You are on page 1of 21

Kata Pengantar

Sesuai dengan namanya Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu (SPAT) merupakan puncak aktivitas bisnis pertanian, media untuk memposisikan para petani dan kelompok uasaha kecil untuk langsung bereinteraksi pasar. Pengembangan agrobisnis terpadu (SPAT) tidak lepas dari adanya surat keputusan Departemen Pertanian No. K/LP.610/V/2001 tentang pengakuan SPAT sebagai salah satu P4S (pusat pelatian pelatihan dan perdesaan swadaya). SPAT ditunjuk sebagai salah satu lembaga pelatihan pertanian dan perdesaan dangan konsep keterpanduan mulai dari hulu hingga hilir.

Pada tahun 1996, unggul abinowo ditunjuk sebagai salah satu pemuda pelopor tingkat nasianal. Kenudian tahun 2004, SPAT mendapatkan sertifikat mutu yakni HSCCP (hazard analysis and critical control point) dari PT Mutu Agung Lestari dan setifikat halal dari MUI. pada tahun 2006 SPAT juga mendapatkan penghargaan sebagai pelaku usaha (UKM) yang menerapkan sistam jaminan mutu dari mentri pertanian. Untuk produk, salah satu produk olahan dari ubi jalar (bakpao telo) mendapatkan penghargaan sebagai produk inovasi makanan terbaik dalam pemeran SMEsCO tahun 2006.

Di mata petani metode pendidikan ataupun pelatihan yang diberikan oleh unggul adalah sosok petani modern, kaya, dan dermawan. Ia juga terjun ke lapangan memberikan contoh. Ia tak segan-segan menunjukkan cara memupuk yang benar, ujar Suwari, salah seorang petani binaan SPAT. Suwari mengaku banyak mencatat kemajuan setelah mengikuti saran Unggul untuk menanam ubi. Selain mendapat bantuan berupa bibit dan pupuk, saat panen ia tak perlu susah payah mencari pembeli. Saya langsung setor ke Pak Unggul, ujarnya. Yang lebih penting, unggul adalah orang yang bisa dipercaya. Saya tak pernah dibohongi, terutama soal harga jual, kata ayah empat anak ini.

BAB.I Pedahuluan 1.1 Latar belakang


Sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, ekonomi daerah perlu ditingkatkan dengan lebih memperhatikan aspekaspek hubungan antar susunan pemerintahan dan antar pemerintah daerah, potensi dan keanekaragaman daerah, peluang dan persaingan global, dengan memberikan peluang yang seluas-luasnya kepada daerah disertai dengan pemberian hak dan kewajiban menyelenggarakan otonomi daerah dalam kesatuan system penyelenggaraan pemerintah. Di mana pemerintah menurut asas otonomi khusus diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat. Pembangunan pertanian merupakan bagian dari pembangunan ekonomi nasional yang bertumpu pada upaya mewujudkan masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil dan dan makmur seperti yang diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar 1945. Karena itu pembangunan pertanian sebagaimana pembangunan perekonomian nasional harus dilakukan dengan memberdayakan potensi sumberdaya ekonomi dalam negeri yang dimiliki, serta memperhatikan perkembangan ekonomi dunia yang terus berkembang secara dinamis. Basis kekuatan ekonomi nasional berada dipedesaan. kekayaan agraris di Indonesia berupa pertanian harus tetap dijaga. Sesuai dengan namanya Sentra Pengembangan Agrobisnis Terpadu (SPAT) merupakan puncak aktivitas bisnis pertanian, media untuk memposisikan para petani dan kelompok uasaha kecil untuk langsung bereinteraksi pasar. Di SPAT ini menyajikan Bakpao Telo sebagai produk unggulan untuk menarik minat beli konsumen. Bakpao Telo adalah bakpao yang berbahan dasar ubi jalar yang kemudian dihancurkan menjadi tepung ubi jalar. Untuk tetap mempertahankan minat beli terhadap Bakpao Telo, manajemen harus mengantisipasi strategi pemasaran dengan mempertahankan kepuasan konsumen. Kunci utama untuk memenangkan persaingan adalah memberi nilai dan kepuasan kepada konsumen melalui penyampaian produk dan jasa yang berkualitas dengan harga bersaing. Atribut Bakpao Telo adalah unsur-unsur Bakpao Telo yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengembangan keputusan pembelian.

1.2 Perumusan Masalah


a. Bagaimana caranya mengembangkan usaha agroindusrtri? b. Seberapa pentingkah agroindustri untuk dikembangkan?

1.3 Tujuan Program


Tujuan program ini untuk mengetahui cara pengembangan agroindustri yang mana ditempat kita sangat banyak sekali tanaman yang belum di jadikan bahan usaha untuk agroindustri. Kemudian dengan ini kita bisa mengetahui seberapa pentingkah usaha agroindustri ini dikembangkan di prusahaan bakpao telo ini.

