You are on page 1of 11

ALAT MUSIK TRADISIONAL JEPANG !!

TAIKO Kata taiko () berarti drum besar dalam bahasa Jepang. Di luar Jepang, kata ini digunakan untuk merujuk kepada berbagai jenis drum Jepang (, wa-daiko, drum Jepang, dalam bahasa Jepang) dan kepada bentuk seni yang relatif belakangan dalam bentuk ansambel menabuh drum (kadang-kadang lebih khusus disebut, kumi-daiko (). Nagado-daiko (, taiko yang berbadan panjang) terdiri atas dua potong kulit sapi yang dibentangkan di atas sebuah kerangka kayu (biasanya diukir dari satu potong kayu, kini sering dibuat dari sisa-sisa sebuah gentong kayu) dan diregangkan. Kepala dari tsukeshime-daiko (, seringkali disingkat menjadi, shime-daiko atau shime saja) dibentangkan di atas cincin-cincin besi dan dijepit di sekitar badan yang lebih kecil. Tali tsukeshime-daiko ditarik hingga ketat sebelum digunakan setiap kalinya. Okedo-daiko (, taiko berbadan gentong, seringkali disingkat menjadi okedo atau oke) dapat dipasang di atas sebuah dudukan dan dimainkan seperti taiko lainnya, tapi biasanya digantungkan melintang ke bahu sehingga si pemain drum dapat berjalan dan sekaligus juga memainkannya. Taiko Jepang lainnya mencakup uchiwa-daiko ( taiko kipas), hira-daiko (, taiko datar), odaiko (, taiko besar), dan serangkaian instrumen tabuh lainnya dalam ansambel tradisional Jepang noh, gagaku, dan kabuki. Drum okedo-daiko merentang dari yang kecil dan mudah dibawa, hingga drum yang paling besar dari semua drum Jepang. Berbeda dengan nagado, drum ini dapat dibuat dalam berbagai ukuran, namun TIDAK dalam segala ukuran mengingat konstruksi kayu stavenya. Wilayah Aomori terkenal akan festival Nebuta. Di sini okedo besar dimainkan oleh banyak orang sambil dibawa dengan kereta sepanjang jalan. Okedo mempunyai penopang betta-nya sendiri yang diciptakan oleh Hayashi Eitetsu. Selain itu, seperti nagado-daiko, okedo mempunyai suara pinggiran, yang disebut ka. Namun, ketika memainkan pinggiran sebuah okedo, penting bagi pemain untuk memukul hanya bagian yang palin luar dari cincin metalnya dan bukan pinggiran dari tubuh drum itu sendiri. Kayu tipis dan ringan dari okedo khususnya mudah penyok dan akan cepat menurun kondisinya bila dipukul. Penggunaan taiko dalam perang Di Jepang pada masa feodal, taiko sering digunakan untuk memotivasi pasukan, menolong menentukan langkah barisan, dan mengatur perintah atau pengumuman. Menjelang atau pada saat memasuki pertempuran, taiko yaku (penabuh drum) bertanggung jawab untuk menentukan langkah barisan, biasanya dengan enam langkah untuk setiap pukulan drum (ketukan-2-3-4-56, ketukan-2-3-4-5-6).

Menurut salah satu catatan sejarah (Gunji Yoshu), sembilan rangkai dari lima ketukan berarti memanggil sekutu ke medan tempur, sementara sembilan rangkai dari tiga ketukan, yang dipercepat tiga atau empat kalinya, adalah panggilan untuk maju dan mengejar lawan lainnya Bachi pemukul kayu yang digunakan untuk memainkan drum taiko. Ji juga disebut Jiuchi, adalah irama dasar yang digunakan untuk mendukung irama utama, atau O-uchi. Sebagian dari irama yang lebih lazim untuk ji adalah don doko, don ko, atau don go (pola mengayun). Jikata adalah pemain yang memainkan irama ji. Oroshi dicirikan oleh serangkaian pukulan pada taiko. Pemain mulai dengan lambat dengan banyak ma. Pelan-pelan ma (waktu) antara masing-masing pukulan menjadi semakin singkat, hingga penabuh melakukan pukulan yang cepat

