Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.2. Tujuan :
Untuk mengetahui keanekaragaman jenis fauna tanah yang tertangkap
dengan menggunakan Pitfall Trap.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Hewan tanah adalah hewan yang hidup di tanah, baik yang hidup di
permukaan tanah maupun yang hidup di dalam tanah. Tanah itu sendiri adalah
suatatu bentangan alam yang tersusun dari bahan-bahan mineral yang merupakan
hasil proses pelapukan batu-batuan dan bahan organic yang terdiri dari organisme
tanah dan hasil pelapukan sisa tumbuhan dan hewan lainnya. Jelaslah bahwa
hewan tanah merupakan bagian dari ekosistem tanah. Dengan denikian,
kehidupan hewan tanah sangatdi tentukan oleh faktor fisika-kimia tanah, karena
itu dalam mempelajari ekologi hewan tanah faktor fisika-kimia tanah selalu
diukur.
Pengukuran faktor fisika-kimia tanah dapat di lakukan langsung di lapangan
dan ada pula yang hanya dapat diukur di laboraturium. Untuk pengukuran faktor
fisika-kimia tanah di laboraturium maka di lakukan pengambilan contoh tanah dan
dibawa ke laboraturium.
Dilapangan hewan tanah juga dapat dikumpulkan dengan cara memasang
perangkap jebak (pit fall-trap). Pengumpulan hewan permukaan tanah dengan
memasang perangkap jebak juga tergolong pada pengumpulan hewan tanah secara
dinamik.
Perangkap jebak sangat sederhana, yang mana hanya berupa bejana yang
ditanam di tanah. Agar air hujan tidak masuk ke dalam perangkap maka
perangkap diberi atap dan agar air yang mengalir di permukaan tanah tidak masuk
ke dalam perangkap maka perangkap dipasang pada tanah yang datar dan agak
sedikit tinggi. Jarak antar perangkap sebaliknya minimal 5 m.
Pada perangkap tanpa umpan, hewan tanah yang berkeliaran di permukaan
tanah akan jatuh terjebak, yaitu hewan tanah yang kebetulan menuju ke perangkap
itu, sedangkan perangkap dengan umpan, hewan yang terperangkap adalah hewan
yang tertarik oleh bau umpan yang diletakkan di dalam perangkap, hewan yang
jatuh dalam perangkap akan terawat oleh formalin atau zat kimia lainnya yang
diletakkan dalam perangkap tersebut.
atap
tanah bejana
Perangkap jebak pada prinsipnya ada dua macam, yaitu perangkap jebak tanpa
umpan penarik, dan perangkap dengan umpan.
Kelompok hewan tanah sangat banyak dan beranekaragam, mulai dari
protozoa, Nematoda, anaelida, mollusca, arthropoda hingga vertebrata.
Hewan tanah dapat pula di kelompokkan atas dasar ukuran tubuhnya,
kehadirannya di tanah, habitat yang dipilihnya, dan kegiatan makannya.
Berdasarkan ukuran tubuhnya hewan-hewan tersebut dikelompokkan atas
mikrofauna, mesofauna, dan makrofauna. Ukuran mikrofauna berkisar antara 20
mikron sampai dengan 200 mikron, mesofauna antara 200 mikron sampai dengan
1 cm, dan makrofauna > 1 cm ukurannya. Berdasarkan kehadirannya, hewan
tanah dibagi atas kelompok transien, temporer, penodik, dan permanen.
Berdasarkan habitatnya hewan tanah ada yang digolongkan sebagai epigon,
hemiedafon, dan eudafon. Hewan epigon hidup pada lapisan tumbuh-tumbuhan di
permukaan tanah, hemiedafon hidup pada lapisan organik tanah, dan eudafon
hidup pada tanah lapisan mineral. Berdasarkan kegiatan makannya hewan tanah
itu ada yang bersifat herbivora, dapravora, fungivora dan predator.
Penelitian mengenai hewan tanah di Indonesia masih sedikit sekali. Penelitian
tentang hewan tanah yang pertama-tama di Indonesia dilakukan pada tahun 1925
oleh Damenerman. Dari hasil penelitian itu ternyata hewan permukaan tanah yang
paling tinggi kepadatan populasinya adalah Hymenopetra yaitu famili Formiadae,
dan diikuti oleh Coleaptura, Oniscoidea, Myriapoda, dan Arachnida. Dari hasil
penelitian Adianto di Jawa Barat dan Suharjono di Kalimantan, ternyata hewan
yang tertinggi kepadatan populasinya di lantai hutan adalah Collembata,
kemudian diikuti oleh Arachnida, Coleoptera, Hymenoptera, dan kelompok
lainnya. Hewan dalam tanah yang tertinggi kepadatan populasinya dari penelitian
Adianto adalah Acarina, Collembata, Hymenoptera, Symphyia, Diplura, dan
Psocoptera.