1.4 Luaran yang diharapkan


Dengan adanya praktik lapang yang dilakukan ke Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu (SPAT)/bakpao telo. Jl. Raya Purwodadi No. 1 Kabupaten Pasuruan maka diharapkan mahasiswa dapat mengembangkan usaha agroindustri yang mana bahanbahan baku pertanian di Indonesia pada saat ini hanya langsung dimakan atau digunakan tanpa olahan yang mana nanti bisa bertahan lama.

BAB 2 LANDASAN TEORI


Terbentuknya sentral pembangunan agrobisnis terpadu (SPAT)BAKPAO TELO DAN AGROINDUSTRI Terbentuknya sentral pembangunan agrobisnis terpadu (SPAT) sebagai perwujutan amplikasi konsep pertanian terpadu (intergral farming) melalui proses perkumpulan yang cukup panjang dalam dunia pertanian. Berangkat dari keprihatinan yang dirasakan seorang unggul abinowa, sarjana lulusan unibra 1985 yang telah mengeluti aktivitas bercocok tanam sejak semasa kuliah dan mengamati ketidakadilan yang di terima para petani. Sehingga mengantarkan tekatnya menerapkan konsep pertanian di desa parelegi, kecamatan purwodadi, kabupaten pasuruan. Kebun terpadu yang telah dikembangkan oleh pak. Unggul Abinowo sejak 17 tahu lebih dinyatakan tempat pertama sebagai sentra pengembangan agrobisnis terpadu (SPAT-Purwodadi). Ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Menpora Agung Laksono pada prasasti batu onyx pada tanggal 16 april 1999. Dalam kiprah awalnya (SPAT-Purwodadi) mengadakan kegiatan bersama dengan beberapa lembaga mengadakan seminar nasional agrobisnia, dilasanakan pada tanggal 27 aktomber 1997 di Pondok Pesantren Ab-Nur Bululawang Malang. Acara ini di buka mempora Hayono Ismam. Dilanjutkan dengan sarasehan pemuda pelopor tingkat nasional dilaksanakan pada tanggal 29 oktomber 1997 dengan hasil terbentunya satuan pelaksana tugas pusat (BP3D)/Brigade Pemuda Pelopor Pembangunan Desa. (SPAT-Purwodadi) mencoba untuk memfasilitasi kegiatan kepemudaan pada tanggal 16 april 1998 dalam acara temu wicara pondok pesantren sejawa timur. Hasilnyapun cukup menggembirakan, di antaranyan diterapkan beberapa teknologi tepat guna karya nyata pemuda pelopor. Diluar aktivitas formal tersebut (SPAT- Purwodadi) kerap mejadi tempat kegiatan yang besifat masal. Banyak lembaga social atau lembaga profesi seperti aspeni-flora, penyuluan terhadap para petani sejawa timur atau ibu-ibu yang dipandu oleh Ibu Pangdam V Brawijaya, mengadakan pertemuan di (SPAT-Purwodadi).juga kunjungan mahasiswa dari bebagai peguruan tinggi. Sedangkan kunjungan yang sangat berarti bagi (SPAT-Puwodadi) yaitu pada tanggal 4 juni 1998. dimana mentri pertanian ketika mengadakan kunjungan diknas ke malang iapun menyempatkan diri berkunjung ke SPAT. Setelah kunjungan, SPAT mendapatkan SK sebagai pusat pelatihan pertanian dan swadaya perdesaan (P4S) dari Badan Diklat Pertanian.

Pemuda pelopor tingkat nasional tahun 1996 ini banyak mengetahui ketidak adilan yang diterima masyarakat kususnya kalangan petani. Pola-pola sentralisasi produk pertanian tertentu, akibat kebijakan pemerintah yang menyababkan produk-produk hasil pertanian yang lainya tidak berkembang dengan oktimal seperti program perberasan yang ahirnya memicu kerawanan pangan pada saat harga pupuk melambung sementara harga jual tidak sepadan dengan hasil yang diharapkan. Padahal potensi tanaman pangan selain beras di Indonesia sangatlah beragam, namun akibat kebijakan tersebut potensi-potensi yang ada di wilayah atau daerah menjadi terabaikan. Pak unggul abinowo yang juga seorang petani merasakan betul saat itu susahnya menjadi petani di tengah-tangah keterpaksaan menanam komoditi tertentu yang tidak didukung aspek penanganan paska panan serta pemanaran yang memadai. Setra adalah sebagai pusat pemanduan potensi, aksi dan gerakan pemberdayaan masyarakat. SPAT menjadi mediator masiarakat dengan menyediakan berbagai macam program. Program ini merupakan komitmen dan didasarkan pada visi parapemuda pelopor tingkat nasianal. Dalam visi tersebut disepakati bahwah kegiatan yang dilaksanakan akan senantiasa mengapdikan diri dengan cara begerak di perdesaan dan bewawasan agrobisnis. SPAT berdiri dengan mengembangkan usaha yang begerak dari hulu hingga hilir, dengan mengambil produk tanaman ubi jalar/bakpao telo sebagai bahan baku utama. Pak unggul abinowo mengangap ubi jalar adalah tanaman propektif karena telah banyak di kembangkan dan digunakan sebagai produk olahan di Negara-negara maju. Disamping itu ubi jalar memiliki keunggulan nutrisi yang tidak kalah dngan produk-produk pertanian lainyan. Pada saat itu ubi jalar sebagai komoditi yang terpinggirkan juga memiliki nilai ekonomis yang rendah serta harga yang murah.
AGROINDUSTRI

