You are on page 1of 12

PENJELASAN MONOKTIL Struktur Anatomi Akar Secara umum struktur anatomi akar tersusun atas jaringan epidermis, sistem

jaringan dasar berupa korteks, endodermis, dan empulur; serta sistem berkas pembuluh. Pada akar sistem berkas pembuluh terdiri atas xilem dan floem yang tersusun berselang-seling. Struktur anatomi akar tumbuhan monokotil dan dikotil berbeda. Struktur Anatomi Batang Secara umum batang tersusun atas epidermis yang berkutikula dan kadang terdapat stomata, sistem jaringan dasar berupa korteks dan empulur, dan sistem berkas pembuluh yang terdiri atas xilem dan floem.. Xilem dan floem tersebar pada tumbuhan monokotil. Struktur Anatomi Daun Daun tumbuhan tersusun atas epidermis yang berkutikula dan terdapat stomata atau trikoma. pada monokotil khususnya famili Graminae. Sistem berkas pembuluh terdiri atas xilem dan floem yang terdapat pada tulang daun A. STRUKTUR AKAR B.STRUKTUR DAUN

MONOKOTIL Air); gutasi (penetesan air); tempat pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida (pada stomata). Daun tersusun atas epidermis atas Daun, berfungsi sebagai tempat fotosintesis; tempat evaporasi (penguapan mesofil (terdiri atas jaringan palisade/jaringan tiang dan jaringan bunga karang/jaringan spons) jaringan pengangkut epidermis bawah. daun monokotil melengkung atau sejajar. korteks pada tumbuhan monokotil terdapat pada monokotil batas tersebut tidak jelas. Pada epidermis atas dan bawah daun dijumpai pori-pori kecil yang disebut dengan stomata (tunggal : stoma). Pada tumbuhan darat jumlah stomata pada epidermis bawah daun lebih banyak dari epidermis atas daun, yang merupakan adaptasi tumbuhan untuk meminimalisasi hilangnya air dari daun. Celah stomata terbentuk apabila sepasang sel penjaga stoma mengkerut. Sel penjaga ini mengatur ukuran stomata, berperan penting dalam pertukaran gas (CO2 dan O2) yang terdapat di dalam daun dengan lingkungan luar, selain itu juga berperan dalam pengaturan hilangnya air dari tumbuShisatne.m jaringan dasar pada daun disebut dengan mesofil. Pada daun tumbuhan dikotil, mesofilnya terdiferensiasi menjadi jaringan pagar dan bunga karang. yang umumnya terdiri dari Proses fotosintesis terjadi dalam mesofil. Jaringan pagar dapat mengandung lebih dari 80 % kloroplas daun, sedangkan jaringan bunga karang karena selselnya tersusun longgar dengan ruang interselular yang banyak, jaringan ini merupakan tempat pertukaran gas.

