You are on page 1of 14

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keperawatan adalah salah satu profesi yang berhubungan langsung dengan manusia.

Dari semua tenaga kesehatan, perawatlah yang paling dekat dengan klien. Hal ini dikarenakan perawat tidak hanya memberikan asuhan keperawatan medis tetapi juga memberikan asuhan keperawatan lainnya. Semua asuhan keperawatan tersebut sangat dibutuhkan oleh klien karena perawat mampu membuat klien mengahadapi kondisi yang dialaminya, memberikan motivasi untuk kesembuhan, dan memberi pendekatan kepada klien untuk tetap menjaga dan meningkatkan kesehatan klien agar lebih baik lagi. Namun dalam praktiknya, seorang perawat akan menemui klien dari beragam usia. Dalam masalah ini, perawat perlu mengetahui apa saja yang menjadi fokusnya saat menghadapi klien yang mempunyai tahap tumbuh dan kembang yang berbeda. Karena berhubungan dengan manusia sebagai kliennya, perawat perlu mempelajari tentang tahapan pertumbuhan dan perkembangan yang dialami manusia sejak lahir sampai usia lanjut. Dengan mengetahui tahapan tumbuh dan kembang manusia diharapkan perawat mampu memberikan asuhan keperawatan dan menjalankan perannya dengan optimal. Berlatar belakang dari masalah di atas, penulis tertarik untuk membahas tuntas masalah dan mengangkat judul Tahap Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja sampai Usia Lanjut. 1.2 Rumusan Masalah Rumusan Masalah yang terkandung dalam makalah ini antara lain: a. Apa saja hal yang menjadi fokus pada tahap pertumbuhan dan perkembangan remaja? b. Apa saja hal yang menjadi fokus pada tahap pertumbuhan dan perkembangan dewasa muda sampai usia lanjut? c. Apa saja hal yang menghambat tahap pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi? d. Bagaimana peran perawat dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan tersebut? 1.3 Tujuan Penulisan Tujuan penulisan makalah ini antara lain: a. Untuk mengetahui hal-hal yang terjadi dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan remaja b. Untuk mengetahui hal-hal yang terjadi dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan dewasa muda hingga usia lanjut
1

c. Untuk mengetahui hambatan pertumbuhan dan perkembangan d. Untuk mengetahui peranan perawat dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi dalam hidup manusia 1.4 Metode Penulisan Metode yang dilakukan dalam membahas masalah ini adalah dengan Metode Studi Pustaka, yaitu Metode pengumpulan data dengan cara mengumpulkan sumber-sumber yang terkait dengan masalah yang penulis angkat dalam makalah ini, yaitu pertumbuhan dan perkembangan remaja sampai usia lanjut.

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Teori Pertumbuhan dan Perkembangan Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses dinamis. Pertumbuhan adalah perubahan fisik dan bertambahnya ukuran, indikatornya meliputi tinggi badan, berat badan, dan ukuran tulang. Pertumbuhan secara pesat terjadi pada masa prenatal, neonatal, bayi, remaja, dan secara lambat pada masa kanak-kanak, serta minimal ketika dewasa. Perkembangan adalah peningkatan kompleksitas fungsi dan kemampuan, merupakan kapasitas dan kemampuan manusia untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan. Perkembangan manusia merupakan aspek perilaku dari pertumbuhan (Kozier, Erb, Berman & Snyder: 2004). Dalam buku Fundamentals of Nursing: Concepts, Process, and Practice edisi ke-7 halaman 354, Kozier, Erb, Berman dan Snyder (2004) membagi tahap-tahap pertumbuhan dan perkembangan menjadi : neonatal (0-28 hari), masa bayi ( 1 bulan-1 tahun), toddlerhood (1-3 tahun), preschool (3-6 tahun), usia sekolah (6-12 tahun), remaja (12-20 tahun), dewasa awal (20-40 tahun), dewasa tengah (40-65 tahun), dan dewasa akhir yang dibagi menjadi tiga, yaitu : tua awal (65-75 tahun), tua tengah (75-84 tahun), dan tua akhir (85 tahun ke atas). Menurut Robert Havighurst (1972), pertumbuhan dan perkembangan dibagi menjadi 6 tahap dengan tugas perkembangan masing-masing. Tugas perkembangan adalah tugas yang muncul dalam kehidupan seorang individu pada periode tertentu, sebuah pencapaian yang akan menuntun seseorang menuju kebahagiaan dan kesuksesan pada tugas selanjutnya, sedangkan kegagalan menyebabkan ketidakbahagiaan, tidak diterima oleh masyarakat, dan kesulitan pada tugas selanjutnya (Havighurst: 1972). 2.1.1 Pada remaja (adolesence) Masa remaja merupakan masa transisi, antara usia 13-20 tahun. Pada masa remaja terdapat tiga subfase, yaitu masa remaja awal (11-14 tahun), masa remaja pertengahan (15-17 tahun), masa remaja akhir (18-20 tahun). Menurut (Santrock, 2007) anak perempuan umumnya lebih dulu mengalami perubahan fisik dibandingkan anak laki-laki, yaitu sekitar dua tahun lebih awal. Tinggi dan berat badan biasanya terjadi masa pre-pubertas, yaitu pada usia 12 tahun untuk perempuan dan usia 14 tahun untuk laki-laki. Bagi anak perempuan tinggi badan bertambah 5,7-20,3 cm dan berat badan bertambah 6,8-25 kg. Tinggi badan pada anak laki3