Agroindustri merupakan keputusan yang paling menentukan keberhasilan dan keberlanjutan agroindustri yang akan dikembangkan. Pilihan tersebut ditentukan oleh kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi pada tiga komponen dasar agroindustri, yaitu pengadaan bahan baku, pengolahan dan pemasaran. Pemasaran biasanya merupakan titik awal dalam analisis proyek agroindustri. Analisis pemasaran mengkaji lingkungan eksternal atau respon terhadap produk agroindustri yang akan ditetapkan dengan melakukan karakteristik konsumen, pengaruh kebijaksanaan pemerintah dan pasar internasional. Kelangsungan agroindustri ditentukan pula oleh kemampuan dalam pengadaan bahan baku. Tetapi pengadaan

bahan baku jangan sampai merupakan isu yang dominan sementara pemasaran dipandang sebagai isu kedua, karena baik pemasaran maupun pengadaan bahan baku secara bersama menentukan keberhasilan agroindustri. Tetapi karena pengkajian agronomi memerlukan waktu dan sumberdaya yang cukup banyak maka identifikasi kebutuhan pasar sering dilakukan terlebih dahulu. Alasan lain adalah karena lahan dapat digunakan untuk berbagai tanaman atau ternak, sementara pengkajian pemasaran dapat memilih berbagai alternatif tanaman atau ternak. Karakteristik agroindustri yang menonjol sebenarnya adalah adanya ketergantungan antar elemen-elemen agroindustri, yaitu pengadaan bahan baku, pengolahan, dan pemasaran produk. Agroindustri harus dipandang sebagai suatu sistem yang terdiri dari empat keterkaitan sebagai berikut: (a) Keterkaitan mata rantai produksi, adalah keterkaitan antara tahapan- tahapan operasional mulai dari arus bahan baku pertanian sampai ke prosesing dan kemudian ke konsumen. (b) Keterkaitan kebijaksanaan makro-mikro, adalah keterkaitan berupa pengaruh kebijakan makro pemerintah terhadap kinerja agroindustri. (c) Keterkaitan kelembagaan, adalah hubungan antar berbagai jenis organisasi yang beroperasi dan berinteraksi dengan mata rantai produksi agroindustri. (d) Keterkaitan internasional, adalah kesaling ketergantungan antara pasar nasional dan pasar internasional dimana agroindustri berfungsi. Pengelolaan agroindustri dapat dikatakan unik, karena bahan bakunya yang berasal dari pertanian (tanaman, hewan, ikan) mempunyai tiga karakteristik, yaitu musiman (seasonality), mudah rusak (perishabelity), dan beragam (variability). Tiga karakteristik lainnya yang perlu mendapat perhatian adalah: Pertama, karena komponen biaya bahan baku umumnya merupakan komponen terbesar dalam agroindustri maka operasi mendatangkan bahan baku sangat menentukan operasi perusahaan agroindustri. Ketidakpastian produksi pertanian dapat menyebabkan ketidakstabilan harga bahan baku sehingga merumitkan pendanaan dan pengelolaan modal kerja. Kedua, karena banyak produkproduk agroindustri merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi atau merupakan komoditas penting bagi perekonomian suatu negara maka perhatian dan keterlibatan pemerintah dalam kegiatan agroindustri sering terlalu tinggi. Ketiga, karena suatu produk agroindustri mungkin diproduksi oleh beberapa negara maka agroindustrilokal terkait ke pasar internasional sebagai pasar alternatif untuk bahan baku, impor bersaing, dan peluang ekspor. Fluktuasi harga komoditas yang tinggi di pasar internasional memperbesar ketidakpastian finansial disisi input dan output. Salah satu permasalahan yang timbul akibat sifat karakteristik bahan baku agroindustri dari pertanian adalah tidak kontinyunya pasokan bahan baku, sehingga seringkali

