You are on page 1of 13

Please purchase PDFcamp Printer on http://www.verypdf.com/ to remove this watermark.

MAKALAH PENDIDIKAN KOMPERATIF

HUBUNGAN DUKUNGAN PEMERINTAH DAN KEMAJUAN PENDIDIKAN DI SUATU NEGARA (STUDI KOMPERATIF PENDIDIKAN DI NEGARA IRAN DAN INDONESIA)

Oleh : ISMANITA 20093152063

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2010

Please purchase PDFcamp Printer on http://www.verypdf.com/ to remove this watermark.

Hubungan Dukungan Pemerintah dan Kemajuan Pendidikan Di Suatu Negara (Studi Komperatif Pendidikan Di Negara Iran Dan Indonesia) Oleh : Ismanita PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Secara Geografi, Iran berada di barat daya benua Asia, arah selatan berbatas Turkmenistan, Azerbeijan, dan Armenistan. Di sebelah utara bertetangga Afghanistan dan Pakistan, barat dengan Irak dan Turki. Pesisir Teluk Arab serta laut Oman juga menjadi tapal batas sebelah selatan Iran. Posisi yang strategis. Republik Islam Iran memiliki wilayah seluas 1.648.000 km2, beribukota Teheran. Letaknya di jantung benua Asia membentang di wilayah Timur Tengah menjadikan Iran sebagai titik pertemuan Timur dan Barat. Hal ini tentu saja beralasan karena secara natural Iran merupakan jembatan penghubung Teluk Arab dan Laut Mazendran. Oleh sebab itu beragam kebudayaan dan peradaban kombinasi (Barat dan Timur) berkembang pesat di negeri ini membentuk corak baru. Iran kini telah menjadi salah satu negara berpengaruh di dunia. Hal ini berawal dari langkah yang konsisten dalam pengembangan sumber daya manusia, terutama di sektor pendidikan. Perhatian besar pemerintah Iran terhadap pendidikan generasi mudanya juga telah menciptakan generasi muda yang sangat berkualitas dalam bidang teknologi. Merekalah yang menjadi penggerak utama kemajuan teknologi, baik teknologi pembangkit listrik tenaga nuklir maupun dalam industri rudal dan satelit. Semua komponen untuk rudal atau pun satelit telah mampu dikembangkan sendiri oleh Iran berkat kecerdasan para pemudanya. Padahal, Iran hingga saat ini menghadapi berbagai embargo dari Amerika Serikat. Embargo yang mereka hadapi mulai dari perdagangan,persenjataan, termasuk embargo ekonomi dan pembekuan aset mereka di luar negeri. Namun kondisi tersebut tidak menjadi alasan bagi Iran untuk bergeming dalam bidang pendidikan berkualitas untuk mengembangkan teknologi maju dan industri mereka. Dengan berbagai kesamaan sebagai negara timur, Iran patut menjadi salah satu

Please purchase PDFcamp Printer on http://www.verypdf.com/ to remove this watermark.

acuan

dalam

upaya

membangun

kualitas

sumber

daya

manusia

Indonesia.(http://Irib.org.2008)

B. Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini yaitu : 1. Apa saja kemajuan dalam bidang pendidikan yang telah di capai oleh negara Iran ? 2. Bagaimana kemajuan pendidikan di Indonesia ? 3. Bagaimana perbandingan dukungan pemerintah terhadap pendidikan di Iran dan di Indonesia ?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari Penulisan makalah ini yaitu untuk : 1. Mengetahui apa saja kemajuan dalam bidang pendidikan yang telah di capai oleh negara Iran ? 2. Mengatahui apa saja kemajuan pendidikan yang telah dicapai oleh Indonesia ? 3. Melihat sejauh mana dukungan pemerintah terhadap pendidikan di Iran dan di Indonesia ?

Please purchase PDFcamp Printer on http://www.verypdf.com/ to remove this watermark.

