Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
Kelompok 1 Page 1
Laboratorium Perencanaan Teknik Industri III
Program Studi Teknik Industri
Jurusan Mesin Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin
Kelompok 1 Page 2
Laboratorium Perencanaan Teknik Industri III
Program Studi Teknik Industri
Jurusan Mesin Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin
BAB II
TEORI DASAR
II.1 Penjadwalan
Kelompok 1 Page 3
Laboratorium Perencanaan Teknik Industri III
Program Studi Teknik Industri
Jurusan Mesin Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin
Kelompok 1 Page 4
Laboratorium Perencanaan Teknik Industri III
Program Studi Teknik Industri
Jurusan Mesin Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin
Ukuran Kinerja
MinimasiBiaya TetapPenjadwalan=Biaya Menganggurkarena rendahnyautilitas kapasitas+Biaya
karenapengiriman yangterlambat+Biaya karenapenyesusaian jadwal
Proses penjadwalan produksi membutuhkan tiga informasi dasar untuk setiap order,
yaitu :
a. Processing time (tt) atau waktu proses, yaitu waktu yang dibutuhkan untuk memberikan
nilai tambah pada order i.
b. Ready time (ri) atau saat siap, yaitu saat paling awal order i dapat diproses oleh mesin
c. Due date (di) atau saat kirim, yaitu saat pengiriman order kepada konsumen.
Kelompok 1 Page 5
Laboratorium Perencanaan Teknik Industri III
Program Studi Teknik Industri
Jurusan Mesin Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin
b. Mengurangi persediaan barang setengah jadi atau mengurangi sejumlah pekerjaan yang
menunggu dalam antrian ketika sumberdaya yang ada masih mengerjakan tugas yang
lain.
c. Mengurangi beberapa kelambatan pada pekerjaan yang mempunyai batas waktu
penyelesaian sehingga akan meminimasi penalti cost (biaya kelambatan).
d. Membantu pengambilan keputusan mengenai perencanaan kapasitas pabrik dan jenis
kapasitas yang dibutuhkan sehingga penambahan biaya yang mahal dapat dihindari.
2. Kriteria Penjadwalan
Adapun Kriteria Penjadwalan adalah sebagai berikut :
a. Rata-rata waktu alir (Mean Flow Time)
b. Makespan, yaitu total waktu proses yang di butuhkan untuk menyelesaikan suatu
kumpulan job.
c. Rata-rata kelambatan (Mean Tardiness)
d. Jumlah job yang terlambat
e. Jumlah mesin yang menganggur
f. Jumlah persediaan
Kriteria untuk mengevaluasi penjadwalan yang dilakukan telah banyak dikembangkan.
Kriteria evaluasi penjadwalan adalah sebagai berikut:
a. Completion time, Ci atau saat selesai, yaitu saat penyelesaian operasi paling akhir suatu
order i.
b. Flow time, Fi =Ci – ri atau waktu tinggal, yaitu waktu yang diperlukan oleh suatu order i
berada dishop (disebut juga shop time atau manufacturing interval).
c. Waiting time, Wi = Ci – ri- atau waktu tunggu, yaitu waktu menunggu antara
m
∑t
0 =1
ij
waktu suatu proses selesai diproses sampai dimulai operasi berikutnya dari pengerjaan
setiap operasi pada order i.
d. Lateness, Li = Ci – di yaitu waktu antara saat selesai dan due date (di) suatu order i.
Kelompok 1 Page 6
Laboratorium Perencanaan Teknik Industri III
Program Studi Teknik Industri
Jurusan Mesin Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin
e. Tardiness, Ti = max {0,Li} yaitu waktu keterlambatan saat selesai suatu order i.
Suatu kriteria lain untuk mengevaluasi penjadwalan yang sesuai dengan sistem
penjadwalan mundur (backward scheduling) (Fogarty, 1991), yaitu actual flow time =
a
Fi
ddi – Riatau waktu tingga aktual. Waktu tinggal aktual adalah waktu yang diperlukan suatu
order di shop mulai dari suatu release hingga due date order.
Teknik penjadwalan yang benar tergantung pada volume pesanan, ciri operasi dan seluruh
kompleksitas pekerjaan. Oleh karenanya ada empet kriteria yaitu:
a. Meminimalkan waktu penyelesaian dengan cara menetapkan rata-rata waktu
penyelesaian.
b. Memaksimalkan utilitas dengan menetapkan persentase watu fasilitas digunakan.
c. Meminimalkan persediaan barang dalam proses dengan menetapkan rata-rata jumlah
pekerjaan dalam system.
d. Meminimalkan waktu tunggu konsumen dengan menetapkan rat-rata keterlambatan.
Empat kriteria ini digunakan dalam industri untuk mengevaluasi kinerja penjadwalan.
Sehingga pendekatan penjadwalan harus jelas mudah dimengerti dan dilaksanakan fleksibel
dan realistic.
Selain itu, kriteria untuk mengukur dan optimasi kinerja penjadwalan adalah sebagai
berikut:
a. Adil (fairness)
Adalah proses-proses yang diperlakukan sama, yaitu mendapat jatah waktu pemroses
yang sama dan tak ada proses yang tak kebagian layanan pemroses sehingga mengalami
kekurangan waktu.
b. Efisiensi (eficiency)
Efisiensi atau utilisasi pemroses dihitung dengan perbandingan (rasio) waktu sibuk
pemroses.
