You are on page 1of 4

Atrofi yaitu keadaan otot mengecil sehingga kehilangan kemampuan untuk kontraksi.

Gangguan otot ini dapat terjadi pada seseorang yang menderita suatu penyakit sehingga harus beristirahat di tempat tidur dalam janga waktu cukup lama. Hal ini karena kurangnya aktifitas sehingga kekuatan ototnya menjadi menurun. Sumber: http://id.shvoong.com/exact-sciences/1999279-gangguan-pada-otot/#ixzz3qHZvSuU1 Atrophia terjadi karena tidak digunakannya atau kurangnya latihan fisik.Selain itu, orang yang terbaring di tempat tidur orang falam jangka waktu tertentu dapat mengalami penurunan kekuatan otot. Demikian juga dengan para astronot yang jauh dari gravitasi bumi dapat mengalami gangguan ini Penyebab Pada kebanyakan orang, atrofi otot disebabkan oleh tidak menggunakan otot secara cukup. Orang yang berpindah-pindah pekerjaan, kondisi medis yang membatasi gerakan mereka, atau penurunan tingkat aktivitas dapat mengalami gangguan ini. Gejala Tak mampu mengangkat beban atau gerak terbatas. Pengobatan Program olahraga (di bawah bimbingan seorang terapis atau dokter) sangat dianjurkan, termasuk latihan dalam air untuk mengurangi beban kerja otot. Selain itu adalah mengkonsumsi makanan bergizi.

ATROFI Atrofi adalah salah satu bentuk adaptasi yang ditandai oleh berkurangnya ukuran sel jaringan atau organ di dalam tubuh. Atrofi sel individual yang disertai peningkatan hilangnya sel atau berkurangnya penggantian sel yang hilang akhirnya menyebabkan ukuran organ mengecil dan jaringan menipis. Penyebab atrofi antara lain terjadinya mutasi (yang dapat merusak gen untuk membangun jaringan atau organ), sirkulasi dalam tubuh terganggu sehingga kekurangan nutrisi dari makanan dan oksigen, gangguan hormonal, gangguan saraf sehingga sel kurang digunakan seperti otot rangka atau kurangnya latihan atau penyakit intrinsik pada jaringan itu sendiri dan proses penuaan. Hormonal dan saraf menginervasi organ atau jaringan yang disebut sebagai trofik. Trofik menggambarkan kondisi trofik jaringan. keadaan trofik otot berkurang dikenal sebagai atrofi.

Atrofi merupakan berkurangnya ukuran sel jaringan atau organ dalam tubuh dari ukuran normalnya. Sedangkan atrofi otot merupakan suatu keadaan dimana masa dan kekuatan otot berkurang dari batas normalnya. Atrofi secara umum merupakan proses fisiologis berupa reabsorpsi dan kerusakan jaringan, yang melibatkan mekanisme apoptosis pada tingkat selular. Hal tersebut terjadi sebagai akibat dari penyakit atau hilangnya dukungan trofik karena penyakit lain dan disebut atrofi patologis, meskipun hal tersebut menjadi bagian dari pengembangan tubuh normal dan homeostasis. Contoh Atrofi Normal

Timus pada usia dini dan amandel pada masa remaja menyusut dan involusi ini merupakan bagian dari perkembangan normal. Atrofi otot

Otot (atrofi otot) dan tulang yang jarang digunakan akan mengalami kehilangan massa dan kekuatan dan apabila terjadi setelah imobilitas berkepanjangan (istirahat ditempat tidur, memiliki bagian tubuh dalam balutan). Atrofi jenis ini biasanya dapat dipulihkan dengan berolahraga kecuali bila parah. Olahraga secara teratur dapat meminimalkan atrofi otot. Ada banyak penyakit dan kondisi yang menyebabkan atrofi massa otot. Misalnya penyakit seperti kanker dan AIDS menyebabkan sindrom atropi disebut cachexia. Selama penuaan, terjadi penurunan bertahap kemampuan otot rangka untuk mempertahankan fungsi. Atrofi kelenjar

