You are on page 1of 6

Pelayanan Kesehatan Prima Sulit Dicapai Di Indonesia

A. Latar Belakang Pelayanan kesehatan yakni setiap upaya yang diselengarakan sendiri atau secara bersama-sama dalam suati organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan (promotion), mencegah (prevention) dan menyembuhkan penyakit (curative) serta memulihkan kesehatan (rehabilitation) perseorangan, keluarga, kelompok ataupun masyarakat. Memperoleh pelayanan kesehatan merupakan hak setiap orang. Ini sesuai dengan UUD 1945 pasal 28 ayat 1. Tetapi pelayanan kesehatan di Indonesia masih kurang prima dan menjadi masalah kesehatan. Banyak sekali hambatan yang mempengaruhi upaya pelayanan kesehatan di Indonesia. Masalah kesehatan merupakan suatu masalah yang kompleks. Mulai dari ilmu yang digunakan dalam penyelesaian merupakan multidisiplin, sektor yang terkait pun multisektoral, serta subjek yang melaksanankannya pun berasal dari berbagai pihak. Masyarakat memiliki porsi yang perlu diperhitungkan dalam penyelesaian masalah kesehatan dan peningkatan derajat kesehatan. Membicarakan pemberdayaan masyarakat tidak bisa dilepaskan dari fungsi pelayanan kesehatan daerah setempat sebagai fasilitator masyarakat untuk memainkan perannya dalam pembangunan kesehatan di daerahnya sendiri. Masalah kesehatan yang sering dipersoalkan dalam masyarakat berupa pelayanan yang buruk, baik pelayanan di rumah sakit maupun di puskesmas. Peran pemerintah yang kurang mendukung dalam kualitas SDM dan sarana kesehatan sangat mempengaruhi dalam pelayanannya. Pelayanan kesehatan merupakan merupakan setiap bentuk pelayanan atau program kesehatan yang ditujukan pada perseorangan atau masyarakat dan dilaksanakan secara perseorangan atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi, dengan tujuan untuk memelihara ataupun meningkatkan derajat kesehatan yang dipunyai. Pelayanan kesehatan yang kurang prima di Indonesia mengakibatkan banyak masyarakat yang pergi ke luar negeri untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang lebih baik. Dalam mengatasi masalah kesehatan ini perlu adanya kebijakan dan perbaikan dalam sistem manajemen kesehatan. Serta adanya peran pemerintah yang ikut mendukung dalam peningkatan SDM dan sarana kesehatan yang dibutuhkan oleh berbagai rumah sakit dan puskesmas.

Kesehatan masyarakat adalah tanggung jawab Negara/pemerintah sebagai satu unsur dari kesejahteraan. Kesehatan masyarakat sangat ditentukan oleh kebijakan pemerintah diwujudkan dengan pembangunan kesehatan dalam suatu sistem kesehatan. Dengan adanya kebijakan serta peran pemerintah dalam memperbaiki pelayanan kesehatan diharapkan dapat segera menyelesaikan masalah kesehatan yang sering terjadi di Indonesia. Sehingga mutu pelayanan kesehatan di Indonesia menjadi baik dan masyarakat tidak perlu lagi pergi ke luar negeri untuk berobat. B. Permasalahan Memperoleh kesehatan merupakan hak semua orang. Tetapi, banyak sekali hambatanhambatan dalam memperoleh kesehatan dengan mutu yang baik. Sehingga ini menjadi masalah kesehatan yang perlu diperbaiki. Berikut masalah kesehatan pada berbagai rumah sakit dan puskesmas di Indonesia : 1. Distribusi Tenaga Medis a. Kurangnya kualitas SDM tenaga medis di berbagai Rumah Sakit dan Puskesmas b. Kurangnya dokter yang tersebar di berbagai Rumah Sakit dan Puskesmas pada daerah terpencil 2. Standar Sarana Operasional kesehatan Sarana dan prasarana kesehatan yang kurang memadai. 3. Pembiayaan Tidak seimbangnya hak dengan kewajiban yang diperoleh tenaga media di berbagai Rumah Sakit dan Puskesmas, dalam hal gaji yang diterima oleh tenaga medis tidak sesuai dengan apa yang telah dikerjakan. 4. Administrasi dan manajemen Buruknya sistem manajemen kesehatan di berbagai Rumah Sakit dan Puskesmas yang mengakibatkan pelayanan kesehatan menjadi kurang prima, sehingga masyarakat menjadi pihak yang dirugikan.

