You are on page 1of 19

Baterai adalah obyek kimia penyimpan arus listrik.

Dalam sistem solar cell, energi listrik dalam baterai digunakan pada malam hari dan hari mendung. Karena intensitas sinar matahari bervariasi sepanjang hari, baterai memberikan energi yang konstan. Baterai tidak seratus persen efisien, beberapa energi hilang seperti panas dari reaksi kimia, selama charging dan discharging. Charging adalah saat energi listrik diberikan kepada baterai, discharging adalah pada saat energi listrik diambil dari baterai. Satu cycle adalah charging dan discharging. Dalam sistem solar cell, satu hari dapat merupakan contoh satu cycle baterai (sepanjang hari charging, malam digunakan/ discharging). Baterai tersedia dalam berbagai jenis dan ukuran. Ada dua jenis baterai yaitu "disposable" dan rechargeable. Baterai rechargeable digunakan oleh sistem solar cell adalah aki/ baterai lead-acid. Baterai lead-acid Baterai lead acid dapat dikelompokkan menjadi Liquid Vented dan Sealed (VRLA - Valve Regulated Lead Acid) Liquid vented (aki dengan katup pengisian ulang cairan): adalah baterai mobil yang terbuat dari lempengan positif dan negatif dari paduan timah yang ditempatkan dalam larutan elektrolit dan air asam sulfuric. Baterai leadacid yang terdiri dari 6 individu 2-sel volt. Baterai ini dirancang untuk memberikan arus listrik yang besar hanya beberapa saat, kemudian harus dicharging. (contoh pada saat starter mobil). Jadi baterai Liquid vented tidak cocok untuk sistem solar cell. Pada saat mendekati full charge, hidrogen dihasilkan dan menguap dari baterai, mengakibatkan air baterai jenis ini berkurang. Untuk maintenance, baterai jenis ini harus dimonitor. Baterai sealed lead-acid (VRLA). Tidak seperti baterai liquid vented, baterai ini tidak memiliki caps/ katup, tidak ada akses ke elektrolit dan total sealed. Dengan demikian baterai jenis ini tidak memerlukan maintenance. Baterai Deep Cycle, adalah baterai yang cocok untuk sitem solar cell, karena dapat discharge sejumlah arus listrik secara konstan dalam waktu yang lama. Umumnya baterai deep cycle dapat discharge sampai dengan 80% kapasitas baterai. Dengan perencanaan kapasitas dan maintenance yang baik, baterai jenis ini dapat bertahan selama kurang lebih 10 tahun. Dua jenis baterai sealed yang digunakan sistem panel surya adalah gelcell dan Absorbed Glass Mat (AGM). Baterai gelcell adalah elektrolit baterai di-gel dengan silika gel untuk mengubah cairan menjadi gel massa. Baterai AGM menggunakan mat gelas silik berserat untuk menunda elektrolit. Mat ini menyediakan kantong yang membantu dalam penggabungan gas-gas yang dihasilkan selama charging, dan membatasi jumlah dari gas hidrogen yang dihasilkan. Keuntungan utama dari baterai sealed yaitu memiliki spill-proof.(tidak tumpah). Baterai gelcell sangat rentan terhadap kerusakan dari overcharging khususnya pada cuaca panas dan jangka hidup menjadi lebih pendek daripada jenis baterai lainnya. Kebanyakan baterai sealed harus di charge pada tegangan rendah dan tingkat amper yang rendah untuk menghindari kelebihan gas dari kerusakan sel. Baterai lead-acid memerlukan PV controller untuk menghindari overcharging dan discharging. PV controller, bekerja dengan cara mengawasi tegangan baterai, yang meningkat sebagaimana baterai di charge dan jatuh sebagaimana baterai discharge. Pengontrol charge dibutuhkan karena overcharging menyebabkan kehilangan cairan elektrolit yang berlebihan, yang meningkatkan kebutuhan pemeliharaan dan mempersingkat masa hidup baterai. Semakin baterai secara teratur discharge, umurnya semakin pendek. Setiap jenis baterai mempunyai sedikit perbedaan tegangan charge (high voltage disconnect atao HVD). Tabel 6-1

menampilkan aturan tegangan untuk sealed dan baterai cairan lead-acid. BATERAI ALKALINE Baterai Alkaline, seperti baterai nickel-cadmium (logam putih nikel) dan nickel-ion, mempunyai lempengan positif dan negatif dalam elektrolit yang dibuat dari nikel dan logam putih atau nikel dan besi dan elektrolit adalah kalium hidroksida. Setiap sel mempunyai tegangan nominal 1.2 volt dan charge termination point adalah 1.65-1.8 volt. Baterai ini cukup mahal dan terdapat jendela tegangan masalah kompatibilitas dengan inverter tertentu dan pengendali biaya. Keuntungannya adalah tidak terlalu dipengaruhi oleh suhu seperti jenis baterai yang lain. SPESIFIKASI BATERAI Perancang sistem panel surya harus mempertimbangkan variable dibawah ini saat menspesifikkan dan menginstall sistem penyimpanan baterai untuk panel surya stand-alone: Days of Autonomy Autonomy mengacu pada jumlah hari sistem baterai akan menyediakan suatu muatan tanpa dicharge oleh array panel surya atau sumber yang lain dengan mempertimbangkan lokasi sistem, total muatan, jenis muatan dan cuaca lokal serta iklim untuk secara benar menentukan jumlah hari dari autonomi. Faktor yang paling penting dalam menentukan autonomi yang sesuai untuk sistem adalah ukuran dan jenis muatan yang disediakan sistem. Rentang umum dari autonomy adalah: - 2 sampai 3 hari tidak menggunakan atau sistem dengan generator back up - 5 sampai 7 hari untuk muatan yang kritis dengan tidak ada sumber energi yang lain. KAPASITAS BATERAI Baterai dinilai oleh kapasitas amp-hour (Ah) berdasarkan jumlah energi yang diperlukan untuk menjalankan muatan dan berapa hari yang diperlukan untuk menyimpan energi karena kondisi cuaca. Beberapa faktor dapat berdampak pada kapasitas baterai, termasuk peringkat, penilaian of discharge (pembebanan), kedalaman pembebanan, suhu, umur, dan karakteristik recharging. Kapasitas yang diminta juga dipengaruhi oleh ukuran muatan. Jika muatan berkurang, kapasitas juga berkurang. TINGKAT DAN KEDALAMAN DISCHARGE (PEMBEBANAN)(LAJU DAN KEDALAMAN CAIRAN) Rate (kecepatan) dimana baterai secara langsung discharge mempengaruhi kapasitas. Jika baterai discharge dengan cepat, kapasitas akan berkurang. Sebaliknya, baterai yang discharge dengan lambat akan memiliki kapasitas yang besar. Contohnya, baterai 6-volt akan memiliki kapasitas 180 Ah jika discharge 24 jam. Spesifikasi baterai biasanya adalah kapasitas baterai dalam hubungan dengan jumlah jam yang discharged. Tabel 62 menampilkan beberapa baterai dan kapasitasnya dalam beberapa kecepatan discharge. Depth of discharge (DOD) mengacu pada berapa banyak kapasitas yang akan ditarik dari baterai. Baterai Nicad dapat discharged secara total tanpa merusak baterai dan menahan tegangan. Saat NiCad sudah penuh discharged sebaliknya dapat daya tarik, berpotensi membahayakan muatan.

