Professional Documents
Culture Documents
MUKADDIMAH
1 H Mas’oed Abidin
Pernikahan adalah Ibadah Sakral, Peliharala dan jagalah dengan sepenuh hati
،ُ وَالْجَارُ ا ْلصّالِح،ُ وَالْمَسْكَنُ ا ْلوَاسِع،ُ اَلْمَ ْرَأةُ الصّالِحَة:ِن السّعَا َدة َ ِأَرْبَعٌ م
،ُ وَالْمَ ْرأَةُ السّوْء،ُ الْجَا ُر الْسُوء:ِب الْحَنِيْ ُء ~ َوأَرْبَعٌ مِنَ الشّقَاء ُ َوَالْمَرْك
ٌحبّان
ِ ن ْ رَوَاهُ َأ.ُ وَالْمَسْكَنُ الضّ ّيق،ُسوْء
ُ ْح َمدٌ وَ ِإب ّ ْب ال
ُ َوَالْمَرْك
"Empat hal yang merupakan kebahagiaan, yaitu:
perempuan shalehah, rumah yang luas, tetangga yang
baik, kendaraan yang nyaman. Empat hal yang
merupakan penderitaan, yaitu: tetangga yang jahat,
istri yang jahat, kendaraan yang buruk dan tempat
tinggal yang sempit." (HR. Ahmad dan Ibnu Hibban).
2 H Mas’oed Abidin
Pernikahan adalah Ibadah Sakral, Peliharala dan jagalah dengan sepenuh hati
ُ قَالَ َلنَارَسصُولُ الِ صَصلّى ال:َعبْدِ الِ بْنِص مَسْصعُوْدٍ قَال َ عَنْص
َع مِ ْنكُم صُ ا ْلبَائَةَ شبَاب صِ مَن صِ اس ْص َتطَا ّ يَا مَعْشَرَ ال:َعََليْه ِص وَس صَلّم
ْفَ ْل َيتَزَوّج صْ َفِإنّه صُ َأغَضّ لِ ْلبَص صَ ِر وَأَحْص َصنُ لِ ْلفَرْج ِص وَمَن صْ لَم ص
َ ّ َروَاهُ ُمتَفَق.ٌه وِجَاء
ِعَليْه ُ صوْمِ فَِإنّهُ َل
ّ يَسْ َتطِعْ َفعََليْ ِه بِال
"Rasul Allâh SAW bersabda : "Wahai para pemuda, siapa
saja di antara kamu sudah mampu (lahir dan bathin)
untuk berkeluarga, maka kawinlah. Sesungguhnya hal
yang demikian lebih memelihara pandangan mata,
memelihara kehormatan, dan siapa yang belum mampu
untuk berkeluarga, dianjurkan baginya untuk berpuasa,
karena hal itu akan menjadi pelindung dari segala
perbuatan memperturutkan syahwat." (HR. Mutafaqq
`alaihi).
3 H Mas’oed Abidin
Pernikahan adalah Ibadah Sakral, Peliharala dan jagalah dengan sepenuh hati
5 H Mas’oed Abidin
Pernikahan adalah Ibadah Sakral, Peliharala dan jagalah dengan sepenuh hati
ْسلِم
ْ َُروَاهُ ا ْلبُخَارِى َوم ٍحرَم
ْ َن رَجُلٌ بِا ْمرَأَ ٍة إِلّ مَعَ ِذيْ م
ّ َليَخْلُو
َ
"Janganlah sekali-kali (di antara kalian) berduaan
dengan perempuan, kecuali dengan mahramnya." (HR. Al-
Bukhâriy dan Muslim).
6 H Mas’oed Abidin
Pernikahan adalah Ibadah Sakral, Peliharala dan jagalah dengan sepenuh hati
Sejak awal kejadian Adam dan Hawa, iblis dan syaithan, selalu
berusaha menjerumuskan suami (kaum lelaki) atas rayuan
sang perempuan (isterinya), hal ini tercatat dalam sejarah
kehidupan manusia.
