You are on page 1of 9

AYAT AL QURAN DAN HADITS TENTANG QURBAN

January 13th, 2006 salam

Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berqurbanlah. (Qs. Al-Kautsar, 108: 2) Dan serulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh, supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan atas rizki yang Allah telah berikan kepada mereka berupa binatang ternak. Maka makanlah sebahagian daripadanya dan (sebahagian lagi) berikanlah untuk dimakan orang-orang yang kesusahan lagi fakir. (Qs. AlHajj (22): 27-28) Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan Qurban supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah dirizkikan Allah kepada mereka, maka Rabb-MU adalah Allah yang satu karena itu berserah dirilah kamu kepada-NYA. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh. (Qs. Al-Hajj (22): 34) Dan telah Kami jadikan untuk kamu unta-unta itu sebahagian dari syiar Allah, kamu memperoleh kebaikan yang banyak padanya, maka sebutlah olehmu nama Allah ketika kamu menyembelihnya dalam keadaan berdiri dan telah terikat. Kemudian apabila ia telah tumbang (mati), maka makanlah sebahagiannya dan beri makanlah orang yang rela dengan apa yang ada padanya (yang tidak meminta-minta) dan orang yang meminta. Demikianlah Kami telah menundukan unta-unta itu kepada kamu, supaya kamu bersyukur. (Qs. Al-Hajj (22): 36) Dari Aisyah ra sesungguhnya Nabi Saw bersabda: Bahwa tidak ada amalan manusia pada hari raya adha yang lebih dicintai Allah SWT, selain mengalirkan darah hewan (maksudnya : menyembelih hewan qurban) (HR Ibnu Majah dan Tirmidzi, dan di katakan Hadits Hasan Ghorib (hadits hasan yang hanya punya satu riwayat) Tidak beriman kepada-Ku seorang yang tidur malam dalam keadaan kenyang, sementara tetangganya lapar dan dia mengetahui (HR. Bazzar dan Thabarani, Hadis Hasan) Barangsiapa yang mempunyai keleluasaan (untuk berqurban) lalu dia tidak berkurban maka jangan sekali-kali mendekati tempat shalat kami. (HR Imam Thahawi *) *) Fath Al-Bari, Ibnu Hajar, jilid X, halaman 5, cet. Daar Ar-Rayyan liat Turats, dan beliau juga berkata dalam Bulughul Maram: Namun para Imam mentarjihnya mauquf. (Bulughul Maram, bab: Adhahiy, No. 1349, bersama Taliq Al-Mubarakfuri, cetakan Jamiyah Ihya At-Turats Al-Islami). Namun hadits ini tidak menunjukkan wajib menurut jumhur ulama, wallahu alam. Dari hadits Mikhna bin Salim, bahwa dia mendengar Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda: Wahai sekalian manusia atas setiap keluarga pada setiap tahun wajib ada sembelihan (udhiyah). (HR. Imam Ahmad, Abu Dawud dan An-Nasai).

Di masa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, ada seorang berqurban dengan seekor kambing untuknya dan keluarga-nya. (HR Ibnu Majah dan AtTirmidzi dan dishahihkannya dan dikeluarkan Ibnu Majah semisal hadits Abu Sarihah dengan sanad shahih) Catatan : Waktu berqurban dimulai sejak tanggal 10 sampai dengan 13 Dzulhijjah. Masa memotong qurban pada tanggal 10 disebut Yaumul nahar yaitu hari untuk menyembelih kurban. Sedangkan tanggal 11, 12, 13 dinamakan yaumul tasyriq Di luar waktu tersebut bila kita memotong hewan dinamakan sedekah. Maka kalau niatnya berkurban harus dilakukan padan waktu-waktu tersebut, yakni pada tanggal 10,11,12, dan 13 Dzulhijjah. Subjek: Tambahan tentang Qurban Keutamaan qurban dijelaskan oleh sebuah hadist Aisyah, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Sebaik-baik amal bani Adam bagi Allah di hari Idul Adha adalah menyembelih qurban. Di hari kiamat hewan-hewan qurban tersebut menyertai bani Adam dengan tanduk-tanduknya, tulang-tulang dan bulunya, darah hewan tersebut diterima oleh Allah sebelum menetes ke bumi dan akan membersihkan mereka yang melakukannya (HR. Tirmizi, Ibnu Majah) Abu Hurairah yang menyebutkan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Siapa yang mempunyai kelonggaran (harta), namun ia tidak melaksanakan qurban, maka janganlah ia mendekati masjidku (HR. Ahmad, Ibnu Majah). Ini menunjukkan sesuatu perintah yang sangat kuat, jika tidak bisa dikatakan wajib.