laki meningkat sekitar 10,2-30,5 cm dan berat badan bertambah 6,8-29,5 kg. Individu dewasa memperoleh 20-25% tinggi badan dan 50% berat badannya pada masa ini (Hockenberry dan Wilson, 2007). Pertumbuhan dan perkembangan pada masa remaja dapat dilihat dalam tabel berikut : Remaja Awal (11-14th) Pertumbuhan Kecepatan pertumbuhan mencapai puncak Pertumbuhan melambat pada anak perempuan Tinggi badan mencapai 95% tinggi badan dewasa Pertumbuhan tubuh dan reproduktif semakin lengkap Timbul karakteristik seks sekunder Kognisi Menggunakan kemampuan baru untuk pemikiran abstrak yang terbatas Meraba adanya nilai moral dan energi yang baru Perbandingan normalitas dengan kelompok sesama jenis Identitas/ Perubahan Psikososial Berfokus pada perubahan tubuh yang cepat Mencoba berbagai peran Mengukur daya tarik melalui penerimaan atau penolakkan dari kelompok Mengubah citra diri Sangat egosentrik, narsisme yang bertambah besar Kecenderungan berfokus pada pengalaman dalam diri dan penemuan jati diri Memiliki kehidupan fantasi Citra tubuh dan definisi peran sesuai gender mulai ditegakkan Identitas selsual yang matang Fase konsolidasi identitas Kestabilan kepercayaan Memperoleh kemampuan berpikir abstrak Memiliki kemampuan intelektual yang umumnya idealistik Memiliki perhatian terhadap masalah filsafat, politis dan sosial Terbentuknya pikiran abstrak Dapat menerima dan berpikir jauh Mampu meninjau masalah secara komprehensif Identitas intelektual dan fungsional telah ditegakkan Karakteristik seks sekunder lanjut Matang secara fisik Remaja pertengahan (15-17th) Remaja Akhir (18-20th)

Memenuhi syarat yang ditegakkan kelompok teman

yang kaya Idealistik Mampu memperkirakan akibat dari tingkah laku dan keputusan yang diambil; aplikasi yang bervariasi

diri Merasa nyaman dengan pertumbuhan fisik Peran sosial telah di tentukan

Hubungan dengan Orang Tua Menentukan batasan kemandirianketergantungan Keinginan kuat untuk bergantung pada orangtua sekaligus berusaha Mandiri Tidak ada konflik besar mengenai kendali orangtua Konflik besar mengenai kemandirian dan kendali Merupakan titik rendah dalam hubungan orangtua-anak Dorongan terbesar untuk emansipasi terhadap orangtua, berusaha melepaskan diri Kebebasan emosional akhir dan irreversibel dari orangtua, merasa berduka Pemisahan emosional dan fisik dari orangtua telah dilakukan Tercapainya kemandirian jika anak berasal dari konflik yang keluarganya minimal Emansipasi hampir dicapai