terjadi kesenjangan antara ketersediaan bahan baku dengan produksi dalam kegiatan agroindustri (idle investment). Sebagai salah satu contoh pada tahun 1986 dari 6 janis kegiatan agroindustri terjadi idle investment sekitar 2060 persen dengan urutan agroindustri adalah marganire, minyak kelapa, makanan ternak, dan pengolahan ikan (Soekartawi, 1991). Pemahaman tentang komponen-komponen pengolahan memerlukan pemahaman fungsifungsinya. Dari segi teknis, tiga tujuan pengolahan agroindustri adalah merubah bahan baku menjadi mudah diangkut, diterima konsumen, dan tahan lama. Fungsi pengolahan harus pula dipahami sebagai kegiatan strategis yang menambah nilai dalam mata rantai produksi dan menciptakan keunggulan kompetitif. Sasaran-sasaran ini dicapai dengan merancang dan mengoperasikan kegiatan pengolahan yang hemat biaya atau dengan meragamkan produk. Fungsi teknis pengolahan seharusnya dipandang dari perspektif strategis tersebut. Dengan demikian manfaat agroindustri adalah merubah bentuk dari satu jenis produk menjadi bentuk yang lain sesuai dengan keinginan konsumen, terjadinya perubahan fungsi waktu, yang tadinya komoditas pertanian yang perishable menjadi tahan disimpan lebih lama, dan meningkatkan kualitas dari produk itu sendiri, sehingga meningkatkan harga dan nilai tambah. Pendapat yang hampir sama dikemukakan oleh Soekartawi (1991), bahwa agroindustri dapat meningkatkan nilai tambah, meningkatkan kualitas hasil, meningkatkan penyerapan tenaga kerja, meningkatkan ketrampilan produsen, dan meningkatkan pendapatan. Yang perlu diperhatikan adalah penyebaran marjin dari meningkatnya nilai tambah tersebut antar mata rantai pemasaran. Untuk itu, diperlukan kebijaksanaan yang dapat menditribusikan manfaat dari terjadinya peningkatan nilai tambah tersebut. Agroindustri pengolahan hasil pertanian merupakan aktivitas yang merubah bentuk produk pertanian segar dan asli menjadi bentuk yang berbeda sama sekali. Beberapa contoh aktivitas pengolahan adalah penggilingan (milling), penepungan (powdering), ekstraksi dan penyulingan (extraction), penggorengan (roasting), pemintalan (spinning), pengalengan (canning) dan proses pabrikasi lainnya. Pada umumnya proses pengolahan ini menggunakan instalasi mesin atau pabrik yang terintegrasi mulai dari penanganan input atau produk pertanian mentah hingga bentuk siap konsumsi berupa barang yang telah dikemas

BAB 3 HASIL PRAKTIKUM


Praktikum lapang ini dilakasanakan pada tanggal 21 Desember 2010 yang bertempat di Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu (SPAT)/bakpao telo Jl. Raya Purwodadi No. 1 Kabupaten Pasuruan.

REPOEBLIK TELO
Repoeblik Telo adalah suatu nama yang mengispirasi untuk mewujudkan citacita menjadikan Telo sebagai salah satu sumber pangan nasional. Image masyarakat yang cenderung melihat telo sebagai makanan bodoh, desa, kurang gizi, penyebab buang angin dll. Semakin memberi semangat bagi kita untuk berkarya. Fakta di masyarakat yang kita ketahui bersama bahwa hampir semua produk roti, kue kering, cake, mie dll. Semuanya berbahan dasar utama terigu. Dan sampai saat ini gandum tidak bisa kita tanam dengan baik di bumi pertiwi. Dengan kata lain jika kita mengkonsumsi makanan berbasis terigu tanpa sadar kita semua membayar petani dari Canada, Australia dan negara negara lain yang menghasilkan gandum. Dengan konsumsi nasional terigu yang mencapai 7 juta ton / tahun, devisa negara kita mengalir deras keluar hanya karena persoalan makanan dari terigu. Disamping itu fakta menunjukkan bahwa pengguna terigu paling besar bukan industri besar, melainkan para UKM dan industri rumahan. Kita sangat meyakini dimanapun manusia berpijak pasti ada sumber makanan, tergantung bagaimana kita memaksimalkan anugrah otak kita untuk berkreasi dan berkarya dengan potensi yang ada. Di nusantara negeri kita tercinta banyak sumber makanan yang tersedia, salah satunya adalah umbi2an, atau yang lebih khusus kita kembangkan adalah ubi jalar (telo). Hanya karena memiliki image yang kurang baik, telo begitu saja ditinggalkan oleh masyarakat. Di sisi lain telo ternyata memiliki kandungan gizi yang luar biasa (betakarotin, anthosianin, serat tinggi dll.). Dengan adanya website ini semoga cita cita prusahaan bakpao telo ini menjadikan telo sebagai salah satu sumber pangan nasional semakin cepat terwujud.

Sejarah Berdirianya Perusahan BAKPAO TELO

Bakpao merupakan makanan khas Republik Rakyat China (RRC). Asal-usul bakpao sebenarnya berasal dari Zhuge Liang (181 - 234) salah satu ahli strategis terbaik China, yang juga sebagai perdana mentri, insinyur, ilmuwan, dan penemu legendaris bakpao. Bapao/ bakpao/ bakpau/ baozi adalah makanan tradisonal tionghoa. Dikenal dengan sebutan Bakpao di Indonesia, diserap dari bahasa Hokkian yang dituturkan mayoritas komunitas Tionghoa di Indonesia. Bakpao sendiri secara harafiah berarti Baozi yang berisi daging. Baozi sendiri dapat diisi dengan daging, sayur-sayuran, selai kacang merah, biji teratai dan sebagainya sesuai selera. Variasi Pao sangat banyak tergantung dari isi nya dan cara pembuatannya. Dalam kebudayaan China Bapao dimakan pada semua musim dan biasanya dimakan sebagai sarapan Mengingat populernya makanan dengan awalan baozi (bakso, bakmi, bakwan, bakpia, bakpao, bacang) di Indonesia, maka kami membuat makanan Bakpao yang lezat dan bergizi dengan bahan utama dari tepung dan pasta ubi jalar. Bakpao ini memiliki perbedaan dengan bakpao-bakpao biasa, yaitu menggunakan bahan dasar telo (ubi jalar) dimana kandungan ubi jalar sangat bermanfaat seperti mengandung vit.A sebanyak 4 (empat) kali dari wortel, sehingga sangat bagus untuk mata. Selain itu juga mengandung betakaroten yang bagus untuk anti kanker.

