You are on page 1of 4

Tes Kecerdasan Emosional

oleh: cinta_hidup Pengarang : M. Hariwijaya

Sumber: http://id.shvoong.com/books/1945841-tes-kecerdasan-emosional/#ixzz1x6z7Xi00

TES

KECERDASAN EMOSI I. PENTINGNYA KECERDASAN EMOSI Lama diyakini, bahwa kesuksesan orang dalam hidupnya ditentukan oleh intelegensi. Maka diciptakan alat/instrument untuk mengukur kecerdasan intelegensi (IQ). Namun berkembang paradigm baru, bahwa yang penting bagi keberhasilan hidup manusia adalah emosi. Sehingga diciptakan pula sarana bagaimana yang besifat emotif dapat diukur secara kuantitatif untuk mengetahui emosi seseorang (EQ) EQ adalah kemampuan seseorang mengenali emosinya, sehingga tahu kelebihan dan kekurangan. Kemudian mengelolanya, memotivasi dan mendorong dirinya untuk maju. EQ juga adalah kemampuan untuk mengenal emosi orang lain, dan membina hubungan yang baik dengan pihak lain. II. MENGENAL EMOSI DIRI SENDIRI Pengenalan pada emosi sendiri perlu, agar dengannya kita dapat meningkatkan yang positif, menekan yang negative. Tipe emosi manusia secara umum dapat dikategorikan: (1). Emosi Sanguinis. Orang sanguis adalah orang yang popular. Dia menarik, memukau, ekspresi. Dia terkenal di tempat kerja, di lingkungan rekan sekantor. (2). Emosi Melankolis. Orang Melankolis ini cenderung tertutup, pemikir, dan pesimis. Orang ini mengutamakan kesempurnaan. (3). Emosi orang Koleris. Orang ini bertipe terbuka, pelaku, dan optimis. Orang Koleris kuat di dalam pekerjaan, di dalam cita-cita, di dalam meraih sesuatu. (4). Emosi Plegmatis. Orang ini tertutup, pengamat, pesimis. Orang ini rendah hati, mudah bergaul, santai, diam, konsisten, rapi, simpatik, cerdas, baik hati. Haln yang spesifik pada orang ini adalah pendamai. III. MENGENAL KEKUATAN EMOSI Buku yang saya rangkum ini mencatumkan item-item pilihan yang dapat dipakai untuk mengenal Kekuatan Emosi. Orang yang mempunyai skor

antara 40-50, maka ia tergolong kuat karakternya. Jika skor antara 2539, maka kerakternya seimbang. Demikian juga terdapat alat tes untuk melihat Kestabilan Emosi. Nilai 40-50 stabil, 24-39 rata-rata, kurang 24 labil. Sedangkan test untuk melihat emosi dan kebahagiaan, jika orang mempunyai nilai 40-50 tergolong sangat bahagia, 24-39 tergolong puas dengan keadaannya, dan di bawah 24 adalah orang yang kecewa (tidak bahagia). Setelah mengenal kekuatan emosi, maka penting adalah melatih menilai diri secara akurat dan jujur. Dengan table yang dapat dilihat pada buku aslinya, maka kita melihat ada 4 hal yang menonjol dan saling mempengaruhi emosi kita. 4 hal tersebut adalah supporter, analis, promoter dan controller. Untuk menguji wilayah di mana kita berada, maka disajikan pula daftar segala jenis cirri kepribadian. Kita dapat memilih kira-kira sepuluh cirri kerpibadian yang paling kuat dan ada pada kita dan yang paling kita kagumi. Dari sini kita akan mengetahui wilayah emosi dominan kuat. IV. KECERDASAN EMOSI DALAM MEMOTIVASI DIRI SENDIRI Kita perlu menilik diri kita apakah kita adalah orang ekstrovert atau introvert. Ada tersedia item-item yang dapat kita pilih yang akan menunjukkan kepribadian kita. Jika nilai kita lebih besar dari 24, maka kita adalah orang yang sangat ekstrovert. Jika kita memiliki nilai antara 18-23, maka cukup tinggi. Sedangakn nilai 9-17, kita sedang-sedang saja. Jika kita menguji kejujuran kita, maka kita akan mendapati skor 22-30 sebagai pribadi yang sangat jujur, 18-21 di atas rata-rata, 13-17 peduli kejujuran, 9-12 kurang ajar, 0-8 hampir tak punya kejujuran. Tet tanggungjawab dengan skor lebih besar 22 sangat bertanggungjawab, 18-21 bertanggungjawab tinggi, 12-17 standar, kurang 11 rendah dalam tanggungjawab. Sedangkan ketenangan sikap, dengan skor besar dari 17 tipe yang sangat cemas, 13-16 panik, 8-12 agak tenang, dan kurang dari 7 sangat tenang dan santai. V. KECERDASAN MENGELOLA EMOSI MENUJU KEMANDIRIAN HIDUP Kecerdasan emosi sering lebih dibutuhkan ketimbang kecerdasan kognisi ketika orang merancang usaha. Kecerdasan emosi turut menentukan. Dalam buku tersebut juga terdapat pertanyaan-pertanyaan

