You are on page 1of 5

Tujuan Pembelajaran IPS di SD Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan ilmu pengetahuan yang sangat penting untuk dipelajari,

khususnya pada anak Sekolah Dasar. Ilmu Pengetahuan Sosial bukan merupakan gambaran ilmu pengetahuan yang berbasis issu, namun kajian ilmu IPS perlu untuk dikaji dan dianalisa berdasarkan fakta dan data yang ditemukan dalam berbagai sumber. Pada jenjang pendidikan tingkat dasar, mata pelajaran IPS merupakan gabungan dari berbagai ilmu pengetahuan yang didalamnya terdapat pengorganisasian dan pengayaan dari materi Geografi, Sejarah, Antropologi, Sosiologi dan Ekonomi. Konsep dasar mempelajari IPS ditingkat Sekolah Dasar bermanfaat, karena dalam proses pebelajaran IPS anak dapat mengaitkan berbagai fakta, gagasan, dan peristiwa dari materi yang dipelajari, sehingga mereka akan lebih mudah menarik kesimpulan dari topik materi yang diajarkan oleh guru IPS. Jadi, dalam hal ini siswa diajak untuk berpikir kritis dalam menyikapi masalah-masalah sosial yang ada disekitarnya dan mampu memberikan gambaran atau contoh dari lingkungan domestik mereka tinggal. Contoh yang ditemukan dimulai dari yang sederhana kemudian mampu memberikan contoh yang lebih kompleks. Pada tahap berikutnya dimana manusia akan mengalami sebuah kemajuan secara revolusi (cepat), maka peserta didik juga akan menghadapi tantangan yang berat, persaingan dalam era globalisasi sangat competitif, oleh karena itu mata pelajaran IPS di design berdasarkan fenomena aktual dan konseptual dalam pembelajarannya. Secara umum tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran IPS di SD antara lain : 1. memperoleh gambaran tentang suatu daerah/ lingkungan sendiri 2. mendapatkan informasi tentang suatu lingkungan daerah/wilayah Indonesia 3. memperoleh pengetahuan tentang penduduk Indonesia 4. menumbuhkembangkan kesadaran dan wawasan kebangsaan 5. mengetahui kebutuhan hidup 6. mampu merasakan sebuah kemajuan khusunya tekhnologi mutakhir 7. mampu berkomunikasi, bekerjasama dan bersaing ditingkat lokal, nasional dan internasional 8. mampu berinteraksi sebagai makhluk sosial yang berbudaya 9. memiliki kepekaan terhadap fenomena sosial budaya, dan 10. memiliki integritas yang tinggi terhadap negara dan bangsa Dari sepuluh tujuan yang diperoleh dari pembelajaran IPS SD secara umun dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Gambaran tentang suatu daerah/ lingkungan sendiri Dalam materi pembelajara IPS di SD, siswa dapat memperoleh gambaran tentang keberadaan daerah/ wilayahnya. Oleh karena itu di dalam kurikulum IPS perlu diuraikan kondisi demikian, sehingga siswa dapat menemukan contoh disekitar mereka, ini memudahkan guru dalam mengajarkan materi IPS ditingkat Sekolah Dasar baik dikelas rendah maupun kelas tinggi. Pengayaan materi IPS di SD perlu dirancang sesuai dengan tingkat kemajuan dalam bidang pendidikan sekarang ini. Proses pembelajaran IPS dengan model dan metode yang kurang bervariasi dapat menimbulkan kejenuhan terhadap diri siswa, akibatnya pembelajaran IPS menjadi kurang menarik. Pemberian contoh yang tidak nyata mereka temukan dalam lingkungan daerah mereka tinggal dianggap sebagai sebuah cerita. Jadi, dengan mempelajari IPS di SD siswa diharapakan termotivasi untuk mengenal daerah/ lingkungan sendiri. 2. Lingkungan daerah/wilayah Indonesia Memperoleh informasi tentang lingkungan daerah/ wilayah Indonesia dimulai dari lingkungan perkampungan, pedesaan, kecamatan, kabupaten/kota sampai ke tingkat propinsi. Dalam

