You are on page 1of 9

PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP KESELAMATAN

Ada 5 faktor yang menyebabkan gangguan pada keselamatan dan daya kerja seorang tenaga kerja, yang biasanya dilakukan dalam suatu lingkungan, yang berakibat pada keselamatan jasmani dan rohani. 1. Faktor fisik yang meliputi : penerangan, suhu udara, kelembaban, vibrasi mekanis, radiasi, tekanan udara. 2. Faktor kimia yang meliputi : gas, uap, debu, kabut, asap awan, cairan dan benda padat. 3. Faktor biologi yang meliputi : tumbuhan dan hewan. 4. Faktor fisiologis yang meliputi : konstruksi mesin, sikap dan cara kerja. 5. Faktor mental - psikologis meliputi : suasana kerja, hubungan kerja. Faktor - faktor tersebut diatas dalam jumlah yang cukup dapat mengganggu daya kerja seseorang tenaga kerja, sebagai misal : 1. Penerangan yang kurang cukup instensitasnya menyebabkan kelelahan mata dan jika terlalu silau mengakibatkan terjadinya kecelakaan. 2. Kegaduhan mengganggu daya ingat, konsentrasi pikiran dan berakibat kelelahan psikologis, apabila pada tingkat yang lebih tinggi menyebabkan pekak atau tuli. 3. Radiasi sinar-sinar rontgen atau sinar radio aktif yang menyebabkan antara lain kelainan kulit, radiasi sinar ultra merah bisa mengakibatkan katarak pada lensa mata sedangkan sinar ultra violet menjadi sebab consuctivities photo eletrika. a. Debu menyebabkan / penyakit paru-paru diantaranya silicosis, asbestosis dan lain-lain. b. Uap yang menyebabkan metal fume fever / uap logam yang terhirup mengakibatkan suhu badan naik / panas. c. Gas misalnya keracunan oleh CO. d. Larutan yang menyebabkan dermatitis atau radang kulit diakibatkan kontak dengan bahan kimia atau kuman.

4. Kesalahan - kesalahan konstruksi mesin, sikap badan kurang baik, salah, cara melakukan pekerjaan dan lain-lain. Kesemuanya menimbulkan kelelahan fisik bahkan lambat laun mengakibatkan perubahan fisik tubuh pekerja. 5. Hubungan kerja yang tidak baik berpengaruh terhadap mental psikologis. Sebaiknya apabila faktor-faktor tersebut dicari manfaatnya dapat diciptakan suasana kerja yang serasi misalnya : 1. Penggunaan musik di tempat kerja. 2. Penerangan diatur intensitas dan penyebarannya. 3. Dekorasi warna di tempat kerja. 4. Bahan beracun dalam keadaan terkendali bahayanya. 5. Penggunaan suhu yang nyaman untuk bekerja. 6. Perencanaan atau tata letak mesin sebaik-bakinya.

Manfaat Kebersihan Tempat Kerja (Housekeeping) Beberapa orang berpikir kebersihan sekedar menjalankan sapu dengan cepat pada lantai bengkel atau pabrik di akhir hari kerja. Meskipun menyapu adalah salah satu aspek kebersihan, kebersihan yang efektip aktualnya lebih dari pada hal ini. Kebersihan adalah tanggung jawab setiap orang dan mensyaratkan kepada kita semua untuk mnjaga tempat kerja bersih, rapih dan teratur sehingga aman untuk melakukan pekerjaan. Hari ini kita akan membicarakan tentang:

Kerugian dari Kebersihan yang buruk; dan Apa yang bisa anda lakukan untuk menjaga tempat kerja anda bersih, rapid an teratur.