Shamisen atau samisen (, Shamisen atau samisen ?) adalah alat musik dawai asal Jepang yang memiliki tiga senar, dan dipetik menggunakan sejenis pick yang disebut bachi. Di dunia musik Jepang abad modern (kinsei hgaku) seperti genre jiuta dan skyoku (sankyoku), shamisen dikenal sebagai san-gen (, , san-gen? tiga senar), sedangkan di daerah Okinawa dikenal dengan sebutan sanshin (, sanshin?). Bentuk Badan shamisen (disebut d) dibuat dari kayu, berbentuk segiempat dengan keempat sudut yang sedikit melengkung. Bagian depan dan belakang dilapisi kulit hewan yang berfungsi memperkeras suara senar. Kulit pelapis shamisen adalah kulit bagian perut kucing betina yang belum pernah kawin. Sedangkan shamisen kualitas biasa dibuat dari kulit bagian punggung dari anjing. Shamisen yang dibuat kulit imitasi memiliki kualitas suara yang tidak bagus sehingga kurang populer. Panjang shamisen hampir sama dengan gitar tapi leher (sao) lebih langsing dan tanpa fret. Leher shamisen ada yang terdiri dari 3 bagian agar mudah dibawa-bawa dan disimpan. Leher shamisen yang utuh dan tidak bisa dilepas-lepas disebut leher nobezao. Sutra merupakan bahan baku senar untuk shamisen. Tsugaru-jamisen yang berasal dari daerah Tsugaru ada yang memakai senar dari serat nilon atau tetoron. Senar secara berurutan dari kiri ke kanan (dari senar yang paling tebal) disebut sebagai ichi no ito (senar pertama), ni no ito (senar kedua), dan san no ito (senar ketiga). Secara garis besar, shamisen terdiri dari 3 jenis berdasarkan ukuran leher: Hosozao (leher sempit), Nakazao (leher sedang), dan Futozao (leher besar). Selain itu, jenis shamisen dikelompokkan berdasarkan nama kesenian:

* Nagauta shamisen, berleher langsing, dipetik dengan pick besar dari gading gajah, dan dipakai pada pertunjukan kabuki * Giday shamisen, berleher besar dan tebal, dan digunakan sebagai pengiring jruri * Tokiwazu-bushi shamisen, berleher sedang * Kiyomoto shamisen, berleher sedang. * Jiuta shamisen, berleher sedang, dipetik dengan pick yang disebut Tsuyamabachi dari bahan gading gajah. Shamisen jenis ini sering disebut sankyoku, dimainkan bersama koto, koky, dan shakuhachi. * Shinnai shamisen, berleher sedang, dipetik dengan menggunakan kuku jari. * Yanagawa shamisen (Ky-shamisen), berleher lebih langsing dari Hosozao, merupakan model shamisen yang paling tua * Tsugaru-jamisen, berleher lebar dan tebal, digunakan untuk lagu daerah yang disebut Tsugaru-miny, dan dipetik menggunakan bachi yang berukuran lebih kecil dan dibuat dari tempurung kura-kura. * Shanshin asal Kepulauan Ryky, digunakan di prefektur Okinawa dan bagian paling ujung prefektur Kagoshima. Shanshin dibuat dari kulit ular sanca asal Indonesia, leher shamisen dipernis dengan urushi, serta dipetik tidak memakai bachi, melainkan dengan pick dari tanduk kerbau. * Gottan, asal Prefektur Kagoshima, dibuat seluruhnya dari kayu dan tidak memakai kulit hewan. Sejarah Dalam penggolongan alat musik, shamisen termasuk alat musik petik serupa lute dengan leher (neck) yang disambung ke badan. Di seluruh dunia terdapat banyak sekali berjenis-jenis alat musik serupa lute, mulai dari gitar, sitar, hingga ukulele. Kebudayaan Mesir kuno mengenal alat petik bersenar tiga yang di Persia berkembang menjadi setaru atau sitar (se berarti tiga dan taru berarti senar). Di Tiongkok, alat musik serupa sitar yang dibuat dengan pelapis kulit ular disebut sanshen (sanxian). Perdagangan antara Kerajaan Ryky dan Fuzhou memperkenalkan alat musik sanshen yang kemudian di Okinawa disebut sanshin. Di akhir abad ke-16, sanshin yang dibawa kapal dagang asal Ryky diperkenalkan ke penduduk kota Sakai. Shamisen tertua yang masih ada sekarang adalah shamisen bernama Yodo hasil karya pengrajin di Kyoto. Shamisen ini khusus dibuat atas perintah Toyotomi Hideyoshi untuk dihadiahkan kepada sang istri Yodo-dono. Shamisen Yodo mempunyai bentuk yang tidak jauh berbeda dengan shamisen yang ada sekarang.

