You are on page 1of 8

Definisi Siklus menstruasi normal berlangsung selama 21-35 hari, dengan lama keluarnya darah haid berlangsung selama

2-8 hari. Tidak semua wanita mengalami siklus menstruasi yang teratur setiap bulannya. Kelainan pada siklus menstruasi dapat berupa polimenorea, oligomenorea ataupun amenorea. Ketika seorang wanita mengalami siklus menstruasi yang lebih sering (siklus menstruasi yang lebih singkat dari 21 hari), hal ini dikenal dengan istilah polimenorea. Wanita dengan polimenorea akan mengalami menstruasi hingga dua kali atau lebih dalam sebulan, dengan pola yang teratur dan jumlah perdarahan yang relatif sama atau lebih banyak dari biasanya. Polimenorea harus dapat dibedakan dari metroragia. Metroragia merupakan suatu perdarahan iregular yang terjadi di anatara dua waktu menstruasi. Pada metroragia menstruasi terjadi dalam waktu yang lebih singkat dengan darah yang dikeluarkan lebih sedikit. Etiologi Timbulnya menstruasi yang lebih sering ini tentunya akan menimbulkan kekhawatiran pada wanita yang mengalaminya. Polimenorea dapat terjadi akibat adanya ketidakseimbangan sistem hormonal pada aksis hipotalamus-hipofisis-ovarium. Ketidak seimbangan hormon tersebut dapat mengakibatkan gangguan pada proses ovulasi (pelepasan sel telur) atau memendeknya waktu yang dibutuhkan untuk berlangsungnya suatu siklus menstruasi normal sehingga didapatkan menstruasi yang lebih sering. Gangguan keseimbangan hormon dapat terjadi pada : - Pada 3-5 tahun pertama setelah haid pertama - Beberapa tahun menjelang menopause - Gangguan indung telur - Stress dan depresi - Pasien dengan gangguan makan (seperti anorexia nervosa, bulimia) - Penurunan berat badan berlebihan - Obesitas - Olahraga berlebihan, misal atlit - Penggunaan obat-obatan tertentu, seperti antikoagulan, aspirin, NSAID, dll - dsb Pada umumnya, polimenorea bersifat sementara dan dapat sembuh dengan sendirinya. Penderita polimenorea harus segera dibawa ke dokter jika polimenorea berlangsung terus menerus. Polimenorea yang berlangsung terus menerus dapat menimbulkan gangguan hemodinamik tubuh akibat darah yang keluar terus menerus. Disamping itu, polimenorea dapat juga akan menimbulkan keluhan berupa gangguan kesuburan karena gangguan hormonal pada polimenorea mengakibatkan gangguan ovulasi (proses pelepasan sel telur). Wanita dengan gangguan ovulasi seringkali mengalami kesulitan untuk mendapatkan keturunan. Patofisiologi Ketidakteraturan siklus haid disebabkan karena gangguan hormon dalam tubuh. Atau bisa juga terjadi karena penyakit di dalam organ reproduksi, contohnya tumor rahim, tumor di indung telur. Selain itu gangguan haid disebabkan juga karena faktor lainnya seperti stres,

kelelahan, gangguan gizi dan penggunaan kontrasepsi, Siklus haid yang tidak teratur kebanyakan terjadi akibat faktor hormonal.Seorang wanita yang memiliki hormon estrogen dan progesterone secara berlebihan memungkinkan terjadinya haid dalam waktu yang lebih cepat. Jika gangguan haid dikarenakan oleh faktor hormonal, maka dapat dipastikan wanita tersebut mengalami gangguan kesuburan. Dan dapat diatasi dengan suntikan untuk mempercepat pematangan sel telur. Manifestasi klinis Gejala berupa sikluskurangdari 21 hari (lebihpendekdari 25 hari Dalam satu bulan bisa mengalami 2 kali menstruasi Anemia dan stress