Syaikh Ali bin Hasan bin Ali Abdul Hamid Al-Halabi Al AtsariKurban adl kambing yg disembelih setelah melaksanakan shalat Idul Adha dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah krn Dia Yang Maha Suci dan Maha Tinggi berfirman {yang artinya} : Katakanlah : sesungguhnya shalatku kurbanku hidup dan matiku adl untuk Allah Rabb semesta alam tidak ada sekutu bagi-Nya (Al-Anam : 162)Nusuk dalam ayat di atas adl menyembelih hewan dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah Taala.( Minhajul Muslim )Ulama berselisih pendapat tentang hukum kurban. Yang tampak paling rajih dari dalil-dalil yang beragam adl hukumnya wajib. Berikut ini akan aku sebutkan untukmu -wahai saudaraku muslimbeberapa hadits yg dijadikan sebagai dalil oleh mereka yg mewajibkan :Pertama.Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu ia berkata : Bersabda Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam. : Siapa yg memiliki kelapangan tapi ia tidak menyembelih kurban maka jangan sekali-kali ia mendekati mushalla kami (Riwayat Ahmad Ibnu Majah Ad-Daruquthni Al-Hakim dan dan sanadnya hasan)Sisi pendalilannya adl beliau melarang orang yg memiliki kelapangan harta utk mendekati mushalla jika ia tidak menyembelih kurban. Ini menunjukkan bahwa ia telah meninggalkan kewajiban seakan-akan tidak ada faedah mendekatkan diri kepada Allah bersamaan dgn meninggalkan kewajiban ini.Kedua.Dari Jundab bin Abdullah Al-Bajali ia berkata : Pada hari raya kurban aku menyaksikan Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda. : Siapa yg menyembelih sebelum melaksanakan shalat maka hendaklah ia mengulang dgn hewan lain dan siapa yg belum menyembelih kurban maka sembelihlah (Diriwayatkan oleh Bukhari Muslim An- Nasai Ibnu Majah Ath-Thayalisi dan Ahmad .) Perintah secara dhahir menunjukkan wajib dan tidak ada (Akan disebutkan bantahan-