BAKPIA TELO

Bakpia sebenarnya berasal dari negeri Cina, aslinya bernama Tou Luk Pia, yang artinya adalah kue pia (kue) kacang hijau. Berbicara mengenai asal usul bakpia, jenis makanan tersebut sebenarnya berasal dari Cina, dari kata pia yang artinya kue. Kue-kue dari cina banyak yang memakai nama pia. Bakpia kan aslinya dari RRT (Cina), pia berarti kue. Kalo semua makanan yang pakai pia itu maksudnya kue. Misal, nopia itu kue yang pake gula Jawa, kalau bakpia ini kue pakai gula pasir. Nama bakpia sebenarnya terjadi salah penyebutan, karena 'bak' sendiri berarti daging. Bakpia itu pakai isi daging. Kalau di Indonesia sama sekali tidak pakai daging. Bakpia Telo merupakan terobosan kami untuk menciptakan produk kering dan tahan lama, yang sebelumnya produk kami didominasi oleh produk basah dan siap santap. Dengan produk ini konsumen dari luar kota yang menempuh perjalanan jauh dapat membawa produk kami menjadi oleh oleh spesial. Bakpia Telo ini adalah produk terbaru dan inovatif dari SPAT. Pada tahun 2006 mendapatkan penghargaan dari negara Indonesia dengan nominasi Produk Inovatif Terbaik Seluruh Indonesia.

MIE TELO

Mie merupakan salah satu jenis makanan yang paling populer di Asia khususnya di Asia Timur dan Asia Tenggara. Menurut cerita legenda, mie pertama kali dibuat dan diproduksi di daratan Cina kirakira 2000 tahun yang lalu di bawah kekuasaan dinasti Han. Dari Cina, mie berkembang dan menyebar ke Jepang, Korea, Taiwan, Indochina, dan Asia Tenggara, bahkan meluas ke seluruh dunia, termasuk Amerika Serikat dan daratan Eropa. Sampai saat ini masyarakat Indonesia adalah salah satu pengkonsumsi mie instant terbesar di dunia dan mendaulat ngegeri kita menjadi salah satu importer terigu terbesar di dunia dengan rata-rata mencapai 7 juta ton/thn. Fenomena inilah yang mendorong kami untuk mengenalkan salah satu sumber potensi pangan terbaik nusantara yaitu ubi jalar yang kita aplikasikan untuk produk mie. Untuk sementara mie telo produk kami adalah mie tawar yang bias dimasak dengan berbagai cara dengan aneka cita rasa. Produk olahan berbasis ubi jalar, misalnya akpao, bakmi, dan bakpia serta tepung ubi angat rospektif. Saat ini produksi bakpao ubi alar telah mencapai sekitar 8 ribu bakpao/hari.

PENGEMBANGAN PRODUK, DAN HARGA POKOK BAKPAO TELO


Berbekal kemampuan menyerap potensi bahan baku dan kemampuan melihat pasar, produk yang petama diluncurkan adalah pakpao telo. Dengan intensitas dan kemampuan aksepbilitas teknologi, produk-produk ubi jalar berkembang hingga tahun 2008 menjadi sekitar 40 item produk. Diantara produk tersebut adalah mie telo, French fries telo, kue-kue telo, es krim telo, tepung telo dan sebagainya. Bakpao telo merupakan hasil eksperimen Unggul yang pertama. Ia kemudian memasarkan sendiri bakpaonya. Sejak awal, tanda-tanda sukses sudah tampak. Hasil panen empat hektare tanaman telo yang diolah menjadi bakpao ludes hanya dalam seminggu. Di tangan Unggul, gengsi telo segera melesat. Makanan yang dianggap tak bergizi ini naik pangkat menjadi primadona. Saya berhasil membuktikan, ubi jalar yang biasanya hanya dijual dengan harga sekitar Rp 400 per kilogram bisa ditingkatkan menjadi Rp 1.000-Rp 1.500 per kilogram, bahkan bisa lebih dari Rp 4.000 sekilo setelah dijadikan bakpao telo, kata Unggul dengan bangga. Sampai sekarang, ia telah mengembangkan 20 jenis kue yang terbuat dari telo. Harga kue-kue telo itu bervariasi dari Rp 1.000 hingga Rp 10.000. Harga bakpao rasa keju hanya Rp 1.500, sedangkan roti telo rasa sosis dijual Rp 3.500. Roti mangkuk lebih mahal, yakni Rp 5.000, sedangkan hot dog telo Rp 5.000. Harga mi telo Rp 3.000, sementara telo oven Cilembu dijual Rp 10.000. Kini Unggul mesti menyediakan telo sebanyak lima hingga enam ton untuk bahan pembuat aneka kue dalam waktu seminggu. Padahal pemasarannya masih terpusat di Terminal Agrobisnis saja. bakpao telo sedang merintis pasar di Jakarta dan