Perkembangan sanshin asal luar negeri menjadi shamisen tidak lepas dari peran pemusik tunanetra asal perkumpulan tunanetra Tdza. Sanshin yang dimainkan dengan pick berbentuk kuku dari tanduk kerbau berkembang menjadi shamisen yang dipetik dengan bachi yang digunakan untuk memetik alat musik biwa. Bunyi shamisen yang lebih garing ternyata lebih disenangi orang dibandingkan bunyi biwa yang terkesan berat dan serius. Salah satu pemusik tunanetra bernama Ishimura Kengy berjasa mengembangkan teknik permainan hingga shamisen digemari rakyat banyak. Di awal zaman Edo, Ishimura Kengy mempelopori genre musik yang menggunakan shamisen dan dikenal sebagai Jiuta. Secara garis besar musik shamisen dibagi menjadi dua jenis, Utaimono (pengiring lagu) dan Katarimono (pengiring cerita). imi Ga Yo (bahasa Jepang: ; bahasa Indonesia: Semoga Kekuasaan Yang Mulia Berlanjut Selama 1.000 Tahun) adalah judul lagu kebangsaan Jepang Bunyi Klik di sini. Lagu ini ditulis dalam sebuah metrum Jepang waka. Ada yang berpendapat bahwa lagu sebenarnya puisi cinta. Asli (huruf Latin) Kimi ga yo ha Chiyo ni, Yachiyo ni Sazare ishi no, Ihaho to narite, Koke no musu made. Terjemahan Indonesia Semoga kekuasaan Yang Mulia, Berlanjut selama seribu (tahun), 8000 generasi, Sampai kerikil, Berubah menjadi batu karang.

Alat musik tradisional Korea


Alat musik tradisional Korea adalah kumpulan alat musik dari Korea yang jumlahnya lebih dari 60 jenis. Alat-alat musik ini sebagian besar masih dimainkan dan telah diwariskan dari generasi ke generasi hingga kini. Alat musik yang paling banyak dimainkan antara lain gayageum, daegeum, haegeum dan geomungo. Alat musik asli Korea diciptakan sejak periode sebelum Tiga Kerajaan Korea sampai periode Silla Bersatu (668-935). Pada masa Tiga Kerajaan (57 SM 668), banyak alat musik baru diperkenalkan dari Asia Tengah. Alat musik Cina dari periode Dinasti Tang diperkenalkan di akhir periode Silla Bersatu dan dari Dinasti Song pada masa Dinasti Goryeo (918-1392). Masuknya alat-alat musik asing menambah banyak jumlah alat musik Korea. Para musisi pada masa itu melakukan eksperimen dengan alat-alat musik tersebut untuk menyelaraskannya dengan cita rasa musik lokal. Alat musik Korea dapat dibedakan menjadi alat musik asli (hyang, ) dan alat musik Cina (tang, ).
Alat musik petik

Gayageum Hyang

Gayageum adalah kecapi yang memiliki 12 senar. Kecapi ini diciptakan pada abad ke-6 di Kerajaan Gaya. Jenisnya terdiri dari 2 menurut musik yang dihasilkannya, yakni sanjo dan jeongak. Sanjo gayageum digunakan untuk pementasan musik solo dan jeongak gayageum untuk pementasan musik orkestra.

