You are on page 1of 3

METODE PENELITIAN A.

Rancangan Penelitian Rancangan penelitian Tindakan Kelas dengan model Kemmis dan Taggart merupakan mo del yang tidak terlalu sulit untuk digunakan. Model ini terdiri atas empat kompo nen, yaitu: pertama, sebelum melaksanakan tindakan, terlebih dahulu peneliti mer encanakan secara seksama jenis tindakan yang akan dilakukan. Kedua, setelah renc ana disusun secara matang, barulah tindakan itu dilakukan. Ketiga, bersamaan den gan dilaksanakan tindakan, peneliti mengamati proses pelaksanaan tindakan itu se ndiri dan akibat yang ditimbulkannya. Keempat, berdasarkan hasil pengamatan ters ebut, peneliti kemudian melakukan refleksi atas tindakan yang telah dilakukan. J ika hasil refleksi menunjukkan perlunya dilakukan perbaikan atas tindakan yang t elah dilakukan, maka rencana tindakan perlu disempurnakan lagi agar tindakan yan g dilaksanakan berikutnya tidak sekedar mengulang apa yang telah diperbuat sebel umnya. Demikian seterusnya sampai masalah yang diteliti dapat mengalami kemajuan . Rancangan penelitian yang akan dilakukan menganut model Kemmis dan McTaggart (Ar ikunto 2002:84) pelaksanaan penelitian tindakan kelas dalam dua siklus dapat dig ambarkan dengan mengikuti alur sebagai berikut:

Keterangan P: Perencanaan T: Tindakan O: Observasi R: Refleksi Secara rinci prosedur pelaksanaan rancangan penelitian tindakan kelas untuk seti ap siklus dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Perencanaan Pada tahap perencanaan, peneliti merencanakan kegiatan yang akan dilakukan pada Penelitian Tindakan Kelas (PTK), adapun kegiatan yang akan dilakukan dalam peren canaan adalah sebagai berikut : Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran Membuat alat evaluasi Membuat lembar observasi 2. Pelaksanaan Tindakan Pada tahap pelaksanaan tindakan kegiatan yang dilaksanakan adalah melakukan sken ario pembelajaran yang telah direncanakan, yang bertindak sebagai guru dalam pen elitian ini adalah peneliti sedangkan yang bertindak sebagai observator adalah g uru matematika kelas IV. pelaksanaan penelitian tindakan kelas dilaksanakan dala m tiga siklus. Setiap siklus dilaksanakan dalam 2 pertemuan kemudian pertemuan t erakhir pada masing masing siklus diberikan tes hasil belajar. Waktu pertemuan 2 jam pelajaran 70 menit. 3. Observasi Pada observasi, penelitian sebagai guru pengajar melakukan tindakan yaitu pembel ajaran Pengenalan pecahan sedangkan untuk mengobservasi tindakan yang sedang dil akukan oleh teman guru dan aktivitas siswa di dalam kelas dilakukan oleh guru ma tematika. Dengan menggunakan lembar observasi untuk mengobservasi hasil belajar siswa dengan menggunakan tes.kemudian melakukan analisis dokumen yang berupa has il tes belajar yang diberikan kepada siswa pada setiap putaran catatan lapangan digunakan untuk menganalisis tindakan selama pembelajaran berlangsung. Sedangkan analisis dokumen digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa dari tes yang d