pembelajaran IPS di SD alat yang digunakan untuk menggambarkan lokasi suatu wilayah adalah Peta. Dengan adanya media pembelajaran IPS akan membantu guru menunjukkan wilayah Indonesia, sehingga siswa SD memahami arti pentingnya Peta untuk menunjukkan wilayah ditinjau dari segi ilmu geografi. 3. Penduduk Indonesia Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk terbesar yang kini berjumlah sekitar 200 juta jiwa lebih. Penduduk Indonesia seperti kita ketahui terdiri dari berbagai suku bangsa, dan mempunyai berbagai bahasa daerah. Indonesia merupakan negara yang multi etnic dan budaya. Indonesia merupakan wilayah kepulauan dan agraris. Ini terbukti dari banyaknya pulau yang ada di Indonesia, misalnya kita mengetahui lima pulau terbesar yaitu Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan pulau yang ada diwilayah Papua. Indonesia juga merupakan daerah subur yang kaya dengan sumber daya alam. Sebagai negara agraris Indonesia memiliki daerah pertanian yang terhempang luas dari sabang sampai merauke. Dalam pengaplikasian materi pembelajaran IPS di SD, sebaiknya guru memberikan salah satu contoh ragam penduduk Indonesia dimulai dari konteks keanekaragaman suku yang ada dilingkungan tempat mereka terlebih dahulu. 4. Kesadaran dan wawasan kebangsaan Dalam pembelajaran kurikulum IPS di SD khususnya kelas tinggi , perlu dimuat materi tentang Kesadaran dan wawasan kebangsaan. Hal ini dirasakan urgen, sebab proses pembentukan kepedulian terhadap nilai-nilai sejarah dan warisan sejarah sudah terasa terkikis oleh kemajuan zaman yang serba modern dan instan. Wawasan siswa SD harus terus dikembangkan melalui berbagai sumber yang relevan, termasuk didalamnya adalah wawasan kebangsaan. Pencitraan diri terhadap suatu bangsa dapat ditandai melalui kecintaan diri terhadap bangsa dan negaranya melalui semboyan Unity in Diversity (Bhinneka Tunggal Ika). 5. Kebutuhan Hidup Secara alamiah manusia tidak dapat dipisahkan dari kebutuhan hidupnya. Manusia mempunyai kebutuhan hidup yang tidak terbatas baik jumlah maupun jenisnya. Perkembangan kebutuhan manusia sangat dipengaruhi oleh kebudayaan manusia itu sendiri. Dalam Pembelajaran IPS di SD, kondisi ini merupakan tujuan umum yang ingin dicapai. Hal ini dijelaskan agar siswa SD mengetahui kebutuhan hidupnya masing-masing. Perlu juga dijelasakan bahwa kebutuhan hidup manusia bisa diperoleh dari kebutuhan jasmani dan rohani. Oleh karena itu siswa dapat membedakan berbagai jenis kebutuhan tersebut. 6. Kemajuan tekhnologi yang mutakhir Salah satu tujuan pembelajaran IPS secara umum adalah mampu merasakan kemajuan tekhnologi yang mutakhir sekarang ini. Dalam konteks pembelajaran IPS di SD kajian atau materi ini tidak dibahas secara mendalam, namun ini perlu untuk diketahui siswa khususnya siswa SD, karena kemajuan tekhnologi yang canggih dewasa ini memberikan dampak bagi pertumbuhan psikomotorik anak, sehingga anak mengalami sebuah perubahan dari faktor tekhnologi yang dirasakan mereka. Oleh karena itu, untuk memperoleh gambaran yang positif dari kemajuan tekhnologi itu perlu ada pembahasan dari materi pembelajaran IPS di SD agar tujuan ini tercapai. 7. Komunikasi, kerjasama dan persaingan ditingkat lokal, nasional dan internasional Komunikasi merupakan hubungan kontak sosial yang terjadi pada masyarakat yang dilakukan secara