Kelompok 1 Page 7
Laboratorium Perencanaan Teknik Industri III
Program Studi Teknik Industri
Jurusan Mesin Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin
Kelompok 1 Page 8
Laboratorium Perencanaan Teknik Industri III
Program Studi Teknik Industri
Jurusan Mesin Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin
• Menjaga agar pemroses tetap dalam keadaan sibuk sehingga efisiensi mencapai
maksimum. Pengertian sibuk adalah pemroses tidak menganggur, termasuk waktu
yang dihabiskan untuk mengeksekusi program pemakai dan sistem operasi.
• Meminimalkan waktu tanggap.
• Meminimalkan turn arround time.
• Memaksimalkan jumlah job yang diproses persatu interval waktu.
Lebih besar angka throughput, lebih banyak kerja yang dilakukan system.
Kelompok 1 Page 9
Laboratorium Perencanaan Teknik Industri III
Program Studi Teknik Industri
Jurusan Mesin Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin
Kelompok 1 Page 11
Laboratorium Perencanaan Teknik Industri III
Program Studi Teknik Industri
Jurusan Mesin Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin
Kelompok 1 Page 12
Laboratorium Perencanaan Teknik Industri III
Program Studi Teknik Industri
Jurusan Mesin Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin
Meminimasi makespan, misalnya, dimaksudkan untuk meraih utilisasi yang tinggi dari
peralatan dan sumber daya dengan cara menyelesaikan seluruh job secepatnya, meminimasi
waktu alir akan mengurangi persediaan barang setengah jadi, sedangkan meminimasi jumlah
job yang menganggur akan meminimasi nilai dari maksimum ukuran keterlambatan.
Kesemua kriteria keberhasilan pelaksanaan penjadwalan tersebut adalah dilandasi keinginan
untuk memuaskan konsumen dan efisiensi biaya internal perusahaan.
2. Penjadwalan Seri
Digunakan jika n – buah pekerjaan harus melalui m – buah processor secara berurutan.
Kelompok 1 Page 13
Laboratorium Perencanaan Teknik Industri III
Program Studi Teknik Industri
Jurusan Mesin Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin
Kelompok 1 Page 14
Laboratorium Perencanaan Teknik Industri III
Program Studi Teknik Industri
Jurusan Mesin Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin
Contoh:
Perusahaan X menggunakan diagram Gantt untuk menunjukkan penjadwalan tiga macam
pesanan yaitu pekerjaan A, B, C yang mana penjadwalannya saling terkait waktunya. Pekerjaan
A dan B dimulai bersamaan yaitu pada hari ke 1. Pekerjaan A berakhir pada hari ke 5, pekerjaan
B pada hari ke 4 sedangkan pekerjaan C mulai hari ke tiga sampai hari ke 6.
DiagramGantt untuk penjadwalan Pekerjaan A,B,C
Kelompok 1 Page 15
Laboratorium Perencanaan Teknik Industri III
Program Studi Teknik Industri
Jurusan Mesin Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin
Kelompok 1 Page 16
Laboratorium Perencanaan Teknik Industri III
Program Studi Teknik Industri
Jurusan Mesin Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin
Average Number of Jobs in the System=Sum of Total Flow TimeTotal Job Work ProcessingTime
1. Aturan Penugasan
Metode Penugasan melibatkan penugasan suatu pekerjaan atas suatu sumber daya.
Ada empat langkah yang bisa diikuti yaitu:
1. Angka pada tiap baris dikurangi dengan angka yang terkecil pada baris yang bersangkutan,
periksa pada angka yang nilainya nol apakah sudah optimal atau belum. Dikatakan optimal
apabila angka nol ada ditiap baris dan kolom yang berbeda, jika belum optimal maka
lakukan hal yang sama tetapi pada tiap kolom.
2. Jika langkah 1 belum optimal maka lakukan langkah 2 dengan cara buat garis vertical dan
horizontal yang melewati angka nol, cari angka paling kecil yang tidak tetutup oleh garis
tersebut.
3. Kurangkan angka terkecil pada angka yang tidak tertutup garis yang nilainya belum nol dan
tambahkan pada angka yang tertutup baik oleh garis vertical maupun horizontal. Periksa
sudah optimal atau belum
4. Jika belum optimal maka langkah 3 perlu diulang terus sampai hasilnya optimal.
Contoh:
Jika suatu fasilitas memiliki tiga mesin yaitu A,B,C dan tiga pekerjaan yang harus
diselesaikan masing-masing mesin yang berbeda pada waktu yang bersamaan, apabila table
biayanya adalah sebagai berikut, berapa biaya total yang paling optimal ?
Kelompok 1 Page 17
Laboratorium Perencanaan Teknik Industri III
Program Studi Teknik Industri
Jurusan Mesin Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin
Kelompok 1 Page 18
Laboratorium Perencanaan Teknik Industri III
Program Studi Teknik Industri
Jurusan Mesin Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin
Sudah optimal karena sudah ada angka 0 yang berbeda pada kolom dan baris yang beda
2. Rasio Kritis
Critical ratios dihitung melalui pembagian waktu yang tersisa (banyaknya jam atau hari kerja
diantara sekarang dan dua date atau tanggal dibutuhkan) dengan kerja yang tersisa (total set-
up, run, wait, move and queen times), yaitu:
CR = Time Remaining (TR)Work Days Remaining (WR) = Due Date Today's DateWork
leadTime Remaining
3. Aturan Johnson
Kelompok 1 Page 19
Laboratorium Perencanaan Teknik Industri III
Program Studi Teknik Industri
Jurusan Mesin Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin
Kelompok 1 Page 20