Geomungo adalah kecapi bersenar 6 yang diciptakan di kerajaan Goguryeo. Jenis geomungo dibagi 2, yakni sanjo geomungo untuk permainan solo dan jeongak geomungo untuk orkestra. Selain itu, adapula jenis alat musik yang dimainkan dalam pementasan di istana dan tempat ibadah.

Tang

Haegeum adalah rebab bersenar dua yang berasal dari Cina. Ajaeng kecapi gesek bersenar 7. Terdapat 3 jenis ajaeng yakni jeongak ajaeng, sanjo ajaeng, dan daejaeng.

Alat musik istana


Geum adalah kecapi bersenar 7 yang dimainkan dalam pementasan musik istana. Seul adalah kecapi 25 senar yang saat ini tak lagi dimainkan.

Barat

Yanggeum adalah jenis kecapi asal Asia Tengah yang masuk dari Cina pada abad ke-18.

alat musk tiup

Taepyeongso Hyang

Daegeum adalah suling besar yang berasal dari zaman Silla Bersatu bersama Sogeum dan Junggeum.[1] Daegeum terdiri atas sanjo dan jeongak.

Sogeum adalah suling bambu kecil. Hyangpiri adalah suling yang memiliki 7 lobang dan biasa dimainkan pada pementasan musik orkestra dan solo.

Chojeok adalah suling kecil.

Tang

Tangpiri adalah suling asal Cina yang serupa dengan hyangpiri namun berukuran lebih pendek. Tangpiri dimainkan dalam permainan musik Cina (Dang-ak).

Tungso adalah suling Korea yang terpanjang. Tungso terdiri dari jeongak tungso dan sanjo tungso.

Taepyeongso adalah jenis suling bernada tinggi yang dilengkapi kerucut. Alat musik ini diperkenalkan dari Asia Tengah lewat Cina di akhir abad ke-14. Taepyeongso adalah alat musik penting dalam permainan pungmul.

Alat musik istana


Saenghwang atau saeng adalah organ mulut yang memiliki 17 pipa. U adalah jenis organ mulut besar yang memiliki 36 buah pipa. Hwa (alat musik)Hwa adalah jenis organ mulut kecil yang memiliki 13 buah pipa. So adalah jenis pipa (panpipe) yang jenisnya terbagi atas so yang berpipa 12, 16 dan 24. Hanya so berpipa 16 yang masih dimainkan saat ini, terutama pada pementasan musik istana.

Hun adalah jenis suling bulat dari tanah liat dan memiliki 7 buah lobang. Hun hanya dimainkan dalam pementasan musik upacara di kuil Munmyo.

Ji adalah suling yang memiliki 5 lobang yang berjumlah 4 buah di depan dan 1 lobang di belakang. Alat musik ini hanya dimainkan dalam pementasan musik istana.

Yak adalah jenis suling yang dimainkan di pementasan musik istana. Alat musik ini memiliki 3 buah lobang dan dimainkan secara vertikal.

Jeok adalah jenis suling dengan 6 buah lobang.

Alat musik lainnya

Danso adalah jenis suling vertikal yang memiliki 5 buah lobang dan bisa dimainkan secara solo (sanjo) atau dalam pementasan orkestra (jeongak).[2]

Sepiri adalah suling yang serupa dengan hyangpiri, namun lebih ramping dan volume suaranya lebih kecil.

Alat musik perkusi

Janggu Hyang

Jing adalah gong besar yang terbuat dari kuningan dan awalnya dimainkan dalam musik militer.[3] Saat ini dimainkan secara luas dalam pementasan musik petani (pungmul), musik Shamanisme (musok) dan musik agama Buddha.

Kkwaenggwari adalah gong kecil yang disebut juga gong tangan.[4] Kkwaenggwari memiliki suara yang tinggi dan banyak digunakan dalam permainan musik petani dan musik ritual Shamanisme.

