Professional Documents
Culture Documents
m.kholil/hk.bisnis/fh-uns/12-12-06
Lanjutan .
2. Perusahaan Negara Menurut UU No. 19/Prp/1960 Dasar Dekrit Presiden 5 juli 1959 dan UUD 1945 Pasal 33, Pem. Perlu menyeragamkan bentuk2 usaha negara, maka lahirlah Perpu No. 19 Th 1960 lalu dijadikan UU No. 19/Prp/1960. Perusahaan Negara berdsr UU ini adalah semua perusahaan dlm bentuk apapun yg modalnya utk seluruhnya mrpkan kekayaan negara RI, kecuali jika ditentukan lain atau berdasarkan UU. Sifat dari PN mrpkan kesatuan produksi perusahaan yg memberi jasa, menyelenggarakan kepentingan umum dan memupuk keuntungan, baik dibidang industri, pertambangan, perdagangan dg tujuan membangun ekonomi nasional.
m.kholil/hk.bisnis/fh-uns/12-12-06 3
Lanjutan
3. Perusahaan Negara menurut UU Nomor 9 Th 1969/Perpu Nomor 1 Th 1969 / Inpres RI nomor 17 Tahun 1967 ttg Pengarahan dan Penyederhanaan Perusahaan Negara dalam Tiga Bentuk Usaha Negara, yaitu: a. Perusahaan Negara Jawatan (Perjan); b. Perusahaan Negara Perum (Perum); c. Perusahaan Negara Persero (Persero). Dasar hukum lain tentang mekanisme pembinaan & pengawasan Perushaan Negara, yaitu: PP No. 3 Th 1983, diperbaharui dg PP No. 12 Th 1998 ttg Perusahaan Perseroan (PERSERO), PP No. 13 Th 1998 ttg Perusahaan Umum (PERUM), dan PP No. 6 Th 2000 ttg Perusahaan Jawatan (PERJAN).
m.kholil/hk.bisnis/fh-uns/12-12-06
m.kholil/hk.bisnis/fh-uns/12-12-06
m.kholil/hk.bisnis/fh-uns/12-12-06
MODAL BUMN
Modal BUMN merupakan dan berasal dari
kekayaan negara yang dipisahkan. Peyertaan modal negara dalam rangka pendirian atau penyertaan BUMN bersumber dari: a. APBN; b. Kapitalisasi Cadangan; c. Sumber lainnya.
m.kholil/hk.bisnis/fh-uns/12-12-06
Lanjutan
Penyertaan modal negara dlm rangka pendirian
BUMN atau perseroan terbatas dananya berasal dari APBN ditetapkan dengan PP (Ps 4 ayat (3) UU BUMN). Setiap perubahan penyertaan modal negara, berupa penambahan maupun pengurangan, termasuk perubahan struktur kepemilikan negara atas saham Persero atau PT ditetapkan dg PP. pengecualian bagi penambahan penyertaan modal negara yg berasal dari kapitalisasi cadangan & sumber lainnya.
m.kholil/hk.bisnis/fh-uns/12-12-06 8
m.kholil/hk.bisnis/fh-uns/12-12-06
Prinsip GCG
Transparansi, yaitu keterbukaan dalam
melaksanakan proses pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam mengemukakan informasi materiil dan relevan mengenai perusahaan; Kemandirian, yaitu suatu keadaan dimana perusahaan dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai degan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsipprinsip korporasi yang sehat;
m.kholil/hk.bisnis/fh-uns/12-12-06
10
pelaksanaan dan pertanggungjawaban organ sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif; Pertanggungjawaban, yaitu kesesuaian di dalam pengelolaan perusahaan terhadap peraturan perundangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat; Kewajaran (fairnes), yaitu keadilan dan kesetaraan di dalam memenuhi hak-hak stakeholder yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku (Bacelius Ruru, 2001; Keputusan Menteri BUMN No.: Kep-117/M.MBU/2002, Pasal 3).
m.kholil/hk.bisnis/fh-uns/12-12-06
11
Lain-lain
Merger, Konsolidasi & Akuisisi BUMN Diatur melalui PP Privatisasi hanya dapat dilakukan terhadap BUMN yg
berbentuk Persero. Perjan bersifat Departemental Agency, berdasar UU BUMN 2003 dinilai sudah tidak cocok lagi dg kondisi skrg, fasilitas negara yg diberikan kpd Perjan sering disalahgunakan oleh para direksi yang bermental birokratis, maka dlm UU tsb Perjan tdk dimasukkan sbg BUMN. UU BUMN mempertegas dan memperjelas hubungan BUMN selaku operator usaha dengan lembaga pemerintah sbg Regulator.