7 H Mas’oed Abidin
Pernikahan adalah Ibadah Sakral, Peliharala dan jagalah dengan sepenuh hati
Kalau isteri kaya dalam hal harta benda, jika istri itu memiliki
keikhlasan dengan senang hati menaruhkan hartanya kepada
suaminya atas dasar kasih sayang, dan suami yang tadinya
dalam keadaan miskin dan dengan amanah memelihara
amanah dari istrinya, maka keduanya pasti akan mendapat dua
pahala, satu pahala ibadah dan satu pahala sedekah, karena
harta isteri merupakan hak isteri.
Shahabat Rasul Allâh SAW, yakni Umar bin al-Khatthab RA, juga
pernah berkata,
8 H Mas’oed Abidin
Pernikahan adalah Ibadah Sakral, Peliharala dan jagalah dengan sepenuh hati
9 H Mas’oed Abidin
Pernikahan adalah Ibadah Sakral, Peliharala dan jagalah dengan sepenuh hati
Sempurna
2. Keyakinan terhadap hari akhirat, hari berbangkit dan hari
pembalasan
3. Kepercayaan kepada seluruh para Rasul dan asas arkan
al iman.
B. Sifat-Sifat Akhlak
1. Benar dan jujur
2. Menepati janji dan Amanah
3. Ikhlas dalam perkataan dan perbuatan
4. Merendah diri – tawadhu’ --
5. Sabar, tabah dan cekatan
6. Lapang dada – hilm --, Pemaaf dan toleransi
7. Menyayangi, bersikap pemurah, zuhud dan berani
bertindak.
11 H Mas’oed Abidin
Pernikahan adalah Ibadah Sakral, Peliharala dan jagalah dengan sepenuh hati
12 H Mas’oed Abidin
Pernikahan adalah Ibadah Sakral, Peliharala dan jagalah dengan sepenuh hati
Antara lain bisa disebutkan, “Nan kuriak kundi, nan sirah sago,
nan baiak budi, nan indah baso” , atau “Bahaso manunjuakkan
banso” artinya bahasa menunjukkan bangsa, yakni baik buruk
perangai (akhlak) menunjukkan tinggi rendahnya asal
keturunan (bangsa).
A. SEBELUM NIKAH
13 H Mas’oed Abidin
Pernikahan adalah Ibadah Sakral, Peliharala dan jagalah dengan sepenuh hati
c) MASIH PERAWAN
Diriwayatkan dari Jabir, Rasul Allâh SAW bersabda,
“Sesungguhnya Rasul Allâh telah berkata kepadanya, kata
Beliau: “Hai Jabir, apakah engkau kawin dengan perawan
atau dengan janda?” Jawab Jabir: “Saya kawin dengan
janda”.
14 H Mas’oed Abidin
Pernikahan adalah Ibadah Sakral, Peliharala dan jagalah dengan sepenuh hati
15 H Mas’oed Abidin
Pernikahan adalah Ibadah Sakral, Peliharala dan jagalah dengan sepenuh hati
2. Saling Menerima
Suami isteri harus saling menerima satu sama lain. Suami
isteri itu ibarat satu tubuh dua nyawa. Tidak salah kiranya
suami suka warna merah, si isteri suka warna putih, tidak
perlu ada penolakan.
16 H Mas’oed Abidin
Pernikahan adalah Ibadah Sakral, Peliharala dan jagalah dengan sepenuh hati
3. Saling Menghargai
Seorang suami atau isteri hendaklah saling menghargai:
a. Perkataan dan perasaan masing-masing
b. Bakat dan keinginan masing-masing
c. Menghargai keluarga masing-masing
Sikap saling menghargai adalah sebuah jembatan menuju
terkaitnya perasaan suami-isteri.
4. Saling Memercayai
Jika suami isteri saling mempercayai, maka kemerdekaan
dan kemajuan meningkat, serta hal ini merupakan amanah
Allâh.