Sistem siklus shallow, discharge baterai hanya 10 sampai 20 persen, mempunyai dua keuntungan. Pertama, secara umum, baterai yang memiliki sistem siklus shallow akan memiliki umur panjang. Jika baterai hanya bersiklus sampai 10 persen DOD, akan berkurang sekitar 5 kali selama disiklus sampai 50 persen. Kedua, kebalikan kapasitas Ah didesain pada sistem untuk memperpanjang cuaca berawan, jika baterai bank besar dengan respect kepada kapasitas dari sumber charge, baterai tidak akan charge dengan cepat untuk mengembalikan pada full state of charge. Ini dapat dihasilkan pada sulfation dan mengurangi umur baterai. HARAPAN HIDUP Baterai kehilangan kapasitas dari waktu ke waktu dan dipertimbangkan berada pada akhir masa hidup saat 20 persen kapasitas aslinya hilang, meskipun masih tetap dapat digunakan. Kedalaman discharge juga mengacu pada persentase kecepatan kapasitas baterai amp-hour yang telah digunakan. Umur baterai (angka siklus harian) berlawanan dengan kedalaman discharge (persen dari kapasitas baterai) ditunjukkan sebagai biaya lebih rendah pada Figure 6-2. KONDISI LINGKUNGAN Baterai sangat sensitif dan sangat dipengaruhi oleh suhu lingkungan. Tegangan tinggi charge pada titik penghentian diperlukan untuk mencharge suhu baterai yang menurun. Pengontrol dengan fitur kompensasi suhu dapat secara otomatis sesuai dengan tegangan charge berdasarkan suhu baterai. Figur 6-3 mengilustrasikan dampak dari suhu pada baterai tingkat tiga discharge. Meskipun kapasitas baterai menurun pada suhu rendah, umur baterai meningkat. Begitu pula, suhu baterai yang bertambah, umur baterai semakin pendek. Saat sizing sistem, dapat mengimbangi efek dari suhu dengan menggunakan suhu pengganda baterai. Untuk menemukan kapasitas baterai yang sesuai, menggandakan kapasitas baterai yang diperlukan oleh suhu pengganda baterai pada tabel 6-3. Suhu dingin lebih mempengaruhi dari kapasitas baterai. Pada lingkungan yang dingin, elektrolit dapat menjadi beku. Suhu dimana baterai akan beku adalah fungsi dari state of charge. Saat cairan elektrolit baterai sudah terpenuhi discharged, elektrolit adalah air. Elektrolit pada baterai yang terisi penuh mempunyai konsentrasi asam sulfat yang tinggi, yang beku pada suhu rendah. Elektrolit pada baterai terdiri dari sekitar 25% asam sulfat dan 75% air. Tabel 64 menampilkan titik beku pada bermacam-macam states of charge. Untuk mempertahankan suhu tetap, baterai leadacid dapat ditempatkan pada kotak baterai yang berisolasi (R20 extuded polystyrene). NiCad tidak mudah rentan pada kerusakan pembekuan. Baterai harus ditempatkan pada study enclosure (kotak baterai). Sejak baterai larutan elektrolit memproduksi hidrogen mudah meledak saat di charge, area dimana terletak baterai harus di vented dengan baik. Pertama, pemicuan dari peralatan listrik dapat menyalakan gas. Kedua, gas tersebut berkarat dan dapat menyerang sistem komponen yang lain. Tempat baterai digunakan untuk mengisi asam dalam kasus kebocoran baterai. MEASURING BATTERY STATE OF CHARGE Voltmeter atau hydrometer dapat digunakan untuk mengukur baterai state of charge. Untuk mengecek tegangan, baterai harus didiamkan selama beberapa jam (tidak dihubungkan dari sumber charging dan muatan). Tabel 6-4 dapat digunakan untuk membandingkan tegangan baterai 12V ke state of charge. Untuk sistem 24V, digandakan

dengan 2, dan untuk sistem 48V, digandakan dengan 4. Untuk baterai gelcell mengurangi 0.2 volt dari angka di tabel. Tabel 6-4 dapat juga digunakan untuk menentukan baterai state of charge dengan mengukur gravitasi sel yang sesuai dengan hydrometer. KEAMANAN BATERAI Baterai adalah sistem PV yang sangat berbahaya jika tidak ditangani, dijaga atau dipelihara dengan benar. Bahan kimia yang berbahaya, berat, dan tegangan tinggi dan arus adalah potensi yang sangat berbahaya yang dapat mengakibatkan shock listrik, peledakan, kebakaran, atau kerusakan karatan pada diri kita dan properti. Peraturan keamanan untuk pemakaian yang tepat, instal, dan pemeliharaan dan penggantian sistem baterai panel surya: Aturan keamanan baterai secara umum - Gambar diagram batreri sebelum pengikatan (wiring) - Pindahkan berbagai macam perhiasan sebelum bekerja disekitar baterai - Gunakan perlatan yang memadai saat merakit sel - Desain area baterai untuk mendapat ventilasi/pertukaran udara yang sesuai - Gunakan pakaian yang sesuai (khususnya perlindungan mata) ketika bekerja pada baterai - Memiliki baking soda (pengembang kue) untuk menetralisir asam dan spill (tumpah) - Memiliki akses untuk air segar jika terkena siraman elektorlit pada kulit atau mata; jika terjadi siram dengan air lima sampai sepuluh menit, lalu hubungi dokter - Jauhkan api dan sejenis dari baterai. Jangan merokok didekat baterai - Pengosongan listrik statis tubuh sebelum menyentuh terminal post - Jangan menghubungkan bank baterai dari berbagai sumber charging atau discharging sebelum bekerja pada baterai - Jangan angkat baterai di terminal post atau menekan sisi baterai. Angkat baterai dari atas atau gunakan alat pengangkat. - Jangan menggunakan logam yang keras pada peralatan non-insulated disekitar baterai untuk menghindari kemungkinan shock. Gunakan alat yang diikat untuk menghindari kecelakaan. - Cuci tangan dengan segera setelah memegang baterai - Letakkan baterai di tempat aman agar terhindar dari jangkauan anak kecil atau pun orang dewasa yang belum berpengalaman - Ikuti petunjuk manufakturer - Gunakan perasaan Yang dapat dilakukan pada baterai: - Jaga baterai dari living space (ruang hidup) - Perlengkapan keselamatan tetap dekat pada baterai - Gunakan pencegahan keamanan saat bekerja pada baterai - Gunakan jadwal pemeliharaan dan pengairan - Letakkan kotak baterai di luar ruangan - Panjang kabel harus tetap sama ukuran - Angka hubungan pararel harus minimum - Cek dan rekam gravitasi spesifik semua sel saat pertama kali menerima baterai - Menyamakan dalam keteraturan - Membersihkan korosi - Kabel untuk inverter dipindahkan dari atas kotak baterai (lubang diikat)

- Menghubungkan baterai terakhir - Menumpahkan penahan - Baterai tetap pada suhunya Yang tidak boleh dilakukan pada baterai: - Jangan mencampurkan jenis baterai yang berbeda - Jangan mencampurkan baterai lama dengan yang baru - Jangan mengairi baterai sebelum disamakan - Jangan mengecek amps bersilang dengan terminalnya. WUJUD PENGIKATAN BATERAI Baterai perlu dibentuk (konfigurasi) untuk mendapatkan tegangan dan amp-hours yang dikehendaki dengan menggunakan desain dan parameter baterai. Figure 6-4, Figur 6-5, Figure 6-6 menunjukkan contoh dari bentuk pengikatan baterai bank untuk 12V, 24V, dan 48V. Untuk menciptakan jalur panjang yang sama untuk aliran elektron melalui baterai, harus diikatkan pada posisi berlawanan dari baterai bank. Lihat figure 6-4, figure 6-5, dan figure 6-6.