Pungmulbuk adalah genderang yang dimainkan dalam permainan musik petani.[5] Soribuk adalah genderang yang dimainkan sebagai pengiring nyanyian. Soribuk adalah versi modifikasi dari pungmulbuk. Pungmul Janggo adalah jenis genderang berbentuk jam pasir.[6] Badan pungmul janggo terbuat dari kayu dan dilapisi kulit binatang pada kedua ujungnya. Alat musik ini banyak digunakan dalam pementasan musik petani dan sebagai pengiring nyanyian tradisional.

Tang

Bak adalah alat musik yang terdiri dari rangkaian 6 potongan kayu tipis.[7] Alat musik ini hanya dimainkan dalam pementasan musik ritual dan musik istana.

Janggu atau janggo adalah genderang yang berbentuk jam pasir yang serupa dengan pungmul janggo.[6]

Alat musik istana

Pyeon-gyeong

Pyeonjong adalah lonceng perunggu yang terdiri dari 16 buah yang digantung menjadi 2 baris.[8] Alat musik ini diperkenalkan dari Song.

Teukjeong adalah lonceng yang serupa dengan pyeonjong namun hanya terdiri dari satu lonceng saja.

Pyeongyeong adalah potongan batu yang berbentuk L, yang dimainkan dengan cara dipukulkan. Batu musik ini diperkenalkan dari Cina dan dimainkan dalam pementasan musik istana.

Teukgyeong adalah batu yang serupa dengan pyeongyeong, namun hanya terdiri dari satu batu saja.

Musik Rakyat Portugal, Tari dan Instrumen


Tari dan musik instrumen dari Musik Rakyat Portugal adalah sebuah permainan maupun bentuk tarian yang melingkar seperti O ladrao, ladrao, o ceguindo, A condessa dan A Ciranda yang iringannya musik vokal dan musik instrumens dan alat musik yang digunakan gitar dan biola alto. Tradisi portugal terdapat banyak lagu rakyak yang digunakan untuk iringan tari, salah satunya yang berjudul cancoes de berco yang diambil dari lagu rakyat. Dilihat dari kondisi geografis yang sangat lekat pada nada-nada yang melambai-lambai nada-nada ayunan lembut, biarpun melambai-lambi tetapi ide dasarnya ataupun landasannya terpisah dengan keagamaan dan seperti contoh yang tertulis, dengan judul the Goan and Madeiran Two Variant of A Candessa. Penari dan tarian Portugal dalam penyajiannya disusun dan dilatih oleh master penari dari kota maupun desa maka dari itu terdapat festifal-festival pada kesempatan tertentu sebagai contohnya karnaval. Bailes adalah kota yang disitu terdapat bentuk dances circle (tarian melingkar), biasanya ltampa latihan, dan merakyat dan dilakukan banyak orang dari berbagai daerah. Tarian tersebut terdapat kesan tersendiri dan merupakan tanda akan keserhanaan dari wanita yang sedikit akan mata pencaharian dan jarang tertawa maupun tersenyum waktu menari, tetapi itu diakukan dengan serius yang menaati aturan maupun tingkah laku yang ditentukan yang membuat tarian itu ada keawsyikan tersendiri, dan dan mengundang sebagian dari daerah luar. Yang paling lincah dan banyak variasi dari berbagai semua tarian yang ada adalah Vira (rural walt form) dari daerah Minho. Corridinho ( perjalanan langkah nya dengan puasa) merupakan karakteristik algarve: langkah yang berputar dan kayalan untuk mengatur kaki yang mengingatkan kepada orang spanyol Flamento yang lebih susunan oleh individual dan bersaing dengan kemampuan individunya. Perbedaan Vira dan Corridinho adalah dari formasi tariannya yang disitu terdapat penyanyi solo dan pemanggilnya. Mereka biasanya menggunakan gaya musik dari daerah kereka masing-masing yang pemainnya dari teman dan menggunakan progesi akord yang stabil, salah satu instrumen biola alto yang disebut violaos, cavaguinhos dan gitarras. Penyai solo, pemanggil, penanarinya mereka mempunyai kemampuan intuk ber improvisasi menurut kemampuan yang mereka miliki. Master penari yang berasal dari daerah harus mempunytai kemapuan untuk memanggil dan mengendalikan, menyanyi solo, dan pemusik yang dapat merangkai memjadi susunan dari pertunjukan tersebut, ini terbukti adanya peringatan ke16 century cortesano. Chamarrita menampilkan yang menggunakan suntikan yang menggunakan instrumen dengan teknik yang bernuansa melodic berputar dan stabil yang berhentak, tariannya yang menggunakan tarian tradisi dari Miranda do Douro dimana pauleiros or paulitos menggunakan tongkat pada permainannya. Caramba menggunakan gaya Bassa danca Style yang merupakan sajian gitar yang disusun secara harmornis yaitu penggabunga dari berbagai macam instrumen yang bersifat percusif tebih menekan pada pola permainan yaitu tambores (drum) do adufes (gambar no 5), gitar dan viola. Caramba menggunakan lagu dari Madeira oleh santos (1973)yang bernuansa arabian.

