You are on page 1of 1

Cat tembok adalah cat yang paling banyak penggunaannya, pengembangan produk yang bisa dilakukan sejalan dengan

produksi cat tembok yaitu cat anti bocor (waterproofing), cat genteng, cat lukis, dan cat air (watercolor). Bahan kimia yang ada dalam cat tembok di antaranya adalah kalsium karbonat (CaCO3), titanium dioksida (TiO2), PVAC (Poly Vinyl Acrylic), kaolin, pigmen, pine oil dan air. Kalsium karbonat dan titanium dioksida digunakan sebagai bahan baku utama dalam cat tembok. Kalsium karbonat yang digunakan dalam industri-industri cat, harus mempunyai mutu yang tinggi, terutama kemurnian dan kehalusannya (0,15-0,25). Titanium dioksida (TiO2) banyak digunakan sebagai zat warna pada industri cat. Pada suatu pabrik zat tersebut, diinginkan untuk memproduksi 4000 lb/jam TiO2 kering dan maksimum mengandung 100 ppm garam basis kering. Keluar dari alat pembuatnya, zat warna tersebut (raw pigment) mengandung 40% (berat) TiO2, 20% garam dan sisanya air. PVAC digunakan sebagai bahan baku pengental, yang juga digunakan pada lem . Kaolin merupakan masa batuan yang tersusun dari material lempung dengan kandungan besi yang rendah, dan umumnya berwarna putih atau agak keputihan. Kaolin mempunyai komposisi alumunium silikat hidrat, Al2O, 32SiO2 dan 2H2O. Kaolin dapat meningkatkan opasitas, kecerahan warna, dan kekuatan dari cat. Kaolin juga berguna dalam industri pigmen untuk menggantikan pigmen TiO2 dalam pewarnaan. Biasanya kaolin bermanfaat untuk memutihkan dan meningkatkan kecerahan warna cat. Pigmen digunakan untuk memperindah ruangan dengan warna yang menarik. Kebanyakan pigmen yang digunakan dalam industri adalah zat warna kering, yang biasanya berupa serbuk halus. Serbuk ini ditambahkan pada bahan netral atau tak berwarna yang berfungsi sebagai pengikat (binder). Pine oil digunakan sebagai pengharum dan dapat memberikan bau khas cemara pada cat. Selain itu, pine oil juga berfungsi untuk menambah kelarutan CaCO3.

You might also like