Professional Documents
Culture Documents
Pengertian Administrasi
Administrasi adalah sebuah istilah yang bersifat generik, yang mencakup semua
bidang kehidupan. Karena itu, banyak sekali definisi mengenai administrasi. Sekalipun
demikian, ada tiga unsur pokok dari administrasi. Tiga unsur ini pula yang merupakan
pembeda apakah sesuatu kegiatan merupakan kegiatan administrasi atau tidak. Dari
definisi administrasi yang ada, kita dapat mengelompokkan administrasi dalam
pengertian proses, tata usaha dan pemerintahan atau adminsitrasi negara. Sebagai ilmu,
administrasi mempunyai berbagai cabang, yang salah satu di antaranya adalah
administrasi negara.
Administrasi negara juga mempunyai banyak sekali definisi, yang secara umum
dapat dibagi dalam dua kategori. Pertama, definisi yang melihat administrasi negara
hanya dalam lingkungan lembaga eksekutif saja. Dan kedua, definisi yang melihat
cakupan administrasi negara meliputi semua cabang pemerintahan dan hal-hal yang
berkaitan dengan publik.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan, bahwa terdapat tali sejarah yang merakit
perkembangan administrasi negara. Apa yang dicapai dan diberikan oleh administrasi
negara sekarang, tidak lepas dari upaya-upaya yang tidak kenal lelah yang telah
dilakukan oleh para peletak dasar dan pembentuk administrasi yang dahulu. Administrasi
modern penuh dengan usaha untuk lebih menekan jabatan publik agar mempersembahkan
segala kegiatannya untuk mewujudkan kemak-muran dan melayani kepentingan umum.
Karena itu, administrasi negara tidak dipandang sebagai administrasi “of the public”,
tetapi sebaliknya adalah administrasi “for the public”.
Ide ini sebenarnya bukanlah baru. Orientasi semacam ini telah dicanangkan
dengan jelas dalam ajaran Confusius dan dalam “Pidato Pemakaman” Pericles, bahkan
dalam kehidupan bangsa Mesir kuno. Bukti - bukti sejarah dengan jelas membuktikan
upaya-upaya yang sistematis, yang dikobarkan oleh tokoh-tokoh seperti Cicero dan
Casiodorus. Selama abad ke-16 - 18 tonggak kemapanan admi-nistrasi negara Jerman dan
Austria telah dipancangkan oleh kaum Kameralis yang memandang administrasi sebagai
teknologi. Administrasi negara juga memperoleh perhatian penting di Amerika, terutama
setelah negara ini merdeka.
Di antara empat pendekatan yang diajukan, tidak ada satu pun pendekatan yang
lebih unggul daripada pendekatan-pendekatan yang lain, karena setiap pendekatan
berjaya pada sesuatu masa, di samping kesadaran bahwa setiap pendekatan mempunyai
kelebihan dan kekurangan.
Pengaruh politik terhadap administrasi negara selalu besar, tidak peduli kapan
pun masanya. Hal ini disebabkan oleh adanya gejala di semua negara yang menunjukkan
bahwa setiap pemerintah disusun di atas tiga cabang pemerintahan (legislatif, eksekutif,
dan yudikatif). Hubungan terus menerus administrasi dengan politik mencerminkan
keberlanjutan hubungan antara lembaga eksekutif dengan lembaga legislatif,
sebagaimana dicerminkan dalam dua tahap pemerintahan, yakni tahap politik dan tahap
administrasi. Jika tahap pertama merupakan tahap perumusan kebijakan, maka tahap
kedua merupakan tahap implementasi kebijakan yang telah ditetapkan dalam tahap
pertama.