C. Pembahasan Permasalahan kesehatan ini harus segera diperbaiki, peran pemerintah sangat

dibutuhkan dalam menyelesaikannya. Berbagai kebijakan-kebijakan kesehatan yang dibuat oleh pemerintah dalam mengupayakan agar terselesainya masalah kesehatan di Indonesia. Sehingga masyarakat dapat dengan mudah memperoleh pelayanan kesehatan yang prima. Kebijakan kesehatan merupakan kebijakan Negara yakni serangkaian tindakan yang ditetapkan adan dilaksabakan atau tidak dilaksanakan pemerintah yang punya tujuan/berorientasi pada tujuan (kesehatan) demi kepentingan seluruh rakyat. (Lasswel dan Kaplan). Upaya yang dilakukan pemerintah dalam menyelesaikan permasalahan kesehatan dengan membuat kebijakan berupa SKN yakni sistem kesehatan nasional seseuai SK Menkes No 131 th 2004. Tujuannya yakni terselenggranya pembangunan kesehatan oleh semua potensi bagus (mayarakat, swasta dan pemerintah) secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga tercapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggitingginya. Berikut analisis permasalahan kesehatan yang ada di Indonesia : 1. Distribusi tenaga medis a. Kurangnya kualitas SDM tenaga medis di berbagai Rumah Sakit dan Puskesmas. Sumber daya manusia pada bidang kesehatan sangat dibutuhkan dalam pengembangan sistem pelayanan kesehatan. Dengan pemberian berbagai pelatihan pada tenaga medis dapat meningkatkan kualitas SDM. b. Kurangnya dokter yang tersebar di berbagai Rumah Sakit dan Puskesmas pada daerah terpencil. Tenaga medis seperti dokter ataupun perawat sangat dibutuhkan. Namun terkadang distribusi atau penyebarannya tidak merata ke seluruh daerah, sehingga masyarakat yang ada di daerah terpencil tidak mendapat pelayanan yang seharusnya didapatkan. seharusnya pemerintah segera membuat kebijakan agar penyebaran pelayanan kesehatan di Indonesia merata dan tidak ada lagi keluhan masyarakat akibat pelayanan kesehatan yang tidak terjangkau. 2. Standar Operasional kesehatan Sarana dan prasarana yang kurang memadai menngakibatkan sulitnya mendapat pelayanan kesehatan yang baik. Pada UUD 45 pasal 34 ayat 3 telah dijelaskan bahwa Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan

fasilitas pelayanan umum yang layak, tetapi ironisnya masih ada masyarakat yang tidak memperoleh fasilitas tersebut di rumah sakit negeri ataupun di puskesmas. Ini dapat terjadi akibat kurangnya perhatian pemerintah dalam mewujudkan misi dan visi untuk meningkatkan derajat kesehatan. 3. Pembiayaan Tidak seimbangnya hak dengan kewajiban yang diperoleh tenaga media di berbagai Rumah Sakit dan Puskesmas, dalam hal gaji yang diterima oleh tenaga medis tidak sesuai dengan apa yang telah dikerjakan. Biaya kesehatan yakni besarnya dana yang harus disediakan untuk menyelengarakan dan atau memanfaatkan berbagai upaya kesehatan yang diperlukan oleh perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat. Dalam pembiayaan di tinjau daru 2 sudut, penyedia pelayanan kesehatan dan pemakai jasa pelyanan. Dari masalah ini terjadi pada pembiayaan penyedia pelayanan kesehatan. Banyak tenaga medis yang mengeluhkan akibat tidak sesuainya hak yang diterima dengan pelayanan yang telah diberikan. Sehingga mereka bekerja dengan tidak baik. Seharusnya pemerintah meningkatkan anggaran kesehatan, serta mekanisme pengawasan dan pengendalian penggunaan dana. Pihak rumah sakit dan puskesmas juga harus berperan aktif dalam pengendalian biaya dan pengaturan tarif. Sehingga para tenaga medis dapat melayani para pasien dengan prosedur yang sesuai. 4. Administrasi dan Manajemen Buruknya sistem manajemen kesehatan di berbagai Rumah Sakit dan Puskesmas yang mengakibatkan pelayanan kesehatan menjadi kurang prima, sehingga masyarakat menjadi pihak yang dirugikan. Menurut William H Newman dan John M Piffner Administrasi adalah keseluruhan proses/aktifitas penyelenggaraan usaha/upaya yang dilakukan sekelompok orang untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Sedangkan manajemen merupakan proses untuk menggerakkan sumber daya (manusia, dana, saran, peralatan) untuk mencapai tujuab bersama yang telah ditetapkan. Apabila administrasi dan manajemen di suatu perusahaan atau sektor tertentu tidak baik akan mempengaruhi semua pekerjaan serta tujuan yang seharusnya dicapai. Di dalam suatu perusahaan atau sektor harus memiliki seorang pemimpin yang dapat mewujudkan tujuan dari rencana-rencana administrasi. Administrasi kesehatan digunakan untuk keberhasilan pembangunan kesehatan dengan prinsip desentralisasi dan otonomi daerah, dan pemerintah pusat melakukan asistensi, advokasi dan fasilitasi. Sehingga