Diagnosa keperawatan . Kurang pengetahuan tentang gangguan menstruasi dan terapinya berhubungan dengan kurang informasi.. - Resiko/actual gangguan citra tubuh berhubungan dengan adanya gangguan menstruasi. Intervensi Kurang pengetahuan tentang gangguan menstruasi dan penanganannya berhubungan dengan kurang informasi. Tujuan: setelah diberikan penyuluhan klien akan mengetahui tentang gangguan menstruasi Kriteria evaluasi: klien menyebutkan jenis gangguan menstruasi, penyebab, gejalanya ,serta penanganannya, menjelaskan menstruasi yang normal. Intervensi: a. Kaji tingkat pengetahuan klien mengenai menstruasi yang normal, jenis gangguan menstruasi,penyebab, gejala dan penanganannya. R/mengidentifikasi luasnya masalah klien dan perlunya intervensi. b. Jelaskan mengenai siklus menstruasi yang normal, jenis gangguan menstruasi, penyebab, gejala, dan penanganannya. R/dengan memiliki pengetahuan tentang menstruasi klien dapat meningkatkan toleransi terhadap nyeri dan dapat mencari jalan keluar untuk masalah gangguan menstruasinya. c. Beri kesempatan klien untuk bertanya. Resiko/actual gangguan citra tubuh berhubungan dengan adanya gangguan menstruasi. Tujuan: setelah diberikan asuhan keperawatan ..x 24 citra diri klien akan meningkat. Kriteria evaluasi: klien mengatakan tidak malu, merasa berguna, penampilan klien rapi, menerima apa yang sedang terjadi. Intervensi: a. Bina hubungan saling percaya dengan klien R/klien dengan mudah mengungkapkan masalahnya hanya kepada orang yang dipercayainya. b. Dorong klien untuk mengekspresikan perasaan, pikiran, dan pandangan tentang dirinya. R/meningkatkan kewaspadaan diri klien dan membantu perawat dalam membuat penyelesaian.

c. Diskusikan dengan system pendukung klien tentang perlunya menyampaikan nilai dan arti klien bagi mereka. R/ penyampaian arti dan nilai klien dari system pendukung membuat klien merasa diterima. d. Gali kekuatan dan sumber-sumber yang ada pada klien dan dukung kekuatan tersebut sebagai aspek positif. R/ mengidentifikasi kekuatan klien dapat membantu klien berfokus pada karakteristik positif yang mendukung keseluruhan konsep diri. e. Libatkan klien pada setiap kegiatan di kelompok R/ Memungkinkan menerima stimulus social dan intelektual yang dapat meningkatkan konsep diri klien. ingkatkan pemahaman yang lebih dalam tentang menstruasi Pengobatan Tujuan terapi pada penderita polimenorea adalah mengontrol perdarahan, mencegah perdarahan berulang, mencegah komplikasi, mengembalikan kekurangan zat besi dalam tubuh, dan menjaga kesuburan. Untuk polimenorea yang berlangsung dalam jangka waktu lama, terapi yang diberikan tergantung dari status ovulasi pasien, usia, risiko kesehatan, dan pilihan kontrasepsi. Kontrasepsi oral kombinasi dapat digunakan untuk terapinya. Pasien yang menerima terapi hormonal sebaiknya dievaluasi 3 bulan setelah terapi diberikan, dan kemudian 6 bulan untuk reevaluasi efek yang terjadi. Diposkan oleh cHin z0ne di 07:16 1 komentar Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook oligomenorea BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Siklus menstruasi normal berlangsung selama 21-35 hari, dengan lama keluarnya darah haid berlangsung selama 2-8 hari. Tidak semua wanita mengalami siklus menstruasi yang teratur setiap bulannya. Kelainan pada siklus menstruasi dapat berupa polimenorea, oligomenorea ataupun amenorea. Oligomenorea merupakan suatu keadaan dimana siklus menstruasi memanjang lebih dari 35 hari, sedangkan jumlah perdarahan tetap sama. Wanita yang mengalami oligomenorea akan mengalami menstruasi yang lebih jarang daripada biasanya. Namun, jika berhentinya siklus menstruasi ini berlangsung selama lebih dari 3 bulan, maka kondisi tersebut dikenal sebagai amenorea sekunder.Oleh karena itu kelompok kami membahas materi tentang gangguan menstruasi yaitu oligominorea. BAB II PEMBAHASAN A. PENGERTIAN Oligomenorea merupakan suatu keadaan dimana siklus menstruasi memanjang lebih dari

