You are on page 1of 28

ETIKA

Presented by Mr. Don Bosco Doho, S.Phil, MM

APA ITU ETIKA


Etika sbg cabang filsafat juga disebut filsafat moral (moral philosophy). Secara etimologis, etika berasal dari kata Yunani=Ethos: watak.Sedangkan moral berasal dari kata Latin: Mos (tunggal), moris (jamak) artinya kebiasaan. Jadi etika atau moral dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai kesusilaan. Obyek material dari etika adalah tingkah laku atau perbuatan manusia. Perbuatan dimaksudkan di sini adalah yang dilakukan secara bebas dan sadar. Obyek formal dari etika adalah kebaikan dan keburukan atau bermoral dan tidak bermoral dari tingkah laku tersebut.


a. b.

c.

d. e.

f.

Persoalan2 dalam etika di antaranya adalah: Apa yg dimaksud baik atau buruk secara moral. Apa syarat2 sesuatu perbuatan dikatakan baik secara moral? Bagaimana hubungan antara kebebasan kehendak dengan perbuatan susila. Apa yg dimaksud kesadaran moral? Bagaimana peranan hati nurani dalam setiap perbuatan manusia? Bagaimana pertimbangan moral berbeda dari dalam bergantung pada suatu pertimbangan yang bukan moral.

Aliran-Aliran dalam Persoalan Etika

Eudemonisme: (Yunani= eu+daimon= roh atau semangat yang baik). Pandangan aliran ini menekankan bahwa kebaikan tertinggi manusia terletak pada kebahagiaan atau situasi yang secara umum baik. Mereka meyakini hal2 berikut: a.adanya suatu skala nilai-nilai, asas-asas moral atau aturan2 bertindak (code of conduct) b.lebih menguntungkan hal2 yg bersifat spiritual atau mental daripada yg bersifat inderawi/ kebendaan c.lebih mengutamakan kebebasan moral daripada ketentuan kejiwaan atau alami. d.lebih mengutamakan hal yg umum daripada yang khusus.

Aliran Pemikiran Etika (cont.)

Hedonisme (Yunani = hedone: kenikmatan atau yang menyenangkan). Kebaikan manusia menurut kaum hedonis terletak dalam kenikmatan dan kesenangan yang menjadi tujuan hidup manusia. Aliran ini menganjurkan manusia untuk mencapai kebahagiaan yang didasarkan pada kenikmatan, kesenangan. Aliran hedonisme menyatakan bahwa kesenangan/ kebahagiaan adalah tujuan hidup manusia oleh karena itu reguklah kenikmatan selama masih bisa direguk. Padahal mereka lupa bahwa kegembiraan pikiran lebih tinggi daripada kenikmatan jasmani.

Aliran Pemikiran Etika (cont)

Egoisme: kesenangan dan kebaikan diri sendiri menjadi target usaha seseorang dan bukan kebaikan orang lain. Sebaliknya aliran yang menekankan dan melihat kesenangan atau kebahagiaan orang lain menjadi tujuan segala usaha manusia disebut: altruisme (Latin: alter= yang lain atau orang lain) Utilitarianisme: (Latin: uti, usus sum= menggunakan atau utilis= yang berguna). Ini merupakan bentuk hedonisme yang digeneralisir. Kesenangan atau kenikmatan manusia dilihat sebagai seusuatu yang baik dalam dirinya, sedangkan penderitaan dan sakit adalah buruk dalam dirinya. Aliran ini menyatakan bahwa tindakan yg baik adalah tindakan yg sebesar-besarnya bagi manusia yang sebanyak-banyaknya. Dengan kata lain segala sesuatu yang berguna selalu dianggap baik.

TEORI UTILITARIANISME
Jeremy Bentham (1748-1832)

Prinsip utama : tindakan yang benar secara moral - tindakan yang memaksimalkan manfaat sosial sebesar-besarnya, di mana manfaat sosial itu dapat mengurangi biaya sosial Fokus : hasil dari suatu tindakan yang benar :

Maksimalkan manfaat sosial sebesar-besarnya Memberikan manfaat sosial yang baik Mengurangi biaya sosial /kerugian

Aliran Pemikiran Etika

Deontologisme (Yunani: deon+logos= ilmu tentang kewajiban moral). Adalah etika kewajiban yang didasarkan pada intuisi manusia tentang prinsipprinsip moral. Sikap dan intensi pelaku lebih diutamakan daripada apa yang dilakukan secara konsekuensi perbuatan itu. Deontologisme Etis: berpendirian bahwa sesuatu tindakan dianggap baik tanpa disangkutkan dengan nilai kebaikan suatu hal. Yang menjadi dasar moralitas adalah kewajiban. Etika situasi: kebenaran suatu tindakan ditemukan dalam situasi konkret individual atau bagaimana situasi itu mempengaruhi kesadaran individual.

KAJIAN MENGENAI ETIKA


1. Etika umum
a. Etika Deskriptif b. Etika Normatif c. Metaetika

2. Etika Khusus
a. Falsafah b. Bidang khusus

ETIKA

Apa itu etika? Sistematika etika Etika profesi Etika profesi dalam bidang komunikasi Kebebasan dan tanggung jawab media/pers

APA ITU ETIKA?