ARUS Dalam kasus sistem reversibel tegangan sel dapat berasal dari Data termodinamika reaksi sel sesuai dengan Pers. (5). Namun seringkali ini tegangan ekuilibrium tidak dapat diukur persis (bahkan tidak pada rangkaian terbuka), karena proses elektroda tidak cukup reversibel, seperti dalam kasus elektroda nikel atau karena reaksi sekunder menyebabkan kelainan sedikit (lih. Gambar. 1.18). Kemudian sel terbuka tegangan (OCV) benar-benar diukur. Dalam beberapa sistem baterai, seperti timbal-asam, OCV dapat digunakan untuk kasar penentuan status pengisian. Sistem lain lagi, misalnya beberapa lithium primer sistem, menawarkan rangkaian tegangan agak tinggi awal yang terbuka jelas lebih tinggikarena valensi oksida, yang runtuh oleh beberapa ratus milivolt pada beban sedikit dan tidak pernah pulih ke nilai awal. Tegangan sel di bawah beban, tegangan sirkuit tertutup (CCV), tergantung pada saat ini, negara biaya, dan pada sejarah sel, seperti seumur hidup atau penyimpanan periode. Istilah lebih lanjut adalah tegangan nominal sel atau baterai yang mendekati tegangan dari sebuah sistem untuk karakterisasi nya (lih. Tabel 1.1). Tegangan nominal adalah ditentukan nilai yang eksperimental tidak dapat diverifikasi. Coup de fouet, atau minimum tegangan awal, adalah tegangan minimum di kisaran 20 mV / sel yang diamati pada awal debit leadacid terisi penuh baterai (lih. Gambar 1.17.). Hal ini disebabkan oleh elektroda positif, dan dapat dianggap berasal dari kristalisasi tegangan lebih (19). Minimum tegangan awal juga dikenal untuk baterai lithium. Mereka disebut sebagai tegangan awal dan keterlambatandisebabkan oleh melindungi lapisan pada elektroda negatif. KAPASITAS Kapasitas baterai didefinisikan oleh konvensi internasional sebagai listrik biaya dalam satuan Ah yang dapat ditarik dari baterai. Bila daya baterai sudah habis dengan arus konstan, kapasitasnya diberikan oleh relasi CAH saya? Dt = Ah 51 Definisi yang lebih umum akan CAH Z t 0 It? dt = Ah 52 Parameter debit bahwa di samping desain baterai terutama mempengaruhi kapasitas yang . Debit saat ini. . Batas tegangan, yaitu akhir, titik akhir, cut-off, atau akhir-of-discharge tegangan (EOD), yang harus ditentukan. . Suhu. Parameter lebih lanjut yang juga mempengaruhi kapasitas, adalah keadaan biaya dan

sejarah baterai, mis periode sebelumnya penyimpanan. Setiap perbandingan kapasitas Data harus selalu mempertimbangkan parameter-parameter ini. Gambar 1.17 menunjukkan contoh dari dua kurva debit khas dari asam timbalbaterai. Kurva bagian atas mewakili tingkat debit rendah; kurva yang lebih rendah berdiri untuk tinggi tingkat debit. Kurva patah pada Gambar. 1,17 mewakili tegangan ekuilibrium bahwa untuk baterai timbal-asam secara bertahap menurun seiring dengan kemajuan debit pada rekening pengenceran asam (lih. Gambar 1.2.). Dalam sistem lain, di mana elektrolit tidak terlibat dalam reaksi sel, mis nikel / kadmium atau nikel / metal hidrida, Uo tetap mendekati konstan. Perbedaan antara debit aktual kurva dan uo berarti polarisasi menurut Persamaan. (14). Perbedaan ini biasanya meningkat dengan berjalan debit pada rekening dari peningkatan bertahap internal yang resistensi. Kedalaman debit (DOD) merupakan parameter penting sehubungan dengan jumlah siklus yang dapat dicapai dengan baterai isi ulang. Untuk timbal-asam baterai, pembuangan mendalam yang terus melampaui maksimum yang disarankan DOD dapat mengurangi secara dramatis kehidupan pelayanan (lih. Bagian 4.3 dari Ref. 5). Kapasitas nominal atau nilai dari sebuah baterai ditentukan oleh produsen sebagai nilai standar yang mencirikan baterai ini. Biasanya ditentukan untuk debit arus konstan pada 20 8C atau suhu kamar. Untuk berbagai aplikasi, kapasitas nominal atau nilai yang sering disebut debit yang berbeda jangka waktu, disebut sebagai C20, C10 atau C5. 1. Spesifikasi Pengisian / Pengosongan Arus Di bidang konvensional baterai timbal-asam penunjukan pemakaian / pengisian arus mengungkapkan durasi debit. Jadi I10 dan i5 berarti saat ini yang menghasilkan sepuluh dan lima durasi jam debit, masing-masing. Debit ini arus yang ditetapkan untuk berbagai jenis. Kapasitas peringkat berdasarkan arus sebagai kelipatan dari kapasitas nominal yang awalnya digunakan untuk nikel / kadmium baterai. Tapi mereka segera menjadi praktek umum juga dengan timbal-asam baterai dan sistem baterai isi ulang. Dalam hal ini saat debit ditulis i m? Cr 53 dengan i: saat di A; m: angka yang menunjukkan beberapa atau sebagian dari Cr; Cr: dinilai atau kapasitas nominal di Ah, tapi dinyatakan dalam A; r: debit periode dalam jam yang kapasitas dinilai untuk. Catatan: Faktor m tidak ada hubungannya dengan debit waktu, m adalah angka murni.Untuk ini Alasannya tingkat debit, dalam hal kelipatan kapasitas tidak dapat dikonversi menjadi durasi debit. Untuk mengevaluasi durasi debit, kurva debit harus dikenal. Untuk menunjukkan bahwa saat ini dinyatakan sebagai kelipatan dari kapasitas, sering