Hubungan dengan kelompok Membangun hubungan dengan kelompok untuk mengatasi ketidakstabilan yang ditimbulkan oleh perubahan tubuh yang cepat Peningkatan hubungan persahabatan dengan teman sesama jenis Berusaha menjadi pemimpin dalam kelompok Seksualitas Eksplorasi dan evaluasi Hubungan plural yang banyak Membentuk hubungan Kebutuhan yang kuat akan identitas untuk menegakkan imej-diri Standar tingkah laki ditentukan oleh kelompok Penenrimaan oleh kelompok menjadi hal yang teramat penting adanya kekuatan akan penolakan Menjelajahi kemampuan untuk menarik lawan jenis Kepentingan kelompok berkurang dan digantikan oleh persahabatan individual Pengujian hubungan pria-wanita terhadapkemungkinan hubungan yang permanen Hubungan ditandai dengan saling memberi dan berbagi

diri Kencan terbatas, biasanya bersama kelompok

Pengambilan keputusan untuk menjadi heteroseksual Eksplorasi daya tarik diri Memiliki perasaan jatuh cinta Terbentuknya hubungan yang tentatif

yang stabil dengan orang lain Peningkatan kemampuan untuk menjalin hubungan mtual dan resiprokal Kencan sebagai pasangan pria-wanita Kedkatan melibatkan komitmen dan tidak sekedar eksplorasi dan romantisme

Kesehatan Psikologis Perubahan suasana hati yang sangat fluktuatif Sering mengkhayal Kemarahan diekspresikan melalui suasan hati, ledakan tempramen, hinaan lisan dan memaki Lebih berfokus kepada diri, menjadi lebih introspektif Cenderung menarik diri saat merasa kecewa atau terluka Perubahan emosi dalam waktu dan jangkauan tertentu Sering merasa tidak berdaya, kesulitan dalam meminta bantuan Para remaja sangat sensitif terhadap perubahan fisik yang akan membuat mereka berbeda dari kelompoknya. Akibatnya mereka ingin mengetahui pola pertumbuhan normal dan kemajuan pertumbuhan dirinya sendiri. Oleh karena itu, perawat harus memberikan informasi ini untuk memastikan bahwa pertumbuhan mereka bersifat normal. 2.1.2 Pada dewasa muda (young adult) Young adult mempunyai rentang usia 20-40 tahun. Salah satu karakteristiknya adalah telah mampu secara finansial dan telah memperoleh hak suara. Kedewasaan berkembang secara maksimal karena adanya sebuah nilai filosofi dalam hidup yang telah ditemukan. Mereka telah mampu memberikan penilaian dan toleransi pada orang lain, lebih mengerti tujuan dan harapan dalam kehidupan. Seseorang yang telah dewasa akan siap mengalami berbagai pengalaman baru. Pada tahap ini, mereka mampu menilai dirinya sendiri melalui Emosi menjadi lebih konstan Cenderung menyimpan kemarahan

perspektif yang berbeda. Young adult biasanya disibukkan oleh banyak tantangan dan diharapkan akan memberikan sesuatu yang baru bagi lingkungan mereka berada. Perkembangan fisik pada tahap ini ditandai dengan sistem muskuloskeletal dan koordinasi yang mengalami perkembangan secara baik. Periode ini merupakan periode emas dari tahap tumbuh dan kembang manusia. Semua sistem berada dalam fungsi maksimal, contohnya sistem kardiovaskular, visual, auditori, dan reproduksi. Meskipun pertumbuhan tubuh terjadi secara minimal, tapi massa otot dan berat badan dapat berubah karena faktor olahraga, diet, dll. Pada tahap ini pula, terjadi perubahan psikososial yang besar. Mereka akan mendapatkan berbagai pengalaman baru dan mengubah gaya hidup dalam proses pendewasaan. Mereka akan memilih gaya hidup yang akan mereka jalani. Seperti menikah, melajang, membentuk rumah tangga, mengurus anak, dll. Pendidikan akan menentukan tingkat kelangsungan hidup dan ekonomi mereka nantinya. Pada tahap ini sifat egois menurun, namun menurut Piaget perubahan ini tidak mempengaruhi perubahan dalam struktur pemikiran, hanya perubahan dalam isi dan