35 hari, sedangkan jumlah perdarahan tetap sama. Wanita yang mengalami oligomenorea akan mengalami menstruasi yang lebih jarang daripada biasanya. Namun, jika berhentinya siklus menstruasi ini berlangsung selama lebih dari 3 bulan, maka kondisi tersebut dikenal sebagai amenorea sekunder. Oligomenorea biasanya terjadi akibat adanya gangguan keseimbangan hormonal pada aksis hipotalamus-hipofisis-ovarium. Gangguan hormon tersebut menyebabkan lamanya siklus menstruasi normal menjadi memanjang, sehingga menstruasi menjadi lebih jarang terjadi. Oligomenorea sering terjadi pada 3-5 tahun pertama setelah haid pertama ataupun beberapa tahun menjelang terjadinya menopause. Oligomenorea yang terjadi pada masa-masa itu merupakan variasi normal yang terjadi karena kurang baiknya koordinasi antara hipotalamus, hipofisis dan ovarium pada awal terjadinya menstruasi pertama dan menjelang terjadinya menopause, sehingga timbul gangguan keseimbaangan hormon dalam tubuh. Oligomenorea dan amenorea sering kali mempunyai dasar yang sama, perbedaannya terletak dalam tingkat. Pada kebanyakan kasus oligomenorea kesehatan wanita tidak terganggu, dan fertilitas cukup baik. Siklus haid biasanya juga ovulatoar dengan masa proliferasi lebih panjang dari biasanya Oligomenore yang terjadi pada remaja, seringkali disebabkan karena kurangnya sinkronisasi antara hipotalamus, kelenjar pituari & indung telur. Hipotalamus merupakan bagian otak yang mengatur suhu tubuh, metabolisme sel & fungsi dasar seperti makan, tidur & reproduksi. Hipotalamus mengatur pengeluaran hormon yang mengatur kelenjar pituari. Kemudian kelenjar pituari akan merangsang produksi hormon yang mempengaruhi pertumbuhan & reproduksi. Pada awal & akhir masa reproduksi wanita, beberapa hormon tersebut dapat menjadi kurang tersinkronisasi, sehingga akan menyebabkan terjadinya haid yang tidak teratur. Pada PCOS (polycystic ovary syndrome), oligomenore dapat disebabkan oleh kadar hormon wanita & hormon pria yang tidak sesuai. Hormon pria diproduksi dalam jumlah yang kecil oleh setiap wanita, tetapi pada wanita yang mengalami PCOS, kadar hormon pria tersebut (androgen) lebih tinggi dibandingkan pada wanita lain. Pada atlet wanita, model, aktris, penari ataupun yang mengalami anorexia nervosa, oligomenore terjadi karena rasio antara lemak tubuh dengan berat badan turun sangat jauh. B. ETIOLOGI Oligomenore biasanya berhubungan dengan anovulasi atau dapat juga disebabkan kelainan endokrin seperti kehamilan, gangguan hipofise-hipotalamus, dan menopouse atau sebab sistemik seperti kehilangan berat badan berlebih. Oligomenore sering terdapat pada wanita astenis. Dapat juga terjadi pada wanita dengan sindrom ovarium polikistik dimana pada keadaan ini dihasilkan androgen yang lebih tinggi dari kadara pada wanita normal. Oligomenore dapat juga terjadi pada stress fisik dan emosional, penyakit kronis, tumor yang mensekresikan estrogen dan nutrisi buruk. Oligomenorrhe dapat juga disebabkan ketidakseimbangan hormonal seperti pada awal pubertas. Oligomenore yang menetap dapat terjadi akibat perpanjangan stadium folikular, perpanjangan stadium luteal, ataupun perpanjang kedua stadium tersebut. Bila siklus tibatiba memanjang maka dapat disebabkan oleh pengaruh psikis atau pengaruh penyakit.