PEMBAHASAN A. Kemajuan Pendidikan dan Dukungan Pemerintah di Iran


Kemenangan Revolusi Islam telah mengubah banyak hal di Iran. Tentu saja yang paling mencolok adalah perubahan besar di bidang politik, yaitu dengan terbentuknya sistem pemerintahan baru bernama Republik Islam Iran. Dengan berlandaskan kepada sistem politik yang baru dan independen ini, Iran kemudian melakukan lompatan besar di bidang-bidang lainnya, termasuk di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Gambar 1 : Gambaran Umum Negara Iran

Gambar 2 : Anggaran Pendidikan

Please purchase PDFcamp Printer on http://www.verypdf.com/ to remove this watermark.

Gambar 2 : Kemajuan yang dicapai oleh Iran dalam bidang pendidikan

Sumber :UNESCO.2007 Iran dengan populasi 68 juta jiwa dengan tingkat pertumbuhan 1,08 persen dan produksi domestik yang terukur dengan GDP sebesar 115 triliun dolar AS. Iran adalah negara dengan ekonomi terkuat kedua di Timur Tengah. Angka melek huruf di Iran mencapai 79 persen dan pendidikan diwajibkan hingga sekolah menengah atas. Berdasarkan laporan Bank Dunia, Iran telah menunjukkan pertumbuhan yang baik dalam pembangunan kualitas sumber daya manusia dan perlindungan sosial. Sebagai contoh, dalam rentang 1970-2001 keikutsertaan warga dalam pendidikan dasar meningkat 60-90 persen . Tingkat kemiskinan turun signifikan dari 47 persen pada 1978 menjadi 16 persen pada 1999.(http://worldbank.org. 2008) Dalam jangka waktu hampir tiga dekade ini, Iran termasuk di antara negara yang paling sering mendapatkan tekanan dari negara-negara Barat, khususnya AS. Selain dipaksa berperang selama delapan tahun melawan rezim diktator Saddam, perekomian Iran juga diembargo. Akan tetapi, tekanan dan embargo bukannya membuat Iran menyerah, melainkan malah membuat bangsa ini lebih mandiri di segala bidang. Kemandirian ini pulalah yang menjadi landasan kemajuan pesat Iran dalam meniti masa depan bangsa. Kemajuan pesat berhasil ditoreh bangsa Iran di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Di antara kemajuan pesat yang berhasil diraih bangsa Iran adalah kemampuan para ilmuwan negara ini dalam memproduksi bahan bakar nuklir untuk skala industri. Sebelum ini, Iran juga berhasil membiakkan sel inti yang sangat berharga bagi dunia kedokteran. Jumlah negara di dunia yang mampu meraih teknologi ini hingga sekarang tidak lebih dari sepuluh negara. Kemudian, baru-baru ini,

Please purchase PDFcamp Printer on http://www.verypdf.com/ to remove this watermark.

