You are on page 1of 4

4 Contoh Kepentingan Suprasegmental Dalam Pengajaran Kemahiran Lisan

Pengembangan Perangkat Lunak Pada Pembelajaran Bahasa Isyarat Bagi Penderita Tunarungu Wicara Seiring dengan kemajuan teknologi, perkembangan perangkat keras dan lunak dewasa ini sangat mempengaruhi pada pemakaian komputer disegala bidang. Kegagalan dalam memberikan layanan pembelajaran pada anak-anak berkebutuhan khusus (ABK), khususnya tunarungu wicara secara umum disebabkan kurang tepatnya program pembelajaran yang diterapkan pada siswa berkebutuhan khusus tersebut. Salah satunya adalah penyusunan program pembelajaran yang kurang sesuai dengan kondisi dan keberadaan kelainan setiap siswa. Terlebih lagi jika kondisi kelainan siswa yang bersangkutan disertai dengan kendala penyerta, seperti: autism, hiperaktif, spastik, kesulitan belajar, dan perilaku mal-adaptif. Hal ini membuat para pendidik yang bersangkuatan dituntut untuk mampu menyusun program kegiatan belajar mengajar dengan memanfaatkan media pola gerak (body movement) yang disesuaikan dengan kondisi dan karakteristik khusus peserta didik. Alasan utama mengapa gerak dipakai sebagai satu pendekatan pembelajaran di sekolah, adalah berdasarkan tujuan utama yang menyatakan bahwa pola gerak mempunyai kepentingan dalam upaya mengembangkan potensi dan kemampuan perkembangan kognitif dan sosial setiap peserta didik untuk mencapai kompetensi dirinya secara bulat dan utuh. Peserta didik untuk mencapai kompetensi dirinya secara bulat dan utuh. Alasan lainnya adalah : Gerak sudah dilakukan sejak seorang anak dilahirkan. Suatu gerak adalah merupakan media interaksi sosial dan sebagai wujud penyaluran hasrat keinginan dirinya yang terus berkembang mengikuti usianya. Gerak dapat dimunculkan karena faktor-faktor emosi ... Read More Pendekatan dalam Pengajaran Bahasa bagi Anak Tunarungu Pendekatan dalam Pengajaran Bahasa bagi Anak Tunarungu Pengajaran bahasa secara terprogram bagi anak tunarungu harus dimulai sedini mungkin bila kita mengharapkan tingkat keberhasilan yang optimal. Terdapat dua pendekatan dalam pengajaran bahasa kepada anak tunarungu secara dini, yaitu pendekatan auditori-verbal dan auditori-oral. 1. Pendekatan Auditori Verbal Pendekatan auditori-verbal bertujuan agar anak tunarungu tumbuh dalam lingkungan hidup dan belajar yang memungkinkanya menjadi warga yang mandiri, partisipatif dan kontributif dalam masyarakat inklusif. Falsafah auditori-verbal mendukung hak azazi manusia yang mendasar bahwa anak penyandang semua tingkat ketunarunguan berhak atas kesempatan untuk mengembangkan kemampuan untuk mendengarkan dan menggunakan komunikasi verbal di dalam lingkungan keluarga dan masyarakatnya. Pendekatan auditori verbal didasarkan atas prinsip mendasar bahwa penggunaan amplifikasi memungkinkan anak belajar mendengarkan, memproses bahasa verbal, dan berbicara. Opsi auditori verbal merupakan strategi intervensi dini, bukan prinsip-prinsip yang harus dijalankan dalam pengajaran di kelas. Tujuannya adalah untuk mengajarkan prinsip-prinsip auditori verbal kepada orang tua yang mempunyai bayi tunarungu (Goldberg, 1997). Prinsip-prinsip praktek auditori verbal itu adalah sebagai berikut: Berusaha sedini mungkin mengidentifikasi ketunarunguan pada anak, idealnya di klinik perawatan bayi. Memberikan perlakuan medis terbaik dan teknologi amplifikasi bunyi kepada anak tunarungu sedini mungkin. Membantu anak memahami makna ... Read More Informasi Tentang Anak Tuna Rungu BELAJAR MENDENGAR Aktivitas sehari-hari pada anak-anak dapat digunakan untuk meningkatkan pendengaran, ujaran, bahasa dan berpikir. Perkembangan untuk meningkatkan pendengaran, terbagi dalam 3 bagian: Diskriminasi fonem dalam suku kata. Diskriminasi perkataan dalam ungkapan. Memori auditori. Bahasa dikembangkan melalui peningkatan pendengaran dengan menggunakan wicaranya berulang-ulang dan dengan perbedaan akuistik yang baik. Terapis harus mulai dari apa yang dipahami dan bermakna pada anak-anak tersebut. Bahasa dan berpikir dibina bersama kemudian dikembangkan dalam bahasa lisan, disesuaikan dengan