bantahan terhadap dalil yang dipakai oleh orang-orang yg berpendapat bahwa hukum menyembelih kurban adl sunnah nantikanlah.) perkara yg memalingkan dari dhahirnya.Ketiga.Mikhnaf bin Sulaim menyatakan bahwa ia pernah menyaksikan Nabi Shallallahu alaihi wa sallam berkhutbah pada hari Arafah beliau bersabda : Bagi tiap keluarga wajib utk menyembelih atirah(Berkata Abu Ubaid dalam Gharibul Hadits : Atirah adl sembelihan di bulan Rajab yg orang-orang jahiliyah mendekatkan diri kepada Allah dengannya kemudian datang Islam dan kebiasaan itu dibiarkan hingga dihapus setelahnya.) tiap tahun. Tahukah kalian apa itu atirah ? Inilah yg biasa dikatakan orang dgn nama rajabiyah (Diriwayatkan Ahmad Ibnu Majah Abu Daud Al-Baghawi At-Tirmidzi An-Nasai dan dalam sanadnya ada rawi be7rnama Abu Ramlah dia majhul {tidak dikenal}. Hadits ini memiliki jalan lain yg diriwayatkan Ahmad namun sanadnya lemah. Tirmidzi menghasankannya dalam Sunannya dan dikuatkan Al-Hafidzh dalam Fathul Bari Lihat Al-Ishabah )Perintah dalam hadits ini menunjukkan wajib. Adapun atirah telah dihapus hukumnya dan penghapusan kewajiban atirah tidak mengharuskan dihapuskannya kewajiban kurban bahkan hukumnya tetap sebagaimana asalnya.Berkata Ibnul Atsir :Atirah hukumnya mansukh hal ini hanya dilakukan pada awal Islam.( Jami ul- ushul dan lihat Al-Adilah AlMuthmainah ala Tsubutin naskh fii Kitab was Sunnah {103- 105} dan Al-Mughni .)Adapun orang-orang yg menyelisihi pendapat wajibnya kurban maka syubhat mereka yg paling besar utk menunjukkan menyembelih kurban hukumnya sunnah adl sabda Nabi Shallallahu alaihi wa sallam : Apabila masuk sepuluh hari {yang awal dari bulan Dzulhijjah -pen} lalu salah seorang dari kalian ingin menyembelih kurban maka janganlah ia menyentuh sedikitpun dari rambutnya dan tidak pula kulitnya . (Diriwayatkan Muslim Abu Daud An-Nasai Al-Baghawi Ibnu Majah Al-Baihaqi Ahmad dan Al-Hakim dan Ath-Thahawi dalam Syarhu Maanil Atsar dan jalan-jalan Ummu Salamah Radhiyallahu anha)Mereka berkata ( Al-majmu 98/302} dan Mughni Al-Muhtaj Syarhus Sunnah dan Al-Muhalla 98/3}) : Dalam hadits ini ada dalil yg menunjukkan bahwa menyembelih hewan kurban tidak wajib krn beliau Shallallahu alaihi wa sallam bersabda : Jika salah seorang dari kalian ingin menyembelih kurban .. seandainya wajib tentunya beliau tidak menyandarkan hal itu pada keinginan seseorang .Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah Rahimahullah telah membantah syubhat ini setelah beliau menguatkan pendapat wajibnya hukum dgn perkataannya (Majmu Al-Fatawa ) Orang-orang yg menolak wajibnya menyembelih kurban tidak ada pada mereka satu dalil. Sandaran mereka adl sabda Nabi Shallallahu alaihi wa sallam : Siapa yg ingin menyembelih kurban Mereka berkata : Sesuatu yg wajib tidak akan dikaitkan dgn iradah ! Ini merupakan ucapan yg global krn kewajiban tidak disandarkan kepada keinginan hamba maka dikatakan : Jika engkau mau lakukanlah tetapi terkadang kewajiban itu digandengkan dgn syarat utk menerangkan satu hukum dari hukum-hukum yg ada. Seperti firman Allah : : Apabila kalian hendak mengerjakan shalat maka basuhlah .. (Al-Maidah : 6)Dikatakan : Jika kalian ingin shalat. Dan dikatakan pula : Jika kalian ingin membaca Al-Quran maka bertaawudzlah . Thaharah itu hukumnya wajib dan membaca Al-Quran di dalam shalat itu wajib.Dalam ayat ini Allah berfirman : Al-Quran itu hanyalah peringatan bagi semesta alam bagi siapa di antara kalian yg ingin menempuh jalan yg lurus (At-Takwir : 27)Allah berfirman demikian sedangkan keinginan utk istiqamah itu wajib .Kemudian beliau rahimahullah berkata (Sama dgn di atas) :Dan juga tidaklah tiap orang diwajibkan padanya utk menyembelih kurban. Kewajiban hanya dibebankan bagi orang yg mampu maka dialah yg dimaksudkan ingin menyembelih kurban sebagaimana beliau berkata : Siapa yg ingin

