You are on page 1of 3

BAB I PENDAHULAAN 1.1.

Latar Belakang Imunisasi berasal dari kata Imun, kebal atau resistan Anak di imunisasi,berarti diberikan kekebalan terhadap suatu penyakit tertentu. Anak kebal atau resisten t erhadap suatu penyakit, tetapi belum tentu kebal terhadap penyakit yang lain, (Y eyeh, 2010) Masalah imunisasi masih menjadi andalan dalam mengendalikan penyebaran berbagai penyakit infeksi, khususnyan penykit yang banyak menjangkiti pada bayi usia 0-12 bulan.Menurut para pakar imunisasi dunia,sedikitnya sebanyak 10 juta jiwa dapat di selamatkan pada tahun 2006 melalui kegiatan imunisasi. Bahkan di perkirakan hingga tahun 2015 sebanyak 70 juta jiwa anak-anak di Negara miskin dapat di sela matkan dari penyakit-penyakit infeksi yang umumnya menjangkiti mereka. (Depkes, 2006) Penyakit DPT/HB (Difteri, Pertusis, Tetanus dan Hepatitis) salah satu penyakit s erius dan merupakan masalah kesehatan masyarakat, khususnya bagi Negara-negara b erkembang. Infeksi penyakit ini dapat menimbulkan berbagai macam manifestasi kli nis mulai dari pengaruh penyakit (carrier) tanpa gejala atau dengan gejala, samp ai dengan timbul tanda-tanda hepatitis virus, sirosis, dan bahkan dapat menyebab kan timbulnya karsioma hepatoseluler. (Achmadi, 2006) Imunisasi DPT/HB sangat efektif untuk mencegah penyakit DPT/HB. Walaaupun banyak upaya lain yang banyak di lakukan untuk mencegah resiko terpapar infeksi virus HB, namun upaya itu tidak akan sama efektifnya dengan pemberian imunisasi. Pembe rian imunisasi ini akan menimbulkan kekebalan tubuh secara terus menerus, menyel uruh sehingga mampu memberikan perlindungan kesehatan serta memutuskan mata rant ai penularan penykit DPT/HB. (Shepard, 2004) Diperkirakan 40 juta penduduk Indonesia mempunyai kemungkinan mengidap DPT/HB (s emua tipe), dan DPT/HB mendududki urutan utama dalam hal jumlah penderita dan pe nyebarnya. Prevalensi DPT/HB di Indonesia sangat bervariasi 2,5% di Banjarmasin sampai 25,61% di kupang, sehingga di Indonesia dikatakan termasuk kedalam kelomp ok Negara dengan endemesitas sedang sampai tinggi untuk terjadinya infeksi virus DPT/HB ( Helmi, 2008). Kondisi pengembangan cakupan imunisasi DPT/HB di Indonesia dalam tiga tahun tera khir telah mencapai >90%, namun angka itu belum merata di Semua desa. Hal itu d i tunjukkan melalui pencapaian Universal Child Immunization (UCI) Desa/Kelurahan yang tidak mencapai standar minimal, yakni 80% secara merata pada semua bayi di Indonesia. Fenomena menjadi masalah terhadap pencapaian keberhasilan program im unisasi nasional. (Depkes, 2004 ) Dari Data Derektorat Jendral Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingk ungan Depkes, (2005), tercatat cakupan imunisasi Hepatitis B di Indonesia Yaitu: hepatitis B1 98,3%, Hepatitis B2 82,2%, dan Hepatitis B3 sebesar 79,4%. Satu da ri cakupan ini yaitu Hepatitis B3 masih bernilai cakupan di bawah standar minima l yaitu 80%. Angka ini juga harus diantisipasi agar standar minimal yang diharap kan akan dapat dicapai. Data cakupan imunisasi dasar yang di laporkan membuktikan bahwa cakupan imunisas i hepatitis B Provinsi NAD tahun 2005 masih sangat rendah yaitu berkisar antara 50% -60%. Pada tahun 2006, cakupan imunisasi hepatitis B Provinsi NAD terlihat s udah lebih meningkat dari tahun sebelumnya, namun demikian angka itu juga belum mampu mencapai target standar minimal yang di tetapkan 80%. Hal ini memerlukan s uatu strategi yang kompleks bagi pengambil kebijakan untuk mengatasi rendahnya t arget cakupan itu. ( Provil Dinkes Prov.NAD, 2006) Jumlah bayi di Kabupaten Aceh Timur 7.930 jiwa, sedangkan yang telah mendapat im unisasi DPT/HB adalah tahap I berjumlah 7.411 jiwa, tahap II 6.992 jiwa, dan tah ap III berjumlah 6.821 jiwa. (Profil Dinkes Aceh Timur, 2011) Berdasarkan data dari Puskesmas Birem Bayeun pada tahun 2011 terdapat empat gamp ong yang belum mencapai terhadap standar pemberian Imunisasi DPT/HB, di antarany a, Gampong Merbow II dengan jumlah sasaran 6 bayi (50.0%), Gampong Alue Gadeng I dengan jumlah sasaran 9 bayi (44,4%), Gampong Kemuning Hulu jumlah sasaran 11 b ayi (63,6%), gampong Buket Tiga dengan jumlah sasaran 23 bayi (73,9%), dengan se