Surabaya, ujar pria yang meraih penghargaan sebagai Pemuda Pelopor Tingkat Nasional Bidang Pembangunan Pertanian pada 1996 itu. Sukses bakpao telo mendorong Unggul mendirikan Sentra Pengembangan Agrobisnis Terpadu (SPAT) pada 1984. Lembaga ini memiliki kebun percontohan seluas 2,5 hektare di Desa Parelegi, Kecamatan Purwodadi, Pasuruan

STRUKTUR ORGANISASI DAN MANAJEMEN Struktur orgabisasi secara formal ditepatkan berdasarkan kegiatan-kegiatan yang langsung menyentuh kegiatan bisnis inti kususnya di aspek budidaya, pengolahan dan pemasaran. Keberadaan devisi-devisi yang ada diibternalperusahaan secara tidak langsung tercakup seutuhnya dalam struktur organisasi inti. Dalam struktur organisasi, tiap personil yang menduduki jabatan structural diikuti dengan adanya tugas dan tanggung jawab masing-masing telah ditetapkan dengan jelas dan tegas sehingga dapat didapatkab system manajemen dan pelimpahan tugas dan wewenang yang baik, efektif dan efisiean. Dalam penyusunan struktur orgabisasi diatur pula jenis kegiatan bisnis inti dan pedukung, kualifikasi jabatan, kerjasama team work dan struktur yang efisien serta efektif. Struktur organisasi prusahaan bakpao telo (SPAT)

Direktur

General manager

General affair

Finance & acc

Marketing

Produksi

Qc

Diklat

Personalian

Foo &beverages

Saprodi

WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB JOB DESKRIPSI DEPARTEMEN MAKETING Tugas dan tanggung jawab 1. merancang strategi pemasaran untuk mencapai tujuan/target perusahan sekarang dan akan dating dengan memperhatikan pengembangan marketing &customer serta teknologi. 2. memaksimalkan selling out produk sesuwai target. 3. menghitung harga pokok untuk penjualan produk, baik ekspor maupun local berdasarkan fluktuasi harga raw material dan biaya lain-lain. 4. mengawasi dan mengontrol pembelian raw material sesuai order dan kebutuan untuk safety stock terutama yang berkaitan dengan harga dan kuantitas. 5. mengawasi dan mengontrol penagihan. 6. mencari, menyaring customer baru/lama dan melakukan kunjungan secara berkala. 7. memeriksa dan menandatangani surat yang berkaitan dengan marketing. 8. sebagai perantara sebagai pihak interm (produksi, QCdan distribusi)dan ekstrem. 9. membuat laporan rutin (mingguan, bulanan dan tahunan)kepada atasan. Wewenag 1. melakukan negosiasi dengan customer & menentukan harga penjualan sampai batas tertentu. 2. menentukan customer baik/tidak untuk bisa dilakukan pengiriman/tidak memutuskan dan menentukan harga jual dan harga pembelian raw material. 3. menandatangani comersial invoice, packing list dan dokumen lain untuk pembayaran ekspor dan penjualan local. 4. menandatangani surat jalan dan nota pembelian. 5. merencanakan perecanaan dan pembelian raw material. 6. memberikan usulan kepada departemen general affair untuk memberikan sangsi atau penghargaan atas pelanggaran atau prestasi bawahan langsung. 7. meminta segala fasilitas yang bias mendukung tercapainya tugas-tugas. JOB DEKRIPSI DEPARTEMEN FINANCE & ACCOUTING Tugas dan tanggung jawab 1. membuat laporan cosh flow bulanan, laporan dan analisa keuangan (pengelolahan dana). 2. memonitor sirkulasi hutang dan piutang.