Disamping itu, oligomenorea dapat juga terjadi pada : Gangguan indung telur, misal : Sindrome Polikistik Ovarium (PCOS) Stress dan depresi Sakit kronik Pasien dengan gangguan makan (seperti anorexia nervosa, bulimia) Penurunan berat badan berlebihan Olahraga berlebihan, misal atlit Adanya tumor yang melepaskan estrogen Adanya kelainan pada struktur rahim atau serviks yang menghambat pengeluaran darah menstruasi Penggunaan obat-obatan tertentu dsb Umumnya oligomenorea tidak menyebabkan masalah, namun pada beberapa kasus oligomenorea dapat menyebabkan gangguan kesuburan. Pemeriksaan ke dokter kandungan harus segera dilakukan ketika oligomenorea sudah berlangsung lebih dari 3 bulan dan mulai menimbulkan gangguan kesuburan. c. MANIFESTASI KLINIS Periode siklus menstruasi yang lebih dari 35 hari sekali, dimana hanya didapatkan 4-9 periode dalam 1 tahun. Haid yang tidak teratur dengan jumlah yang tidak tentu. Pada beberapa wanita yang mengalami oligomenore terkadang juga mengalami kesulitan untuk hamil. Bila kadar estrogen yang menjadi penyebab, wanita tersebut mungkin mengalami osteoporosis dan penyakit kardiovaskular. Wanita tersebut juga memiliki resiko besar untuk mengalami kanker uterus. d. INTERVENSI Pengobatan oligomenore tergantung dengan penyebab, berikut uraiannya : Pada oligomenore dengan anovulatoir serta pada remaja dan wanita yang mendekati menopouse tidak memerlukan terapi. Perbaikan status gizi pada penderita dengan gangguan nutrisi dapat memperbaiki keadaan oligomenore. Oligomenore sering diobati dengan pil KB untuk memperbaiki ketidakseimbangan hormonal. Terapi ini disesuaikan dengan hormon apa yang lebih dibutuhkan. Contoh : Pada oligomenore yang disebabkan estrogen yang terlalu rendah maka terapi yang dapat diberikan adalah KB Hormonal yang mengandung estrogen, seperti : Lynoral, Premarin, Progynova, dll.

Pada oligomenore yang disebabkan progesteron yang terlalu rendah maka terapi yang dapat diberikan adalah KB Hormonal yang mengandung estrogen, seperti : postinor. Pada oligomenore yang disebabkan keduanya memiliki ketidakseimbangan hormonal yang sama untuk jumlah estrogen dna progesteron yang kurang, maka dapat dilakukakn terapi dengan pil kombinasi yang mengandung estrogen dan progesteron dengan jumlah seimbang seperti : Mycrogynon 50, Ovral, Neogynon, Norgiol, Eugynon, Microgynon 30, Mikrodiol, Nordette, dll Bila gejala terjadi akibat adanya tumor, operasi mungkin diperlukan. Adanya tumor yang mempengaruhi pengeluaran hormon estrogen, maka tumor ini perlu di tindak lanjuti seperti dengan operasi, kemoterapi, dll Pengobatan alternatif lainnya dapat menggunakan akupuntur atau ramuan herbal. Pengobatan herbal seperti : air degan lalapan daun pepaya yg sudah direbus minum jamu dari kunyit dan asam jawa campur sedikit gula jawa. 2 rimpang kunyit, sendok teh ketumbar, sendok teh biji pala, genggam daun srigading. Semua bahan ditumbuk halus, direbus dengan 1 kliter air sampai mendidih, saring dan dinginkan. Minum 1 gelas perhari untuk memperlancar haid F. KOMPLIKASI Komplikasi yang paling menakutkan adalah terganggunya fertilitas dan stress emosional pada penderita sehingga dapat meperburuk terjadinya kelainan haid lebih lanjut. Prognosa akan buruk bila oligomenore mengarah pada infertilitas atau tanda dari keganasan. BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Oligomenorea merupakan suatu keadaan dimana siklus menstruasi memanjang lebih dari 35 hari, sedangkan jumlah perdarahan tetap sama. Wanita yang mengalami oligomenorea akan mengalami menstruasi yang lebih jarang daripada biasanya. Namun, jika berhentinya siklus menstruasi ini berlangsung selama lebih dari 3 bulan, maka kondisi tersebut dikenal sebagai amenorea sekunder. Oligomenorea dapat juga terjadi pada : Gangguan indung telur, misal : Sindrome Polikistik Ovarium (PCOS) Stress dan depresi Sakit kronik Pasien dengan gangguan makan (seperti anorexia nervosa, bulimia) Penurunan berat badan berlebihan Olahraga berlebihan, misal atlit Adanya tumor yang melepaskan estrogen Adanya kelainan pada struktur rahim atau serviks yang menghambat pengeluaran darah menstruasi Penggunaan obat-obatan tertentu