5. Saling Menyintai
Suami isteri saling mencintai akan memunculkan beberapa
hal :
a. Lemah lembut dalam bicara
b. Akan selalu menunjukkan perhatian
c. Selalu bijaksana dalam pergaulan
d. Tidak mudah tersinggung
e. Batin masing-masing akan selalu tenteram
Tidak ada kata yang lebih indah, serta lebih benar, mengenai
hubungan antara suami-isteri, kecuali yang telah disebutkan,
"Mereka itu adalah pakaian bagimu, dan kamu pun
adalah pakaian bagi mereka." (QS. Al-Baqarah/2: 187).
17 H Mas’oed Abidin
Pernikahan adalah Ibadah Sakral, Peliharala dan jagalah dengan sepenuh hati
18 H Mas’oed Abidin
Pernikahan adalah Ibadah Sakral, Peliharala dan jagalah dengan sepenuh hati
19 H Mas’oed Abidin
Pernikahan adalah Ibadah Sakral, Peliharala dan jagalah dengan sepenuh hati
عبّا سٍ يَ ْبلُ غُ بِ هِ النّبِيّ قَالَ َلوْ أَنّكُ مْ ِإذَا آتَى أَهَْل ُه
َ ِعَ نِ ا بْ ن
اَللّهُمّ جَنّبْنَا الشّيْطَا نَ َوجَنّ بِ الشّيْطَا نَ مَا،ِسمِ ال ْ ِ ب: َقَال
.ُضىَ بَيْنَ ُهمَا َولَد ٌَلمْ َيضُ ُرهِ فَ ُق،رَزَ ْقتَنَا
"Dari Ibnu Abbas r.a. ia menyampaikan apa yang
diterima dari Nabi SAW. Beliau bersabda,
"Andaikata seseorang di antara kamu semua
mendatangi (menggauli) isterinya, ucapkanlah,
"Bismi Allâhi, Allâhumma Jannibnâ Syaithânâ
wajannibi al-syaithânâ mâ razaqtanâ." (dengan
nama Allâh. Ya Allâh, hindarilah kami dari syetan
dan jagalah apa yang engkau rizkikan kepada
kami dari syetan." Maka apabila ditakdirkan
bahwa mereka berdua akan mempunyai anak,
syetan tidak akan pernah bisa
membahayakannya.” (HR. Bukhâriy dalam Kitab
Shahihnya pada Kitab Wudhuk Hadits ke-141).
َ
سبًا ُ َ جعَل
َ َه ن َ َشًرا ف َ ْ ن ال
َ َ ما ِء ب َ م ِ َخلَق َ ْمد ُ للهِ ال ّذِي ْ حَ ْ اَل
ك قَدِيًْراَ ُّ ن َرب
َ صهًْرا وَكَاِ َو
21 H Mas’oed Abidin
Pernikahan adalah Ibadah Sakral, Peliharala dan jagalah dengan sepenuh hati
ُج
ل ُ ّس ْولَ الِ ِإذَا جَامَعَ الر ُ يَا َر:َعَنْ ُأ َبىّ ابْنِ كَعْبٍ أَنّهُ قَال
ُسلُ مَا مَسّ ا ْلمَرَْأةَ مِ ْنهَ ُثمّ يَ َت َوضّاء ِ َ قَالَ "يَ ْغت.ْالْ َمرَْأةَ فََلمْ يُ ْن ِزل
حوَطُ َوذَاكَ اْلخِ ُر َوإِنّمَا ْ سلَ َا َ َ ا ْلغ:ِ قَالَ أَ ُبوْ عَ ْبدِ ال."صلّى َ وَ ُي
290 -ٌح ِديْث َ –ِ ِكتَابٌ ا ْل ُغسْل/ِححِه
ِصّ رَوَا ُه ا ْل ُبخَارِى فِى ا ْل ِكتَابِ ا ْل.ْهم
ِ ْختِلَفِي
ْ َِبيْنَا ِل
22 H Mas’oed Abidin
Pernikahan adalah Ibadah Sakral, Peliharala dan jagalah dengan sepenuh hati
: سلّ َم
َ َعلَيْ ِه و
َ ُصلّى ال
َ ل
ِ لا
ُ ن اَبِى هُ َريْرَ َة قال رَسُ ْو
ْ َع
23 H Mas’oed Abidin
Pernikahan adalah Ibadah Sakral, Peliharala dan jagalah dengan sepenuh hati
رَوَا ُه َابُ ْودَا ُودْ َو ال ّنسَاءِى ~ مَ ْل ُعوْنٌ مَنْ َاتَى إِ ْمرََأةً مِنْ دُ ُبوْرِهَا
"Dari Abu Hurairah radhiy Allâhu `anhu, Rasul
Allâh SAW bersabda, "Terkutuklah siapa saja
yang menggauli isterinya melalui duburnya". (HR.
