Professional Documents
Culture Documents
Suku Gayo adalah sebuah suku bangsa yang mendiami dataran tinggi di provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Suku Gayo mendiami tiga kabupaten utama yaitu Kabupaten Aceh Tengah, Kabupaten Bener Meriah dan Kabupaten Gayo Lues, Suku Gayo juga mendiami setiap Kecamatan di desa Kabupaten Aceh Tenggara. Mata pencaharian utama masyarakat gayo adalah bertani dan berkebun dengan hasil utamanya kopi. Mayarakat gayo juga mengembangkan kerajinan yang cukup mendapat perhatian adalah kerajinan membuat sulaman kerawang Gayo, dengan motif yang khas. Suatu unsur budaya yang tidak pernah lesu di kalangan masyarakat Gayo adalah kesenian dan kebudayaan, yang hampir tidak pernah mengalami kemandekan bahkan cenderung berkembang. Bentuk kesenian Gayo yang terkenal, antara lain tari saman dan seni bertutur yang disebut didong. Selain untuk hiburan dan rekreasi, bentuk-bentuk kesenian ini mempunyai fungsi ritual, pendidikan, penerangan, sekaligus sebagai sarana untuk mempertahankan keseimbangan dan struktur sosial masyarakat. Di samping itu ada pula bentuk kesenian Seperti: Tari bines, Tari Guel, Tari munalo, sebuku(pepongoten),guru didong, dan melengkap (seni berpidato berdasarkan adat), yang juga tidak terlupakan dari masa ke masa, Karna Orang Gayo kaya akan seni budaya.
contohgambar kerawang
Dalam seluruh segi kehidupan, orang Gayo memiliki dan membudayakan sejumlah nilai budaya sebagai acuan tingkah laku untuk mencapai ketertiban, disiplin, gotong royong, dan rajin (munentu). Pengalaman nilai budaya ini dipacu oleh suatu nilai yang disebut bersikemelen, yaitu persaingan yang mewujudkan suatu nilai dasar mengenai harga diri (mukemel). Nilai-nilai ini diwujudkan dalam berbagai aspek kehidupan, seperti dalam bidang ekonomi, kesenian, kekerabatan, dan pendidikan. Sumber dari nilai-nilai tersebut adalah agama Islam serta adat setempat yang dianut oleh seluruh masyarakat Gayo. Selain itu masyarakat Gayo juga kaya akan adat dan budaya yang tetap terjaga sampai saat ini seperti Beguru Muluahi Sinte, Petawaren, Munginte, Njule Bayi, Njelesen, Teniron, Pepongoten, Kekeberen, Nek Rayoh dan lain-lain, dimana semua adat dan budaya tersebut memiliki fungsi dan manfaat tersendiri. Pada kesempatan ini penulis akan membahas tentang salah satu adat/kebudayaan yang ada di aceh tengah yaitu Petawaren.
Pembahasan
1. Pengertian
Petawaren adalah perbuatan adat menawari sesuatu atau seseorang dengan maksud untuk memperoleh berkah dari Allah S.W.T, atau untuk menghormati tamu dan orang yang berjasa bagi masyarakat. dan perbuatan ini di sebut juga Tepung Tawar Petawaren dapat dilaksanakan dalam berbagai macam acara atau moment, seperti: menerima tamu terhormat, turun mandi, sunat rasul, pernikahan, menyerahkan anak kepada tengku guru, pergi berjuang, hendak pergi merantau, baru menduduki suatu jabatan, mendirikan rumah atau bangunan lainnya, membuka lahan usaha, mendamaikan orang yang bertikai dan lain sebagainya.
Kesimpulan
Petawaren ini bertujuan untuk mengharapkan ridho dari Allah S.W.T. juga sebagai ungkapan rasa hormat kepada orang yang di tawari atas prestasi atau jasanya terhadap masyarakat dan juga berfungsi sebagai ucapan selamat terhadap sesuatu yang telah di capai oleh orang tersebut. Petawaren ini adalah suatu adat yang telah turun-temurun di lakukan oleh masyarakat gayo dan sampai saat ini masih sering di laksanakan khususnya oleh masyarakat di Kabupaten Aceh Tengah.
Daftar Istilah
Sekemul Tumbuhan dedingin : satu genggam : tumbuhan dengan daun tebal dan mengandung air : sejenis tanaman hias dengan daun berwarna merah : tumbuhan dengan daun berwarna merah dan panjang-panjang : tumbuhan dengan akar serabut dan sulit di cabut : tumbuhan dengan daun memanjang menyerupai kuku berwarna hijau kekuningkuningan serta memiliki ranting yang sangat rapat dan banyak : pucuk kayu besar. Yang biasa di pakai untuk petawaren adalah pucuk dari kayu beringin : sumpit kecil yang terbuat dari pandan dan di sulam dengan benang beraneka warna : sejenis kendi dengan ukuran kecil yang terbuat dari tanah liat atau keramik : kain yang dihiasi dengan motif kerawang dan bentuknya persegi panjang
Tumbuhan Celala
Tumbuhan Bebesi
Tumbuhan Sesampe
Batang teguh
Tape besulem
Buke
Upuh ulen-ulen
Ampang bercucuk kerrawang : alas tempat duduk yang di permukaannya terdapat ukiran kerawang Ules Mengesahi : diselimuti : menghendus / menghembus