Arti Etika Objek Etika Etika sebagai cabang filsafat Etika dan Moral Amoral dan Immoral Etika dan Etiket Etika dan Hukum Etika dan Agama

APA ITU ETIKA?

Dalam dunia bisnis etika merosot terus

Etika dan moral perlu ditegaskan kembali Adalah tidak etis, jika Di televisi akhir-akhir ini banyak iklan yang kurang etis Moral Pancasila Etika Pembangunan

ARTI ETIKA

Etika sebagai ilmu Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral. Etika sebagai kode etik Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak.

Etika sebagai sistem nilai Nilai mengenai benar-salah yang dianut oleh suatu golongan atau masyarakat.

OBYEK MATERIAL & OBYEK FORMAL ETIKA

Objek material = suatu hal yang dijadikan sasaran pemikiran, suatu hal yang diselidiki, atau suatu hal yang dipelajari. Objek material bisa bersifat konkret atau abstrak. Objek formal = cara memandang atau meninjau yang dilakukan seorang peneliti/ ilmuwan terhadap objek materialnya serta prinsip-prinsip yang digunakannya.

Objek material etika = tingkah laku atau perbuatan manusia (perbuatan yang dilakukan secara sadar dan bebas).
Objek formal etika = kebaikan dan keburukan, bermoral tidak bermoral dari tingkah laku tersebut. (Perbuatan yang dilakukan secara tidak sadar atau tidak bebas, tidak dapat dikenakan penilaian bermoral atau tidak bermoral).

ETIKA SEBAGAI CABANG FILSAFAT

Etika merupakan cabang filsafat yang mengenakan refleksi dan metode tugas manusia dalam upaya menggali nilai-nilai moral, atau menerjemahkan pelbagai nilai itu ke dalam norma-norma, lalu menerapkannya pada situasi kehidupan konkret. Sebagai ilmu, etika mencari kebenaran; sebagai filsafat, etika mencari keterangan (dan kebenaran) yang sedalam-dalamnya. Sebagai tugas, etika mencari ukuran tentang baik-buruknya tingkah laku manusia.

BEDA ETIKA DAN MORAL

Etika berasal dari bahasa Yunani ethos, artinya adat kebiasaan, (jamaknya ta etha),. Moral berasal dari bahasa Latin mos, artinya adat kebiasaan (jamaknya mores). Jadi, keduanya memiliki kesamaan arti. Hanya asal bahasanya yang berbeda. Ada sedikit perbedaan dalam penggunaannya sehari-hari: moral/moralitas digunakan untuk perbuatan yang sedang dinilai; etika digunakan untuk pengkajian sistem nilai-nilai yang ada.

AMORAL DAN IMORAL

Kamus Umum Bahasa Indonesia (Poerwadarminta): Tidak terdapat kata amoral ataupun immoral. Kamus Besar Bahasa Indonesia: Amoral dijelaskan sebagai tidak bermoral, tidak berakhlak (contoh: Memeras para pensiunan adalah tindakan amoral); tidak terdapat kata immoral.

AMORAL DAN IMMORAL


Concise Oxford Dictionary:

Amoral = unconcerned with, out of the sphere of moral, non moral.

Immoral = opposed to morality; morally evil

AMORAL DAN IMMORAL


Amoral:

tidak

berhubungan dengan konteks moral di luar suasana etis non-moral

Immoral:

bertentangan dengan moralitas yang baik secara moral buruk tidak etis

Decision-making in business: amoral?

Kata amoral sebaiknya diartikan sebagai:

netral dari sudut moral


atau

tidak mempunyai relevansi etis

BEDA ETIKA DAN ETIKET

Etiket menyangkut cara suatu perbuatan harus dilakukan. Etika tidak terbatas pada cara dilakukannya suatu perbuatan; etika memberi norma tentang perbuatan itu sendiri. Etiket hanya berlaku dalam pergaulan; etika tidak tergantung pada hadir tidaknya orang lain.

Etiket bersifat relatif; etika jauh lebih bersifat absolut. Etiket hanya memandang manusia dari segi lahiriah saja; etika menyangkut manusia dari segi dalam.

BEDA ETIKA DAN HUKUM


Hukum lebih dikodifikasi daripada etika; etika tidak dikodifikasi. Hukum membatasi diri pada tingkah laku lahiriah saja; etika menyangkut juga sikap batin seseorang. Sanksi yang berkaitan dengan hukum berlainan dengan sanksi yang berkaitan dengan etika (sanksi hukum bisa dipaksakan, etika tidak bisa dipaksakan). Hukum didasarkan pada kehendak masyarakat dan akhirnya atas kehendak negara; etika melebihi para individu dan masyarakat. Jika hukum memberikan putusan hukumnya perbuatan, etika memberikan penilaian baik buruknya. Etika ditujukan kepada manusia sebagai individu; hukum ditujukan kepada manusia sebagai makhluk sosial.

BEDA ETIKA DAN AGAMA


Etika sebagai cabang filsafat bertitik tolak pada akal pikiran, bukan agama. Etika mendasarkan diri hanya pada argumentasi rasional. Agama bertitik tolak dari wahyu Tuhan melalui Kitab Suci.

You might also like