Abu Dâud dan al-Nasâ'iy)
سأَلُو َنكَ عَنِ ا ْلمَحِيضِ ُقلْ ُهوََأذًى فَاعْتَ ِزلُوا ال ّنسَاءَ فِي ْ وَ َي
َطهُرْنَ َفِإذَا تَطَهّرْن
ْ َالْ َمحِيْضِ وَلَ تَ ْقرَبُوهُنّ حَتّى ي
ّحب
ِ َُفأْتُوهُنّ مِنْ حَيْثُ أَمَ َر ُكمُ الُ إِنّ الَ يُحِبّ الّتوّابِ ْينَ وَي
222 :2/ِ سُ ْورَ ُة ا ْلبَ َقرَة.َهرِيْن
ّ َالْ ُمتَط
"Mereka bertanya kepadamu tentang haidh.
Katakanlah: "Haidh itu adalah kotoran". Oleh
sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari
perempuan di waktu haidh; dan janganlah kamu
mendekati mereka, sebelum mereka suci.
Apabila mereka telah suci, maka campurilah
mereka itu di tempat yang diperintahkan Allâh
kepadamu. Sesungguhnya Allâh menyukai orang-
orang yang taubat dan menyukai orang-orang
yang mensucikan diri." (QS. Al-Baqarah/2: 222)
24 H Mas’oed Abidin
Pernikahan adalah Ibadah Sakral, Peliharala dan jagalah dengan sepenuh hati
25 H Mas’oed Abidin
Pernikahan adalah Ibadah Sakral, Peliharala dan jagalah dengan sepenuh hati
26 H Mas’oed Abidin
Pernikahan adalah Ibadah Sakral, Peliharala dan jagalah dengan sepenuh hati
27 H Mas’oed Abidin
Pernikahan adalah Ibadah Sakral, Peliharala dan jagalah dengan sepenuh hati
َجعَلَ ََومِنْ آيَاتِهِ أَنْ خََلقَ لَكُ ْم مِنْ أَنْ ُفسِكُمْ َأزْوَاجًاِل َتسْكُنُوْااَِليْهَاو
َبَيْ َنكُمْ مَوَدّةً َورَحْمَةً إِنّ ِفيْ ذَاِلكَ ل يَاتٍ لّ َقوْمٍ يَتَفَ ّكرُوْن
(21 :30/ِ)سُ ْورَ ُة الرّ ْوم
28 H Mas’oed Abidin
Pernikahan adalah Ibadah Sakral, Peliharala dan jagalah dengan sepenuh hati
29 H Mas’oed Abidin
Pernikahan adalah Ibadah Sakral, Peliharala dan jagalah dengan sepenuh hati
30 H Mas’oed Abidin
Pernikahan adalah Ibadah Sakral, Peliharala dan jagalah dengan sepenuh hati
31 H Mas’oed Abidin
Pernikahan adalah Ibadah Sakral, Peliharala dan jagalah dengan sepenuh hati
وَ اصْلِحْ لَنَا دُنْيَانَا،صمَةُ أَ ْمرِنَا ْ عِ َصلِحْ لَنَا دِيْنَنَا اّلذِي ُهو
ْ اللّ ُهمّ ا