ditulis sebagai 'CA' atau 'C (A)', untuk menunjukkan bahwa 'C' tidak berarti kapasitas Ah tapi yang sesuai saat ini di A. Dalam hal dimensi, Persamaan. (53) tidak benar, karena bercampur jumlah dengan unit (i di A, Cr dalam Ah, m tanpa dimensi). Namun dalam baterai lapangan, ini deskripsi pemakaian dan pengisian arus yang mapan dan dipahami. Hal ini juga digunakan dalam standar IEC untuk sel baterai sekunder dan mengandung elektrolit alkalin nonacid atau lainnya (20). Untuk baterai primer dua metode debit sedang digunakan: 1. Konstan saat ini debit, 2. Konstan resistensi debit. Beberapa rumah uji memilih metode 1. Sejauh yang berlaku adalah, bagaimanapun, metode 2, seperti terbukti dari buku pegangan produsen teknis. Metode 2 berlaku juga dalam IEC standar untuk baterai primer. Tergantung pada produsen, kapasitas baterai primer dapat diberikan dalam hal durasi keluaran layanan yang diperoleh dengan tes yang mensimulasikan bersangkutan aplikasi (misalnya radio transistor tes, tes pencahayaan portabel, uji mainan, dll). Ini durasi (dalam jam atau hari) adalah sebanding dengan kapasitas yang tersedia di bawah kondisi. Pengecualian adalah tombol sel untuk beroperasi, misalnya, jam tangan. Kapasitas mereka diberikan dalam mAh. IEC standar untuk baterai primer, yang sejauh ini telah mengusulkan sebagian besar tes aplikasi yang sudah ada, 'nilai minimum rata-rata durasi' mengutip bukan kapasitas dalam rangka untuk menggambarkan kinerja baterai (21).

ENERGI KONTEN Dalam bentuk umum, energi E dalam Wh yang dapat diambil dari baterai diwakili oleh produk EZt 0 Ut? It? dt Wh 54 dengan U tegangan (V), saya debit saat ini (A); t debit periode (jam). Pengukuran kapasitas sering dilakukan pada beban konstan-saat ini, dan output energi dihitung dengan mengalikan kapasitas diukur dengan debit tegangan. Oleh karena itu baik integrasi yang tepat sesuai dengan Pers. (54) adalah terbentuk, atau tegangan rata-rata digunakan. Istilah yang sesuai . Debit tegangan awal: tegangan pada saat beban diterapkan. . Debit tegangan atau tegangan debit rata-rata berarti: rata-rata perkiraan dari tegangan selama periode debit keseluruhan). . Debit tegangan titik tengah: tegangan setelah 50% dari kapasitas yang telah habis (& tegangan rata-rata). Untuk debit resistansi konstan seperti yang biasanya dilakukan untuk baterai primer, dengan

R (O) konstan sebagai beban resistif, hubungan berikut ini berlaku E 1 RZt 0 Ut2dt 55

A. Pengertian Baterai Siapa yang tidak mengenal Baterai?. Benda yang ada di dalam mobil, MP3 player, remote, mainan, dan telepon selular. Baterai merupakan sebuah kaleng berisi penuh bahan-bahan kimia yang dapat memproduksi electron. Reaksi kimia yang dapat menghasilkan electron disebut dengan Reaksi Elektrokimia. Jika negatif (-). kita memperhatikan, kita bisa lihat bahwa betrai memiliki dua terminal. Terminal pertama bertanda Positif (+) dan terminal Kedua bertanda

Elektron-elektron di kumpulkan pada kutub negatif. Jika kita menghubungkan kabel antara kutub negatif dan kutub positif, maka elektron akan mengalir dari kutub negatif ke kutub positif dengan cepatnya. Selain kabel, sebuah penghubung atau Load dapat berupa light bulb, sebuah motor atau sirkuit elektronik seperti radio. Di dalam beterai sendiri, terjadi sebuah reaksi kimia yang menghasilkan elektron. Kecepatan dari proses ini (elektron, sebagai hasil dari elektrokimia) mengontrol seberapa banyak elektron dapat mengalir diantara kedua kutub. Elektron mengalir dari baterai ke kabel dan tentunya bergerak dari kutun negatif ke lutub positif tempat dimana reaksi kimia tersebutr sedang berlangsung. Dan inilah alsan mengapa baterai bisa bertahan selama satu tahun dan masih memiliki sedikit power, selama tidak terjadi reaksi kimia atau selama kita tidak menghubungkannya dengan kabel atau sejenis Load lain. Seketika kita menghubungkannya dengan kabel maka reaksi kimia pun dimulai.
Secara harfiah berarti baterai. Yang berfungsi sebagai media penyimpan dan penyedia energi listrik. Sumber listrik yang digunakan sebagai pembangkit power dalam bentuk arus searah (DC). Alat ini digunakan elektronika termasuk diantaranya komputer. Baterai merupakan sekumpulan sel-sel kimia yang masing-masing berisi dua electron logem yang dicelupkan dalam larutan penghntar yang disebut elektrolit.Akibat reaksi-reaksi kimia antara konduktor-konduktor dan elektrolit satu elektroda anoda

bermuatan

positif

dan

lainnya,

katoda

,menjadi

bermuatan

negatif.

Baterai adalah alat listrik-kimiawi yang menyimpan energi dan mengeluarkannya dalam bentuk listrik. Baterai terdiri dari tiga komponen penting, yaitu: batang karbon sebagai anoda (kutub positif baterai) seng (Zn) sebagai katoda (kutub negatif baterai) pasta sebagai elektrolit (penghantar). B. Sejarah Baterai Orang ( penemu ) yang berjasa terhadap perkembangan baterai: John Frederic Daniell, Thomas Edison, Luigi Galvani, Moritz von Jacobi, Georges Leclanch, Slavoljub Penkala, Nikola Tesla Alessandro Volta. Baterai pertama di buat oleh Alessandro Volta pada tahun 1800. Dia membuat sebuah penampung muatan. Seperti gambar di bawah ini:

Lalu pertanyaan selanjutnya ialah bagaimana electron itu dapat di hasilkan ? Sekitar tahun 1866, Leclanche membuat sebuah baterai kering.

Gambar: Sebuah Baterai Kering Baterai tersebut terdiri atas suatu silinder seng yang berisi pasta dari campuran batu kawi MnO2, salmiak NH4Cl karbon C dan sedikit air. Seng berfungsi sebagai anode dan grafit yang dicelupkan ditengah-tengah pasta sebagai elektroda inert yang merupakan katode. Pasta itu sendiri berfungsi sebagai oksidator. Reaksi rumit tersebut di sederhanakan menjadi: Anoda: Zn(s)-> Zn2+ (aq) + 2e Katoda : 2MnO2 (s) + 2NH4+ (aq) + 2e ->Mn2O3 (s) + 2NH3 (aq) + H2O (l) Zn(s) + 2NH4+(aq) + 2MnO2 (s)-> Zn2+ (aq) + Mn2O3 (s)+ 2NH3 (aq) + H2O (l) Potensial satu sel Leclanche adalah 1,5 volt. Namun sel Leclanche tidak dapat di isi kembali. Baterai kering jenis alkaline pada dasarnya sama dengan sel Leclanche tapi bersifat

basa karena menggunakan KOH menggantikan NH4Cl dalam pasta. Reaksiyang terjadi adalah sebagai berikut : Anode : Zn (s) + 2OH (aq)-> Zn(OH)2 + 2e Katoda : 2MnO2(s) + 2H2O (l) +2e-> 2MnO(OH)(s) + 2OH- Potensial dari baterai alkaline juga 1,5 volt, tetapi baterai ini dapat bertahan lebih lama. AAA adalah baterai berukuran panjang 44,5 mm dan diameter 10,5 mm dan memiliki berat sekitar 11,5 gram. Baterai alkalin ukuran ini memiliki tegangan 1,5 volt dan kuat arus dari 900sampai 1.155 Ampere. Baterai Nikel logam hidrida (NiMH) ukuran ini dapat menyimpansampai 1000 mAh dengan tegangan 1,2 Volt. Baterai AAA juga memiliki kode lainnya seperti LR03 (IEC), 24A (ANSI/NEDA), R03, MN2400, AM4, UM4, HP16, atau mikro.Baterai berukuran AAA umum digunakan dalam alat elektronik kecil seperti remote control, pemutar MP3 dan kamera digital.

