilkan jumlah sampel sebanyak 88 responden. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner sedangkan analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa univariat. Hasil penelitian diketahui bahwa pengetahuan responden tentang alat kontrasepsi IUD sebagian besar termasuk dalam kategori kurang. Pengetahuan ibu tentang alat kontrasepsi IUD dapat diperoleh melalui pendidikan non formal seperti melalui penyuluhan tentang alat kontrasepsi IUD oleh kader / tenaga kesehatan di posyandu atau puskesmas. Selain itu pengetahuan dapat diperoleh dengan cara mendengar radio, menonton televisi, dan lain-lain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden mempunyai pengetahuan yang kurang tentang alat kontrasepsi IUD sehingga hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan kajian dan literatur dalam memperbaiki pengetahuan tentang alat kontrasepsi IUD. Latar Belakang Peningkatan kualitas pelayanan KB dan kesehatan reproduksi didasarkan pada fakta bahwa metode kontrasepsi yang cocok untuk setiap wanita khususnya sangat bervariasi. Untuk peningkatan kualitas pelayanan perlu memperhatikan dengan seksama bahwa wanita usia subur perlu memperoleh informasi dan pelayanan KB. Di Indonesia secara umum terdiri dari metode sederhana, yaitu : kondom, spermiside, koitus interputus, pantang berkala dan metode efektif yang mengandung hormon yaitu : pil, suntik, susuk serta metode efektif mekanis yaitu Intra Uterine Device (IUD) (Manuaba, 2008). Data dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Kota ... periode Mei 2011 jumlah akseptor aktif mencapai 2707 orang. Dengan rincian penggunaan KB IUD 238 orang, MOP sebanyak 374 orang, MOW sebanyak 62 orang, implant sebanyak 370 orang, suntik sebanyak 1.019 orang, pil sebanyak 435 orang, dan kondom sebanyak 209 orang. Adapun data cakupan KB IUD terendah terdapat di Kecamatan ... terdapat di Desa ... dengan jumlah akseptor baru sebanyak 31 orang namun target pemakaian IUD yang tercapai adalah 0 %.

Survey awal yang dilakukan oleh calon peneliti dengan cara membagikan kuesioner tentang alat kontrasepsi IUD kepada 10 orang wanita usia subur tentang alat kontrasepsi IUD, diketahui bahwa sebanyak 6 orang (60 %) mempunyai pengetahuan yang kurang, sebanyak 3 orang (30 %) mempunyai pengetahuan yang cukup, dan 1 orang (10 %) mempunyai pengetahuan baik. Masalah Bagaimana gambaran pengetahuan wanita usia subur tentang alat kontrasepsi IUD di Desa ... Kecamatan ... Kota ... tahun 2011 Tujuan Penelitian Mengetahui pengetahuan wanita usia subur tentang alat kontrasepsi IUD di Desa ... Kecamatan ... Kota ... tahun 2011. Kepustakaan Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap objek-objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia. yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba (Notoatmodjo, 2003). Pengetahuan juga dapat dijelaskan sebagai hasil dari mengetahui obyek-obyek di alam nyata menurut akal dengan jalan pengamatan. Setiap kali objek yang diamati menjadi milik kesadaran, maka ia diketahui, dan dalam arti wujudnya yang ada dalam jiwa kita dinamakan pengertian (Sadulloh dkk, 2007). Wanita usia subur ( WUS ) adalah wanita yang keadaan organ reproduksinya berfungsi dengan baik antara umur 20-45 tahun. Pada wanita usia subur ini berlangsung lebih cepat dari pada pria (Supani, 2007). Puncak kesuburan ada pada rentang usia 20-29 tahun. Pada usia ini wanita memiliki kesempatan 95% untuk hamil. Pada usia 30-an persentasenya menurun hingga 90%. Sedangkan memasuki usia 40, kesempatan hamil berkurang hingga menjadi 40%. Setelah usia 40 wanita hanya punya maksimal 10% kesempatan untuk hamil. Masalah kesuburan alat reproduksi merupakan hal yang sangat penting untuk diketahui. Dimana dalam masa wanita subur ini harus menjaga dan merawat personal hygiene yaitu pemeliharaan keadaan alat kelaminnya dengan rajin membersihkannya.oleh karena itu WUS dianjurkan untuk merawat diri (Sutarsa, 2009). Kata alat kontrasepsi terdiri dari kontra dan konsepsi yang berarti kontra adalah mencegah/melawan, sedangkan konsepsi adalah pertemuan sel telur wanita yang sudah matang dengan sel sperma yang mengakibatkan kehamilan. Jadi yang dimaksud alat kontrasepsi adalah alat atau cara untuk mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel telur yang matang dengan sel sperma (Suratun, 2008). IUD adalah alat kontrasepsi yang dimasukkan ke dalam rahim yang bentuknya bermacam-macam, terdiri dari plastik (polyethyine). Ada yang dililit tembaga (Cu), adapula yang tidak, adapula yang dililit tembaga bercampur perak (Ag) (Suratun dkk, 2008). Hasil Penelitian Data dalam penelitian ini terlebih dahulu dianalisa. Data dalam penelitian ini dianalisa dengan menggunakan analisa univariat. Data yang dianalisa menggunakan analisa univariat dalam penelitian ini adalah pengetahuan wanita usia subur tentang alat kontrasepsi IUD. Sebanyak 5 responden (5,68 %) mempunyai pengetahuan yang baik tentang pengertian alat kontrasepsi IUD, sebanyak 24 responden (27,27 %) berpengetahuan cukup, dan sebanyak 59 responden (67,05 %) berpengetahuan kurang.