ِ وَ اجْ َعل،صلِحْ لَنَا آخِرَ ِتنَا الّتيِ ِإلَيْهَا َمعَادُنَا
ْ وَ ا،الّتيِ فِيْهَا َمعَاشِنَا
ّ وَاجْ َعلِ ال َموْتَ رَاحَةً لَنَا ِمنْ ُكل،ٍاْلحَيَاةَ ِزيَا َدةً َلنَا فيِ ُكلّ خَيْر
،ٍشَر
َسأَُلكَ اْلعَ ْفوَ وَ العَافِ َيةَ فيِ دِيْنِنَا وَ دُنْيَاناَ وَ أَ ْهلِيْنَا و
ْ َاللّ ُهمّ إِنّا ن
،أَ ْموَالِنَا
ِ ْ وَ احْفَظْنَا مِنْ بَـي، وَ آ ِمنَ َر ْوعَاتـنَا،عوْرَاتـنَا
ن َ ْاللّ ُهمّ اسْ ُتر
َ و،عنْ شـمَائِِلنَا وَ مِنْ َفوْ ِقنَا َ َعنْ أَيـمَانِنَا و َ َ و،أَ ْيدِ ْينَا مِنْ خَلْفِنَا
َ و، اللّ ُهمّ َأكْرِ ْمنَا وَل ُتِهنّا،حتِنَا
ْ َظمِ ِتكَ َأنْ نُ ْغتَالَ ِمنْ ت
َ َنـ ُع ْوذُ بِع
،علَيْنَا
َ ْ وَ آثِرْنَا وَلَ تُـؤْثِر، َو ِزدْنَا وَلَ تَنْ ُقصْنَا،عطِنَا َولَ َتحْرِ ْمنَا ْا
.عنّا وَا ْرضِنَا َ ِوَارْض
ِخوَا ِننَا اّلذِيْنَ سَبَ ُقوْنَا ِباْلِيــمَانِ وَلَ تَجْ َعلْ فيْلِ َِرَبّنَا اغْ ِفرْلَنَا و
.ٌقُُلوْ ِبنَا غِلّ ِلّلذِيْنَ آمَ ُنوْا رَبّنَا إِ ّنكَ َر ُءوْفٌ رَحِ ْيم
32 H Mas’oed Abidin
Pernikahan adalah Ibadah Sakral, Peliharala dan jagalah dengan sepenuh hati
33 H Mas’oed Abidin
Pernikahan adalah Ibadah Sakral, Peliharala dan jagalah dengan sepenuh hati
20.Didin Hafiduddin, Tafsir al-Hijri Surat al-Nisâ’, (Ciputat: Logos, 2000), Cet. I.
21.Djamaan Nuh, Fiqh Munakahat, (Semarang: Dina Utama, 1993), Cet. I.
22.Hamka, Lembaga Hidup, (Jakarta: PT Pustaka Panjimas, 2001), Cet. 12.
23.Handono, Irena, dkk, Islam Dihujat; Menjawab Buku Islamic Invasion,
(Kudus: Bima Rodheta, 2004), Cet. IV.
24.Hasan, Ayyub, Etika Islam: Menuju Kehidupan yang Hakiki, (Bandung:
Triganda Karya, 1994), alih bahasa: Tarmana Ahmad Qasim, dkk.
25.Husein Bahreisj, Shahih Bukhari-Muslim, (Surabaya: CV Karya Utama).
26.Junaedi, Subki, Pedoman Mencari dan Memilih Jodoh, Cet. I, (Bandung:
Sinar Baru, 1992).
27.Khoiruddin Nasution, Status Wanita di Asia Tenggara: Studi Terhadap
Perundang-undangan
28.Perkawinan Muslim Kontemporer di Indonesia dan Malaysia, (Jakarta:
Leiden, 2002).