Gambar: Dua buah baterai NiMH berukuran AAA C. Bahan Kimia Yang Digunakan dalam Pembuatan Belerang, Air raksa, Asam sulfat, Seng, Amonium klorida, Antimon, Kadmium, Perak, Nikel, Hidrida logam nickel, Litium, Hidrida, Kobalt, Mangan, Nitrogliserin, Rubidium D. Prinsip Kerja Baterai Baterai adalah perangkat yang mampu menghasilkan tegangan DC, yaitu dengan cara mengubah energi kimia yang terkandung didalamnya menjadi energi listrik melalui reaksi elektro kima, Redoks (Reduksi Oksidasi). Batere terdiri dari beberapa sel listrik, sel listrik tersebut menjadi penyimpan energi listrik dalam bentuk energi kimia. Sel batere tersebut elektroda elektroda. Elektroda negatif disebut katoda, yang berfungsi sebagai pemberi elektron. Elektroda positif disebut anoda yang berfungsi sebagai penerima elektron. Antara anoda dan katoda akan mengalir arus yaitu dari kutub positif (anoda) ke kutub negatif (katoda). Sedangkan electron akan mengalir dari ktoda menuju anoda. Terdapat 2 proses yang terjadi pada baterai

1. Proses Pengisian : Proses pengubahan energi listrik menjadi 2. Proses Pengosongan : Proses pengubahan energi kimia menjadi energi listrik

energi

kimia.

E. Jenis Baterai Baterai dikelompokan menjadi 2 jenis yaitu : 1. Baterai Primer yaitu batere yang hanya digunakan satu kali, dan setelah habis isi (Recharge). a. Baterai Leclenche (Zn MnO2) baterai sel kering /Dry Cell. Merupakan jenis baterai yang banyak digunakan sejak beberapa puluh tahun yng lalu. Satu sel batere berkapasitas 1,5 volt. Kutub positif (Anoda) mengunakan Zn, Kutub negatip (Katoda) menggunakan MnO2 Pada suhu tingi kapasitas sel leclanche akan turun dengan drastic, oleh sebab itu penyimpanan batere ini harus ditempat yang bersuhu rendah. b.Baterai sel kering Magnesium (MgMnO2). Merupakan jenis batere yang memiliki konstruksi serupa dengan batere seng. Memiliki kapasitas satu cell 1,5 volt. Kutub positip (Anoda) menggunakan Mg, Kutub negatif (Katoda) menggunakan MnO2.Baterai ini memiliki kelebihan kapasitas umur 2x sel kering dan stabil pada temperature tinggi. Adapun kekurangannya yaitu, tidak bisa dibuat sekecil mungkin. Pada keadaan kerja akan timbul Reaksi Parasitik akibat dari pembuangan gas hydrogen. c. Baterai MnO2 Alkaline. Sama seperti dua jenis baterai diatas dan memiliki kapasitas 1,5 volt, hanya memiliki perbedaan pada segi konstruksi, elektrolitnya, dan tahanan dalamnya lebih kecil. Batere ini memiliki kelebihan yaitu : Pada proses pemakaian akan tetap pada rating yang dimiliki meskipun pemakaiannya tak menentu. Pada pembebanan tingi dan terus menerus, mampu memberikan umur pelayanan 2 10 kali pemakaian dari sel leclanche. Sangat baik dioperasikan pada temperature rendah sampai -25 derajat celcius. Baterai yang sering digunakan adalah zinc-alcaline manganese oxide. zinc-alcaline manganese oxide memberikan daya olebih per penggunaannya dibandingkan batere sekunder. zinc-alcaline manganese oxide mempunyai umur (waktu hidup yang lama). Rechargeable alcaline Baterai alcaline mempunyai umur(waktu hidup) yang panjang ,namun daur hidupnya lebih pendek dari pada batere sekunder lainnya. d.Sel Merkuri. Baterai ini pada Anoda menggunakan Zn dan pada katoda menggunakan Oksida Merkuri. Dan pada elektrolit menggunakan Alkaline. Kapasitas maksimal stabil yaitu 1,35 volt, yang biasa digunakan pada tegangan referensi. Kapasitas dari batere ini dapat sampai 1,4 volt bila katodanya Oxida Merkuri atau Oxida Mangan. Dari segi ukuran berdiameter dari 3/8- 1 inchi. e.Sel oksida perak (AgO2). Baterai ini pada Katoda menggunakan serbuk elektroloit alkaline dan pada Anoda menggunakan oksida perak. Teganagan pada Open Circuit yaitu1,6 volt dan tegangan nominal pada beban sebesar 1,5 volt apabila katodanya

oksida merkuri atau oksida mangan. Dari segi ukuran batere ini sebesar 0.3 0.5 inchi. Biasa digunakan untuk kamera, alat bantu pendengaran dan jam elektronik. f. Baterai Litium. Jenis baru dari sel primer, yang mempunti tegangan out put yang tinggi,memiliki umur yangf panjang, ringan dan kecil. Sehingga baterai ini digunakan untuk pemakaian khusus. Tegangan out put tanpa beban sebesar 2,9 volt atau 3,7 volt, tergantung dari elektrolit yang digunakan. Penggunaan litium sangat terbatas, biasa digunakan dalam bidang militer, karena apabila tidak hatihati dalam penggunaan bisa meledak. 2. Baterai Sakunder yaitu batere yang bias digunakan berkali kali dengan mengisi kembali muatannya, apabila telah habis energinya setelah dipakai.
F. Cara Kerja Baterai

Baterai adalah suatu proses kimia listrik, dimana pada saat pengisian/cas/chargeenergi listrik diubah menjadi kimia dan saat pengeluaran/discharge energi kimia diubah menjadi energi listrik. Baterai (dalam hal ini adalah aki; aki mobil/motor/mainan) terdiri dari sel-sel dimana tiap sel memiliki tegangan sebesar 2 V, artinya aki mobil dan aki motor yang memiliki tegangan 12 V terdiri dari 6 sel yang dipasang secara seri (12 V = 6 x 2 V) sedangkan aki yang memiliki tegangan 6 V memiliki 3 sel yang dipasang secara seri (6 V = 3 x 2 V).