bertepatan dengan perayaan hari-hari kemenangan Revolusi Islam Iran, para ilmuwan Iran mengumumkan keberhasilannya memproduksi obat antiretrovirus yang berfungsi mengobati infeksi yang ditimbulkan retrovirus HIV/AIDS. Ini adalah lompatan besar di bidang pengobatan penyakit AIDS yang sangat mematikan itu. Seperti diketahui, independensi dan kemajuan sebuah bangsa sangat bergantung kepada keberhasilannya dalam meraih kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi modern. Selama Iran diperintah oleh penguasa yang diktatoris serta sangat bergantung kepada Barat dalam segala hal, bisa dikatakan bahwa perkembangan ilmu pengetahuan di Iran mengalami stagnasi yang sangat parah selama hampir dua abad. Untuk itulah setelah berhasil meraih kemenangan dalam revolusi, bangsa Iran kemudian bertekad kuat meraih keberhasilan lain di bidang ilmu pengetahuan demi menjamin masa depan bangsa ini sekaligus mengejar berbagai ketertinggalan di bidang ini. Akan tetapi, upaya seperti ini jelas ditentang oleh negara-negara kuat yang selama ini sudah terbiasa menjadi penguasa dunia. Independensi negara-negara dunia ketiga adalah hal yang tabu bagi mereka. Karenanya, tidaklah mengherankan jika tekad kuat bangsa Iran untuk meraih keberhasilan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi ini dicela oleh Barat. Berbagai konspirasi dibangun untuk mengganjal langkah dan kemajuan Iran. Isu-isu yang tidak otentik juga diembuskan Barat dengan tujuan menghalangi keberhasilan bangsa Iran tersebut. Dalam contoh terbaru, proyek nuklir sipil Iran dihalang-halangi dengan menggunakan isu bahwa proyek tersebut hendak dibelokkan Iran menjadi proyek senjata nuklir. Padahal, tim inspeksi Badan Energi Atom Internasional (IAEA) selalu mengatakan bahwa tidak ada penyimpangan sedikitpun dari proyek nuklir Iran. Selain dengan tuduhan, Barat juga mencoba menghalangi kemajuan ilmu pengetahuan bangsa Iran dengan embargo ekonomi dan ancaman serangan militer. AS sendiri sejak lama sudah menerapkan embargo tersebut. Washington juga mengancam akan memberikan sanksi kepada negara manapun yang menanamkan investasi di Iran dalam jumlah besar. Baru-baru ini, AS menekan DK PBB untuk menjatuhkan sanksi secara terbatas, dan lahirlah Resolusi DK PBB Nomor 1737. Akan tetapi, meskipun didera banyak halangan, kemajuan Iran di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi sama sekali tidak bisa terbendung. Sanksi ekonomi ternyata malah membuat bangsa Iran lebih mandiri. Yang lebih banyak menderita kerugian dari penerapan sanksi inkonstitusional ini justru negara-negara Barat, khususnya AS. Lebih

Please purchase PDFcamp Printer on http://www.verypdf.com/ to remove this watermark.

jauh lagi, sebagian besar negara dunia tidak mempedulikan sanksi dan ancaman tersebut. Mereka tetap saja menjalin hubungan dagang dengan Iran. Dua perusahaan minyak raksasa Eropa, yaitu Repsol dan Shell baru-baru ini tidak menggubris tekanan AS agar membatalkan kontrak investasinya di ladang minyak Golshan, Iran. Hal-hal seperti inilah yang membuat Iran semakin membulatkan tekadnya dalam meraih keberhasilan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Prestasi para pemuda Iran di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi juga bisa dilihat dari berbagai kemenangan yang selalu diraih para pelajar Iran dalam olimpiade berbagai bidang ilmu pengetahuan, seperti olimpiade fisika, matematika, kimia, dan lain-lain. Tiap event ini dilaksanakan, setiap negara peserta pasti akan

memperhitungkan para pelajar dan mahasiswa Iran sebagai rival yang sangat sulit untuk dikalahkan. Keberhasilan yang diraih oleh para penemu dan peneliti muda Iran ini menunjukkan keberhasilan sistem pendidikan di Republik Islam Iran. Adalah sangat jelas bahwa pengetahuan, teknologi, dan kekuatan komunikasi, merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki sebuah negara bila ingin maju. Dengan memfokuskan perhatian pada pengembangan kemampuan para pemudanya, Iran dalam beberapa tahun terakhir ini berhasil meraih posisi membanggakan dalam kancah keilmuan dan teknologi internasional. Kemajuan yang dicapai Iran dalam bidang ilmu dan teknologi sebenarnya sejalan dengan pandangan Islam yang sangat menekankan pentingnya ilmu dan pengetahuan. Dalam pandangan Islam, iman dan ilmu bagaikan dua sayap yang harus dimiliki manusia agar dapat terbang mencapai kesempurnaan dan kebahagiaan hidup. Itulah sebabnya, meskipun terus-menerus mendapat serangan dari luar, baik berupa embargo, propaganda negatif, dan serangan budaya, bangsa Iran tetap teguh berusaha mengembangkan keilmuan anak-anak bangsanya. Hal menarik, terkait dengan perguruan tingggi di sana, ada sesuatu yang aneh dan perlu dihargai, yaitu tentang fakultas kedokterannya. Khusus fakultas kedokteran dan Sastra Parsi, di kampus-kampus di IIran, mahasiswanya tidak perlu membayar biaya apapun. Semua harus digratiskan. Alasannya, jika mahasiswa fakultas kedokteran harus membayar, dikhawatirkan setelah lulus akan mencari kembalian uang yang telah dibayarkan sebelumnnya. Apalagi, sebagaina profesinya, uang itu dipungut dari orang sakit atau lagi kesusahan.