OLIGOMENOREA

Oligomenorea merupakan suatu kondisi dimana siklus haid lebih panjang, lebih dari 35 hari (nomal: 25-35 hari). Apabila panjangnya siklus lebih dari tiga bulan, hal itu sudah dinamakan amenorea. Perdarahan pada oligomenorea biasanya berkurang. Oligomenorea dan amenorea sering kali mempunyai dasar yang sama, perbedaannya terletak dalam tingkat. Pada kebanyakan kasus oligomenorea kesehatan wanita tidak terganggu, dan fertilitas cukup baik. Siklus haid biasanya juga ovulator dengan masa proliferasi lebih panjang dari biasanya. Oligomenore yang terjadi pada remaja, seringkali disebabkan karena kurangnya sinkronisasi antara hipotalamus, kelenjar pituari dan indung telur. Hipotalamus merupakan bagian otak yang mengatur suhu tubuh, metabolisme sel dan fungsi dasar seperti makan, tidur dan reproduksi. Hipotalamus mengatur pengeluaran hormon yang mengatur kelenjar pituari. Kemudian kelenjar pituari akan merangsang produksi hormon yang mempengaruhi pertumbuhan dan reproduksi. Pada awal dan akhir masa reproduksi wanita, beberapa hormon tersebut dapat menjadi kurang tersinkronisasi, sehingga akan menyebabkan terjadinya haid yang tidak teratur. Oligomenorea yang menetap dapat terjadi akibat dari: Perpanjangan stadium follikuler. Perpanjangan stadium luteal. Kedua stadium diatas menjadi panjang. Pada PCOS (polycystic ovary syndrome), oligomenore dapat disebabkan oleh kadar hormon wanita & hormon pria yang tidak sesuai. Hormon pria diproduksi dalam jumlah yang kecil oleh setiap wanita, tetapi pada wanita yang mengalami PCOS, kadar hormon pria tersebut (androgen) lebih tinggi dibandingkan pada wanita lain. Pada atlet wanita, model, artis, penari, oligomenore terjadi karena rasio antara lemak tubuh dengan berat badan turun sangat jauh.

1. 2. 3.

PENYEBAB OLIGOMENOREA

Oligomenorea biasanya berhubungan dengan anovulasi atau dapat juga disebabkan kelainan endoktrin seperti kehamilan, gangguan hipofise-hipotalamus, dan menopouse atau sebab sistematik seperti kehilangan berat badan berlebih. Dapat juga terjadi pada wanita dengan sindrom ovarium polikistik dimana pada keadaan ini dihasilkan androgen yang lebih tinggi dari kadar pada wanita normal. Oligomenore dapat juga terjadi pada stress fisik dan emosional, penyakit kronis, tumor yang mensekresikan estrogen dan nutrisi buruk. Oligomenorrhe dapat juga disebabkan ketidak seimbangan hormonal seperti pada awal pubertas.Oligomenore yang menetap dapat terjadi akibat perpanjangan stadium folikular, perpanjangan stadium luteal, ataupun perpanjang kedua stadium tersebut. Bila siklus tiba-tiba memanjang maka dapat disebabkan oleh pengaruh psikis atau pengaruh penyakit.