3. melakukan control/ cek jurnal-jurnal yang telah diimput di computer, nota-nota penjualan dan tagihan hutang dari supplir. 4. mengeloleh kinerja bawahan, melakukan evaluasi dan memeriksa ualang hasil kerjanya. 5. bertanggung jawab keluar masuknya dana perusahaan. 6. bertanggung jawab terhadap kalengkapan dan kebenaran berkas-berkas yang ditandatangani. 7. bertanggung jawap terhadap pengarsipan berkas-berkas. 8. memotivasi, meningkatkan sekil dan disiplin bawahan scara oktimal. 9. mengendalikan pemakaian bahan/biaya yang dikeluarkan dalam setiap tugasnya. Wewenag 1. meminta kepada marketing untuk menagguhkan pengiriman barang ke customer jika ternyata penagihan peutangnya sulit. 2. menclaim customir dalam hal penagihan piutang yang berlarut-larut. 3. meminta segala falsilitas yang diperlukan guna menunjang kelancara proses pekerjaan. 4. melkukan upaya yang mendukung tarcapainya sasaran jabatan dengan koodinasi atasan. 5. membuat laporan cash flow bulanan, laporan dan analisa keuangan (pengolahan dana). 6. memonitor sirkulasi hutang dan piutang. 7. melakukan control/cek jurnal-jurnal yang telah diimput di computer, nota-nota penjualan dan tagihan hutang dari supplier. 8. mengolah kinerja bawahan, melakukan evaluasi dan memeriksa ualang hasil kerjanya. JOB DEKRIPSI DEPARTEMEN PRODUKSI Tugas dan tanggung jawab 1. mengatur dan melaksanakan system kerja dibagianya mulai dari penaganan raw material proses produksi, packing, penyimpanan dan barang keluar dari gudang yang berkaitan dengan proses produksi makanan dan menuman. 2. bertanggung jawab terhadap kelancaran produksi yang meliputi keryawan, peralatan, dan operasional mesin. 3. betanggung jawap terhadap hasil produksi dan segala hal yang berubungan dengan hasil produksi misalnya kualitas produk dan kemungkinan klaim dari konsumen. 4. melaksanakan pengaturan jumlah bahan baku yang disesuwaikan dengan kapasitas dan kondisi saat produksi.

5. membuat rencana kerja yang disesuwaikan dengan target dan sasaran produksi. 6. menjamian kesediaan produksi sesui dengan order. 7. meminimalisasi pemakaian bahan/biaya yang dikeluarkan dalam pelakdanaan tugasnya. 8. meningkatkan sumberdaya manusia serta oktimalisasi kerja bawahan. 9. membuat laporan rutin (mingguan dan bulanan) kepada atasan. Wewenang 1. mengatur dan menepatkan peralatan atau kariawan proses demi kelancaran proses produksi. 2. menolak bahan baku bila tidak sesuai dengan setandat dan jumlahnya melebihi kapasitas. 3. meminta dan menggunakan saran pendukung yang dimiliki olah perusahaan guna kelancaran produksi. 4. meminta kepada bagian terkait (personalia) untuk memberi sasansi kepada bawahan dalam hal kesalahan ataupu pelanggaran yang dilakukan bawahan yang dapat mengganguh kelancaran produksi. 5. memberikan penilaian prestasi kerja karyawan. JOP DESKRIPSI DEPARTEMEN GENERAL AFFAIR Tugas dan tanggung jawab 1. mengelolah dan bertanggung jawab terhadap perijinan SPAT, termasuk surat-surat kendaraan. 2. membuat rencana kerja bawahan berserta target dan evaluasi aplikasinya. 3. betanggung jawab mengolah secara keseluruhan hal-hal yang berkaitan dengan masalah kepersonaliaan, umum dan kerumahtanggaan, satpam, termasuk oprasional kendaraan. 4. mengalolah sumberdaya manusia dan merencanakan pengembanganya. 5. menjali hubungan baik dengan perusahaan lain dan instansi pemerintah secara professional dan menguntungkan. 6. bertanggung jawab terhadap keseimbangan hak dan kewajiban karyawan dengan SPAT. 7. melakukan evaluasi dan perancanaan training karyawan. 8. bertanggung jawab terhadap pengelolaan seluruh fasilitas umum di SPAT. 9. bertanggung jawab terhadap pembaharuan perijinan SPAT. 10. melakukan rekrutmen karyawan atas permintaan dari departemen atas persetujuan derektur dan general manager.

11. melakukan filling data karyawan perusahaan. 12. melakukan penilain prestasi kerja karyawan di bawahnya, serta mengarsip penilaian prestasi kerja dari departemen lain. 13. menjaga penggunaan kendaraan perusahaan agar digunakan dengan baik dan tepat waktu. 14. pembuatan kontrak kerja dengan karyawan baru maupun perjanjian kerja dengan instalasi lain. 15. mengalolah dan bertanggung jawab terhadap informasi dan pembayaran telepon, listrik, asuransi. 16. membuat serat peringatan bagi karyawan yang melanggar peraturan SPAT. 17. betanggung jawab dalam pembuatan kartu absensi karyawan. Wewenang 1. menkonfirmasi kartu apsensi karyawan yang berkaitan dengan izin, cuti, sakit dan alfa. 2. membuat surat peringatan dan menyerahkan kepada direksi. 3. memberi penilaian kepada bawahanya secara langsung. 4. melakukan upaya yang mendukung tercapainya sasaran jabatan dengan koordinasi atasan. JOP DEKRISI DEPARTEMEN QUALITY CONTROL Tugas dan tanggung jawap 1. melaksanakan tugas-tugas sesuai instruksi atasan dalam lingkup kerja kualiti control. 2. menyusun rencana kerja dan membuat laporan mingguan, bulan dan tahun QC. 3. mengatur dan mengawasi pelaksanaan tugas bawahan dan memberi seran guna pengembangan serta paningkatan produktifitas kerja. 4. memotivasi, meningkatkan sekill dan disiplin bawahan secara optimal. 5. bertanggung jawap terhadap kualitas secara keseluruhan mulai dari bahan baku, bahan pembantu, bahan packing, proses produksi sampai produksi jadi. 6. melakukan koordinasi dengan seluruh bagian dalam hal konsistensi kualitas produk. 7. melakukan pengurusan perijinan yang berkaitan dengan control kualitas. 8. bertanggung jawap terhadap hasil analisa dan ibspensi kualitas produk. 9. melakukan control plain dari pihak luar dan melakukan tindakan kerektif. 10. mengikuti pengembangan teknologi dan pasar menyusun pengembangan produk baru dan peningkatan kualitas produk yang suda ada (survey pasar).