stabilitasnya saja. Saat ini mereka dapat memisahkan diri dari harapan dan aturan orang lain untuk mendefinisikan moralitas dalam prinsip-prinsip pribadi mereka. Mereka juga akan lebih mendalami tentang nilai spiritualitas dan sadar diri tentang ajaran-ajaran agama. Young adult umumnya mempunyai tubuh yang sehat. Masalah kesehatan yang terjadi biasanya dikarenakan kecelakaan, bunuh diri, hipertensi, penyalahgunaan obat-obatan, penyakit seksual menular, kekerasan pada wanita, dan kanker. Kanker testicular banyak diderita oleh pria usia 20-34 tahun (Barkauskas, 1998). Pemeriksaan kanker testikular dapat dilakukan sendiri untuk mengidentifikasi dan mencegahnya. Harus dilakukan sebulan sekali. Hampir semua jenis kanker dapat diderita oleh wanita. Salah satunya adalah kanker payudara yang biasanya diderita oleh wanita berusia dibawah 30 tahun (Murray dan Zentner, 1997 halam 612). Pemeriksaan payudara sendiri dilakukan sebulan sekali untuk mencegahnya. Selain itu, wanita juga harus peduli pada kanker serviks dengan rutin melakukan pemeriksaan Papaniculaou (Pap). Perawat harus melakukan pencegahan, melakukan pemeriksaan, dan memberikan penyuluhan tentang penyakit seksual menular ini. Tugas pertumbuhan dan perkembangan pada tahap ini yaitu adanya kenaikan berat badan dan hasrat seksual, mandiri, mempunyai kehidupan sosial yang baik, mempunyai nilai
7

cara hidup sehat. Biasanya young adult akan tertarik dengan informasi yang berhubungan dengan kesehatan mereka. Karena itu, perawat harus mampu memberikan penyuluhan, bimbingan, dan pendidikan dalam semua masalah kesehatan yang biasanya mereka hadapi. 2.1.3 Pada dewasa tengah (middle adulthood) Tahap ini (usia antara 40-65 tahun) merupakan masa paling produktif . Laki-laki biasanya berada pada puncak karier, dan perempuan mempunyai lebih sedikit tanggung jawab. Kelompok ini merupakan kelompok usia yang sesungguhnya mengatur masyarakat, baik dalam hal kekuasaan maupun tanggung jawab. Menurut Erikson, dalam fase ini seseorang dapat berkembang ke arah generativitas atau stagnasi. Generativity pada masa ini ialah suatu kekhawatiran mengenai bimbingan dan persiapan bagi generasi yang akan datang. Disamping mendidik generasi muda maka tingkah laku yang kreatif dalam mengembangkan kultur merupakan salah satu wujud generativitas dan perilaku membangun. Kemungkinan yang lain adalah stagnasi atau sikap perilaku terpaku dan berhenti disebabkan oleh sifat yang egosentris. Orang yang mencapai integritas diri adalah mereka yang telah mengasuh generasi muda yang tetap tegar menghadapi kegagalan yang dialami sebagai orang tua; begitu juga mereka yang telah menghasilkan sesuatu, memperjuangkan ide atau keyakinannya. Integritas ego atau integritas diri adalah perasaan menjadi bagian dari tata aturan yang ada dalam alam semesta, perasaan cinta pada sesama manusia dan dengan begitu ikut menimbulkan keteraturan dunia. Bagi kebanyakan orang diusia ini mulai mengalami perubahan dalam hal penampilan, fungsi sensorik dan motorik, dalam fungsi sistem, dalam bereproduksi dan dalam daya seksual. Sensorik dan motorik mengalami perubahan yang hampir tidak kelihatan (Merril & Verbrugge, 1999). Umur mempengaruhi masalah visual, biasanya terjadi di 5 area, yaitu : 1.Daya penglihatan; 2.Penglihatan yang dinamis (membaca berpindah menjadi isyarat);

3.Sensitif pada cahaya; 4.Mencari ketajaman mata; 5.Kecepatan dalam proses informasi visual (Kline et all., 1992 ; Kline & Scialfa , 1996; Kosnik , Winslow , Kline, Rasinski &Sekuler, 1998). Pada tahap ini akan terjadi perubahan penampilan, misalnya kulit yang mulai mengeriput, osteophorosis, dll. Mereka memelihara berat badan yang berakibat penumpukan

badan yang gendut dan kehilangan tinggi karna penyusutan dari sendi intervertebral. (Merril & Verbrugge , 1999 ; Whitbourne, 2001). Walaupun pengalaman seks keduanya menghilang pada kapasitas reproduksi terkadang selama masa pertengahan dewasa wanita menjadi tak dapat memikul anak-anak dan kesuburan laki-laki mulai mengalami kemunduran gairah seksual bisa berlanjut selama kehidupan dewasa. Hal Perubahan pada sistem reproduksi manusia selama pertengahan usia Perempuan Perubahan Hormonal Gejala Penurunan pada progesteron. Kekeringan vagina , gangguan pada Tak dapat ditentukan urine. Perubahan Seksual Gairah kurang, kurang sering , dan Kehilangan penimbulan pshykologikal, lebih cepat syahwat. kurang sering ereksi, lebih lama esterogen Laki-laki dan Penurunan pada testosteron

penyembuhan atau ejakulasi Kapasitas Reproduksi Berakhir Berlanjut; beberapa pengurangan

dalam kesuburan bisa terjadi.