lisan maupun tulisan. Komunikasi dapat dilakukan baik secara formal maupun informal. Komunikasi formal biasanya dilakukan dengan face to face (tatap muka), maksudnya komunikasi dapat terjadi apabila ada kontak secara langsung antara satu dengan lainnya, sedangkan komunikasi informal dapat dilakukan secara tidak langsung, misalnya melalui media komunikasi seperti telephone, handphone, email, twitter dan face book . Kerjasama adalah suatu usaha yang dilakukan individu maupun kelompok dalam menciptakan suasana kebersamaan untuk mencapai tujuan yang akan dicapai. Kerjasama dapat terjalin apabila saling adanya rasa suatu kepekaan terhadap suatu kepentingan bersama.Menurut Burhan Bungin (2006:59) kerjasama adalah usaha bersama antara individu atau kelompok untuk mencapai satu atau beberapa tujuan bersama. Persaingan (competation) adalah suatu upaya yang dilakukan untuk memperoleh suatu prestasi, baik ditingkat lokal, nasional maupun internasional Dalam pembelajaran IPS di SD perlu dijelaskan pemahaman secara mendalam kepada siswa tentang bahasan mengenai komunikasi, kerjasama dan persaingan. Tujuannya adalah guru mampu menstimulus psikologi siswa SD agar dapat berkomunikasi dan bekerjasama sesuai dengan kemampuan (ability) siswa SD itu. 8. Interaksi sebagai makhluk sosial yang berbudaya Proses interaksi merupakan gambaran umun dari suatu kehidupan sosial manusia yang bermasyarakat dan berbudaya. Dalam kajian ilmu sosial khususnya sosiology scientist (ilmu sosiologi), interaksi adalah suatu hubungan timbal balik yang terjadi secara personal (individu),interpersonal (kelompok) dan group interest (kelompok lain yang tertarik) terhadap fenomena sosial budaya. Dalam pembelajaran IPS di SD, kajian cakupan materi ini bisa diuraikan melalui proses generalisasi pada bidang sosiologi, manfaatnya untuk dapat memberikan suatu gambaran kepada siswa bahwa interaksi perlu dilakukan agar mereka (siswa) dapat mempersiapkan diri hidup ditengah mansyarakat yang dinamis dan pluralis. Dan ini merupakan tujuan dalam mempelajari IPS si tingkat Sekolah Dasar. 9. Kepekaan terhadap fenomena sosial budaya Dalam pembelajaran IPS, khususnya ilmu sosiologi dan antropologi yang menjadi subjek dan objek yang akan dibahas adalah manusia atau masyarakat itu. Oleh karena itu, siswa SD yang yang duduk dikelas rendah dan tinggi secara applicated dalam ilmu IPS harus mengetahui masalah-masalah sosial budaya yang ada dilingkungan sekitar mereka (siswa) itu. Peran guru dalam sangat dominan dalam proses pembelajaran IPS untuk dapat memberikan contoh-contoh yang ada yang berkaitan dengan gejala sosial budaya. Dan itu bisa menumbuhkan rasa kepekaan siswa untuk dapat melihat dan mengamati perkembangan issu sosial budaya itu berdasarkan contoh yang mereka termukan secara nyata dalam ruang lingkup yang kecil pada lingkungan daerah/ wilayah mereka tinggal. 10. Integritas yang tinggi terhadap negara dan bangsa Adanya kesadaran pada diri kita bukan merupakan tugas guru IPS semata untuk dapat menumbuhkembangkannya, namun itu diawali dari dalam diri manusia itu sendiri. Namun secara teori yang sudah mentradisi dalam kajian ilmu dan penerapan teori itu, masalah integritas merupakan cakupan bahan materi Ilmu Pengetahuan Sosial. Integritas adalah suatu sikap yang positif pada diri manusia itu yang didasari pada keinginan untuk bergabung kedalam suatu sistem yang diberlakukan. Oleh karena itu, guru IPS harus mampu merefleksikan materi pembelajaran IPS kedalam contoh kehidupan yang riil, sehingga guru berkompeten menciptakan siswa yang memiliki

integritas atau bagain dari negara dan bangsa Indonesia. Hal ini menunjukkan identitas diri siswa itu dalam memahami konsep tujuan pembelajaran IPS secara umum.