Administrasi negara mempunyai banyak definisi yang berbeda satu sama lain, sesuai
dengan cakupan dan pusat perhatian. Sekalipun demikian, jika administrasi negara
dibandingkan dengan organisasi sosial yang lain, maka segera terungkap bahwa
administrasi negara mempunyai hal-hal yang bersifat khusus yang tidak dimiliki oleh
organisasi-organisasi lainnya. Caiden (1982) menunjukkan tujuh kekhususan administrasi
negara, yaitu
Peranan administrasi Negara makin dibutuhkan dalam alam globalisasi yang amat
menekankan prinsip persainagn bebas. Secara politis, peranan administrasi Negara adalah
memelihara stabilitas Negara, baik dalam pengertian keutuhan wilayah maupun keutuhan
politik. Secara ekonomi, peranan administrasi Negara adalah menjamin adanya
kemampuan ekonomi nasional untuk menghadapi dan mengatasi persaingan global
Krisis Identitas
Krisis identitas yang dialami administrasi negara, menurut Henry (1995:21), berkisar
pada persoalan bagaimana administrasi negara memandang dirinya sendiri dalam waktu-
waktu silam. Secara rinci krisis identitas dimaksud menunjukkan bahwa:
1. Administrasi negara, sebagai salah satu cabang dari ilmu sosial, kehidupannya
berlangsung dalam suatu lingkungan sosial tertentu, sehingga perwujudan
aktivitasnya senantiasa berhubungan erat dengan berbagai cabang ilmu sosial,
khususnya dengan ilmu sejarah, antropologi budaya, ilmu ekonomi, administrasi
niaga, ilmu jiwa, sosiologi dan ilmu politik.
2. Perspektif administrasi negara akan lebih gampang diungkapkan dengan
mempergunakan analisis sejarah dan antropologi budaya. Penggunaan analisis
antropologi budaya akan melengkapi analisis sejarah.
3. Ilmu ekonomi menyumbangkan analisis biaya dan manfaat, sedang administrasi
niaga menyumbangkan konsep PPBS dan makna Gerakan Manajemen Ilmiah
kepada administrasi negara. Sementara ilmu jiwa membantu untuk memahami
individu dalam situasi administrasi.
4. Sosiologi telah memberikan pambahasan yang mendalam mengenai birokrasi dan
kooptasi, yang merupakan hal-hal yang amat menonjol dalam studi administrasi
Negara
1. Hubungan antara administrasi negara dan ilmu politik telah berjalan lama, karena
secara praktis tidak ada batas yang tegas antara politik dan administrasi.
2. Orientasi politik dalam studi administrasi negara meletakkan administrasi negara
sebagai satu elemen dalam proses pemerintahan. Administrasi negara dipandang
sebagai satu aspek dari proses politik dan sebagai bagian dari sistem
pemerintahan.
3. Munculnya dikhotomi politik-administrasi sebenarnya merupakan gerakan
koreksi terhadap buruknya karakter pemerintah.
4. Dalam perkembangannya, orientasi politik dalam studi administrasi negara di
kombinasikan dengan orientasi manajerial yang dikenal dengan orientasi politik-
manajerial, dan orientasi sosio-psikologis yang dikenal dengan orientasi politik-
sosio-psikologis
Organisasi
1. Ada dua pengertian yang seringkali dipergunakan untuk maksud yang sama, yakni
pengertian organisasi dan pengertian institusi. Keduanya sebenarnya berbeda,
Organisasi lebih menunjukkan ikatan-ikatan struktural, sedang institusi lebih
menampilkan ikatan-ikatan normatif sosial.
2. Bertitik tolak dari kesadaran akan arti pentingnya organisasi dalam kehidupan
sosial, berkembang berbagai macam teori organisasi. Teori-teori organisasi ini
dapat dibagi dalam tiga kelompok teori berikut: model tertutup, model terbuka,
dan model sintesis.
3. Bentuk organisasi yang paling banyak dijumpai adalah organisasi lini dan staf.
Dalam organisasi yang demikian, anggota organisasi terbagi dua: yang berkaitan
dengan implementasi organisasi disebut unit lini, dan mereka yang mempunyai
aktivitas untuk memberikan nasihat kepada pimpinan disebut unit staf.
4. Koordinasi dapat dipandang sebagai konsekuensi dari adanya pembagian tugas
atau spesialisasi. Koordinasi merupakan kegiatan yang dimaksudkan untuk
menyatupadukan semua aktivitas organisasi menuju titik yang sama. Sedangkan
fungsi pengawasan dilakukan untuk membuat kegiatan yang dilakukan satuan
kerja atau unit-unit organisasi berjalan sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan. Dengan demikian dapat dicegah kegiatan-kegiatan yang menyimpang
dari rencana.
