Professional Documents
Culture Documents
Anggota Kelompok : Benny Dwi W Brian A. Heristo B.G. M. Azzam Azizi M Fachrizal Akbar M. Dzikri C. (10) (11) (22) (25) (26) (28)
X.4
e. Teknologi Mereka mampu membuat barang-barang yang terbuat dari emas dan perak, alatalat rumah tangga, pertanian, kain dari kapas, serta bangunan-bangunan. Kemampuan ini diketahui melalui peninggalan-peninggalan budaya yang ditemukan, seperti bangunan
kota Mohenjo-Daro dan Harappa, berbagai macam patung, perhiasan emas perak dan berbagai macam materai dengan lukisannya yang bermutu tinggi. Juga ditemukan alat peperangan seperti tombak, pedang dan anak panah. Disamping itu, ditemukan juga alat-alat peninggalan budaya berupa barang-barang dari tanah liat, terutama peralatan rumah tangga. f. Perekonomian Masyarakat lembah Sungai Shindu sudah mengadakan hubungan dagang dengan bangsa Sumeria di Mesopotamia dan bangsa-bangsa dari negari-negeri lainnya. Dengan penemuan benda-benda dari lembah Sungai Shindu di Sumeria. Kota Sutkagedon memainkan peranan penting dalam perdagangan antara masyarakat lembah Sungai Shindu dan bangsa Sumeria. Kota Sutkagedon merupakan kota perbatasan yang terletak di Balukhistan. Perdagangan Sumeria melalui Sutkagedon dapat dilaksanakan dengan dua cara. Pertama, dengan jalan laut dapat dibuktikan melalui sebuah material dan pecahan benda-benda yang memuat gambar perahu layar. Kedua, dengan jalan darat yang dapat dilaksanakan baik dengan mempergunakan tenaga kuda maupun unta. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya terracotta kereta kecil (terracotta=tanah liat yang dibakar) g. Pemerintahan Candragupta Maurya. Candragupta Maurya menjadi raja pertama Kerajaan Maurya. Pada masa pemerintahannya, daerah kekuasaan Kerajaan Maurya diperluas ke arah timur, sehingga sebagian besar daerah India bagian utara menjadi bagian dari kekuasaannya. Dalam waktu singkat, wilayah Kerajaan Maurya sudah mencapai daerah yang sangat luas, yaitu daerah Kashmir di sebelah barat dan lembah Sungai Gangga di sebelah timur. Ashoka. Pada masa pemerintahan Ashoka (268-232 SM) cucu Candragupta Maurya, Kerajaan Maurya mengalami masa yang gemilang. Kalingga dan Dekkan berhasil dikuasai. Setelah ia menyaksikan perang yang maha dahsyat di Kalingga. Ia mencitacitakan perdamaian dan kebahagiaan umat manusia. Setelah Ashoka meninggal, kerajaannnya terpecah belah menjadi kerajaan kecil. Peperangan sering terjadi dan baru pada abad ke-4 M muncul seorang raja yang berhasil mempersatukan kerajaan yang terpecah belah itu. Maka berdiri Kerajaan Gupta dengan Candragupta I sebagai rajanya. h. Kepercayaan Kepercayaan masyarakat Lembah Sungai Shindu bersifat polytheisme (mamuja banyak dewa). Dewa-dewa yang dipujanya seperti dewa bertanduk besar dan dewa perempuan yang melambangkan kemakmuran serta kesuburan (dewi ibu) Masyarakat Lembah Sungai Shindu juga menyembah binatang-binatang seperti buaya, gajah, dll serta menyembah pohon seperti pohon pipal (beringin). Pemujaan tersebut dimaksudkan sebagai tanda terima kasih terhadap kehidupan yang dinikmatinya, berupa kesejahteraan dan perdamaian. i. Peninggalan Kebudayaan
Dari hasil peninggalan di Kota Harappa ditemukan beberapa arca yang masih sempurna bentuknya dan dua buah Torso (arca yang telah hilang kepalanya). Salah satu Torso mula-mula bertangan empat dan berkepala tiga. Berdiri diatas kaki kanan dengan kaki kiri terangkat. (patung ini mirip dengan patung Siwa Nataraya dari zaman kesenian Cola, India Selatan) Arca. Di Kota Mohenjo-Daro ditemukan arca seorang pendeta berjanggut yang memakai pita yang melingkari kepalanya dan berpakaian baju yang berhiaskan gambargambar yang menyerupai daun semanggi. Hiasan dengan daun semanggi juga lazim dipakai di daerah Mesopotamia, Mesir dan Kreta. Arca yang lain ditemukan berbentuk gadis penari yang terbuat dari perunggu.