\\

PENJELASAN TENTAN DAUN MONOKOTIL Lho, kok biologinya mbahas ini lagi sih? Nggak di kelas nggak di blog, materinya itu! Uh, bosen. Gak mudeng-mudeng. Mungkin itu kalimat yang akan dilontarkan beberapa teman ketika membaca tulisan ini. Sebenarnya yang aku alamipun sama dengan teman-teman lain. Merasa jenuh dengan materi ini sampai-sampai guru biologi kelas 8 yaitu Ustadzah Fitriani Sarmita harus mengelus perutnya ketika mengajar, bukan mengelus dada lagi. Emosi jiwa.. katanya sambil tersenyum kecut. Oke. Disini aku berusaha menjabarkannya dengan bahasa yang ringan. Sekalian untuk belajar aku juga. Tentu kita semua sudah tahu bahwa akar adalah bagian tumbuhan. Fungsi utamanya adalah untuk menyerap air dan zat-zat yang terlarut dari dalam tanah , sebagai penunjang tegaknya tumbuhan, dan sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan. Warnanya nggak hijau. Tapi biasanya keputih-putihan atau kekuning-kuningan. Bentuknya seringkali meruncing sehingga lebih mudah untuk menembus tanah. Tumbuhnya bukan naik ke puncak gunung tapi ke bawah, ke arah pusat bumi (geotrop) atau menuju air (hidrotop), meninggalkan arah datangnya cahaya. Akar itu macam-macam. Menurut sistemnya, perakaran dibagi menjadi dua. Yaitu akar tunggang dan akar serabut. 1. Akar Tunggang Akar tungang adalah akar primer atau akar lembaga yang terus tumbuh membesar dan memanjang. Akar ini akan menjadi akar pokok yang menopang tegaknya tumbuhan dan dalam perkembangannya membentuk cabang-cabang akat yang lebih kecil. Tumbuhan apa yang punya sistem akar tunggang? Tumbuhan dikotil. 2. Akar Serabut Akar serabut adalah akar yang timbul dari pangkal batang sebagai pengganti akar primer atau akar lembaga yang mati. 3. Susunan Akar Tumbuhan Monokotil Pada dasarnya susunan jaringan pada akar tumbuhan monokotil adalah sama dengan yang terdapat pada akar tumbuahan dikotil. Namun beberapa perbedaan yang tampak adalah : a. Endodermis sering membentuk dinding sekunder yang tebal sehingga mudah dikenali pada penampang melintang akar dengan pewarnaan yang baik.

b. Pertumbuhan xilem awal terhenti sebelum bagian pusat terbentuk sehingga jalur-jalur xilem tidak berbentuk binang melainkan satu ikatan dengan lainnyac. Pada akar monokotil antara xilem dan floem tidak terdapat kambium, sehingga xilem dan floem tersusun secara tidak teratur.

Pembagian penjelasan akar monokotil

1. Struktur akar monokotil bila dilihat dari mikroskop

Penjelasan singkat monokotil


1. Bentuk akar - Monokotil : Memiliki sistem akar serabut 2. Bentuk sumsum atau pola tulang daun - Monokotil : Melengkung atau sejajar 3. Kaliptrogen / tudung akar - Monokotil : Ada tudung akar / kaliptra 4. Jumlah keping biji atau kotiledon - Monokotil : satu buah keping biji saja 5. Kandungan akar dan batang - Monokotil : Tidak terdapat kambium 6. Jumlah kelopak bunga - Monokotil : Umumnya adalah kelipatan tiga 7. Pelindung akar dan batang lembaga - Monokotil : Ditemukan batang lembaga / koleoptil dan akar lembaga / keleorhiza 8. Pertumbuhan akar dan batang - Monokotil : Tidak bisa tumbuh berkembang menjadi membesar

A. Contoh tumbuhan monokotil : - Kelapa, Jagung, dan lain sebagainya. PENGERTIAN Monokotil adalah tumbuh-tumbuhan berbiji keping satu.bahasa latin dari monokotil adalah monocotyledonae.

Tumbuhan berbunga
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Belum Diperiksa Langsung ke: navigasi, cari ?Tumbuhan berbunga (Magnoliophyta)
Rentang fosil: Zaman Jurasik - Sekarang

bunga Magnolia virginiana

Klasifikasi ilmiah Kerajaan: Plantae Divisi: Magnoliophyta Kelas

Magnoliopsida - Dikotil Liliopsida - Monokotil

Tumbuhan berbunga adalah kelompok terbesar tumbuhan yang hidup di daratan. Namanya diambil dari cirinya yang paling khas, yaitu menghasilkan organ reproduksi dalam bentuk bunga. Bunga sebenarnya adalah modifikasi daun dan batang untuk mendukung sistem pembuahan tertutup. Sistem pembuahan tertutup (dikatakan tertutup karena bakal biji terlindung di dalam bakal buah atau ovarium) ini juga menjadi ciri khasnya yang lain. Ciri yang terakhir ini membedakannya dari kelompok tumbuhan berbiji yang lain: tumbuhan berbiji terbuka atau Gymnospermae.