Dasar-dasar Manajemen
BIROKRASI
Pengertian Birokrasi
1. Apa yang telah dikerjakan oleh Max Weber adalah melakukan konseptualisasi
sejarah dan menyajikan teori-teori umum dalam bidang sosiologi. Di antaranya
yang paling menonjol adalah teorinya mengenai birokrasi.
2. Cacat-cacat yang seringkali diungkapkan sebenarnya lebih tepat dicerna sebagai
disfungsi birokrasi. Dan lebih jauh lagi, birokrasi itu sendiri merupakan
kebutuhan pokok peradaban modern. Masyarakat modern membutuhkan satu
bentuk organisasi birokratik. Pembahasan mengenai birokrasi mempunyai
kemiripan dengan apa yang diamati oleh teori organisasi klasik.
3. Dalam membahas mengenai otorita. Weber mengajukan 3 tipe idealnya yang
terdiri dari: otorita tradisional, kharismatik dan legal rasional. Otorita tradisional
mendasarkan diri pada pola pengawasan di mana legimitasi diletakkan pada
loyalitas bawahan kepada atasan. Sedang otorita kharismatik menunjukkan
legimitasi yang didasarkan atas sifat-sifat pribadi yang luar biasa. Adapun otorita
legal rasional kepatuhan bawahan di dasarkan atas legalitas formal dan dalam
yurisdiksi resmi.
4. Kelemahan dari teori Weber terletak pada keengganan untuk mengakui adanya
konflik di antara otorita yang disusun secara hirarkis dan sulit menghubungkan
proses birokratisasi dengan modernisasi yang berlangsung di negara-negara
sedang berkembang.
5. Tipologi yang diajukan oleh Weber, selanjutnya dikembangkan oleh para sarjana
lain, seperti oleh Fritz Morztein Marx, Eugene Litwak dan Textor dan Banks.
Karakteristik Birokrasi
1. Menurut Dennis H. Wrong ciri struktural utama dari birokrasi adalah: pembagian
tugas, hirarki otorita, peraturan dan ketentuan yang terperinci dan hubungan
impersonal di antara para pekerja.
2. Karakteristik birokrasi menurut Max Weber terdiri dari: terdapat prinsip dan
yurisdiksi yang resmi, terdapat prinsip hirarki dan tingkat otorita, manajemen
berdasarkan dokumen-dokumen tertulis, terdapat spesialisasi, ada tuntutan
terhadap kapasitas kerja yang penuh dan berlakunya aturan-aturan umum
mengenal manajemen.
3. Ada dua pandangan dalam merumuskan birokrasi. Pertama, memandang birokrasi
sebagai alat atau mekanisme. Kedua, memandang birokrasi sebagai instrumen
kekusaan.
4. Ada tujuh hal penting yang perlu diperhatikan untuk mengembangkan organisasi
birokratik.
Pentingnya Birokrasi
1. Teori yang lama memandang birokrasi sebagai instrumen politik. Tetapi dalam
perkembangan selanjutnya, teori tersebut ditolak, dengan menyatakan pentingnya
peranan birokrasi dalam seluruh tahapan atau proses kebijakan publik.
2. Menurut Robert Presthus, pentingnya birokrasi diungkapkan dalam peranan-nya
sebagai “delegated legislation”, “initiating policy” dan”internal drive for power,
security and loyalty”.A
3. Dalam membahas birokrasi ada tiga pertanyaan pokok yang harus diperhati-kan,
(1) bagaimana para birokrat dipilih, (2) apakah peranan birokrat dalam pembuatan
keputusan, dan (3) bagaimana para birokrat diperintah. Dalam hubungannya
dengan pertanyaan kedua, hal pertama yang perlu disadari adalah ada perbedaan
antara proses pembuatan keputusan yang aktual dengan yang formal. Dalam
kenyataan birokrat merupakan bagian dari para pembuat keputusan.
4. Pentingnya peranan birokrasi amat menonjol dalam negara-negara sedang
berkembang di mana mereka semuanya telah memberikan prioritas kegia-tannya
pada penyelenggaraan pembangunan nasional. Di negara-negara ini