Bentuk tarian dan musik portugal tidak hanya menggunakan gaya musik portugal itu sendiri tetapi juga menggunaka gaya maupun bentuk di lain daerahg portugal. Cana-verde, sebuah tarian melingkar yang para laki-laki dan perempuan berhubungan sebagai perayaan panen tebu, pertunjukan Dari Afrika infliences (gambar no.8). The Segudilhas di alvarge adalah belived untuk mempunyai datang dari spain, dan fandango, suatu couple-dance yang pertunjukannya berderet atau formasi melingkar, masih populer di daerah Minho. Yang semua itu menggunakan instrumen gitar, biola alto, biola, dan akordeon. Di Alentejo yang digunakan adalah guitar tidak , pifaro ( alat musik dan seruling, untuk beiras menggunakan harmonika, drum dan trangles, di algarve menggunakan gitar, pifaro, cantanens dan kadang-kadang bandolim (mandolin). menari seperti schottische, mazurka dan tarian polka dari lainnya bagian dari eropa juga terjadi, dan gerakan *apakah mungkin hasil Perancis mempengaruhi sepanjang abad yang ke-19. sebagian dari tarian di minho area, seperti malhao, cana-verde, vira dan chula, mungkin paduan oleh suatu rombongan tarian kecil ( ronda minhota) dengan instrumen terdiri atas harmonika, semacam akordion, biola. cavaquinhos, biola alto, violaos, drum, segi tiga dan instrumen angin. Suatu instrumentasi serupa ditemukan di madeiran tarian, tarian beberapa mempunyai heeltapping ( fandango dan bailarico) yang menciptakan suatu berirama kontra dengan musiknya. Marine shells adalah interprestasi yang digunakan pada musik sepanjang pantai di Minho, tetapi di bagian dalam/pedalaman Minho, tarian castantets yang digunakan kayu. tentang oarticular adalah adufes ( hand-beaten kecil membingkai drum yang dimainkan oleh wanita-wanita sepanjang;seluruh negeri), pipa (flute), guitas ( alat musik dari portugal utara) dan rebeccas ( biola rakyat) chain-dances sucs, verde-gaio adalah lazim di pusat dan northen portugal. salah satu dari tarian yang lebih tua, suatu farrapeira, ditemani oleh pifaro dan gaita de fodes. salah satu yang paling populer dari instrumens yang digunakan di folksongs dan folkdances adalah biola alto, afour-or yang five-string gitar yang itu sepanjang abad yang 18th mempunyai sebanyak tiga dawai-dawai di setiap instrumennya. Portuguese istilah biola alto bahasa Spanyolnya vihuela digunakan untuk umum sepanjang kebangkitan kembali untuk menandakan manapun alat musik gesek instrumen. Istilah adalah berkwalitas menurut tohow dimainkan atau oleh atribut phisik nya, seperti di violas de mono ( yang dipetik dengan tangan kanan), viola de arco ( yang dibungkukkan dengan tangan kanan) atau viola de arame ( dengan dawai-dawai metal). Yang paling awal publikcations yang meliputi nyanyian portugaese adalah buku metoda sebagai musiknya: sebagai contoh luis de milan pada tahun 1536 dimasukkan enam portuguese villancicos tertulis didalamnya adalah Libro de musica de vihuela de mono intitulado el maestro (in the dokumentos das chancelarias, see Azevedo, 1934). Peran dapat ditemukan pada acuannya tidak hanya kepada biola alto tetapi juga ke alaudes ( kecapi) dan guitarra pada 1450. Dan itu belum menentukan apakah ini awal nyanyian, pada zaman pertengahan (renaisance) dan awal kebangkitannya kembali nyanyian membukukan seperti cantigas de santa maria, cancioneiro de ajuda, cancioneiro de vaticana (colucci-brancuti:P-lc) dan martin codax,