Dari kedua ciri tersebut muncullah nama Anthophyta ("tumbuhan bunga") dan Angiospermae ("berbiji terbungkus/tertutup"). Nama lain yang juga dikenakan kepadanya adalah Magnoliophyta ("tumbuhan sekerabat dengan magnolia"). Nama Angiospermae diambil dari penggabungan dua kata bahasa Yunani Kuno: (aggeion, "penyangga" atau "pelindung") dan (sperma, bentuk jamak untuk "biji") yang diperkenalkan oleh Paul Hermann pada tahun 1690. Dalam sebagian besar sistem taksonomi modern, kelompok ini sekarang menempati takson sebagai divisio. Namun demikian, klasifikasi terbaru berdasarkan APG (Sistem klasifikasi APG II) menempatkannya dalam suatu klad yang tidak menempati suatu takson dan dinamakan angiosperms.

Daftar isi
[sembunyikan]

1 Ciri-ciri khas 2 Klasifikasi o 2.1 Pembagian internal (taksonomi) 3 Keanekaragaman jenis dan manfaat

[sunting] Ciri-ciri khas


Tumbuhan berbunga dibedakan dari kelompok lain berdasarkan apomorfi (ciri-ciri terwariskan) yang khas dikembangkan oleh kelompok ini. Kebanyakan ciri-ciri ini terletak pada bagian reproduktif. Berikut adalah ciri-ciri tersebut:

Bunga

Bunga menjadi penciri yang paling nyata dan membedakannya dari kelompok tumbuhan berbiji yang lain. Bunga membantu kelompok tumbuhan ini memperluas kemampuan evolusi dan lungkang (ruang prasyarat hidup atau niche) ekologisnya sehingga membuatnya sangat sesuai untuk hidup di daratan.

Benang sari

Stamen atau benang sari jauh lebih ringan daripada organ dengan fungsi serupa pada tumbuhan berbiji terbuka (yaitu strobilus). Benang sari telah berevolusi untuk dapat beradaptasi dengan penyerbuk dan untuk mencegah pembuahan sendiri. Adaptasi ke arah ini juga memperluas jangkauan ruang hidupnya.

Ukuran gametofit jantan sangat tereduksi

Gametofit jantan yang sangat tereduksi (berada dalam serbuk sari dan hanya terdiri dari tiga sel) sangat membantu mengurangi waktu antara penyerbukan, di saat serbuk sari mencapai organ betina, dan pembuahan. Selang waktu normal antara kedua tahap tersebut biasanya 12-24 jam. Pada Gymnospermae waktu yang diperlukan untuk hal tersebut dapat mencapai setahun.

Karpela menutup rapat bakal biji

Karpela atau daun buah rapat membungkus bakal biji atau ovulum, sehingga mencegah pembuahan yang tidak diinginkan. Sel sperma akan dikontrol oleh putik untuk membuahi sel telur (ovum). Setelah pembuahan, karpela dan beberapa jaringan di sekitarnya juga akan berkembang menjadi buah. Buah berfungsi adaptif dengan melindungi biji dari perkecambahan yang tidak diinginkan dan membantu proses penyebaran ke wilayah yang lebih luas.

Ukuran gametofit betina sangat tereduksi

Sebagaimana pada gametofit jantan, ukuran gametofit betina juga sangat berkurang menjadi hanya tujuh sel dan terlindung dalam bakal biji. Ukuran yang mengecil ini membantu mempercepat perkembangan hidup tumbuhan. Hanya kelompok Angiospermae yang memiliki perilaku semusim dalam proses kehidupannya. Perilaku ini membuatnya sangat mudah menjelajah lungkang yang jauh lebih luas.

Endosperma

Pembentukan endosperma pada biji adalah ciri khas Angiospermae yang sangat mendukung adaptasi karena melengkapi embrio atau kecambah dengan cadangan makanan dalam perkembangannya. Endosperma secara fisiologis juga memperkuat daya serap biji akan hara yang diperlukan tumbuhan muda dalam perkembangannya.

[sunting] Klasifikasi

Kecambah monokotil.