m.kholil/hk.bisnis/fh-uns/12-12-06
12
Lanjutan
Maksud & Tujuan:
Persero: a) Menyediakan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat; b) mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai perusahaan. Perum: Menyelenggarakan usaha yang bertujuan utk kemanfaatan umum berupa penyediaan barang atau jasa yg berkualitas dg harga yg terjangkau oleh masy berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan yang sehat.
m.kholil/hk.bisnis/fh-uns/12-12-06 14
Lanjutan
ORGAN:
Persero: RUPS, Direksi dan Komisaris. Perum: Menteri, Direksi dan Dewan Pengawas. Sifat Usaha: Persero: Profit Oriented Perum: Public Service dan Profit Oriented seimbang.
m.kholil/hk.bisnis/fh-uns/12-12-06 15
Lanjutan
Modal:
Persero: Seluruh saham atau 51 persen dimiliki oleh Pemerintah RI Perum: Seluruh modal dimiliki oleh negara dan tidak terbagi atas saham. Kewenagan Tertinggi: Persero: a) RUPS b) Menteri Perum: Dewan Pengawas
m.kholil/hk.bisnis/fh-uns/12-12-06 16
PRIVATISASI BUMN
Pertama kali privatisasi diatur dalam PP No. 5 th
1990 yang berkenaan dg BUMN yg menjual sahamnya di Pasar Modal. Privatisasi adalah penjualan saham Persero, baik sebagian maupun seluruhnya kepada pihak lain dlm rangka meningkatkan kinerja dan nilai perusahaan, memperbesar manfaat bg negara dan masyarakat, serta memperluas pemilikan saham oleh masyarakat (Psl 1 angka (2) UU BUMN No. 19 Th 2003).
m.kholil/hk.bisnis/fh-uns/12-12-06 17
m.kholil/hk.bisnis/fh-uns/12-12-06
18
Enterprise; 2. Use of Private Financing and Management rather than Public for New Infrastructure Development; 3. Outsourcing (Contracting Out to Privat Vendor).
m.kholil/hk.bisnis/fh-uns/12-12-06 19
m.kholil/hk.bisnis/fh-uns/12-12-06
21
keuangan yg baik/kuat; Menciptakan struktur industri yg sehat & kompetitif; Menciptakan Persero yg berdaya saing & berorientasi global; Menumbuhkan iklim usaha, ekonomi makro, dan kapasitas pasar.
m.kholil/hk.bisnis/fh-uns/12-12-06
22
m.kholil/hk.bisnis/fh-uns/12-12-06
23
m.kholil/hk.bisnis/fh-uns/12-12-06
24
3. 4.
Pelaksanaan Privatisasi
Persero yg dapat diprivatisasi hrs sekurang-kurangnya memenuhi
kriteria: a) industri usahanya kompetitif; b) industri usahanya yg unsur teknologinya cepat berubah (Ps 76 UU BUMN). Privatisasi hrs diputuskan RUPS atau sejenisnya, bagi BUMN Persero harus seijin Menteri sbg pemegang saham. Privatisasi BUMN dilakukan oleh sebuah Komite Privatisasi, yg dibentuk oleh Menteri Negara BUMN yg didalamnya dipimpin oleh Presiden sbg penasihat dan Meneg BUMN c.q. Deputi Restrukturisasi dan Privatisasi Kemeneg BUMN. (lihat Pasal 79 ayat (2) UU No. 19 Th 2003). Hasil privatisasi disetorkan kpd Kas Negara.
m.kholil/hk.bisnis/fh-uns/12-12-06
26
3.
4.
m.kholil/hk.bisnis/fh-uns/12-12-06
28
Pengaturan BUMD
UU No. 5 Th 1962 tentang Perusahaan Daerah. UU No. 32 Th 2004 ttg Pemda Jo. UU No. 8 Th
2005 ttg Penetapan Perpu No. 3 Th 2005 ttg Perub UU No. 32 Th 2004 ttg Pemda, terakhir dirubah dengan UU No. 12 Tahun 2008. Bentuk-bentuk BUMD: 1. Perusahaan Daerah 2. Perseroan Terbatas (Persero Daerah)
m.kholil/hk.bisnis/fh-uns/12-12-06
29
Matur Numun
m.kholil/hk.bisnis/fh-uns/12-12-06
30