KERUGIAN DARI KEBERSIHAN YANG BURUK Kebersihan yang burk dapat menimbulkan berbagai kecelakaan, cidera, kerusakan dan masalah. Kesuban, terpotong dan cidera mata terjadi bila butiran metal dan serpihan tertinggal diatas meja kerja dan permesinan. Terpotong Jari dan Tangan terjadi bila sisa metal yang tajam ditinggalkan tergeletak diatas meja kerja. Kecelakaan Terpeleset dan Jatuh terjadi bila perkakas, peralatan dan sisa material ditinggalkan tergeletak di lantai. Cidera tertumbu terjadi bila tumpukan yang tidak stabil atau laci penyimpanan kelebihan beban ambruk. Waktu Terbuang karena perkakas, peralatan dan material yang selalu berpindah dan harus diatur kembali. Terlepas dari Kecelakaan dan cidera, kebersihan yang buruk juga dapat mnyebabkan masalah lain. Kebakaran dengan mudah menjalar kesuluruh tempat kerja bila sisa kertas dibiarkan menumpuk. Cidera Serius atau kematian bias terjadi pada saat orang berusaha menyelamatkan bangunan, bila jalan masuk dan jalan keluar darurat tertutup atau terganggu. Pengaturan tempat kerja yang buruk dan tidak rapi juga dapat menimbulkan:

Tempat kerja yang padat; dan

Kesulitan mencari perkakas, material dan peralatan

Tempat kerja yang padat, tidak rapid an tidak teratur membuat kesulitan kepada setiap orang untuk bekerja dan tidak mendrong kualitas kerja. Kebersihan yang efektip mensyaratkan anda untuk:

Mengatus empat kerja; Menjaga tempat kerja bersih dan tidak kacau; dan Menyimpan segala sesuatu ditempat yang tepat.

Keuntungan dari Kebersihan yang baik adalah:


Berkurang resiko kecelakaan dan cidera; Berkurang resiko kebakaran; Tempat kerja lebih nyaman; dan Berkurang waktu yang terbuang untuk mencari perkakas, peralatan dan material..

Sekarang kita akan melihat beberapa cara kerja kebersihan yang anda harus lakukan di tempat kerja anda. PELIHARA LANTAI DAN JALAN MASUK TETAP BERSIH Kebersihan yang buruk membuat jalan melewati tempat kerja seperti melewati kadang tambang. Semakin banyak peralatan dan material yang anda simpan dekat tempat kerja, semakin kurang ruang untuk anda bekerja. Berkurang ruang di lantai dan ruang untuk bergerak, membuat semakin sulit buat anda bekerja secara efisien dan lebih aman. Anda dapat mencegah kemacetan didalam area kerja anda dengan:

Simpan hanya perkakas yang sering digunakan dan peralatan di area kerja anda.; Simpan perkakas yang jarang digunakan, peralatan dan material dalam ruang penyimpanan yang sudah disediakan dan area yang lapang. Gunakan rak penyimpanan dan laci, dimana kurang mengambil ruang, dari pada menumpuk material dan peralatan di lantai, dan Jaga lantai disekitar meja kerja dan permesinan terpasang bebas dari setiap sisa, material, perkakas atau suku cadang.

Jangan pernah menumpuk atau menyimpan sesuatu didepan dari :

Pitu masuk; Jalan keluar darurat; atau Alat mandi keselamatan..

Jangan pernah anda menumpuk atau menyimpan sesuatu diantara satu meter dari peralatan pemadam kebakaran. Peralatan Pemadam Kebakaran dan jalan keluar darurat harus bebas jelas dan tidak terganggu setiap saat. Jaga lantai tetap bersih dari setiap oli, grease, lumpur, cairan atau obyek terlepas untuk mencegah bahay terpelset dan jatuh kecelakaan. MENYIMPAN PERKAKAS DAN MATERIAL Penyimpanan perkakas, peralatan dan material yang benar membantu untuk menjaga standard kebersihan yang baik. Menyimpan perkakas dengan tepat anda ::

Memastikan mereka dengan mudah menemukan bila diperlukan; dan Menjaga mereka dalam kondisi yang baik. Anda harus selalau menyimpan perkakas : Dalam rak penyimpanan; Pada papan tergantung; atau Dalam kotak perkakas.

