Professional Documents
Culture Documents
Honai adalah rumah khas Papua yang dihuni oleh Suku Dani. Rumah Honai terbuat dari kayu dengan atap berbentuk kerucut yang terbuat dari jerami atau ilalang. Honai mempunyai pintu yang kecil dan tidak memiliki jendela. Sebenarnya, struktur Honai dibangun sempit atau kecil dan tidak berjendela bertujuan untuk menahan hawa dingin pegunungan Papua. Honai terdiri dari 2 lantai yaitu lantai pertama sebagai tempat tidur dan lantai kedua untuk tempat bersantai, makan, dan mengerjakan kerajinan tangan. Karena dibangun 2 lantai, Honai memiliki tinggi kurang lebih 2,5 meter. Pada bagian tengah rumah disiapkan tempat untuk membuat api unggun untuk menghangatkan diri. Rumah Honai terbagi dalam tiga tipe, yaitu untuk kaum laki-laki (disebut Honai), wanita (disebut Ebei), dan kandang babi (disebut Wamai).
Pakaian Adat Pakaian adat pria dan wanita di Papua secara fisik mungkin anda akan berkesimpulan bahwa pakaian tersebut hampir sama bentuknya. Mereka memakai baju dan penutup badan bagian bawah dengan model yang sama. Mereka juga sama-sama memakai hiasan-hiasan yang sama, seperti hiasan kepala berupa burung cendrawasih, gelang, kalung, dan ikat pinggang dari manik-manik, serta rumbai-rumbai pada pergelangan kaki. Bentuk pakaian yang terlukis di sini merupakan ciptaan baru. Biasannya tak lupa dengan tombak/panah dan perisai yang dipegang mempelai laki-laki menambah kesan adat Papua.
Tempat-tempat Wisata di Papua Ini adalah sebagian tempat-tempat wisata di Papua. 1. Monumen Perjuangan berupa Patung Paitua Kur 2. Pasar Nayak 3. Danau Air Garam
6. Danau Sentani
7. Danau Tigi
8. Danau Yamur
9. Pantai Base G
16. Gunung Emas 17. Gunung Kwoka 18. Gunung Wasada 19. Gunung Dom 20. Pegunungan Vanrees Tokoh papua Silas Papare (lahir di Serui, Papua, 18 Desember 1918 meninggal di Serui, Papua, 7 Maret 1973 pada umur 54 tahun) adalah seorang pejuang penyatuan Irian Jaya (Papua) ke dalam wilayah Indonesia. Ia adalah seorang pahlawan nasional Indonesia.
Frans Kaisiepo
Frans Kaisiepo lahir di Wardo, Biak, Papua (dulu bernama Irian Jaya dan sebelumnya bernama Irian Barat) pada tanggal 10 Oktober 1921. Pada tahun 1946 suami dari Maria Magdalena Moorwahyuni ini terlibat dalam Konferensi Malino yang membahas masalah pembentukan Republik Indonesia Serikat (RIS) sebagai wakil dari Papua.