Please purchase PDFcamp Printer on http://www.verypdf.com/ to remove this watermark.

Perang dan embargo yang dipaksakan terhadap Iran di masa awal berdirinya RII justru menjadi rahmat terselubung bagi bangsa Iran, karena mereka harus berusaha memenuhi sendiri kebutuhan mereka terhadap senjata, mesin, dan barang-barang produksi lain. Hasilnya, rakyat Iran yang semula sangat bergantung kepada negara asing, akhirnya mampu memproduksi sendiri sebagian besar kebutuhan dalam negeri mereka. Keberhasilan dan kecemerlangan para pemuda dan mahasiswa Iran dalam berbagai pameran iptek dan olimpiade ilmiah, membuktikan tekad kuat bangsa Iran dalam meraih kemajuan teknologi di masa depan. Dan tidak ada kekuatan manapun yang akan mampu menghalangi tekad kuat bangsa Iran tersebut.(

http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=5789074910130432011)

B. Kemajuan pendidikan dan dukungan pemerintah di Indonesia


Saat ini, berdasarkan parameter HDI (Human Development Index), Indonesia merupakan salah satu negara berkembang di dunia. Menurut UNDP pada tahun 2008, berdasarkan nilai HDI, Indonesia hanya berada pada peringkat 107 dari 179 negara. Berdasarkan peringkat tersebut, nilai HDI Indonesia termasuk urutan bawah bila dibandingkan dengan negara berkembang lainnya yang berada di wilayah Asia. Saat ini, berdasarkan parameter HDI (Human Development Index), Indonesia merupakan salah satu negara berkembang di dunia. Menurut UNDP pada tahun 2008, berdasarkan nilai HDI, Indonesia hanya berada pada peringkat 107 dari 179 negara. Berdasarkan peringkat tersebut, nilai HDI Indonesia termasuk urutan bawah bila dibandingkan dengan negara berkembang lainnya yang berada di wilayah Asia. Kemajuan bangsa Indonesia (dengan HDI sebagai parameternya) masih cukup rendah dikarenakan oleh banyak hal. Salah satu alasannya adalah Indonesia saat ini masih bergantung pada korporasi atau negara asing dalam pemenuhan kebutuhan negaranya. Pengembangan Indonesia menjadi terhambat karena tanpa dukungan asing, Indonesia tidak akan dapat memenuhi kebutuhannya secara mandiri. Kondisi ini akan sangat berbahaya apabila negara atau korporasi asing yang menjalin hubungan kerjasama dengan Indonesia melakukan suatu kerjasama yang lebih menguntungkan salah satu pihak secara tidak adil. Contohnya adalah kondisi Indonesia dalam memenuhi kebutuhan BBM. Indonesia yang memiliki kekayaan minyak mentah yang berlimpah (produksi minyak mentah Indonesia kurang lebih 1 juta barel tiap hari).

Please purchase PDFcamp Printer on http://www.verypdf.com/ to remove this watermark.