Jangan pernah anda meninggalkan perkakas:


Duduk diatas mesin; Menggantung melebihi pinggiran atas meja; Bertengger diatas kendaraan; atau Tergeletak di lantai.

Menyimpan perkakas dengan cara ini akan memudahkan seseorang untuk terpeleset dan jatuh atau akan terpukul perkakas yang jatuh. Penyimpanan material yang buruk juga dapat menimbulkan tempat kerja yang tidak rapi dan idak teratur. Anda harus menyimpan

lembaran material, seperti plywood atau besi secara vertical atau horizontal dalam rak dimana:

Dipisah dengan lembar ukuran yang berbeda; Memudahkan untuk memindahkan lembaran; dan Mencegah lembaran untuk jatuh.

Anda harus menyimpan batang besi bulat, pipa dan kabel dalam rak dimana dibuat untuk mencegah terguling atau bergerak. Anda harus menyimpan benda kecil seperti mur, baut, pengencang dan suku cadang dalam laci dan dalam baki. Hindari menyimpan material:

Diatas bagian laci dimana sulit untuk dilihat dan dijangkau; Dibawah meja kerja dimana tidak dapat dilihat dan sulit untuk dipindahkan.; Pinggir jendela dimana bisa terjatuh; atau Diatas bagian dalam tiang dinding dimana dapat dengan mudah terjatuh.

Anda juga hasru menghindari menumpuk dan menyimpan material didepan jendela, karena hal ini akan berdampak pada penerangan dan pandangan dalam area kerja anda. Pandangan yang buruk menyebabkan kecelakaan dan cidera. Penyimpanan yang salah pada kontiner kecil bahan cair mudah terbakar, seperti degreaser, dapat denga mudah menimbulkan tumpahan dan kebakaran. Anda harus menyimpan kontiner kecil berisi bahan cair mudah terbakar dalam lemari yang tahan terhadap bahan yang mudah terbakar. Hal ini termasuk:

Kaleng Cat; Botol plastik berisi Oli dan Methylated Spirit; dan Cat dan Degreaser dalam kemasan aerosol.

Anda agar tidak menyimpan kontiner berisi bahan cair mudah terbakar diatas meja kerja, dipinggir laci atau tiang dinding dimana mereka bisa bocor atau meledak karena panas. SAMPAH DAN LIMBAH Sampah, limbah, dan bahan terbuang yang terkumpul adalah gejala nyata dari kebersihan yang buruk.

Serpihan Metal yang ditinggal diatas mejak kerja dan permesinan dapat menimbulkan kesuban, terpotong dan cidera mata. Sisa Metal tajam ditnggal tergeletak diatas meja kerja dapat menimbulkan luka terpotong pada jari dan tangan. Sisa Material yang ditinggal tergeletak di lantai menimbulkan resiko terpeleset dan jatuh.. Kertas, karton dan serutan kayu sumber utama bahan bakar yang dapat menimbulkan kebakaran. Kain lap bekas Oli dan limbah Oli adalah juga sumber utama bahan bakar yang dapat menimbulkan kebakaran. Sisa makanan dan pembungkus menarik rayap dan menyebarkan Kebersihan tidak hanya menyapu lantai dengan bersih di akhir hari kerja. penyakit.

Kebersihan yang buruk membuat kacau tempat kerja dan mengembak biakan potensi kecelakan. Kebersihan yang baik adalah mengatur tempat keja anda sehingga segalanya tersimpan pada tempat yang tepat. Kebersihan adalah tanggun jawab setiap orang dan anda dapat menjaga standard kebersihan yang baik di tempat kerja dengan:

Menjaga lantai dan jalan masuk tidak terganggu.; Menyimpan perkakas dan peralatan dengan benar; Menumpk dan menyimpan material dengan benar; dan Secara regular mebuang sampah dan limbah kedalam tempat pembuangan yang tepat..

Bila anda telah menjadika kebiasaan mebersihkan saat anda akan pergi, lebih baik daripada menunggu di akhir hari kerja, anda akan dapat bekerja lebih efisien dan aman. Simpan dalam pemikiran anda tentang apa yang kita bicarrakan hari ini dan bila anda kembali ke tempat kerja anda dan bila anda dapat mengidentifikasi dan memperbaiki masalah kebersihan di area kerja anda.