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
3.1.1 Alat-alat
- Gelas aqua 4 buah
- Cangkul/parang
- Botol film 4 buah
- Cawan kaca
- Penjepit / pinset
3.1.2 Bahan-bahan
- Formalin 4%
- Alkohol 70%
- Air Sabun
- Softdrink (Fanta)
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.2 Pembahasan
Dari hasil pengamatan mengenai sampling fauna tanah dengan
menggunakan perangkap dengan alat dan bahan yang sangat sederhana. Tahap
pertama yang dilakukan adalah membuat jebakan dengan cara menggali 4
lubang yang diberi jarak 1 meter. Hal ini dilakukan agar keempat gelas aqua
yang telah berisi larutan yang telah disediakan. Permukaan gelas aqua harus
sejajar dengan permukaan tanah. Tahap yang kedua yaitu menutup permukaan
gelas aqua dengan alat pelindung yang berbentuk persegi empat dan tipis. Hal
ini dilakukan agar air hujan tidak masuk ke dalam botol aqua tersebut. Setelah
itu dibiarkan selama 3 hari, kemudian diambil perangkap untuk diidentifikasi
jenis spesies yang didapat di dalamnya, lalu dibawa ke laboratorium.
Pada umpan formalin tidak ada satu pun spesies fauna tanah yang terjebak.
Faktor-faktor yang menyebabkan adalah peletakan perangkap kurang rata
dengan permukaan tanah, formalinnya bercampur dengan air hujan karena
penutup yang dibuat agar air hujan tidak masuk kurang kuat menahan air
hujan sehingga terjatuh.
Pada umpan alkohol hanya ada spesies yang terjebak yaitu kelompok
gastrapoda sebanyak 25 ekor. Pada umpan softdrink ada 4 spesies yang
terjebak yaitu dari kelompok Blattidae, Formisidae, Gastropoda dan
Orthoptera. Blattidae sebanyak 1 ekor, Formisidae sebanyak 4 ekor,
Gastropoda sebanyak 2 ekor dan Orthoptera sebanyak 1 ekor. Pada umpan air
sabun / deterjen ada 3 spesies yang terjebak yaitu kelompok Formisidae,
Gastropoda dan Orthoptera. Formisidae sebanyak 7 ekor, Gastropoda
sebanyak 3 ekor dan Orthoptera sebanyak 2 ekor.
Pada umpan softdrink terdapat spesies fauna tanah yang terbanyak,
sedangkan pada umpan formalin tidak ada sama sekali.
Faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi hean-hewan tanah tersebut
diantaranya adalah faktor fisika dan kimia lingkungan tempat hidupnya.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Pada umpan softdrink paling banyak spesies yang terjebak / terperangkap.
Jadi softdrink merupakan umpan yang paling disukai oleh fauna tanah.
2. Pada umpan formalin tidak ada sama sekali spesies fauna tanah.
5.2 Saran
- Bahan yang akan dipraktikumkan seharusnya disediakan oleh lab.
DAFTAR PUSTAKA
n Formalin = 0
n Alkohol = 25
Gastropoda Pi = ni
= 25
25
= 1
H’ = - Σ Pi log Pi
= - 1 log 1
= 0
Softdrink = 8
Blattidae Pi = ni
= 1
= 0,125
H’ = - Σ Pi log Pi
Formisidae Pi = ni
= 4
= 0,5
H’ = - Σ Pi log Pi
= 0,151
Gastropoda Pi = ni
= 2
= 0,25
H’ = - Σ Pi log Pi
= 0,151
Orthoptera Pi = ni
= 1
8
= 0,125
H’ = - Σ Pi log Pi
= 0,113
n Air sabun
Formisidae Pi = ni
= 7
12
= 0,583
H’ = - Σ Pi log Pi
= 0,137
Gastropoda Pi = ni
= 3
12
= 0,25
H’ = - Σ Pi log Pi
Orthopera Pi = ni
= 2
= 0,167
H’ = - Σ Pi log Pi
= 0,130
Tabel jenis taksa yang berhasil terperangkap di dalam pitfall trap yang dibiarkan