Gambar:Baterai 12 Volt

Gambar : Baterai 6 Volt

Antara satu sel dengan sel lainnya dipisahkan oleh dinding penyekatyang terdapat dalam bak baterai, artinya tiap ruang pada sel tidakberhubungan karena itu cairan elektrolit pada tiap sel juga tidakberhubungan (dinding pemisah antar sel tidak boleh ad a yang bocor / merembes). Di dalam satu sel terdapat susunan pelat pelat yaitu beberapa pelat untuk kutub positif (antar pelat dipisahkan oleh kayu, ebonit atau plastik,tergantung teknologi yang digunakan) dan beberapa pelat untuk kutub negatif.Bahan aktif dari plat positif terbuat dari oksida

timah coklat (PbO2) sedangkan bahan aktif dari plat negatif ialah timah (Pb) berpori (seperti bunga karang). Pelat-pelattersebut

terendam oleh cairan elektrolit yaitu asam sulfat (H2SO4).

1. Saat baterai mengeluarkan arus a. Oksigen (O) pada pelat positif terlepas karena bereaksi/bersenyawa/bergabung dengan hidrogen (H) pada cairan elektrolit yang secara perlahan-lahankeduanya bergabung / berubah menjadi air (H20). b. Asam (SO4) pada cairan elektrolit bergabung dengan timah (Pb) di pelatpositif maupun pelat negatif sehigga menempel dikedua pelat tersebut. Reaksi iniakan berlangsung terus sampai isi (tenaga baterai) habis alias dalam keadaandischarge. Pada saat baterai dalam keadaan discharge maka hampir semua asam melekat pada pelat-pelat dalam sel sehingga cairan eletrolit konsentrasinya sangatrendah dan hampir melulu hanya terdiri dari air (H2O), akibatnya berat jenis cairan menurun menjadi sekitar 1,1 kg/dm3 dan ini mendekati berat jenis air yang 1 kg/dm3. Sedangkan baterai yang masih berkapasitas penuh berat jenisnya sekitar 1,285 kg/dm3. Nah, dengan perbedaan berat jenis inilah kapasitas isi baterai bisa diketahui apakah masih penuh atau sudah berkurang yaitu dengan menggunakan alat hidrometer. Hidrometer ini merupakan salah satu alat yangwajib ada di bengkel aki (bengkel yang menyediakan jasa setrum/cas aki). Selain itu pada saat baterai dalam keadaan discharge maka 85% cairan elektrolit terdiri dari air (H2O) dimana air ini bisa membeku, bak baterai pecah dan pelat-pelat menjadi rusak.

Ilustrasi baterai dalam keadaan terisi penuh

Ilustrasi baterai saat mengeluarkan arus

Ilustrasi baterai dalam keadaan tak terisi (discharge) Air memiliki berat jenis 1 kg/dm3 (1 kg per 1000 cm3 atau 1 liter) dan asam sulfat memiliki berat jenis 1,285 kg/dm3 pada suhu 20 derajat Celcius. Catatan:
kg = kilogram dm3 = decimeter kubik = liter

cm3 = centimeter kubik / cc (centimeter cubic) 1 dm = 1 liter = 1000 cm3 = 1000 cc

2. Saat baterai menerima arus Baterai yang menerima arus adalah baterai yang sedang disetrum/dicas alias sedang diisi dengan cara dialirkan listrik DC, dimana kutup positif bateraidihubungkan dengan arus listrik positif dan kutub negatif dihubungkan denganarus listrik negatif. Tegangan yang dialiri biasanya sama dengan tegangantotal yang dimiliki baterai, artinya baterai 12 V dialiri tegangan 12 V DC, baterai6 V dialiri tegangan 6 V DC, dan dua baterai 12 V yang dihubungkan secara seri dialiritegangan 24 V DC (baterai yang duhubungkan seri total tegangannya adalah jumlahdari masing-maing tegangan baterai : Voltase1 + Voltase2 = Voltasetotal). Hal ini bisaditemukan di bengkel aki dimana ada beberapa baterai yang duhubungkan secara seri dan semuanya disetrum sekaligus. Berapa kuat arus (ampere) yang harus dialiri bergantung juga dari kapasitas yang dimiliki baterai tersebut (penjelasan tentang ini bisa ditemukan di bagian bawah). Konsekuensinya, proses penerimaan arus ini berlawanan dengan proses pengeluaran arus, yaitu : a. Oksigen (O) dalam air (H2O) terlepas karena bereaksi / bersenyawa / bergabung dengan timah (Pb) pada pelat positif dan secara perlahan-lahan kembali menjadi oksida timah colat (PbO2). b. Asam (SO4) yang menempel pada kedua pelat (pelat positif maupun negatif) terlepas dan bergabung dengan hidrogen (H) pada air (H2O) di dalam cairan elektrolit dankembali terbentuk menjadi asam sulfat (H2SO4) sebagai cairan elektrolit. Akibatnya berat jenis cairan elektrolit bertambah menjadi sekitar 1,285 (pada baterai yang terisi penuh). G. Cairan elektrolit Pelat-pelat baterai harus selalu terendam cairan elektrolit, sebaiknya tinggicairan elektrolit 4 10 mm diatas bagian tertinggi dari pelat. Bila sebagian pelattidak terendam cairan elektrolit maka bagian pada pelat yang tidak terendamtersebut akan langsung berhu bungan dengan udara akibatnya bagian tersebut akan rusak dan tak dapat dipergunakan dalam suatu reaksi kimia yangdiharapkan, contoh, sulfat tidak bisa lagi menempel pada bagian dari pelat yangrusak, sebab itu bisa ditemukan konsentrasi sulfat yang sangat tinggidari ruang sel yang sebagian pelatnya sudah rusak akibat sulfat yang sudah tidak bisa lagi bereaksi dengan bagian yang rusak dari pelat. Oleh karena itu kita harus memeriksa tinggi cairan elektrolit dalam baterai kendaraan bermotor setidaknya 1 bulan sekali (kalau perlu tiap 2 minggu sekali agar lebih aman ) karena senyawa daricairan elektrolit bisa menguap terutama akibat panas yang terjadi pada proses pengisian (charging), misalnya pengisian yang diberikan oleh alternator. Bagaimana jika cairan terlalu tinggi? Ini juga tidak baik karena cairan elektrolit bisa tumpah melalui lubang-lubang sel (misalnya pada saat terjadi pengisian) dan dapat merusak bendabenda yang ada disekitar baterai akibat korosi, misalnya sepatu kabel, penyangga / dudukan baterai, dan bodi kendaraan akan terkorosi, selain ituproses pendinginan dari panasnya cairan elektrolit baterai oleh udara yang ada dalamsel tidak efisien akibat kurangnya udara yang terdapat di dalam sel, dan juga asamsulfat akan berkurang karena tumpah keluar; bila asam sulfat berkurang dari volumeyang seharusnya maka kapasitas baterai tidak akan maksimal karena proses kimia yang terjadi tidak dalam keadaan optimal sehingga tenaga / kapasitas yangbisa diberikan akan berkurang, yang sebelumnya bisa menyuplai katakanlah 7ampere dalam satu jam menjadi kurang dari 7 ampere dalam satu jam, yang sebelumnya bisa memberikan pasokan tenaga sampai katakanlah 1 jam kini kurang dari 1