Saat ini tidak mampu mengolahnya menjadi BBM yang siap guna, sehingga harus mengekspor minyak mentah kemudian baru mengimpornya kembali dalam bentuk yang siap pakai. Hal ini tentu merugikan Indonesia karena kita mengekspor minyak mentah dengan harga yang rendah sementara mengimpornya kembali dengan harga yang lebih tinggi. Sesungguhnya, dengan pengembangan riset dan yang penelitian baik, Indonesia akan dapat memenuhi kebutuhan negaranya secara mandiri dan tak tergantung dengan pihak asing. Kita bisa mengambil contoh dari beberapa negara berkembang lain yang seharusnya kondisinya kurang lebih sama dengan Indonesia. Iran saat ini merupakan negara berkembang yang unggul di dunia dalam bidang bioteknologi, teknologi nuklir, dan aerospace engineering. Padahal Iran merupakan negara yang diembargo secara ekonomi, akan tetapi Iran masih dapat unggul di berbagai bidang tersebut. Hal ini tentu bukan tanpa alasan. Pemerintah Iran menempatkan pengembangan melalui Research & Development sebagai prioritas utama negrinya. Selain contoh Iran tersebut, ada juga kecenderungan bahwa semakin maju suatu negara, perhatian di bidang Research & Development-nya semakin tinggi. Hal ini dapat dilihat dari anggaran Research & Developmen tiap negara. Menurut R & D Magazine pada tahun 2005, anggaran Research & Development negara maju rata-rata 2,3-3,5 persen per GDP (Gross Domestic Product ) negaranya. Berdasarkan 2nd Worl Science Forum 2005 di Budapest, UNESCO telah menyatakan munculnya tiga negara berkembang yang telah masuk ke dalam negara-negara produksi atau sumber science dan teknologi. Ketiga negara tersebut ialah Cina, India, dan Brazil. Presentase R&D per GDP tiap negara dari ketiga negara tersebut adalah lebih dari 1 persen. Hal ini bertolak belakang dengan negara-negara berkembang dan miskin lainnya, termasuk Indonesia. Menurut LIPI pada tahun 2004, presentase R&D per GDP Indonesia hanya berkisar 0,1 persen! Kondisi pengembangan riset di Indonesia yang masih rendah disebabkan kurangnya dukungan pemerintah kita. Hal ini dapat dilihat dari rendahnya alokasi dana APBN untuk bidang riset dan pengembangan. Pemerintah juga turut andil dalam rendahnya pemahaman rakyat mengenai filosofi: Jika bisa buat, mengapa harus beli? dikarenakan rata-rata produk dalam negri (yang seharusnya menjadi tanggungan pemerintah) yang kualitasnya tidak sebanding dengan produk asing.

Please purchase PDFcamp Printer on http://www.verypdf.com/ to remove this watermark.

Hal ini membuat masyarakat menjadi tergantung dengan produk negara lain dan kurang mencintai produk dalam negri. Selain itu, terjadi fenomena dimana banyak ilmuwan Indonesia yang melakukan brain drain (tersebarnya ilmuwan Indonesia di luar negri) yang salah satunya disebabkan oleh kurangnya perhatian pemerintah terhadap mereka. Dalam menghadapi beberapa permasalahan di atas, pemerintah Indonesia harus segera berpikir cepat dalam mencari solusi yang tepat. Yang paling utama, pemerintah harus meningkatkan anggaran untuk bidang Research & Development dan anggaran pendidikan. Pemerintah juga harus serius melaksanakan berbagai program untuk memanfaatkan anggaran dana tersebut. Hal ini penting untuk dilakukan, karena selama ini banyak program pemerintah yang rendah pengawasan, sehingga dalam pelaksanaannya tidak sebaik yang direncanakan (dalam bidang kesehatan contohnya adalah program Jamkesmas). Pemerintah juga dapat mengambil contoh dari beberapa negara lain dalam usaha membangun riset dan pengembangannya. Pemerintah India dan Iran menetapkan suatu kebijakan brain gain policy untuk mengantisipasi derasnya arus brain drain para ilmuwan mereka. Menurut Amin Rais dalam bukunya Selamatkan Indonesia!, brain gain policy adalah membuat jaringan dengan para ilmuwan dari suatu negara yang tersebar di luar negri, utamanya di Eropa dan AS, dan memanfaatkannya untuk kepentingan dalam negeri. Bentuk Perhatian Pemerintah Indonesia dibidang pendidikan Berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 dan Undang-Undang No. 20, 2003 tentang Sisdiknas, dana pendidikan selain gaji pendidik dan biaya pendidikan kedinasan mendapat alokasi minimal 20% dari anggaran pendapatan dan belanja negara dan daerah (APBN dan APBD). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 36 tahun 2007 tentang penyaluran tunjangan profesi bagi guru menyatakan bahwa Guru yang telah memiliki sertifikat pendidik dan nomor registrasi guru dari Departemen Pendidikan Nasional diberikan tunjangan profesi dengan ketentuan yang bersangkutan melaksanakan tugas sebagai guru dengan beban kerja yang sesuai dengan peraturan. Untuk kelancaran pemberian tunjangan profesi bagi guru yang telah memenuhi persyaratan perlu disusun pedoman penyaluran tunjangan profesi.(http://sertifikasiguru.org/isi.php?id=16)

Please purchase PDFcamp Printer on http://www.verypdf.com/ to remove this watermark.

