You are on page 1of 3

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO.

23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT


Dewasa ini, sementara pejabat Kementrian Agama ada yang memahami bahwa Undang-undang itu berlakunya masih menunggu Peraturan Pelaksanaan (PP, PMA). Penerbitan PP itu diberi waktu paling lambat 1 tahun setelah diundangkannya pada tanggal 25 November 2011. Sekarang, masih tetap berpedoman pada Undang-Undang tahun 1999. Menurut hemat saya, Undang-Undang itu sudah berlaku sejak tanggal 25 November 2011 dengan pengertian, sebagian besar pasal sudah dapat dilaksanakan dan beberapa pasal ada yang masih menunggu terbitnya PP. Sedangkan Undang-undang no 38/1999 sudah tidak berlaku lagi. Pasal-pasal yang masih memerlukan PP, PMA :
1. Pasal 4 ayat (5)

No. 38

Ketentuan lebih lanjut mengenai syarat dan tata cara perhitungan zakat mal dan zakat fitrah sebagaimana dimaksud pada ayat (4) diatur dengan Peraturan Menteri. 2. Pasal 13 Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengangkatan dan pemberhentian anggota BAZNAS sebagaimana dimaksud dalam pasal 10 diatur dalam Peraturan Pemerintah. 3. Pasal 14 (1) Dalam melaksanakan tugasnya BAZNAS dibantu oleh sekretariat (2) Ketentuan lebih lanjut mengenai organisasi dan tata kerja sekretariat BAZNAS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam Peraturan Pemerintah.
4. Pasal 16 ayat (2)

Ketentuan lebih lanjut mengenai organisasi dan tata kerja BAZNAS Provinsi dan BAZNAS Kabupaten / Kota diatur dalam Peraturan Pemerintah 5. Pasal 24 Lingkup kewenangan pengumpulan zakat oleh BAZNAS, BAZNAS Provinsi dan BAZNAS Kabupaten / Kota diatur dalam Peraturan Pemerintah.
6. Pasal 27 ayat (3)

Ketentuan lebih lanjut mengenai pendayagunaan zakat untuk usaha produktif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Menteri

7. Pasal 29 ayat (6)

Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaporan BAZNAS Kabupaten / Kota, BAZNAS Provinsi, LAZ, dan BAZNAS diatur dalam Peraturan Pemerintah.
8. Pasal 33 ayat (1)

Pembiayaan BAZNAS dan penggunaan hak amil sebagaimana dimaksud pada pasal 30, pasal 31 ayat 1, dan pasal 32 diatur lebih lanjut dalam Peraturan Pemerintah.
9. Pasal 36 ayat (2)

Ketentuan lebih lanjut mengenai sanksi administratif sebagiamana dimaksud pada ayat 1 diatur dalam Peraturan Pemerintah. Jadi yang memerlukan PP atau PMA hanyalah 9 pasal tersebut diatas, sedangkan pasalpasal yang lain semestinya harus sudah berlaku / dilaksanakan. Antara lain yang sangat mendesak untuk dilaksanakan adalah :
1. Pasal 38 Setiap orang dilarang dengan sengaja bertindak selaku amil zakat melakukan

pengumpulan, pendistribusian, atau pendayagunaan zakat, tanpa izin pejabat yang berwenang.
2. Pasal 41 Setiap orang yang dengan sengaja dan melawan hukum, melanggar ketentuan

sebagaimana dimaksud dalam pasal 38 dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun dan / pidana denda paling banyak Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah)
3. Pasal 43 ayat (2) Badan Amil Zakat Daerah Provinsi dan Badan Amil Zakat

Kabupaten / Kota yang telah ada sebelum Undang-Undang ini berlaku tetap menjalankan tugas dan fungsi sebagai BAZNAS Provinsi dan BAZNAS Kabupaten / Kota sampai terbentuknya kepengurusan baru berdasarkan Undang-Undang ini. Sehubungan dengan ketentuan tersebut ada 2 (dua) hal penting yang perlu mendapat perhatian khusus
1. Zakat Biaya Perjalanan Ibadah Haji

Para KBIH / Pondok Pesantren / Alim Ulama yang pada kebiasaannya mengumpulkan zakat, maka kiranya tidak diperbolehkan lagi kecuali kalau mendapat izin BAZ Kota Semarang.
2. Pada setiap bulan Ramadhan tamir masjid pasti mengumpulkan zakat, zakat fitrah,

infaq dan shadaqoh. Tamir masjid juga harus mendapatkan izin dari BAZ Kota Semarang

Sehubungan dengan hal-hal tersebut diatas, saya menghaturkan saran kiranya perlu diadakan sosialisasi kepada masyarakat yang berkaitan dengan kegiatan itu tentang adanya Undang-Undang No. 23 tahun 2011 tentang pengelolaan zakat yang baru. Harapan saya, setidaknya untuk tahun ini zakat BPIH (Biaya Perjalanan Ibadah Haji) sudah dapat disalurkan lewat BAZ Kota Semarang dan tamir masjid di wilayah Kota Semarang sudah ditetapkan menjadi UPZ Badan Amil Zakat kota Semarang. Demikian hal yang perlu disampaikan, semoga ada manfaatnya kurang lebihnya mohon maaf.

Semarang, 11 Juni 2012 Hormat saya

H. Ahmad Tohari

You might also like