yang menolong kita mendiagnosa bidang usaha yang dapat dipilih. Jika dari pertanyaan tersebut kita menjawab lebih banyak YA, maka kita berbakat wirausaha, jika banyak TIDAK, maka lebih baik menjadi karyawan. Seiring dengan itu, dalam menjadi seorang wirusaha, maka diperlukan emosi tertentu. Semakin tinggi skor kita, maka prosentase peluang sukses semakin tinggi. Dalam menempuh bidang usaha, dibutuhkan inisiatif, energy, tujuan yang berkelanjutan, ketekunan, pengetahuan tentang perusahaan, pandangan positif, mengatasi kegagalan, upaya diri, mengambil resiko, memecahkan masalah, kemauan berkonsultasi pada orang lain yang mengerti, kesehatan fisik, kesehatan mental dan emosi, teleransi terhadap ketidakpastian, memanfaatkan masukan, bersaing dengan standar buatan sendiri, mencari tanggungjawab pribadi, percaya diri, kepandaian, keinginan untuk tidak bergantung, imajinasi positif, pencapaian tujuan, oyektif, tujuan, fleksibel, mencipta, jangka panjang, percaya diri, komitmen, inovasi, pengetahuan teknis, hubungan dengan orang lain, akses sumber keuangan, berpikir, menjual, berkomunikasi, berani, menimbang usia. Kecerdesan emosi sebagai wirausaha dapat diukur dengan alat penilaian. Hasil penilaian akan memacu kita untuk meningkatkan emosi yang mendukung wirausaha. VI. KECERDASAN MEMBINA HUBUNGAN DENGAN ORANG LAIN Tes kecerdasan emosi juga menolong kita untuk melihat sikap social kita, apakah kita penyendiri atau kita orang yang dapat berinteraksi dengan baik pada sekitar, sikap positive dan negative kita, control emosi kita, bagaimana kita mengorganisasi pribadi kita, serta sikap persahabatan kita dengan orang lain. Emosi yang baik adalah emosi yang bersahabat dan supel. Emosi yang tidak baik adalah merasa tidak perlu berosialisasi dengan pihak lain. Emosi pribadi dalam hubungannya dengan orang laib akan menolong saat kita berada dalam permusuhan public. VII. KIAT MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSI Omosi adalah bagian dari hidup. Berdasarkan riset yang panjang oleh Goleman, keberhasilan hidup bukan pertama-tama ditentukan oleh kecerdasan intelektual, akan tetapi oleh 4 hal, yakni: kemampuan memotivasi potensi diri, memiliki rasa empati pada orang lain, mendorong anak buah dan lingkungan sekitar bekerja meraih sukses

dan trampil menyampaikan pikiran dan emosi dengan baik. Kecerdasan emosi menolong kita mengenali emosi diri sendiri, melepaskan emosi negative, mengenlola emosi sendiri, memotivasi diri sendiri, mengenal emosi orang lain, mengelola emosi orang lain, dan meotivasi orang lain. Kiat agar kita semakin cerdas dalam emosi adalah: memelihara daya pikir aktif, referensi, cita-cita, terbuka, melihat kenyataan, bersitirahat yang cukup, memilah-milah masalah dan bekerja dengan metode.
Diterbitkan di: 13 Nopember, 2009

Sumber: http://id.shvoong.com/books/1945841-tes-kecerdasan-emosional/#ixzz1x6yzYc00

You might also like