1/4

cara berkomunikasi. Dalam meningkatkan fungsi pendengaran, terdapat hubungan antara pendengaran, wicara, bahasa dan pemikiran di dalam semua aktivitas sehari-hari, dimana sasaran itu digolongkan di dalam 1 aktivitas. Belajar mendengar tidak berhubungan dengan umur. Meningkatkan pendengaran dengan cara duduk bersebelahan dan dekat dengan pengguna Alat Bantu Dengar. Mengurangi bunyi bising di sekitarnya, seperti bunyi radio, televisi, AC dan sebagainya. Bantu anak-anak itu dengan cara menggunakan motherese agar wicaranya lebih jelas. Pilih aktivitas yang sesuai dengan minat ... Read More >>tunarungu> Telkom Luncurkan I-CHAT Aplikasi dan Portal untukMendukung Pembelajaran Bahasa bagi Tunarungu???? Bandung, 16 April 2010 PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk (TELKOM) meluncurkan sebuahaplikasi dan portal yang akan membantu masyarakat, khususnya para guru SekolahLuar Biasa (SLB) Tunarungu dan orang tua, dalam proses pembelajaran bahasa bagianak berkebutuhan khusus dalam hal pendengaran di Indonesia. Peluncuranaplikasi dan portal yang diberi nama i-CHAT tersebut dilakukan di Menara RDCTELKOM di Bandung (16/4) oleh Direktur Utama TELKOM Rinaldi Firmansyah dandisaksikan Senior General Manager Research and Development Center (RDC) TELKOMMustapa Wangsaatmadja.Aplikasi dan portal i-CHAT (I Can Hear And Talk) diluncurkan sebagai salah satuwujud komitmen Corporate Social Responsibility TELKOM, dan merupakan bagiandari program Bagimu Guru Kupersembahkan yang bertujuan membantu meningkatkankapasitas para guru di Indonesia. Sasaran akhir dari peluncuran aplikasi danportal i-CHAT adalah tersedianya media bagi komunitas Tunarungu di Indonesiauntuk berinteraksi, saling berbagi ilmu dan pengetahuan, dan metodepembelajaran bahasa, sehingga mereka yang berkebutuhan khusus dalam halpendengaran ini mampu berkomunikasi, bersosialisasi, tumbuh dan berkembangsebagaimana layaknya orang normal.Menurut Senior General Manager RDC TELKOM, Mustapa Wangsaatmaja, gagasanmenciptakan teknologi yang ditujukan untuk kalangan berkebutuhan khusustersebut didasarkan pada pemikiran bahwa Teknologi Informasi dan Komunikasi(TIK) mampu memberikan manfaat besar bagi seluruh umat manusia, baik merekayang normal maupun berkebutuhan khusus. Manfaat tersebut tentu saja diharapkandapat membuat kualitas hidup dan ... Read More KLASIFIKASI DAN JENIS KETUNARUNGUAN SERTA METODE PENGAJARAN BAHASA BAGI ANAK TUNARUNGU Metode Pengajaran Bahasa bagi Anak Tunarungu Terdapat tiga metode utama individu tunarungu belajar bahasa, yaitu dengan membaca ujaran, melalui pendengaran, dan dengan komunikasi manual, atau dengan kombinasi ketiga cara tersebut. 1) Belajar Bahasa Melalui Membaca Ujaran (Speechreading) Orang dapat memahami pembicaraan orang lain dengan membaca ujarannya melalui gerakan bibirnya. Akan tetapi, hanya sekitar 50% bunyi ujaran yang dapat terlihat pada bibir (Berger, 1972). Di antara 50% lainnya, sebagian dibuat di belakang bibir yang tertutup atau jauh di bagian belakang mulut sehingga tidak kelihatan, atau ada juga bunyi ujaran yang pada bibir tampak sama sehingga pembaca bibir tidak dapat memastikan bunyi apa yang dilihatnya. Hal ini sangat menyulitkan bagi mereka yang ketunarunguannya terjadi pada masa prabahasa. Seseorang dapat menjadi pembaca ujaran yang baik bila ditopang oleh pengetahuan yang baik tentang struktur bahasa sehingga dapat membuat dugaan yang tepat mengenai bunyi-bunyi yang tersembunyi itu. Jadi, orang tunarungu yang bahasanya normal biasanya merupakan pembaca ujaran yang lebih baik daripada tunarungu prabahasa, dan bahkan terdapat bukti bahwa orang non-tunarungu tanpa latihan dapat membaca bibir lebih baik daripada orang tunarungu yang terpaksa harus bergantung pada cara ini (Ashman & Elkins, 1994).Kelemahan sistem baca ujaran ini dapat diatasi bila digabung dengan sistem cued speech (isyarat ujaran). Cued Speech adalah ... Read More MMR (Metode Maternal Reflektif) untuk anak Tunarungu Metode maternal reflektif adalah metode pengajaran bahasa diangkat dari upaya seorang ibu untuk mengajarkan bahasa pada anaknya yang belum berbahasa sampai anak dapat menguasai bahasa, yang dilakukan seorang ibu dengan kemampuannya merefleksikan kemampuan berbahasa. Menurut Sunarto (2005), MMR adalah suatu pengajaran bahasa yang: 1. Mengikuti cara-cara bagaimana anak dengar sampai pada suatu