jam isi/tenaga baterai sudah habis. H. Penyulfatan Baterai, digunakan ataupun tidak, akan mengeluarkan isinya (maksudnyatenaga baterai keluar / berkurang bukan cairan elektrolit). Bila sedang tidakdigunakan maka pengeluaran tersebut terjadi secara perlahan yang biasa disebut pengeluaran isi sendiri (self discharge). Cepat atau lambatnya pengeluaran dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah suhu elektrolit. Sebuahbaterai tak terpakai yang berisi penuh akan habis isinya dalam jangka waktu 3 bulanjika elektrolit memiliki suhu 40 derajat Celcius, sedangkan makin dingin suhunya maka makin lambat isi berkurang, contoh, elektrolit yang bersuhu 20 derajat Celcius isinya hanya akan hilang setengah bagian (50%) dalam 3 bulan, dan yangbersuhu 15 derajat Celcius isinya hanya akan berkurang sebesar 7-8% dalam 3 bulan. Baterai yang sedang mengeluarkan isinya sendiri secara perlahan akan menyulfat. Maksud penyulfatan adalah sulfat timah (PbSO4) yang terbentukselama pengeluaran me mbuat bahan aktif menjadi keras dan mati. Penyulfatankadang-kadang bisa dihilangkan dengan pengisian lambat (slow charge)sehingga bagian-bagian dari timah sulfat (PbSO4) mencapai harga yang normal. Penyulfatan yang sudah terlalu banyak pada satu baterai tidak mungkindihilangkan, baterai ini harus diganti. Penggantian cairan elektrolit (biasa dikenal dengan pengurasan) tidak akan membantu atau tidak akan banyak membantu karena yang sudah rusak disin adalah pelatpelatnya, kalaupunberhasil memiliki kapasitas setelah dikuras, dalam waktu yang sangat singkat(t ergantung pada tingkat kerusakan pelat-pelatnya) baterai akan lemah (drop) kembali. I. Mengatasi penyulfatan 1. Baterai yang tak terpakai disimpan pada ruangan yang bersuhu rendah (suhu yang lebih dingin). 2. Baterai yang tak terpakai diisi dengan arus pengisian yang sangat rendah yaitu dengan pengisian perawatan (maintenance charge) sampai penuh atau baterai diisi secara teratur tiap bulan. Pada nomor 2, metode yang paling baik adalah dengan pengisian perawatan (maintenance charge), artinya kita harus memiliki alat pengisi (charger) (lebih baiklagi kalau kuat arus dari alat tersebut bisa kita atur kuat lemahnya) yangs ecara otomatis menghentikan proses pengisian jika baterai sudah terisi penuh dan kembali menghidupkan proses pengisian jika isi baterai mulai berkurang(memiliki fitur deteksi). Jika tidak ada fitur otomatisasi maka terpaksa yang kita lakukanadalah mengisi baterai secara penuh menggunakan pengisian lambat (slow charge)tiap bulan. Terpaksa disini disebabkan karena baterai yang sudah terisipenuh tidak akan bertambah lagi isinya walaupun tetap terus diisi, selain itu bateraiyang t erisi penuh akan kian bertambah panas bila terus diisi / disetrum (overcharging)sehingga beresiko merusaknya, ditambah lagi dengan terjadinya penguapan gas, danterutama bahaya kemungkinan meledak yang pada akhirnya merusak baterai secara total (sama sekali tidak bisa dipergunakan) dan bahkanberbahaya bagi orang yang ada disekelilingnya jika cairan asam dari baterai muncrat dan mengenai orang tersebut! Ingat, cairan asam bisa mengorosi/merusak plat besi, apalagi daging manusia! Termasuk juga cairan accu zur (cairan yang disikan pada baterai baru yaitu saat pertama kali diisi) cukupkorosif! Jadi berhati-hatilah jika berhubungan dengan cairan accu zur terlebih lagi cairan yang telah ada dalam baterai! J. Kapasitas Baterai Kapasitas baterai adalah jumlah ampere jam (Ah = kuat arus/Ampere x waktu/hour), artinya baterai dapat memberikan / menyuplai sejumlah isinya secara rata-rata sebelum tiap selnya menyentuh tegangan / voltase turun (drop voltage) yaitu sebesar 1,75 V

(ingat, tiap sel memiliki tegangan sebesar 2 V; jika dipakai makategangan akan terus turun dan kapasitas efektif dikatakan sudah terpakai semuanya bila tegangan sel telah menyentuh 1,75 V). Misal, baterai 12 V 75 Ah. Baterai ini bisamemberikan kuat arus sebesar 75 Ampere dalam satu jam artinya memberikan daya rata-rata sebesar 900 Watt (Watt = V x I = Voltase x Ampere = 12 V x 75 A). Secara hitungan kasar dapat menyuplai alat berdaya 900 Watt selama satu jam atau alat berdaya 90 Watt selama 10 jam, walaupun pada kenyataannyatidak seperti itu (dijelaskan di bawah ini). Kembali ke kapasitas baterai, padakendaraan bermotor kapasitas ini bisa dianalogikan sebag ai volume maksimaltangki bahan bakar namun yang membuat berbeda adalah kapasitas pada baterai bisa berubah-ubah dari nilai patokannya, jadi mirip tangki bahan bakar mobil yang bahannya terbuat dari karet. Sebagai ilustrasi saya beri contoh balon karet, isinya bisabesar jika terus dimasukkan udara atau bisa juga kecil jika udara yang ditiup sedikit saja. Nah, kapasitas baterai juga tidak tetap, mirip contoh balon karet tadi, dimana ada tiga faktor yang menentukan besar kecilnya kapasitas baterai yaitu :

Jumlah bahan aktif Makin besar ukuran pelat yang bersentuhan dengan cairan elektrolit maka makin besar kapasitasnya; makin banyak pelat yang bersentuhan dengan cairan elektrolit maka makin besar kapasitasnya. Jadi untuk mendapatkan kapasitas yang besar luas pelat dan banyaknya pelat haruslah ditingkatkan, dengan catatan bahwa pelat haruslah terendam oleh cairan elektrolit. Dari sini kita kembali bisa menyadari betapa pentingnya bagi pelat-pelat agar terendam oleh cairan elektrolit karenabagian dari pelat yang tidak terendam sama sekali tidak akan berfungsi bagi peningkatan kapasitas!

Temperatur Makin rendah temperatur (makin dingin) maka makin keci l kapasitas baterai saat digunakan karena reaksi kimia pada suhu yang rendah makin lambat tidak peduli apakah arus yang digunakan tinggi atapun rendah. Kapasitas baterai biasanya diukur pada suhu tertentu, biasanya 25 derajat Celcius.