III. Kearifan muatan lokal dalam pembelajaran IPS SD Dalam pembelajaran IPS di SD, kurikulum muatan lokal mempunyai landasan hukum yang tertulis dalam (1) UU No. 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, (2)Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas Pasal 37 ayat (1) dan pasal 38 ayat (2), (3) Permen RI Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (4) Perda Kabupaten atau Kota Madya. Kurikulum Muatan Lokal diperlukan dalam pembelajaran IPS khususnya pada tingkat Sekolah Dasar sebagai respon pemberlakuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). a. Fungsi dan Kedudukan Muatan Lokal dalam Kurikulum IPS SD Dalam kurikulum IPS SD, sangat urgen memasukkan muatan lokal dalam mengaplikasikan materi IPS, karena dalam muatan lokal guru dapat menyampaikan materi melalui contoh-contoh dilingkungan sosial dan budaya masyarakat. Pemberlakuan Kurikulum Muatan Lokal ini juga merupakan respon dari pemerintah dengan adanya otonomi daerah. Akan tetapi untuk dapat menerapkan Muatan Lokal dalam Proses Belajar Mengajar perlu adanya sinkronisasi materi dan media pembelajaran yang relevan supaya jelas fungsi dan kedudukannya dalam kurikulum. Adapun fungsi muatan lokal dalam kurikulum adalah : 1. Fungsi Penyesuaian Sekolah berada dalam lingkungan masyarakat. Karena itu program-program sekolah harus disesuaikan dengan lingkungan. Demikian pula pribadi-pribadi yang ada dalam sekolah hidup dalam lingkungan, sehingga perlu diupayakan agar pribadi dapat menyesuaikan diri dan akrab dengan lingkungannya. 2. Fungsi Integrasi Murid merupakan bagian integral dari masyarakat, karena itu muatan lokal harus merupakan program pendidikan yang berfungsi untuk mendidik pribadi-pribadi yang akan memberikan sumbangan kepada masyarakat atau berfungsi untuk membentuk dan mengintegrasikan pribadi kepada masyarakat. 3. Fungsi Perbedaan Pengakuan atas perbedaan berarti pula meraberi kesempatan bagi pribadi untuk memilih apa yang diinginkannya. Karena itu muatan lokal hams merupakan program pendidikan yang bersifat luwes, yang dapat memberikan pelayanan terhadap-fcerbedaan minat dan kemampuan murid. Ini tidak berarti mendidik pribadi menjadi orang yang individualistik tetapi muatan lokal hams dapat befungsi mendorong pribadi ke arah kemajuan sosialnya dalam masyarakat. sumber : http://www.studentmagz.com/2008/08/mengapa-kurikulum- muatan-lokal.html b. Tujuan Muatan Lokal dalam Kurikulum IPS SD Kedinamisan kurikulum IPS khususnya di SD menunjukkan bahwa IPS merupakan ilmu yang menyesuaikan diri terhadap situasi dan kondisi yang terjadi bukan hanya kajian abstrak, namun bisa berkembang dan disesuaikan dengan fenomena sosial budaya yang terjadi pada masanya.Oleh karena itu, dalam penerapan muatan lokal dalam kurikulum IPS menjadikan stimulus bagi guru SD untuk dapat memperluas wasasan ilmu dari berbagai sumber pembelajaran agar bisa

mengkolaborasikan antara ilmu yang dimiliki terhadap media pembelajaran kepada siswa, supaya adanya inovasi dalam pembelajaran IPS. Tujuan muatan lokal dalam kurikulum : Memberikan bekal pengetahuan, keterampilan dan perilaku kepada peserta didik agar mereka memiliki wawasan yang mantap tentang keadaan lingkungan dan kebutuhan masyarakat sesuai dengan nilai-nilai/aturan yang berlaku di daerahnya dan mendukung kelangsungan pembangunan daerah serta pembangunan nasional. Secara terperinci tujuan mulok agar perta didik dapat: (a) Mengenal dan menjadi lebih akrab dengan lingkungan alam, sosial, dan budayanya (b) Memiliki bekal kemampuan dan keterampilan serta pengetahuan mengenai daerahnya (c) Memiliki sikap dan perilaku yang selaras dengan nilainilai/aturan-aturan yang berlaku di daerahnya. sumber : http://www.studentmagz.com/2008/08/mengapa-kurikulum- muatan-lokal.html

You might also like