C. Perbandingan Kebijakan Pemerintah dalam bidang pendidikan

Hal yang diamati Biaya Pendidikan

Iran Mengratiskan dari

Indonesia pendidikan Berdasarkan PP Nomor 48 dasar Tahun 2008 pasal 2,

Pendidikan

Sampai menengah Atas dan pendanaan Pendidikan Kedokteran

pendidikan

menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah, pemerintah masyarakat. pendidikan wajib gratis 9 daerah dan Biaya untuk tahun.

belajar

Pendidikan merupakan

kedokteran jurusan

termahal di Indonesia Kesejahteraan Guru Rata-rata gaji guru Gaji Guru untuk golongan Ia dengan masa kerja 0 tahun Rp.1.040.000,- dan Pegawai Golongan IV a dengan masa kerja 32

terendah perbulan US$300

tahun sebesar Rp 2.880.800 dan Guru profesional Prestasi yang dicapai Kemajuan dibidang Nuklir, Aerospace dengan
- Desain terbang kapal pesawat

Program untuk

sertifikasi guru

meluncurkan roket Misil, penemuan Obat HIV/AIDS Kondisi stabilitas nasional Mendapatkan tekanan dari Stabil dan aman Dunia Internasional dalam bidang ekonomi dengan

lahirnya Resolusi DK PBB Nomor 1737

Please purchase PDFcamp Printer on http://www.verypdf.com/ to remove this watermark.

Anggaran Pendidikan

Pemerintah menganggarkan 40% APBN

Pemerintah hamper menganggarkan untuk pendidikan 20% untuk dari

pendidikan

Anggaran APBN (belum terealisasi sepenuhnya)

Perhatian terhadap

pemerintah Pemerintah penelitian menempatkan pengembangan

Iran Terjadi

brain

drain ilmuwan

(tersebarnya

ilmiah dan ilmuan

melalui Indonesia di luar negri)

Research & Development sebagai negrinya. prioritas utama

Lain-lain

mencetakan

lebih

dari Pemerintah

sejak

tahun program dengan dlm

34.000 judul buku dengan 2008 bahasa braile untuk para buku tuna aksara.

membuat gratis

menerbitkan format PDF.

eBook

PENUTUP Kesimpulan
Kemajuan dalam bidang pendidikan berhubungan erat dengan besarnya dukungan pemerintah. Hal yang seharusnya dilakukan oleh pemerintah kita untuk masa depan Indonesia yang lebih mandiri dan tak tergantung pada pihak lain. Marilah kita mulai saat ini dengan berpartisipasi aktif dalam menjaga jalannya pemerintahan. Selain itu, pilihlah wakil rakyat yang baik yang memiliki visi dan program yang jelas dalam memajukan IPTEK Indonesia

Please purchase PDFcamp Printer on http://www.verypdf.com/ to remove this watermark.

DAFTAR PUSTAKA
http://bdmalhikmah.com/index.php/Artikel/wajah-pendidikan-indonesia-antararealitas-dan-harapan.html http://info-utama.blogspot.com./kemajuan iptek pasca revolusi di iran http://bandarudara.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&cid=3&artid =1434 http://unescoiran. Institute for statistic.html. http://Irib.com.Radio iran dan Indonesia.html Peraturan perundang dalam bidang pendidikan Biaya pendidikan Fasilitas (akses pendidikan) Tunjangan Guru Pendidikan Guru Penghargaan atas prestasi yang telah di buat Penyediaan lapangan kerja untuk lulusan iran

You might also like