2/4

penguasan bahasa ibu 2. Bertitik tolak pada minat dan kebutuhan komunikasi anak dan bukan pada program tentang aturan bahasa yang perlu diajarkan atau di drill (tubian) 3. Menyajikan bahasa yang sewajar mungkin pada anak, baik secara ekspresif maupun reflektif. 4. Menuntut agar anak secara bertahap dapat menemukan sendiri aturan atau bentuk bahasa melalui reflektif segala permasalahan bahasanya. Menurut Rahmat Jatun, (2007: 34) Metode Maternal Reflektif (MMR) adalah model pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan berbahasa yang pada gilirannya akan meningkatkan kemampuan berkomunikasi. Lani Bunawan, (1994: 40) berpendapat bahwa komunikasi total adalah: 1. Pengakuan atas hak kaum tunarungu untuk mendapat sepenuhnya dengan sesame manusia sehingga memperoleh pemahaman yang lebih lengkap tentang dunia. 2. Penggunaan berbagai cara komunikasi aural, oral dan mahusia yang dapat dipilih sesuai kebutuhan serta kemampuan perseorangan 3. Suatu falsafah komunikasi dan bukan metode pengajaran Dengan menghimpun pendapat berbagai ahli, secara garis besar dapat disimpulkan bahwa MMR adalah : 1. Pengakuan terhadap hak kaum tunarungu untuk mendapat komtal sepenuhnya dengan sesame manusia sehingga memperoleh pemahaman yang lebih lengkap tentang dunia. 2. Pengakuan terhadap hak kaum tunarungu agar dapat ... Read More Media Pembelajaran berbasis Animasi untuk Anak Tuna Rungu Sebenarnya ini tugas Media Pembelajaran :)Tapi belum ada giliran buat dipresentasikan tuh :Pdisini media Pembelajaran yang digunakan ialah Flash Card dan Animasi FLASHSoftware yang saya buat ialah Macromedia Flash 8 professional Portable *versi lamanya Adobe Macromedia :D FlashCard Pengertian flashcard Flashcard adalah media pembelajaran dalam bentuk kartu bergambar berukuran 25x30cm. gambar-gambarnya dibuat dengan tangan atau hasil fotografi atau memanfaatkan gambar atau foto yang sudah ada yang ditempelkan pada lembaran flashcard. Gambar-gambar pada flashcard merupakan serangkaian pesan yang disajikan dengan mencantumkan keterangan gambar pada bagian belakang pada setiap gambar. Cara Penggunaan Flashcard Pada awalnya guru menempelkan flash card yang berisi gambar dan bilangan yang akan dijumlah atau dikurangi pada sterofoam kemudian guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab soal dengan cara menempelkan flash card pada stereofoam misalnya pada penjumlahan 1+7=8 dan pengurangan 9-7=2 Flash Animated Pengertian flash animated Flash animated adalah animasi yang diciptakan melaluli software macromedia flash 8 profesional (sebelum adobe corporation). Gambar yang dibuat dapat dianimasikan dan pada setiap halaman display (tampilan) serupa web. Software animasi ini dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang menarik bagi anak tunarungu. Sifatnya yang visual diperuntukkan bagi anak tunarungu yang peata atau cenderung menggunakan indera penglihatannya untuk menerima sebuah informasi dan mempelajari suatu hal baru. Cara Penggunaan Flash Animated Layaknya sebuah ... Read More Hakekat Miskin Bahasa Pada Anak Tunarungu Anak tunarungu adalah anak dengan gangguan pendengaran. Dampak dari gangguan pendengaran inilah maka anak tunarungu memiliki karakteristik yang salah satunya adalah miskin bahasa atau kosa kata. Lalu bagaimana dengan hakekat mengenai miskin bahasa itu sendiri? Hakekat miskin bahasa pada anak tunarungu yaitu Anak yang tidak mengenal kode atau nama yang mewakili suatu benda atau kesepakatan, Contohnya. mengerti itu adalah sebuah benda tetapi tidak memahami maknanya. Anak yang tidak mengenal kode atau nama yang mewakili suatu peristiwa. Contohnya melayat, tahlilan. Anak yang tidak mengenal kode atau nama yang mewakili suatu perasaan. Contohnya sedih, gembira. Tidak mengenal stuktur bahasa yang berlaku (kata-katanya terbolak-balik). Contohnya : saya makan mau. Tidak mengenal cara-cara berkomunikasi yang lazim. Contohnya : menulis, berbicara. Cara mengatasinya yaitu memberikan kemampuan berbahasa dan komunikasi untuk anak tunarungu secara continue dan bertahap. Ingatlah bahwa anak tunarungu haus akan bahasa. ... Read More Dampak Penggunaan Handphone Bagi Anak Tuna Rungu Dampak positif penggunaan handphone bagi ATR : Di dunia teknologi komunikasi dua arah, yaitu handphone. Para tunarungu belum tersentuh sejak handphone ditemukan.Padahal teknologi yang dapat menghubungkan