Sejak runtuhnya Kerajaan Maurya, keadaan menjadi kacau akibat terjadi peperangan antara kerajaan-kerajaan kecil yang ingin berkuasa. Keadaan ini diamankan kembali setelah munculnya Kerajaan Gupta Kerajaan Gupta. Kerajaan Gupta didirikan oleh Raja Candragupta I (320-330 M) dengan pusatnya di Lembah Sungai Gangga. Pada masa pemerintahan Raja Candragupta I, agama Hindu dijadikan agama Negara, tetapi agama Buddha tetap dapat berkembang. Kerajaan Gupta mencapai masa yang paling gemilang ketika Raja Samudra Gupta berkuasa. Seluruh lembah Sungai Gangga dan Sungai Shindu berhasil dikuasainya. Ia menetapkan kota Ayodhita sebagai ibu kota kerajaannya. Raja Samudra Gupta digantikan oleh anaknya yang bernama Candragupta II (375415 M). Candragupta II terkenal sebagai Wikramaditiya. Seperti raja-raja lainnya, ia beragama Hindu. Namun ia tidak memandang rendah agama Buddha. Di bawah pemerintahan Candragupta II kehidupan masyarakatnya makmur dan sejahtera, banyak gedung indah didirikan. Perdagangan dan pelayaran miskin maju pesat. Kesusasteraan mengalami masa yang gemilang. Perkembangan seni patung dan pahat juga berkembang pesat. Setelah meninggalnyaRaja Candragupta II, kerajaan Gupta mulai mundur. Hampir dua abad, India mengalami masa kegelapan dan pada abad ke-7 M tampil seorang raja yang kuat bernama Harshawardana. Kerajaan Harsha. Ibukotanya adalah Kanay. Dengan seorang raja bernama Harshawardana, adalah seorang pejungga besar. Pujangga yang terkenal pada masa kekuasaannya bernama pujangga bana dengan buku karangan yang berjudul Harshacarita. Pada mulanya raja Harsha memeluk agama Hindu, tetapi kemudian memeluk agama Buddha. Wihara dan Stupa banyak dibangun di tepi Sungai Gangga, juga tempat-tempat penginapan dan rumah sakit didirikan untuk memberikan pertolongan dengan cuma-Cuma. Candi-candi yang rusak diperbaiki, bahkan candi baru juga dibangun. Setelah masa pemerintahannnya hingga abad ke-11 M tidak pernah diketahui adanya raja yang berkuasa. India mengalami masa kegelapan. c. Bentuk Kebudayaan Lembah Sungai Gangga Perkembangan kebudayaan masyarakat lembah Sungai Gangga mengalami banyak kemajuan oada bidang kesenian. Kesusateraan seni pahat dan seni patung berkembang pesat. Kuil yang indah dari Syanta dibangun. Daerah yang diduduki oleh bangsa Indo-Arya sering disebut dengan Arya Varta (Negeri Bangsa Arya) atau Hindustan (tanah milik bangsa hindu). Bangsa Dravida mengungsi ke daerah selatan, kebudayaannya kemudian dikenal dengan nama kebudayaan Dravida.