Waktu

dan arus pengeluaran Pengeluaran lambat (berupa pengeluaran arus yang rendah) mengakibatkanwaktu pengeluaran juga diperpanjang alias kapasitas lebih tinggi. Kapasitas yang dinyatakan untuk baterai yang umum pemakaiannya pada pengeluarantertentu, biasanya 20 jam. Contoh: Baterai 12 V 75 Ah bisa dipakai selama 20 jam jika kuat arus rata-rata yang digunakan dalam 1 jam adalah 3,75 Ampere(75 Ah / 20 h), sedangkan bila digunakan sebesar 5 Ampere maka waktu pemakaian bukannya 15 jam (75 Ah / 5 A) tapi lebih kecil yaitu 14 jam,sedangkan pada penggunaan Ampere yang jauh lebih besar, yaitu 7,5 Amperemaka waktu pemakaian bukan 10 jam (75 A / 7,5 A) tapi hanya 7 jam! Hal ini bisa menjadi jawaban bagi mereka yang menggunakan UPS, misal 500VA atau 500 Watt.hour, yang mana baterai UPS hanya bertahan lebih kurang 5 15 menit untuk komputer yang memerlukan daya 250 Watt, padahal kalau berdasarkan hitungan kasar seharusnya bisa bertahan selama 2 jam ( 500Watt.hou r / 250 Watt ). Sebagai contoh nyata, sebuah aki kering 12 V dan 18Ah mencantumkan nilai spesifikasi sebagai berikut : 20 hr @ 0,9 A = 18 A 5 hr @ 3,06 A = 15,3 A 1 hr @ 10,8 A = 10,8 A

1/2 hr @ 18 A = 9 A Jika dilihat dari spesifikasi maka aki ini memiliki kapasitas efektif sebesar 18 Ah namun suplai dari aki sebenarnya hanya bisa dilakukan selama : * 20 jam jika kuat arus yang dipakai hanya sebesar 0,9 A untuk tiap jam artinya hanya memakai daya sebesar 10,8 Watt/jam (12 V x 0,9 A) > Kapasitas = 18 Ah (0,9 A x 20 hour) * 5 jam jika kuat arus yang dipakai 3,06 A atau berdaya 36,72 Watt/jam (12 V x 3,06 A) > Kapasitas = 15,3 Ah (3,06 A x 5 hour) * 1 jam jika kuat arus yang dipakai 10,8 A atau berdaya 129,6 Watt/jam (12 V x 10,8 A) > Kapasitas = 10,8 Ah (10,8 A x 1 hour) * 1/2 jam jika kuat arus yang dipaka i sama dengan kapasitas efektifnya yang18 Ah atau berdaya 216 Watt/jam (12 V x 18 A) > Kapasitas = 9 Ah (18 A x0,5 hour). Dari sini Anda sudah bisa menyimpulkan bahwa makin rendah arus yang dikeluarkan/ dipergunakan maka baterai mampu menyuplai dalam waktu yang lebih panjang artinya kapasitas baterai bisa sama persis dengan kapasitas efektif sebesar 18 Ah bila menggunakan kuat arus seperduapuluh dari kapasitas efektifnya (1/20 x 18 A) dan sebaliknya semakin besar pemakaian arus makin kecil pula kapasitas baterai yang bahkan bisa cuma mencapai 9 Ah. Saya pribadi tidak tahu persis apa rumus yang bisa menghitung hubungan flukutasi arus dengan kapasitas yang dihasilkannya tapi secara kasar -berdasarkan data diataspemakain arus sebesar 60% dari kapasitas efektifnya akan bertahan selama 1 jam. Jadi untuk mendapatkan kapasitas baterai yang bisa menyalakan peralatan berdaya 300 Watt selama satu jam digunakan perhitungan berikut : - Dapatkan ukuran Ampere, yaitu 25 A (Ampere (I) = Daya / Voltase = P / V = 300 / 12 = 25) - Kapasitas efektif dari baterai yang dicari adalah 41,67 Ah (Ampere / 60% = 25 x 100 / 60). K. Pengisian baterai/Cas aki/Accu charging Pengisian arus dialirkan berlawanan dengan waktu pengeluaran isi yang berarti juga bahwa beban aktif dan elektrolit diubah supaya energi kimia bateari mencapai maksimum. Ada tiga metode pengisian bateari : 1. Pengisian perawatan (maintenance charging) digunakan untuk mengimbangi kehilangan isi (self discharge), dilakukan dengan arus rendah sebesar 1/1000 dari kapasitas baterai. Ini biasa dilakukan pada baterai tak terpakai untuk melawan proses penyulfatan. Bila baterai memiliki kapasitas 45 Ah maka besarnya arus pengisianperawatan adalah 45 mA (miliAmpere). 2. Pengisian lambat (slow charging) adalah suatu pengisian yang lebih normal. Arus pengisian harus sebesar 1/10 dari kapasitas baterai. Bila baterai memiliki kapasitas 45 Ah maka besarnya arus pengisian lambat adalah 4,5 A. Waktu pengisian ini bergantung pada kapasitas baterai, keadaan baterai pada permulaan pengisian, dan besarnyaarus pengisian. Pengisian harus sampai gasnya mulai menguap dan berat jeniselektrolit tidak bertambah walaupun pengisian terus dilakukan sampai 2 3 jam kemudian. 3. Pengisian cepat (fast charging) dilakukan pada arus yang besar yaitu mencapai 60 100 A pada waktu yang singkat kira-kira 1 jam dimana baterai akan terisi sebesar tiga per empatnya. Fungsi pengisian cepat adalah memberikan baterai suatu pengisian yang memungkinkannya dapat menstarter motor yang selajutnya generator memberikan pengisian ke baterai. L. Hal-hal Lain Bentang Baterai Baterai yang terawat dengan baik dapat berfungsi sampai beberapa tahun, sebaliknya jika

tak terawat, baterai bisa diganti kurang dari satu tahun! Pemegang baterai yang longgar bisa menyebabkan baterai tak tahan lama, kabel starter yang rusak dapat mengakibatkan hubungan singkat sehingga baterai cepat rusak, dan baterai yang kotordapat menyebabkan arus hilang terutama pada kondisi cuaca yang lembab. Gas-gas yang menguap pada waktu pengisian baterai dapat meledaksehingga menggunakan api pada ruangan dimana baterai diisi dilarang keras!Selain itu ruangan baterai harus dilengkapi dengan ventilasi yang baik untukmencegah timbulnya karat karena adanya gas as am sulfur. Campuran timah padabaterai selalu beracun karena itu diperlukan kebersihan dan kehati-hatian ekstra.Memeriksa kondisi baterai tidak bisa hanya dengan mengukur tinggi tegangan /voltaseyang dihasilkan tapi juga harus dengan memberikan beban pada baterai tersebut. Bila mengunakan baterai lebih dari satu dimana kondisinya secara keseluruhan sudah lemah maka seluruh baterai harus diganti jadi tidak bisa hanya sekedar menggantibaterai yang sudah lemah saja! Karena jika sebagia diganti dan sebagian lain masih menggunakan baterai yang lama maka peralatan listrik akan menggunakan karakteristik dari baterai terlemah yaitu baterai lama yang masih dipakai dan berakibat penggantian baterai yang lebih cepat; dalam jangka panjang biayanya justru lebih tinggi daripada mengganti seluruh baterai sedari awal. Selain itu alat pengisi baterai(charger) akan melihat keseluruhan baterai sebagai satu kesatuan baterai sehinggabatera lama ada kemungkinan bisa mengalami overcharging dan baterai baru mengalami underchargin g yang pada akhirnya mengakibatkan kerusakan bateraisecara total terlebih lagi hasil dar baterai gabungan tersebut menyebabkan peralatanlistrik tidak bekerja / berjalan secara memadai. Aki kering maupun basah memilikiprinsip kerja yang sama termasuk pengisian arusnya. Jadi substitusi dimungkinkan terjadi namun perlu diperhatikan karakteristik dari peralatan yang menggunakannya dan sistem yang ada.

You might also like