Pada awalnya, nama Angiospermae dimaksudkan oleh Paul Hermann (1690) bagi seluruh tumbuhan berbunga dengan biji yang terbungkus dalam kapsula, dan dipertentangkan dengan Gymnospermae sebagai tumbuhan berbunga dengan buah achene atau berkarpela terbelah. Dalam pengertiannya, keseluruhan buah atau bagiannya dianggap sebagai biji dan "terbuka".

Kedua istilah ini dipakai oleh Carolus Linnaeus dengan pengertian yang sama tetapi digunakan sebagai nama-nama dari kelas Didynamia. Ketika Robert Brown pada tahun 1827 menemukan bakal biji yang benar-benar terbuka (tak terlindung) pada sikas dan tumbuhan runjung, ia memberikan nama Gymnospermae bagi kedua kelompok tumbuhan ini. Tahun 1851 Wilhelm Hofmeister menemukan perubahan-perubahan yang terjadi pada kantung embrio dari tumbuhan berbunga (penyerbukan berganda). Hasil penemuan ini menjadikan Gymnospermae sebagai kelas yang benar-benar berbeda dari dikotil, dan istilah Angiospermae mulai diterapkan untuk semua tumbuhan berbiji yang bukan kedua kelompok yang disebutkan Robert Brown. Pengertian terakhir inilah yang masih bertahan hingga sekarang. Dalam sistem taksonomi modern, kelompok tumbuhan berbunga ditempatkan pada berbagai takson. Selain Angiospermae, kelompok ini disebut juga dengan Anthophyta ("tumbuhan bunga"). Sistem Wettstein dan Sistem Engler menempatkan Angiospermae pada tingkat subdivisio. Sistem Reveal memasukkan semua tumbuhan berbunga dalam subdivisio Magnoliophytina, namun pada edisi lanjut memisahkannya menjadi Magnoliopsida, Liliopsida, dan Rosopsida. Sistem Takhtajan dan sistem Cronquist memasukkan kelompok ini ke dalam tingkat divisio dengan nama Magnoliophyta. Sistem Dahlgren dan sistem Thorne (1992) menggunakan nama Magnoliopsida dan meletakkannya pada tingkat kelas. Saat ini, sistem klasifikasi yang paling akhir, seperti sistem APG (1998) dan sistem APG II (2003), tidak lagi menjadikannya sebagai satu kelompok takson tersendiri melainkan sebagai suatu klade tanpa nama botani resmi dengan nama angiosperms (sistem ini menggunakan nama-nama bahasa Inggris atau diinggriskan untuk nama-nama tidak resmi).

[sunting] Pembagian internal (taksonomi)


Klasifikasi internal kelompok ini mengalami banyak perubahan. Sistem klasifikasi Cronquist (1981) masih banyak dipakai tetapi mulai dipertanyakan keakuratannya dari sisi filogeni terutama karena bertentangan dengan hasil-hasil penyelidikan molekular. Kesepakatan umum tentang bagaimana tumbuhan berbunga dikelompokkan mulai tercapai sejak hasil "Angiosperm Phylogeny Group" (APG) dikeluarkan pada tahun 1998 dan diperbaharui pada tahun 2003 sebagai Sistem klasifikasi APG II. Sistem klasifikasi Cronquist membagi tumbuhan berbunga menjadi dua kelompok: Magnoliopsida dan Liliopsida. Nama pemeri lain yang diizinkan dalam Pasal 16 ICBN adalah Dicotyledoneae (dikotil) dan Monocotyledoneae (monokotil) atas dasar sejarah dan menunjukkan satu ciri cukup mudah untuk diamati meskipun tidak selalu demikian: tumbuhan tumbuhan monokotil memiliki satu daun lembaga. Sistem APG, yang menggunakan konsep kladistika dan banyak memakai metode pengelompokan statistika (clustering) serta memasukkan data-data molekular, mendapati bahwa monokotil merupakan kelompok monofiletik atau holofiletik, dan menamakannya monocots (bentuk jamak dari monocot), Penyelidikan menggunakan filogeni yang menggunakan data-data molekular hingga sekarang telah menemukan delapan kelompok utama pada tumbuhan berbunga, yaitu monocots, eudicots, Amborellaceae, Nymphaeales, Austrobaileyales,