Wewenag 1. menentukan penolakan bahan yang tidak sesuai dengan speksifikasi. 2. mendistribusikan informasi kualitas produk kebagian lain yang membutuhkan. 3. memberi jawaban pada batas penyedian data atas klaim dari luar. 4. membuat standart atau peramenter proses produksi produk baru. 5. menentukan speksifiksi produk, bahan baku, bahan pembantu dan barang packing untuk produk baru.

Kesimpulan
Sentra pengembangan agribisnis terpadu (SPAT) adalah pusat pemaduan potensi, aksi dan gerakan pemberdayaan masyarakat untuk berperan aktif dalam pembangunan masyarakat pertanian Indonesia. strategi pengembanga yang digunakan oleh Perusahaan Bakpao Telo melalui (SPAT) adalah konsep pertanian terpadu dalam mengembangkan usaha yang bergerak dari hulu hingga hilir. Walaupun SPAT sebagai perusahan profit oriented, tidaklah lepas dari aspek sosial, maka dari itu SPAT berkambang atau terbagi dalan devisi-devisi kerjanya. Kegiatan-kegiatan perusahan di tetapkan sesui dengan devisi masing-masing untuk bisa memaksimalkan ataupun mengembangkan perusahaan bakpao telo dengan baik, efektif dan efisien kususnya di aspek budidaya, pengolahan dan pemasaran. Struktur yang digunakan oleh perusahab bakpao telo ini adalah secara formal jadi perusahaan tercakup seutuhnya dalam struktur organisasi inti. Berbekal kemampuan menyerap potensi bahan baku serta kemampuan melihat pasar, pak unggul jugak Berangkat dari kecintaanya yang lantas membuahkan keprihatinan mendalam pada nasib para petani itulah Unggul mencoba mewujudkan tekadnya membantu pertanian serta kehidupan petani. Bahkan sejak kelas dua sekolah menengah ke atas Unggul sudah mencoba terjun menjadi petani yang sebenarnya. Ia menyewa sebidang lahan yang ia tanami beberapa jenis tanaman pangan dan perkebunan, modalnya hanya uang saku serta sedikit dana pinjaman. Unggul coba buktikan bahwa dari ketela yang harga jualnya sekitar Rp 200 per kg, bisa ditingkatkan menjadi Rp 750 hingga Rp 1.000 per kg, bahkan lebih dari Rp 2.000 setelah dijadikan bakpao telo. Dari empat hektar lahan tanaman ubi yang hasilnya diolah menjadi bakpao, saat ini berkembang menjadi 23 hektar dengan 12 petani plasma. Kebutuhan ubi yang dipakai untuk membuat bakpao saat ini saja mencapai tiga sampai empat ton setiap minggu untuk memproduksi 2.000/7.000 bakpao setiap minggunya. Unggul berharap, dengan melihat contoh bakpao saja orang lain juga mau mencari potensi produk pertanian mereka. Terminal agrobisnis ini bertujuan menampung semua produk pertanian yang kemudian diolah dan dikemas sedemikian rupa sehingga mampu meningkatkan nilai jual serta nilai tambah produkyang di jual kepasar.

Daftar Pustaka
Artikel Sejarah Perusahan Bakpao Telo / Hasil Staditur saya Dengan Personalia Perusahan Bakpao Telo. Http://Www. Google. SPAT. Indonesia. Or. Id / Wednesday, February 21, 2007. Http://Www. Google. SPAT. Bakpau telo. Com / Wednesday, February 21, 2007. Http://Www. Google. SPAT. Sejarah bakpao telo. Com / Wednesday, Mei 30, 2002. Http://Www. Kompas.Com / Kompas-Cetak / 0205 / 30 / Naper / Memb12.Htm Http://Www. Google. Spat. Bakpao Telo Pak Unggul.Com / Nugroho Dewanto, Bibin Bintariadi (Pasuruan).Majalah Berita Mingguan TEMPO. 23/xxx/II. 04 Agustus 2003. Http://Www. Google. Spat. Analisia Bakpao Telo.Com / Niken Amanda Damayanti (97720029). Created: 2004-12-30 , With 3 File(S). Http://Www. Google. Unifersitas Sumatra utara Com./ast Updated on Monday, 22 September 2008 11:54 Http.//Www. Google. Strategi pengembangan Com/4mi 2008/Surabaya, 24 26 Maret 2008

You might also like