You are on page 1of 9

HUTANG JANGKA PANJANG

Definis Hutang Jangka Panjang (Hartadi dan Djamaludin; 1990)


Hutang yang tidak akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun atau yang penyelesainnya tidak memerlukan penggunaan sumber sumber yang merupakan aktiva lancar.

Prisip Akuntansi Berterima Umum dalam Penyajian hutang jangka panjang di neraca
Hutang jangka panjang harus dijelaskan dengan cukup dalam neraca. Setiap jenis hutang jangka panjang harus disajikan secara terpisah di dalam neraca dan diberi catatan kaki yang cukup jika hal ini diperlukan. Penjelasan yang bersangkutan dengan hutang jangka panjang meliputi : nama hutang, jumlah hutang yang disetujui, jumlah hutang yang telah ditarik, tanggal jatuh tempo, tarif bunga, pembatasan dalam pembagian dividen, keharusan mempertahankan jumlah modal kerja tertentu, dan penjelasan jumlah dan jenis aktiva yang dijaminkan

PABU
Umumnya hutang jangka panjang dipisahkan menjadi dua kelompok: hutang jangka panjang yang ditarik dengan perjanjian tertulis dan hutang jangka panjang yang tidak disertai dengan perjanjian tertulis. Contoh kelompok pertama adalah hutang bank dan hutang obligasi, sedangkan contoh yang kedua adalah perkreditan yang ditangguhkan (deferred credits), jaminan dari pelanggan (customers deposit), hutang garansi produk.

PABU
Hutang obligasi dapat disajikan dalam neraca pada nilai nominalnya, dan dicantumkan pula tanggal jatuh tempo serta tarif bunganya. Alternatif lain adalah hutang obligasi disajikan pada nilai nominalnya ditambah dengan premi obligasi yang belum diamortisasi atau dikurangi dengan diskonto obligasi yang belum diamortisasi.

PABU..
Obligasi yang dilunasi, yang dibeli sebagai treasury bond, dan yang belum dikeluarkan lagi, harus disajikan dalam neraca sebagai pengurang jumlah obligasi yang diizinkan untuk dikeluarkan (authorized bond) sebesar nilai nominalnya. Treasury bond tidak boleh disajikan sebagai aktiva.

Tujuan melakukan uji kepatuhan pada hutang jangka panjang untuk memeriksa :
Adanya persetujuan atas hutang-hutang yang akan terjadi oleh pejabat yang berwenang. Adanya pengendalian dan pengawasan terhadap ketentuan-ketentuan yang terdapat pada perjanjian kredit di bawah tanggung jawab pejabat tertentu (nilai nominal, tingkat bunga, syarat pembayaran, dan jaminan). Terdapat kebijakan yang mengontrol hutanghutang yang akan jatuh tempo.

Tujuan melakukan uji substantif terhadap hutang jangka panjang adalah :


Memperoleh keyakinan tentang keandalan catatan akuntansi yang bersangkutan dengan hutang jangka panjang. Membuktikan bahwa saldo hutang jangka panjang mencerminkan kepentingan kreditur yang ada pada tanggal neraca dan mencerminkan keterjadian transaksi yang berkaitan dengan hutang jangka panjang selama tahun yang diaudit. Membuktikan kelengkapan transaksi yang dicatat selama tahun yang diaudit dan kelengkapan saldo hutang jangka panjang yang disajikan di neraca.

Tujuan melakukan pengujian substantif

Membuktikan bahwa hutang jangka panjang yang dicantumkan di neraca merupakan klaim kreditur terhadap aktiva entitas. Membuktikan kewajaran penilaian hutang jangka yang dicantumkan di neraca. Membuktikan kewajaran penyajian dan pengungkapan hutang jangka yang dicantumkan di neraca.

You might also like