mengatakan seperti halnya itu pada awal instrumen metode buku, adalah versi menyangkut folktunes . dengan gaya lutes yang suling mereka dan dengan hormat bermaksud, apa yang diperkenalkan yannyian nyanyian tradisional menjadi lebih mungkin untuk pengerjaan ulang material rakyat secara artistik. kesinambungan dan perubahan, di samping merindukan koleksi dijaman pertengahan, mereka yang dari berabad-abad 20th dan yang 19th, bukti kesinambungan beberapa di (dalam) jenis nyanyian adalah privided oleh acuan dalam literatur seperti halnya oleh kehadiran hari ini seperti nyanyian villancetes, romances, cantigas de bergo, marltimas. Loas, cantigas de romania, as maias (my songs), as janeiras, os reis (lagu-lagu dari tiga raja musik), desafios or despiques and desgarradas (lagu-lagu dari tiga raja di masa lampau, atigas de escarnio amaldizer). nyanyian modern Koleksi mengungkapkan aspek pertengahan, seperti cara sesuatu dilakukan dan migras irama plainsong, co-existing dengan utama ( yang paling umum) dan kecil tonalas merupakan perawatan modern dari masa lampau yang menyangkut nyanyian dan antar para penyanyi jaman ini. Sebagai contoh, D dan G gaya masih ditemukan dalam konsep utama dari tonalas romanias(pilgrim song), folias (profesional dan festive songs sung by the folies, folk equvalent of the court jestes) dan romances (ballads). pengaruh nya terdapat pada hiasan suntikan dari timur dapat dilihat di instrumentasinya dan gaya bernyanyinya, terutama di daerah pelosok dan daerah bergunung-gunung. Afrika instrumentasi, Irama dan ritme adalah juga suatu corak musik rakyat portuguese yang kelihatan sejak permulaan 16 abad yang gaya tersebut sekarang masih populer. Guines dan orang negro, menyanyi dalam irama spain, portugal dan latin america pada umumnya responsorial dan corak hemiola bergeser untuk di dalam suatu 6/8 (birama); dan untuk texsnya pada umumnya bertemakan natal. Orang Afrika menyebutkan seperti halnya instrumen mengenai Eropa, juga menggunakan vocables seperti guluga, gulugue. Dance-Song lundum ( londum, lundu), permulaan dari africa ( angola atau zaire), datang ke portugal kemudian menjadi suatu jenis samba. Di portugal itu menjadi suatu jenis burlesgue modinha. Dengan tarian lascivious fofa itu barangkali satu sumber yang menyangkut fado ( C.M. Dias, cartas de lisboa, lisbon, 1905). Canarios banyak ditemukan di abad ke-18-century, gitar abad ke-17dan mengajar privat di (dalam) numerousin rangkap tiga melipat tigakan waktu, sebagai lawan notasi arbeaus di portugal di sekitar 1700 ( J.C.T. lamaunce, crifras de violas por varios autores in p-cug). Dan Di abad ke-20 orang Afrika jejak dalam tarian seperti cana-verde, the bailes de escravos (a shuffiling chain-dance, the bailes de esravos (a bailes dos pretos, a circle-dance cana-verde, bailes de escravos a shuffiling chain-dance, the bailes de esravos a bailes dos pretos, a circledance yang meliputi suatu nyanyian tunggal tiruan dari orang Afrika hitam yang menari. Dengan seragam disesuaikan pada ritme dan instrumen dan itu africanrhythms; menjadi musik afroportuguese dan tariannya sekarang telah menjadi lebih besar dan baru.

You might also like