Prinsip Dasar Keselamatan Kerja


Upaya Kesehatan Kerja adalah upaya penyerasian antara kapasitas kerja, beban kerja dan lingkungan kerja agar setiap pekerja dapat bekerja secara sehat tanpa membahayakan dirinya sendiri maupun pekerja lain di sekelilingnya, sehingga diperoleh produktivitas kerja yang optimal. Kapasitas kerja, beban kerja dan lingkungan kerja merupakan tiga komponen utama dalam kesehatan kerja, di mana hubungan interaktif dan serasi antara ketiga komponen tersebut akan menghasilkan kesehatan kerja yang baik dan optimal. Kapasitas kerja yang baik seperti status kesehatan kerja dan gizi kerja yang baik serta kemampuan fisik yang prima diperlukan agar seorang pekerja dapat melakukan pekerjaannya dengan baik. Kondisi atau tingkat kesehatan pekerja sebagai (modal) awal seseorang untuk melakukan pekerjaan harus pula mendapat perhatian. Kondisi awal seseorang untuk bekerja dapat dipengaruhi oleh kondisi tempat kerja, gizi kerja dan lain-lain. Beban kerja meliputi beban kerja fisik maupun mental. Akibat beban kerja yang terlalu berat atau kemampuan fisik yang terlalu lemah dapat mengakibatkan seorang pekerja menderita gangguan atau penyakit akibat kerja. Kondisi lingkungan kerja (misalnya panas, bising debu, zat-zat kimia dan lain-lain) dapat merupakan beban tambahan terhadap pekerja. Beban-beban tambahan tersebut secara sendiri-sendiri atau bersama-sama dapat menimbulkan gangguan atau penyakit akibat kerja. Gangguan kesehatan pada pekerja dapat disebabkan oleh faktor yang berhubungan dengan pekerjaan maupun yang tidak berhubungan dengan pekerjaan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa status kesehatan para pekerja dipengaruhi tidak hanya oleh bahaya kesehatan di tempat kerja dan lingkungan kerja tetapi juga oleh factor-faktor pelayanan kesehatan kerja, perilaku kerja serta faktor lainnya. Untuk mengantisipasi ganguan kesehatan bagi para pekerja, maka langkah awal yang penting adalah pengenalan / identifikasi bahaya yang bisa timbul dan dievaluasi, kemudian dilakukan pengendalian. Berikut adalah tiga langkah utama untuk mengantisipasi dan mengetahui kemungkinan timbulanya bahaya dilingkungan kerja yaitu : 1. Pengenalan lingkungan kerja. Pengenalan linkungan kerja ini biasanya dilakukan dengan cara melihat dan mengenal , dan ini merupakan langkah dasar yang pertama-tama dilakukan dalam upaya kesehatan kerja.

2. Evaluasi lingkungan kerja. Merupakan tahap penilaian karakteristik dan besarnya potensi-potensi bahaya yang mungkin timbul, sehingga bisa untuk menentukan prioritas dalam mengatasi permasalahan. 3. Pengendalian lingkungan kerja. Dimaksudkan untuk mengurangi atau menghilangkan pemaparan terhadap zat/bahan yang berbahaya di lingkungan kerja. Kedua tahapan sebelumnya, pengenalan dan evaluasi, tidak dapat menjamin sebuah lingkungan kerja yang sehat. Jadi hanya dapat dicapai dengan teknologi pengendalian yang baik untuk mencegah efek kesehatan yang merugikan di kalangan para pekerja. Kemudian tindakan pengendaliannya :

Pengendalian lingkungan ( Environmental Control Measures ) Pengendalian perorangan (Personal Control Measures )

Kenalilah Bahaya Bahaya yang Mungkin Timbul dari Pekerjaan yang Anda Lakukan, Agar Anda Terhindar dari Cidera

You might also like