3/4

komunikasi dua orang atau lebih dalam jarak jauh, sangat diperlukan bagi semua manusia tidak terkecuali anak tunarungu. Dengan perkembangan era globalisasi yang begitu pesat, sudah tidak efektif lagi berkirim surat dalam berkomunikasi. Teknologi pager dan sms telah membuka sedikit sekat komunikasi jarak jauh anatara mereka. Bagi anak tunarungu teknologi handphone telah menjawab kerinduan mereka dalam hal berkomunikasi dengan orang yang diinginkan. Dan sedikit banyak memperingankan beban psikologis mereka. Karena tidak semua orang yang diinginkan anak tunarungu untuk berkomunikasi dengan dirinya mampu dan mengerti bahasa isyarat, dan mampu menggunakan bahasa oral. Sekarang banyak anak tunarungu yang bermain akun internet seperti facebook. Cari saja di search biasanya ada tulisan Deaf entah di depan, di belakang atau di tengah. Dengan kemajuan teknologi, komunikasi dengan tunarungu menjadi tak terbatas. Saat ini dapat ditemukan di dunia maya jika ingin belajar berkomunikasi dengan mereka. Sekarang tidak perlu susah-susah untuk berkomunikasi dengan anak tunarungu. Tidak perlu susah-susah menggunakan bahasa isyarat selama kosa kata mereka cukup, tidak perlu susah-susah berbicara dengan gerak bibir yang jelas ataupun bicara verbal dengan jelas yang mengharuskan bertatap muka. Sekarang ... Read More PERAN ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN ANAK TUNARUNGU Setiap orang tua pasti tidak akan pernah membayangkan bahwa anaknya akan menyandang predikat anak luar biasa/berkelainan khususnya tunarungu. Beberapa orang tua diantaranya akan beruasaha menghindarkan diri dari kenyataan ini, seperti dengan menyembunyikan anak tersebut. Tetapi juga ada yang hatinya mulia menghadapi kenyataan tersebut, bahkan sekaligus memikirkan masa depan anaknya yang berkelainan. Sikap negatif yang yang biasanya ditunjukan orang tua terhadap anaknya yang berkelainan anatara lain : sikap penolakan (rejection ) dan sikap terlalu melindungi ( over protection ). Sikap yang demikian tersebut justru menimbulkan masalah bagi anak tunarungu, karena anak mengalami ketegangan dan kegoncangan dalam perkembangan kepribadiannya. Sikap penolakan tersebut menyebabkan orang tua tidak peduli terhadap perkembangan/ pendidikan anak tunarungu, karena orang tua beranggapan bahwa anak tunarungu tidak memiliki potensi yang dapat dikembangkan melalui pendidikan formal yang sangat berguna bagi kehidupannya dimasa mendatang. Adapun sikap positif yang dituntun dari orang tua untuk anak tunarungu adalah berupa sikap menerima kehadiran anak dengan tulus dan membantu perkembagan anak dengan baik. Sikap menerima tersebut berarti orang tua menerima eksistensi anak sebagai makhluk Tuhan dan sebagai anggota keluarganya. Dan membatu perkembangan anak dengan cara mendorong motivasi untuk merencanakan kesejahteraan kehidupan anak dengan memenuhi kebutuhan pendidikan anaknya. Sehingga orang tua memberikan pendidikan formal pada anaknya, dengan cara ... Read More

4/4

You might also like