Sebanyak 6 responden (6,82 %) mempunyai pengetahuan yang baik tentang kelebihan alat kontrasepsi IUD, sebanyak 36 responden (40,91 %) berpengetahuan cukup, dan sebanyak 46 responden (52,27 %) berpengetahuan kurang. Sebanyak 8 responden (9,09 %) mempunyai pengetahuan yang baik tentang efek samping alat kontrasepsi IUD, sebanyak 34 responden (38,64 %) berpengetahuan cukup, dan sebanyak 46 responden (52,27 %) berpengetahuan kurang. Secara keseluruhan diketahui bahwa sebanyak 25 responden (28,41 %) mempunyai pengetahuan yang cukup tentang alat kontrasepsi IUD sedangkan sebanyak 63 responden (71,59 %) berpengetahuan kurang. Pembahasan Pada tabel 4.6 di atas diketahui bahwa sebanyak 5 responden (5,68 %) mempunyai pengetahuan yang baik tentang pengertian alat kontrasepsi IUD, sebanyak 24 responden (27,27 %) berpengetahuan cukup, dan sebanyak 59 responden (67,05 %) berpengetahuan kurang. Kurangnya pengetahuan wanita usia subur tentang pengertian alat kontrasepsi IUD disebabkan oleh kurangnya keikutsertaan wanita usia subur mengikuti penyuluhan. Hal ini sesuai dengan pendapat yang diuraikan oleh bidan, bahwa sebagian wanita usia subur kurang partisipasinya dalam mengikuti penyuluhan yang diadakan oleh bidan, misalnya pada waktu posyandu. Pengetahuan ibu tentang pengertian alat kontrasepsi IUD dapat diperoleh melalui pendidikan non formal seperti melalui penyuluhan tentang alat kontrasepsi IUD oleh kader / tenaga kesehatan di posyandu atau puskesmas. Selain itu pengetahuan dapat diperoleh dengan cara mendengar radio, menonton televisi, dan lain-lain. Pengetahuan ibu yang kurang tentang pengertian alat kontrasepsi IUD dapat berpengaruh pada pemilihan alat kontrasepsi, sebab pengetahuan merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap perilaku kesehatan seseorang. Pengetahuan yang kurang ini salah satunya dapat berpengaruh terhadap pemilihan alat kontrasepsi IUD, karena wanita usia subur tidak memahami dengan benar diantara mengenai alat kontrasepsi yang cocok untuk wanita usia subur. Pada tabel 4.7 di atas diketahui bahwa sebanyak 6 responden (6,82 %) mempunyai pengetahuan yang baik tentang keuntungan alat kontrasepsi IUD, sebanyak 36 responden (40,91 %) berpengetahuan cukup, dan sebanyak 46 responden (52,27 %) berpengetahuan kurang. Pengetahuan wanita usia subur yang kurang tentang keuntungan alat kontrasepsi IUD disebabkan kurangnya keikutsertaan wanita usia subur dalam mengikuti penyuluhan juga kurangnya kesadaran wanita usia subur untuk bertanya tentang alat kontrasepsi IUD pada petugas kesehatan ketika berkunjung ke sarana pelayanan kesehatan. Pengetahuan yang kurang dari wanita usia subur tentang keuntungan alat kontrasepsi dapat berdampak pada kekurangtahuan wanita usia subur untuk mengetahui apakah alat kontrasepsi IUD cocok digunakan oleh mereka atau tidak cocok, karena dengan pengetahuan yang baik dari mereka dapat memperhitungkan terlebih dahulu alat kontrasepsi apa yang cocok dengan mereka. Wanita usia subur harus memperbaiki pengetahuannya dengan berbagai cara, diantaranya adalah dengan sering membaca, mendengarkan radio, melihat televisi, dan mengikuti penyuluhan tentang alat kontrasepsi IUD. Pada tabel 4.8 di atas diketahui bahwa sebanyak 8 responden (9,09 %) mempunyai pengetahuan yang baik tentang efek samping alat kontrasepsi IUD, sebanyak 34 responden (38,64 %) berpengetahuan cukup, dan sebanyak 46 responden (52,27 %) berpengetahuan kurang. Kurangnya pengetahuan wanita usia subur tentang efek samping alat kontrasepsi IUD karena kurangnya kemampuan wanita usia subur dalam menerima informasi tentang efek samping alat kontrasepsi IUD. Rendahnya pengetahuan wanita usia subur tentang efek samping

alat kontrasepsi IUD dapat diperbaiki dengan berbagai cara, misalnya tenaga kesehatan selalu memberikan penyuluhan kepada wanita usia subur ketika berkunjung ke puskesmas. Efek samping alat kontrasepsi IUD menurut Suratun, dkk (2008) adalah : perdarahan dalam jumlah berlebihan (metrorhagia) atau jumlah kecil berupa bercak (spotting), keputihan, ekspulsi, nyeri pada saat pemasangan IUD, waktu haid dan saat senggama, infeksi, dan translokasi. Dampak dari kurangnya pengetahuan wanita usia subur mengenai efek samping alat kontrasepsi IUD adalah timbulnya cemas dan ketakutan pada wanita usia subur jika mengalami efek samping dari alat kontrasepsi IUD sehingga wanita usia subur akan bertanya-tanya ketika terjadi efek samping alat kontrasepsi IUD. Kesimpulan dan Saran Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden mempunyai pengetahuan yang kurang tentang alat kontrasepsi IUD sehingga hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan kajian dan literatur dalam memperbaiki pengetahuan tentang alat kontrasepsi IUD. Daftar Pustaka Tidak dipublikasikan (hubungi akun fb :memangaku48@yahoo.co.id) Diposting oleh : Y.P. Rahayu
http://duniapintardancemerlang.blogspot.com/2012/01/jurnal-penelitian-gambaranpengetahuan_03.html

You might also like