Kelenjar adrenal mengalami atropi selama penggunaan eksogen glukokortikoid seperti prednisone dalam jangka panjang. Atrofi dari payudara dapat terjadi ketika reduksi estrogen berkepanjangan, seperti anoreksia nervosa atau menopause. Atrofi testis dapat terjadi ketika penggunaan eksogen steroid seks (baik androgen maupun estrogen) untuk mengurangi gonadotropin sekresi dalam jangka panjang. Atrofi vagina

Pada wanita pasca-menopause, dinding vagina menjadi lebih tipis. Mekanisme untuk kondisi ini berhubungan dengan usia serta penurunan kadar estrogen.

PATOLOGI ANATOMI : Atrofi


Date: 2011.05.11PRIMA SANTI 0911310056 http://blog.ub.ac.id/cdrhprimasanti90/2011/05/11/patologi-anatomi-atrofi/

ANDA terbiasa memakan apel dengan mengupas kulitnya terlebih dahulu? Mulai kini biasakanlah memakan apel dengan kulitnya. Sebab, para peneliti di University of Iowa menemukan bahwa zat lilin yang dikenal sebagai asam ursolat yang terdapat pada kulit apel mampu mengurangi atrofi otot dan meningkatkan pertumbuhan otot pada tikus, bukan tak mungkin hal itu juga terjadi pada manusia. Kulit apel diketahui juga mampu mengurangi lemak, kadar gula darah, kolesterol, dan trigliserida dalam tubuh. Maka itu, tak mengherankan bila kulit apel kerap dijadikan sebagai bahan pengobatan otot dan gangguan metabolisme seperti diabetes. "Atrofi otot merupakan masalah besar yang cukup umum. Kondisi ini memengaruhi kebanyakan orang, misalkan selama sakit atau bertambahnya usia. Tapi, tidak ada obat untuk itu," kata Christopher Adams, endokrinologi dan penulis senior studi tersebut seperti dikutip dari Daily Mail (8/6). Adapun atrofi atau atrophia terjadi karena tidak digunakannya otot atau kurangnya latihan fisik. Pada kebanyakan orang, atrofi disebabkan tidak menggunakan otot secara cukup. Misalkan saja orang yang terbaring di tempat tidur dalam jangka waktu tertentu atau para astronaut yang jauh dari gravitasi bumi. "Kami mempelajari aktivitas gen otot pada penderita atrofi dan menggunakan informasi tersebut untuk menemukan zat kimia yang dapat memblokir atrofi Salah satu bahan kimia itu sangatlah menarik yakni disebut asam ursolat. Bahan ini terkonsentrasi pada kulit apel," tambahnya. Menurut para peneliti, asam ursolat mengurangi atrofi otot dengan mendorong faktor pertumbuhan seperti insulin-1 (IGF1) untuk membangun otot. "Hal itu dilakukan dengan membantu dua hormon pembangun otot yakni insulin -1 (IGF1). Karena asam ursolat meningkatkan otot, ia mengurangi atrofinya. Uniknya, pada tikus, kulit apel memiliki keuntungan lain yakni mengurangi lemak tubuh, menurunkan kadar gula darah, dan kolesterol," jelasnya. Selain itu, meskipun asam ursolat meningkatkan berat otot pada tikus, tapi tidak menambah berat. Selain itu, tikus yang mengonsumsi asam ursolat memiliki lemak tubuh lebih sedikit. Studi ini telah diterbitkan dalam edisi terbaru jurnal Cell Metabolism edisi Juni 2011. (Pri/OL-06) Sumber : mediaindonesia.com Kulit Apel Picu Pertumbuhan Otot Warta IPTEK Sunday, 12 June 2011 20:25 http://lppm.ipb.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=2325:kulit-apel-picu-

pertumbuhan-otot-&catid=38:warta-iptek&Itemid=50

You might also like