Chloranthales, Ceratophyllales, dan magnoliids. Berikut adalah hubungan di antara ke delapan kelompok ini:
Angiospermae

Amborella Nymphaeales Austrobaileyales


Mesangiospermae

Chloranthaceae magnoliids Ceratophyllum monocots eudicots

[sunting] Keanekar agaman jenis dan manfaat

Hubungan filogeni di antara delapan kelompok tumbuhan berbunga yang dipakai saat ini.

Berbagai bunga dalam slide

Jenis tumbuhan berbunga diperkirakan berkisar antara 250.000 hingga 400.000 yang dapat dikelompokkan hingga paling sedikit 402 suku (berdasarkan taksiran dalam Sistem APG II). Sistem APG 1998 menyatakan terdapat 462 suku. Monokotil mencakup sekitar 23% dari keseluruhan spesies dan "dikotil sejati" (eudicots) mencakup 75% dari keseluruhan spesies. Sepuluh besar suku tumbuhan menurut banyaknya jenis adalah sebagai berikut:
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Asteraceae atau Compositae (suku kenikir-kenikiran): 23.600 jenis Orchidaceae (suku anggrek-anggrekan): 21.950 Fabaceae atau Leguminosae (suku polong-polongan): 19.400 Rubiaceae (suku kopi-kopian): 13.183 Poaceae, Glumiflorae, atau Gramineae (suku rumput-rumputan): 10.035 Lamiaceae atau Labiatae (suku nilam-nilaman): 7.173 Euphorbiaceae (suku kastuba-kastubaan): 5.735 Cyperaceae (suku teki-tekian): 4.350 Malvaceae (suku kapas-kapasan): 4.225 Araceae (suku talas-talasan): 4.025

Orchidaceae, Poaceae, Cyperaceae dan Araceae adalah monokotil. Kesepuluh suku di atas mencakup beragam jenis tumbuhan penting dalam kehidupan manusia, baik dalam bidang pertanian, kehutanan maupun industri. Suku rumput-rumputan jelas merupakan suku terpenting karena menghasilkan berbagai sumber energi pangan bagi manusia dan ternak dari padi, gandum, jagung, jelai, haver, jewawut, tebu, serta sorgum. Suku polong-

polongan menempati tempat terpenting kedua, sebagai sumber protein nabati dan sayuran utama dan berbagai peran budaya lain (kayu, pewarna, dan racun). Suku nilam-nilaman beranggotakan banyak tumbuhan penghasil minyak atsiri dan bahan obat-obatan. Beberapa suku penting lainnya dalam kehidupan manusia adalah

Solanaceae (suku terong-terongan), sebagai sumber pangan penting terutama sayuran Cucurbitaceae (suku labu-labuan), sebagai sumber sayuran penting Brassicaceae atau Cruciferae (suku sawi-sawian), sebagai sumber sayuran dan minyak pangan penting Alliaceae (suku bawang-bawangan), sebagai sumber sayuran bumbu penting Piperaceae (suku sirih-sirihan), sebagai sumber rempah-rempah penting. Arecaceae atau Palmae (suku pinang-pinangan), sebagai pendukung kehidupan penting masyarakat agraris daerah tropika Rutaceae (suku jeruk-jerukan), Rosaceae (suku mawar-mawaran), dan Myrtaceae (suku jambujambuan) banyak menghasilkan buah-buahan penting.

Tumbuhan berbunga juga menjadi pemasok sumberdaya alam dalam bentuk kayu, kertas, serat (misalnya kapas, kapuk, henep, sisal, serat manila), obat-obatan (digitalis, kamfer), tumbuhan hias (ruangan maupun terbuka), dan berbagai daftar panjang kegunaan lain.
Diperoleh dari "http//id.wikipedia.org/wiki/Tumbuhan berbunga monokotil

You might also like