menunaikan ibadah haji hendaklah ia bersegera menunaikannya (Diriwayatkan Ahmad Ibnu Majah Abu Nuaim dalam Al-Hilyah dari Al-Fadl namun pada isnadnya ada kelemahan. Akan tetapi ada jalan lain di sisi Abi Daud Ad-Darimi Al-Hakim Ahmad dan padanya ada kelemahan juga akan tetapi dgn dua jalan haditsnya hasan Insya Allah. Lihat Irwaul Ghalil oleh ustadz kami Al-Albani )Haji hukumnya wajib bagi orang yg mampu maka sabda beliau : Siapa yg ingin menyembelih kurban .. sama halnya dgn sabda beliau : Siapa yg ingin menunaikan ibadah haji . Imam Al-Aini (Dalam Al-Binayah fi Syarhil Hadayah ) rahimahullah telah memberikan jawaban atas dalil mereka yg telah disebutkan -dalam rangka menjelaskan ucapan penulis kitab Al-Hadayah ( Yang dimaksud adl kitab Al-Hadayah Syarhul Bidayah dalam fiqih Hanafiyah. Kitab ini termasuk di antara kitab-kitab yg biasa digunakan dalam madzhab ini. Sebagaimana dalam Kasyfudh Dhunun . Kitab ini merupakan karya Imam Ali bin Abi Bakar Al-Marghinani wafat tahun biografinya bisa dilihat dalam Al-Fawaidul Bahiyah .) yg berbunyi : Yang dimaksudkan dgn iradah dalam hadits yang diriwayatkan -wallahu alamadl lawan dari sahwu bukan takhyir {pilihan boleh tidaknya -pent} . Al-Aini rahimahullah menjelaskan : Yakni : Tidaklah yg dimaksudka takhyir antara meninggalkan dan kebolehan maka jadilah seakan-akan ia berkata : Siapa yg bermaksud utk menyembelih hewan kurban di antara kalian dan ini tidak menunjukkan dinafikannya kewajiban sebagaimana sabdanya :{yang artinya} : Siapa yg ingin shalat maka hendaklah ia berwudlu (Aku tidak mendapat lafadh seperti iin dan apa yg setelahnya cukup sebagai pengambilan dalil)Dan sabda beliau : Siapa diantara kalian ingin menunaikan shalat Jumat maka hendaklah ia mandi (Diriwayatkan dgn lafadh ini oleh Muslim dan Ibnu Umar. Adapun Bukhari ia meriwayatkannya dan Ibnu Umar dgn lafadh yg lain nomor 9894} dan bukanlah takhyir ..Adapun pengambilan dalil tidak wajibnya kurban dgn riwayat bahwa Nabi Shallallahu alaihi wa sallam menyembelih kurban utk umatnya -sebagaimana diriwayatkan dalam Sunan Abi Daud Sunan At-Tirmidzi dan Musnad Ahmad dgn sanad yg shahih dari Jabir- bukanlah pengambilan dalil yg tepat krn Nabi melakukan hal itu utk orang yg tidak mampu dari umatnya.Bagi orang yg tidak mampu menyembelih kurban maka gugurlah darinya kewajiban ini.Wallahu alam{Dikutip dari Ahkaamu Al Iidaini Fii Al-Sunnah Al-Muthahharah edisi Indonesia Hari Raya Bersama Rasulullah oleh Syaikh Ali bin Hasan bin Ali Abdul Hamid Al-Halabi Al-Atsari Pustaka Al-Haura penerjemah Ummu Ishaq Zulfa Hussein}

1. Al-Quran S. Al-Kautsar: 1 2,


Sesungguhnya Kami telah memberikan karunia sangat banyak kepadamu, maka sholatlah untuk Tuhanmu dan sembelihlah kurban.

2. Al-Quran S. Al-Hajj: 37,


Daging-daging kurban dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi Ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. 3. Al-Quran S. Al-Hajj: 36,


Maka makanlah sebagiannya (daging kurban) dan berilah makan orang yang merasa cukup dengan apa yang ada padanya (yang tidak memintaminta) dan orang yang meminta. 4. Hadits dari Anas bin Malik,

, , b
}

d :

, , . :
}

{ }

: " "

, : { .