luruh sasaran bayi dari 4 Gampong tersebut sebanyak 49 bayi ( Puskesmas Birem Ba yeun, 2011) Program imunisasi dapat berhasil jika ada usaha yang sungguh-sungguh dan berkes inambungan pada orang-orang yang memiliki pengetahuan dan komitmen yang tinggi terhadap imunisasi. Jika suatu program intervensi preventif seperti imunisasi in gin di jalankan secara serius dalam menjawab perubah pola penyakit dan persoalan pada anak dan remaja, maka perbaikan dalam evaluasi prilaku kesehatan masyaraka t dan peningkatan pengetahuan sangat di perlukan.(Ali, 2002). Pengetahuan ibu tentang imunisasi akan membentuk sikap positif terhadap kegiatan imunisasi. Imunisasi tanpa didukung dengan kesadaran masyarakat tidaklah akan b erarti, tentunya akan banyak kendala untuk mencapai target 100% ( Eni, 2007) Berdasarkan uraian di atas, maka penulis akan meneliti tentang Gambaran Pengetah uan dan Sikap Ibu Terhadap Pemberian Imunisasi DPT/HB Pada Bayi 0-12 Bulan Di De sa Non Uci wilayah Kerja Puskesmas Birem Bayeun dengan harapan agar dapat mencap ai target indicator kesehatan menyentuh keseluruhan masyarakat. 1.2. Perumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana Gambaran Pengetahuan dan Sikap Ibu Terhadap Pemberian Imunisasi DPT/HB Pada Bayi 0-12 Bulan di Desa Non Uci Wi layah Kerja Puskesmas Birem Bayeun Tahun 2012 1.3. Tujuan Penilitian 1.3.1. Tujuan Umum Penelitian ini untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap ibu terhadap pember ian imunisasi DPT/HB pada bayi 0-12 bulan di Desa Non Uci wilayah kerja Puskesma s Birem Bayeun tahun 2012 . 1.3.2. Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui pengetahuan ibu terhadap pemberian imunisasi DPT/HB pad a bayi usia 0-12 bulan di Desa Non Uci wilayah kerja Puskesmas Birem Bayeun tahu n 2012. b. Untuk mengetahui sikap ibu terhadap pemberian imunisasi DPT/HB pada bayi usia 0-12 bulan di Desa Non Uci wilayah kerja Puskesmas Birem Bayeun tahun 2012 .

1.4. Manfaat Penelitian 1.4.1 Bagi Penulis Sebagai penerapan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan, khususnya di dalam pelya nan kesehatan untuk program pemberian imunisasi terutama imunisasi DPT/HB. 1.4.2 Bagi Institusi Pendidikan Sebagai referensi di perpustakaan dan peningkatan pengetahuan bagi mahasiswi. 1.4.3 Bagi Petugas kesehatan Diharapkan petugas kesehatan dapat terus meningkatkan serta memberikan pelayanan kepada bayi 0-12 bulan yang di berikan imunisasi DPT/HB. 1.5. Ruang Lingkup Penelitian Mengingat keterbatasan waktu sarana dan biaya penulis membatasi ruang lingkup pe nelitian ini terbatas pada aspek pengetahuan dan sikap ibu dalam pemberian imunisa si DPT/HB pada bayi 0-12 bulan di Desa Non Uci wilayah kerja puskesmas Birem Bayeun Tahun 2012.

1.6. Keaslian Penelitian Penelitian tentang gambaran pengetahuan dan sikap ibu terhadap pemberian imunisas i DPT/HB pada bayi 0-12 bulan di Desa Non Uci wilayah kerja puskesmas Birem Baye un Tahun 2012 . Sepengetahuan penulis belum pernah di lakukan penelitian sebelumnya. Namun ada beberapa penelitian yang berhubungan dengan pemberian imunisasi DPT/H

B yaitu: 1. AL-fuadhi ( 2009) mengenai Gambaran Perilaku tentang Imunisasi DPT/HB b agi bayi diwilyah kerja Puskesmas Jeulingke Banda Aceh.

You might also like