Kebanyakan usia dewasa pertengahan sangat sehat (Lachman, 2004). Tetapi 15% dari 45-64 tahun menganggap diri mereka dalam tahap kesehatan yang baik sekali. Hanya 17% usia ini 13 persen dari 45-57 tahun dan 20 persen dari 55-64 tahun berada pada aktivitas yang dibatasi karena kondisi yang kronis (terutama radang sendi dan kondisi peredaran darah), karena bertambahnya usia (NCHS, 2004; Schiller & Bernadel 2004).

2.1.4 Pada dewasa akhir (old) Masa dewasa tua (lansia) dimulai setelah pensiun, biasanya antara usia 65-75 tahun. Lansia memerlukan bantuan dalam identifikasi, definisi, dan resolusi masalah yang mempengaruhi mereka. Insiden masalah kesehatan kronis yang lebih besar, kemajuan teknologi dan masalah ekonomi, sosial, dan kesehatan kontemporer masa kini mendorong profesional keperawatan kesehatan berfokus pada peningkatan harapan dan kualitas hidup (Stanhope dan Lancaster, 1992).

Ada beberapa klasifikasi lansia (Barbara Kozier : 2001) seperti berikut ini: a. Young Old (65-74 tahun) b. Middle Old (74-84 tahun) c. Old-Old (85 tahun-meninggal) Setiap klasifikasi diatas memiliki ciri-ciri yang berbeda-beda, diantaranya pada tahap Young Old seseorang harus beradaptasi dengan masa pensiun, perubahan fisik, dan berkembangnya penyakit kronik. Pada tahap Middle Old diperlukan adaptasi terhadap penurunan kecepatan pergerakan, kemampuan sensori, dan peningkatan ketergantungan pada orang lain. Tahap yang terakhir old-old atau biasa dikenal dengan extreme aged, biasanya akan terjadi peningkatan gangguan fisik. Perubahan tersebut berasal dari beberapa aspek (Barbara Kozier: 2001) berikut : a. Perubahan Fisik Banyak perubahan fisik yang terjadi dan merupakan sesuatu yang normal. Perubahan tersebut bukan patologis namun biasanya membuat seseorang rentan terhadap penyakit. b. Perubahan Psikososial Lansia mengalami perubahan psikososial yang melibatkan proses transisi kehidupan dan kehilangan (Potter&Perry : 2004) 1. Pensiun Beberapa orang menerimanya dan mengisi waktu dengan kegiatan keagamaan dan kegiatan di komunitasnya. Sedangkan sebagian lainnya beranggapan pensiun berarti tidak berguna lagi. Pensiun juga memicu masalah sosial lainnya seperti isolasi sosial dan keuangan (Potter&Perry : 2004). 2. Relokasi Beberapa lansia stres karena relokasi, hal ini biasanya karena lansia telah merasa nyaman dengan lingkungan lamanya dan enggan meninggalkannya. 4. Kematian