iberikan untuk setiap putaran. 4. Refleksi Pada tahap refleksi, peneliti dan guru mendiskusikan hasil tindakan yang telah d ilaksanakan, kemudian bila perlu merevisi tindakan sebelumnya untuk dilaksanakan pada tahap berikutnya. B. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) akan dilaksanakan dalam semester II tahun pembel ajaran 2010/2011 di SDN. No. 011 Samarinda Utara. C. Subjek dan Objek Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV semester II SDN. No. 011 Samarinda U tara yang berjumlah 32 siswa. Objeknya adalah penggunaan Pendekatan RME (Realistic Mathematics Education) pada materi pembelajaran pengenalan pecahan D. Teknik Pengumpulan Data Sesuai dengan tujuan penelitian, maka pengumpulan data di peroleh melalui : 1. Observasi dilakukan pada tahap perencanaan dan selama kegiatan pembelajaran s etiap siklus. 2. Tes dilaksanakan pada setiap siklus untuk melihat kemampuan pemecahan masalah siswa pada materi yang telah di ajarkan. 3. Dokumentasi nilai yakni data nilai tes yang diberikan pada awal pembelajaran digunakan sebagai perbandingan dengan tes hasil belajar pada akhir siklus I. E. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan secara deskreptif yaitu hanya mengumpulkan d ata yang diperoleh melalui observasi dan tes hasil belajar di susun, dijelaskan, dan akhimya di analisis dalam tiga tahapan yaitu: 1. Reduksi Data Reduksi data merupakan suatu proses pemilihan, pemusatan dan perbaikan pada peny ederhanaan data. Pada tahap reduksi data observasi pengamatan terhadap proses pe mbelajaran operasi hitung bilangan bulat. 2. Pengajian Data Data yang diperoleh melalui observasi dan tes hasil belajar berbentuk table dan kalimat sederhana setiap putaran. Sedangkan analisis data kuantitatif menggunaka n rata-rata, prosentase dan diagram a. Rata rata Rata rata digunakan untuk mengetahui peningkatn hasil belajar siswa dengan mengg unakn rata rata skor hasil belajar masing masing siklus. Adapun rumus mencari ra ta rata adalah sebagai berikut. (Sudjana 2005) Keterangan : : Nilai rata rata hasil belajar siswa pada setiap siklus : Jumlah nilai seluruh siswa n : Banyaknya siswa Untuk mengetahui hasil belajar siswa dapat dilakukan dengan menganalisis data be rupa nilai tugas dan nilai tes pada setiap siklus (tes formatif) menggunakan rum us, nilai rata rata tugsa setiap siklus dijumlahkan dengan dua kali nilai rata r ata tes hasil belajar (nilai tes formatif) NA = Keterangan : Na = Nilai Akhir Setiap Siklus (Depdiknas, 2005 : 29) NT = Nilai Tugas NH = Nilai Test Akhir Siklus Modifikasi Depdiknas 2005 : 29 b. Presentase Menentukan tingkat kemampuan siswa secara menyeluruh dengan menggunakan rumus. M = ( Purwanto 2004 ) Keterangan : M = Besarnya rata rata dalam persen x = Jumlah siswa yang termasuk kategori mampu N = Jumlah siswa secara keseluruhan

c. Diagram Diagram digunakan untuk menggambarkan peningkatan hasil belajar siswa dalam mate ri pembelajaran matematika pada operasi hitung bilangan bulat. 3. Kesimpulan Data yang telah di analisis kemudian dibuat suatu kesimpulan. G. Indikator Peningkatan Peningkatan nilai rata rata akhir setiap siklus dari nilai ratarata siklus sebelu mnya setelah diterapkan penggunaan metode demonstrasi dapat dilihat pada kriteri a hasil belajar berikut ini. Tabel. 2. Kriteria Hasil Belajar Nilai Keterangan 85 < x 100 Baik Sekali 71 < 84 Baik x 56 < 70 Cukup x 41 < 55 Kurang x < 40 Sangat Kurang H. Indikator Keberhasilan Indikator yang menyatakan bahwa pembelajaran ini dinyatakan berhasil yaitu jika pembelajaran yang dilaksanakan sudah berjalan dengan baik sesuai dengan skenario pembelajaran, hasil observasi dari pelaksanaan pembelajaran berkategori baik, d an rata-rata nilai akhir dari setiap siklusnya terjadi peningkatan sehingga pers entase skor rata-rata siswa secara klasikal yang mencapai skor lebih dari atau s ama dengan 60 adalah mencapai 85% hal ini sesuai dengan Standar Ketuntasan Minim um (SKM) SDN 011 Samarinda Utara

You might also like