GEJALA-GEJALA DARI OLIGOMENOREA MELIPUTI : 1. 2. 3. Periode siklus menstruasi yang lebih dari 35 hari sekali, dimana hanya didapatkan 4-9 periode dalam 1 tahun. Haid yang tidak teratur dengan jumlah yang tidak tentu. Pada beberapa wanita yang mengalami oligomenore terkadang juga mengalami kesulitan untuk hamil.

Bila kadar estrogen yang menjadi penyebab, wanita tersebut mungkin mengalami osteoporosis dan penyakit kardiovaskular. Wanita tersebut juga memiliki resiko besar untuk mengalami kanker uterus.

PENANGANAN

1. 2. 3. 4. 5.

Pengobatan oligomenore tergantung dengan penyebab, berikut uraiannya: Pada oligomenore dengan anovulatoir serta pada remaja dan wanita yang mendekati menopouse tidak memerlukan terapi. Perbaikan status gizi pada penderita dengan gangguan nutrisi dapat memperbaiki keadaan oligomenore. Oligomenore sering diobati dengan pil KB untuk memperbaiki ketidak seimbangan hormonal. Bila gejala terjadi akibat adanya tumor, operasi mungkin diperlukan: Adanya tumor yang mempengaruhi pengeluaran hormon estrogen, maka tumor ini perlu di tindak lanjuti seperti dengan operasi, kemoterapi, dll Pengobatan alternatif lainnya dapat menggunakan akupuntur atau ramuan herbal.

Pengobatan herbal seperti : 1. 2. 3. 4. Air degan Lalapan daun pepaya yg sudah direbus Minum jamu dari kunyit dan asam jawa campur sedikit gula jawa. 2 rimpang kunyit, sendok teh ketumbar, sendok teh biji pala, genggam daun srigading. Semua bahan ditumbuk halus, direbus dengan 1 kliter air sampai mendidih, saring dan dinginkan. Minum 1 gelas perhari untuk memperlancar haid.

KOMPLIKASI

Komplikasi yang paling menakutkan adalah terganggunya fertilitas dan setres emosional pada penderita sehingga dapat memperburuk terjadinya kelainan haid lebih lanjut. Prognosa akan memburuk bila oligomenorea mengarah pada fertilitas atau tanda dari keganasan (Zumrohhasanah, 2008, oligominorea, http:/www, diakses pada tgl 10 April 2011, jam 15:00). Pada umumnya oligomenorea yang avulator tidak memerlukan teraphi, kalau mendekati amenorea maka dapat diusahakan mangadakan ovulasi. Kelainan banyaknya perdarahan dan lamanya perdarahan, banyak perdarahan ditentukan oleh: Lebarnya pembuluh darah: pada hipoplasia uteri, astheni, tumor-tumor yang mengurangi daya kontraksi seperti mioma. Banyaknya pembuluh darah yang terbuka atau luasnya luka: pada uterus myomatosus, endrometriosis interna. Tekanan intravaskuler: tekanan arteriil meninggi, pada tumor-tumor, kelainan letak. Daya beku darah. Kita tahu bahwa darah haid terlalu banyak apabila ada bekuan darah dalam darah haid. Lamanya perdarahan ditentukan oleh daya penyembuhan luka atau dengan perkataan lain oleh daya regenerasi endometrium. Daya regenerasi berkurang pada infeksi, pada myoma atau polip dan pada carcinoma (Offset, Elstar. 1981).

1. 2. 3. 4.

You might also like