Biasanya Nabi J biasanya berkurban dengan dua ekor kambing kibas putih yang bagus dan bertanduk. Beliau menyebut nama Allah dan bertakbir, dan beliau meletakkan kakinya di samping binatang itu. Dalam suatu lafadz: beliau menyembelih dengan tangan beliau sendiri. Dalam suatu lafadz: dua ekor kambing gemuk. Menurut Abu Awanah: dua ekor kambing yang

mahal. dengan menggunakan huruf tsa, bukan siin. Dalam lafadz Muslim: Beliau membaca Bismillaahi walloohu akbar. 5. Hadits dari Aisyah,

: ; { , ,

,, ; , : " " , ,

" , : " , ,

Beliau pernah memerintahkan untuk dibawakan dua ekor kambing kibas bertanduk yang kaki, perut dan sekitar matanya berwarna hitam. Maka dibawakanlah kambing tersebut kepada beliau untuk dijadikan kurban. Beliaupun berkata kepada Aisyah, Wahai Aisyah, ambilkan pisau. Kemudian beliau mengambilnya, membaringkannya dan menyembelihnya seraya berdoa: Bismillaah, alloohumma taqobbal min muhammadin waaali muhammad, wa min ummati muhammad. 6. Hadits dari Jundub bin Sufyan,

b : { d , , : "
}

",

Barangsiapa menyembelih sebelum shalat, hendaknya ia menyembelih seekor kambing lagi sebagai gantinya. Barangsiapa belum menyembelih, hendaknya ia menyembelih dengan nama Allah.

7. Hadits dari Baro bin Azib,

: { " b : : , , . ,
}

"

Empat macam hewan yang tidak boleh dijadikan kurban, yaitu: hewan yang tampak jelas butanya, tampak jelas sakitnya, tampak jelas pincangnya, dan hewan tua yang tidak bersumsum. 8. Hadits dari Jabir,

{ " , b : d
}

"

Janganlah kalian menyembelih hewan kurban kecuali yang sudah berumur setahun. Apabila kamu sulit mendapatkannya, maka sembelihlah kambing yang berumur enam bulan hingga setahun. 9. Hadits dari Ali bin Abu Thalib,

, }

b : { d ,

Rasulullah J memerintahkan kepadaku untuk mengurusi hewan kurbannya, membagi-bagikan dagingnya, kulit dan pakaiannya kepada orang-orang miskin, dan aku tidak diperbolehkan memberi sesuatu apapun dari hewan kurban (sebagai upah) kepada penyembelihnya.

10. Hadits dari Jabir,

: b : { , }
Kami pernah menyembelih bersama Rasulullah J pada tahun Hudaibiyah seekor unta untuk tujuh orang dan seekor sapi untuk tujuh orang. 11. Hadits dari Ummu Salamah,

: (( ))
Barangsiapa di antara kalian mendapati awal bulan Dzulhijjah, lalu dia ingin berkurban, maka janganlah dia mendekati (sengaja menyisihkan) rambut dan kukunya. 12. Hadits dari Rafi bin Khodij,

: . . . . . . .
Kami bersama Rasulullah J dan ketika itu kami berada di Dzulhulaifah bagian daerah Tihamah, lalu kami menyembelih seekor unta dan kambing, maka orang-orangpun segera mengikutinya. Lalu kami nyalakan kuali (memasak dagingnya) sebelum dibagi-bagikan. Kemudian Rasulullah J mendatangi kami, lalu memerintahkannya (membagi-bagikan) dan dicukupkan. Kemudian beliau menyamakan kurban seekor unta dengan sepuluh ekor kambing.

13. Hadits dari Nubaisyah,

(( )) .

Dulu aku pernah melarang kalian untuk menyimpan daging kurban lebih dari tiga hari, maka kini makanlah dan simpanlah. 14. Hadits dari Aisyah,

: . .
Rasulullah J membawa hewan kurban dari Madinah, lalu beliau menganyam gantungan hewan kurbannya. Beliau tidak menjauhi sesuatu dari hal-hal yang harus dijauhi oleh orang yang berihram.

You might also like