10

Para lansia pasti pernah mengalami kematian orang-orang terdekatnya. Kematian pasangan merupakan salah satu hal yang paling menyakitkan, karena akan menimbulkan rasa kehilangan yang mendalam, empati dan kesendirian (Barbara Kozier : 2001). c. Perubahan Kognitif Disfungsional kemampuan kognitif disebabkan oleh faktor utama yaitu delirium atau kerusakan umum fungsi intelektual yang mengganggu fungsi sosial dan okupasi, serta dementia atau sindrom otak menyerupai dimensia irreversibel tetapi secara klinis dibedakan oleh adanya tingkat kesadaran tidak jelas atau lebih tepatnya perubahan perhatian dan kesadaran. Beberapa teori dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan usia lanjut yaitu : 1. Teori Biologis a. Teori Radikal Bebas, menyatakan bahwa penuaan disebabkan akumulasi kerusakan irrevesibel akibat senyawa pengokisidasi b. Teori Cross-Link, diperkirakan akibat reaksi kimia yang menimbulkan senyawa antara molekul-molekul yang normalnya terpisah. c. Teori Imunologis, dengan bertambahnya usia kemampuan sistem imun untuk menghancurkan bakteri, virus, dan jamur melemah, bahkan sistem ini mungkin tidak memulai serangannya sehingga sel mutasi terbentuk beberapa kali. 2. Teori Psikososial a. Teori Disengagement, menyatakan bahwa orang yang menua menarik diri dari peran yang biasanya terikat pada aktivitas yang lebih introspektif dan berfokus pada diri sendiri. b. Teori Aktivitas, menjelaskan bahwa orang tua yang aktif secara sosial lebih cenderung menyesuaikan diri terhadap penuaan dengan baik karena mereka memiliki semangat dan kepuasan hidup yang tinggi, penyesuaian serta kesehatan mental yang lebih positif daripada lansia yang kurang terlibat secara sosial. c. Teori Kontinuitas, menyatakan bahwa kepribadian tetap sama dan perilaku menjadi lebih mudah diprediksi seiring penuaan.

Tugas perkembangan lansia, yaitu menyesuaikan terhadap penurunan kekuatan fisik dan kesehatan, menyesuaikan terhadap masa pensiun dan penurunan atau penetapan pendapatan, menyesuaikan terhadap kematian pasangan, menerima diri sendiri sebagai
11

individu lansia, mempertahankan kepuasan pengaturan hidup, mendefinisikan ulang hubungan dengan anak, menemukan cara untuk mempertahankan kualitas hidup.

12

BAB III KESIMPULAN Dari sumber-sumber yang penulis peroleh, maka dapat disimpulkan bahwa : a. Setiap manusia mengalami tahapan-tahapan pertumbuhan dan perkembangan dalam hidupnya. Tahapan-tahapan pertumbuhan dan perkembangan manusia yaitu : neonatal (0-28 hari), masa bayi ( 1 bulan-1 tahun), toddlerhood (1-3 tahun), preschool (3-6 tahun), usia sekolah (6-12 tahun), remaja (12-20 tahun), dewasa awal (20-40 tahun), dewasa tengah (40-65 tahun), dan dewasa akhir yang dibagi menjadi tiga, yaitu : tua awal (65-75 tahun), tua tengah (75-84 tahun), dan tua akhir (85 tahun ke atas). b. Dalam setiap tahapan pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi selalu ada perubahan. Diantaranya perubahan pada fisik, psykis, spritual, sosial, dll. Tahapan pertumbuhan dan perkembangan manusia mengalami kenaikan, yaitu sejak neonatal sampai dewasa, dan mulai mengalami kemunduran setelah memasuki dewasa akhir. c. Dalam setiap tahapan, terdapat tugas perkembangan yang berbeda-beda sesuai dengan tahapan masing-masing. d. e. Selalu ada faktor yang menghambat proses pertumbuhan dan perkembangan tersebut. Perawat harus mampu mengerti dan memahami setiap tahap pertumbuhan dan perkembangan serta segala hal yang terdapat didalamnya untuk mampu memberikan asuhan keperawatan dengan optimal.

13

Daftar Pustaka

Craven, Ruth and Hirnle Contance. 2000. Fundamental of Nusing. US : Lippincott (p.276277) Dacey, John and John Traves. Human Development : Across The Lifespan Second Edition. USA : Brown and Benchmark (p.535) Kozier, Barbara. 2000. Fundamental of Nursing. New Jersey: Prentice-Hall Inc. (p.376-425) Kozier, B., Erb, G., Berman, A.J., & Snyder. 2004. Fundamentals of Nursing: Concepts, Process and Practice. 7th Ed. New Jersey: Pearson Education, Inc. Papalia, D.E., Sterns, H.L., Feldman, R.D., Camp, C.J. (2002). Adult Development and Aging. 2nd Ed. New York: McGraw Hill. Potter & Perry. 2004. Fundamental Keperawatan. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC. Potter, P.A. & Perry, A.G. 2005. Fundamentals of Nursing: Concepts, Process and Practice. 6th Ed. St. Louis, MI: Elsevier Mosby. Santrock, J.W. 2004. Life-Span Development. 9th Ed. New York: McGraw Hill.

14

You might also like