dengan adanya administrasi serta manajemen yang baik kinerja pada suatu Rumah sakit dan puskesmas berjalan dengan baik sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Dan peningkatan mutu pelayanan kesehatan di Indonesia. Dalam peningkatan mutu pelayanan kesehatan di Indonesia memang harus ada saling kerja sama antara pemerintah dan unit penyelenggara kesehatan seperti Rumah Sakit dan Puskesmas. Dengan peran pemerintah memberi dukungan dan anggaran untuk

memfasilitasi tersedianya pelayanan kesehatan yang menyeluruh. Seharusnya dana anggaran yang telah disediakan digunakan semaksimal mungkin dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan tetapi terkadang dana anggaran tidak dipergunakan dengan baik. Oleh karena itu dibutuhkan administrasi dan manajemen yang baik disetiap rumah sakit.

Daftar Pustaka
http://www.tesismars.co.cc/ http://www.annaeahira.com/artikel-kesehtan/sistem-kesehatan-nasional.htm UUD 1945 pasal 28 ayat 1 tentang Hak Asasi Manusia UUD 1945 pasal 34 ayat 3 tentang Perekonomian Nasional dan Kesejahteraan Sosial Sistem Kesehatan Nasional SK Menkes no 131 tahun 2004 http://scribd.com/.../pengertian-dan-pelaksanaan-mutu-pelayanan-kesehatan.pdf http://who.int/csr/resources/.../AMStandarPrecautions_bahasa.pdf

Lampiran :

Pelayanan Kesehatan Prima Sulit Dicapai Di Indonesia


POSTED BY REDAKSI ON MEI 4, 2007 LEAVE A COMMENT PADANG ( BERITA ) : KETUA DEPARTEMEN ADMINISTRASI, KEBIJAKAN DAN KESEHATAN UI, DR H ADANG BACHTIAR MPH.DSC MENYATAKAN PELAYANAN KESEHATAN PRIMA PADA RUMAH SAKIT DAN PUSKESMAS SULIT DICAPAI, KARENA PEMERINTAH MASIH SETENGAH HATIMENDUKUNG PENINGKATAN KUALITAS SDM DAN SARANA KESEHATAN.

UNTUK MEWUJUDKAN PELAYANAN KESEHATAN PRIMA, JELAS MEMBUTUHKAN DOKTER YANG CUKUP, SARANA KESEHATAN, PERAWAT PINTAR DAN GAJI MEMADAI, KATA ADANG KEPADA WARTAWAN DI SELA SEMINAR PELAYANAN KESEHATAN PRIMA DI RS JIWA HB SAANIN PADANG, KAMIS (3/05). Pelayanan kesehatan yang diberikan RS dan Puskesmas masih di bawah standar, akibat kualitas SDM, serta sertifikasiperawat dan dokter masih rendah, bahkan untuk bertingkah laku baik saja, sering kepala dinas atau pimpinan RS dan Puskesmas terancam masuk penjara, karena terpaksa mengikuti sistem yang salah. Yang tidak bersalah bisa dibikin dan dilibatkan bersalah,karena jeleknya sistim hukum di negeri ini, katanya. BERDASARKAN SURVEI, KATA DIA, DIRINYA PERNAH MENERIMA PENGAKUAN PERAWAT,DIMANA MEREKA BEKERJA TIDAK SEPENUH HATI KARENA GAJI YANG DITERIMA DI BAWAH STANDAR. PEMBERIAN GAJI DI BAWAH STANDAR ITU, SAMA ARTINYA PEMERINTAH BERPURA-PURA MENGGAJI DAN MEREKA JUGA TENTU PURA-PURA BEKERJA, KATANYA. Dilema lain, menurut Adang, pemerintah terus mengimbaumempercepat pelayanan, sementara kompenen pendukungnya tidak terpenuhi. Ia mengumpamakan bagaimana mungkin, seseorang disuruh berlari jika kendaraan yang diberikan berupa becak, itu sangat mustahil. Padahal, ketersediaan teknologi kesehatan di Indonesia cukup mahal dan canggih dibanding peralatan dimiliki RSdi Malaysia. Dampaknya banyak WNI berobat keluar negeri, di antaranyake Malaka, Malaysia karena manajemen RS tersebut mengutamakan pelayanan prima. Terkait kasus itu, semua pegawai RS kini dalam kondisi frustasi, dibutuhkanpionir pendombrak kebobrokan birokasi dan kepemimpinan, katanya. IA
MENYATAKAN TIDAK PERNAH PUTUS ASA, DAN TERUS MEMOTIVASI PEGAWAI UNTUK BEKERJA DENGAN SEPENUH HATI, JUJUR DAN TULUS DEMI MENGHARAPKAN PAHALA DARI ALLAH SWT. (ANT)

You might also like