Professional Documents
Culture Documents
Materi Pembelajaran
Untuk dapat mendeklamasikan puisi karya sendiri, langkah langkah yang harus anda tempuh adalah : 1. Menulis Puisi Sendiri 2. Memahami makna puisi 3. Membaca puisi dengan Apresiasi dan Estetis
1. Menulis Puisi
Langkah-langkah Menulis Puisi : 1. Tahap persiapan / memilih Ide 2. Tahap Ilustrasi / mematangkan Ide 3. Tahap Iluminasi / Tahap perenungan
Tahap Iluminasi
1.
2.
3.
Kekayaan kosakata Keterampilan untuk mengekspresikan ide Tahap verifikasi yaitu, Tahap penyempurnaan
1. Tema 2. Rasa 3. Nada 4. Amanat 5. Diksi 6. Imajinasi 7. Kata-kata konkret 8. Gaya bahasa
9. Ritme
10. Rima
NADA
3. Nada adalah : sikap kita terhadap persoalan yang kita bicarakan. o Menggurui o Mencaci
o Merayu
o Merengek o Mengajak
o Menyindir
o Dsb.
AMANAT
4. Amanat adalah : pesan yang akan disampaikan oleh pengarang. Contoh amanat : Mengharapkan pembaca marah. Benci Menyenangi sesuatu Berontak pada sesuatu.
DIKSI
5. Diksi ialah : pilihan kata yang tepat. Keberhasilan puisi dicapai dengan mengintensnsifkan pilihan kata yang tepat.
IMAJERI / IMAJI
6. Imajeri atau daya bayang ialah :suatu kata atau kelompok kata yang digunakan untuk menggunakan kembali kesan-kesan panca indera dalam jiwa kita. Jenis Imajeri : 1. Imajeri pandang 2. Imajeri dengar
3. Imajeri rasa
4. Imajeri kecap
7. Kata-kata konkret adalah : kata-kata yang jika dilihat secara denotatif sama, tetapi secara konotatif tidak sama, bergantung pada situasi dan kondisi pemakainya.
9. Irama atau Ritme adalah meninggi atau merendahnya nada mengeras-melembut tekanannya, mempercepat-melambat temponya.
10. Rima atau unsur bunyi/sajak adalah unsur bunyi untuk menimbulkan kemerduan puisi unsur yang dapat memberikan efek terhadap makna nada dan suasana puisi tersebut.
TERATAI Kepada Ki Hajar Dewantara Dalam kebun di tanah airku Tumbuh sekuntum bunga teratai Tersembunyi kembang indah permai Tidak terlihat orang yang lalu Akarnya tumbuh di hati dunia Daun bersemi laksmi mengarang Biarpun dia diabaikan orang Seroja kembang gemilang mulia Truslah o tratai bahagia Berseri dikebun indonesia Biar sedikit penjaga taman Biarpun engkau tidak dilihat Biarpun engkau tidak diminat Engkau pun turut menjaga zaman
Puisi Lama
Pantun Adat
1. Menanam kelapa di pulau Bukum Tinggi sedepa sudah berbuah Adat bermula dengan hukum Hukum bersandar di Kitabullah 2. Ikan berenang didalam lubuk Ikan belida dadanya panjang Adat pinang pulang ke tampuk Adat sirih pulang ke gagang 3. Lebat daun bunga tanjung Berbau harum bunga cempaka Adat dijaga pusaka dijunjung Baru terpelihara adat pusaka 4. Bukan lebah sebarang lebah Lebah bersarang dibuku buluh Bukan sembah sebarang sembah Sembah bersarang jari sepuluh
Pantun Agama Banyak bulan perkara bulan Tidak semulia bulan puasa Banyak tuhan perkara tuhan Tidak semulia Tuhan Yang Esa 2. Daun terap diatas dulang Anak udang mati dituba Dalam kitab ada terlarang Yang haram jangan dicoba 3. Bunga kenanga diatas kubur Pucuk sari pandan Jawa Apa guna sombong dan takabur Rusak hati badan binasa 4. Anak ayam turun sepuluh Mati seekor tinggal sembilan Bangun pagi sembahyang subuh Minta ampun kepada Tuhan
Pantun Budi 1. Bunga cina diatas batu Daunnya lepas kedalam ruang Adat budaya tidak berlaku Sebabnya emas budi terbuang 2. Diantara padi dengan selasih Yang mana satu tuan luruhkan Diantara budi dengan kasih Yang mana satu tuan turutkan 3. Apa guna berkain batik Kalau tidak dengan sujinya Apa guna beristeri cantik Kalau tidak dengan budinya 4. Sarat perahu muat pinang Singgah berlabuh di Kuala Daik Jahat berlaku lagi dikenang Inikan pula budi yang baik 5. Anak angsa mati lemas Mati lemas di air masin Hilang bahasa karena emas Hilang budi karena miskin