29.Mahmud, Abdul Halim, Menyingkap Rahasia Ibadat, (Jakarta: Alayidrus,
1988), Cet. I.
Mizan Ansori, Penawar Kegundahan Hati, (Bandung: Husaini, 1987), Cet. I
di terjemahkan dari karya (`Abd al-Majid `Ali al-`Adawy, al-Tufah al-
Mardhiyah fi al-Akhbari al-Qudsiyyah wa al-Ahadits al-Nabawiyyah;Mesir:
Musthafa al-Bâbi al-Halabi, 1950 M/1369 H), Cet. II.
30.Nasir, Salihun, Tinjauan Akhlaq, (Surabaya: Al-Ikhlas, 1991), Cet. I.
31.Nazar Nizar, Fiqh Munakahat (diktat), (Padang: IAIN, 1989), Cet. I.
32.Nawawi, Nashaihul `Ibad, penerjemah: Fuat Kauma, (Bandung: Irsyad
Baitus Salam, 2005), Cet. Ke-10.
33.Panji Masyarakat No. 619, 29 Zulhijjah-8 Muharram, 1410, 1-10 Agustus
1989.
34.Panji Masyarakat, No. 08 tahun I. 09 Mei 1997.
35.Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbah, (Ciputat: Lentera Hati, 2000), Cet. I, Vol.
2.
36.Rahman, Abdur, Tindak Pidana dalam Syari`at Islam, penerjemah: Wadi
Msturi dan Basri Iba Asghary, (Jakarta: Rineka Cipta, 1992), Cet. I.
37.Rahman Ritonga, Fiqh Ibadah, (Jakarta: GayaMedia Pratama), Cet. I.
38.Rasyid, Fiqh Islam, (Bandung: CV. Sinar Baru, 1987), Cet. 20.
39.Republika, Terbitan Rabu, 2 Maret 2005.
40.Rofiq, Ahmad, Hukum Islam di Indonesia, (Jakarta: RajaGrafindo Persada,
1998), Cet. III.
41.SAHID, No. 10/Tahun III/Februari 1991.
42.Sahli, Mahfudli, Amaliah Surgawi ; terjemahan al-Targhîb wa al-Tarhib,,
(Jakarta: Pustaka Amani, 1981).
43.Sayyid Sabiq, Fiqh Sunnah V, (Bandung: PT. Al-Ma`arif, 1997), Cet. XI,
Penerjemahkan oleh: Mahyuddin Syaf.
44.Sayyid Sabiq, fiqh Sunnah IX, (Bandung: al-Ma’arif, 1994), Cet. XIII, Jilid 1,
Penerjemahkan oleh: Mahyuddin Syaf.
45.Sayyid Sabiq, Fiqh Sunnah, (Bandung: PT. al-Ma’arif), Cet. I, Penerjemah:
Muhammad Thalib.
46.Sayyid Sabiq, Fiqh Sunnah, (Jakarta: Kalam Mulia, 1991), Cet. II, Jil. 14.
47.Staf Redaksi PT Pustaka Litera AntarNusa, Nasehat-nasehat Al-Qur’ân,
(Bogor: PT Pustaka Litera AntarNusa, 1989), Cet. I.
48.Takariawan, Cahyadi, Izinkan Aku Meminangmu, (Solo: Era InterMedia,
2004), Cet. I.
49.Thaha, Fauzy Sa`ied, Ghulam Ahmad Penyeleweng Terbesar, (Jakarta:
Disampaikan pada seminar Nasional di Masjid Istiqlal, Agustus 2002).
50.Thalib, Muhammad, Nasehat Untuk Pengantin, (Bandung: Irsyad Baitus
Salam, 2001), Cet. I.
34 H Mas’oed Abidin
Pernikahan adalah Ibadah Sakral, Peliharala dan jagalah dengan sepenuh hati
35 H Mas’oed Abidin