You are on page 1of 10

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Seorang konselor yang memberikan pelayanannya kepada masyarakat atau individu yang membutuhkan bantuannya untuk penyelesaian masalah yang dihadapinya harus melaui serangkaian pendidikan yang diperlukan untuk menunjang profesi tersebut. Ketika seorang konselor telah terjunke masyarakat dalam artian sudah menyelesaikan pendidikannya, konselor tersebut dapat memberikan pelayanannya pada instansi pendidikan seperti sekolah. Dalam memberikan pelayanan di sekolah tersebut diperlukan suatu manajemen yang disebut dengan manajemen BK. Organisasi bimbingan dan konseling adalah suatu wadah atau badan yang mengatur segala kegiatan untuk mencapai tujuan bimbingan dan konseling secara bersama-sama. Sebagai suatu badan, banyak ahli menawarkan model atau pola organisasi mana yang cocok diterapkan di sekolah. Akan tetapi, pola organisasi manapun yang dipilih harus didasarkan atas kesepakatan bersama di antara pihak-pihak yang terkait di sekolah, yang dilanjutkan dengan usaha-usaha perencanaan untuk mencapai tujuan, pembagian tugas, pengendalian proses dan penggunaan sumbersumber bimbingan, usaha-usaha tersebut disebut sebagai administrasi bimbingan dan konseling. Berdasarkan argumen diatas, maka dari itu penulis melakukan observasi di lapangan, untuk mengetahui bagaimana Manajemen Bimbingan dan Konseling di sekolah, yang mana disini penulis mengambil sebagai sampelnya yaitu SMP N 03 Talang.

B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana konsep dasar manajemen BK di SMP N 3 Talang ? 2. Apa visi dan misi manajemen BK di SMP N 3 Talang? 3. Bagaimana macam manajemen BK di SMP N 3 Talang? 4. Berapa jumlah guru BK dan siswa di SMP N 3 Talang? 5. Bagaimana administrasi BK di SMP N 3 Talang? 6. Pelaksanaan kegiatan manajemen BK di SMP N 3 Talang? C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pelaksanaan Manajemen BK di sekolah 2. Untuk mengetahui perencanaan program BK yang ada di sekolah 3. Untuk memahami manajemen BK di sekolah

BAB II PEMBAHASAN

Pelaksanaan Observasi dilakukan di SMP N 3 Talang pada hari Selasa, 15 Mei 2012. Dalam pelaksanaan observasi ini kami menggunakan metode wawancara dengan Guru BK yang sekaligus sebagai koordinator Guru BK di SMP N 3 Talang dengan hasil wawancara sebagai berikut :

A. Konsep Dasar Manajemen Bimbingan dan Konseling Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di SMP N 3 Talang telah dilaksanakan dengan mengikuti prosedur dalam Bimbingan dan Konseling seperti berlandaskan pada asas-asas dalam BK dan pola 17+. Guru BK di sekolah tersebut juga sudah pernah melakukan home visit dalam menangani masalah yang dihadapi siswa. Serta lebih mengutamakan masalah pribadi. Dalam melaksanakan program bimbingan dan konseling, Guru BK melakukan kerjasama atau berkolaborasi dengan berbagai pihak yang terkait, seperti dengan kepala Sekolah, guru-guru mata pelajaran, orang tua konseli.Guru BK di SMP N 3 Talang berperan dengan maksimal dengan memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan diri dengan menanamkan kedisiplinan di antara peserta didik. Dalam pelaksanaan Bimbingan dan Konseling juga melibatkan Kesiswaan, dan menjadikan perpustakaan sebagai mediasi pelaksanaanya. Program yang dilaksanakan dari program tahunan, bulanan, mingguan, harian satuan layanan. Layanan yang diterapkan: a. Orientasi Layanan orientasi membantu peserta didik kelas VII memahami lingkungan baru, terutama lingkungan sekolah dan obyek-obyek yang dipelajari, untuk menyesuaikan diri serta mempermudah dan memperlancar peran peserta didik di lingkungan yang baru.

b. Informasi Layanan yang membantu peserta didik menerima dan memahami berbagai informasi diri, sosial, belajar, karir/jabatan, dan pendidikan lanjutan. c. Penempatan dan penyaluran Layanan yang membantu peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran yang tepat di dalam kelas, kelompok belajar, jurusan/program studi, program latihan, magang, dan kegiatan ekstra kurikuler. d. Penguasaan konten Layanan yang membantu peserta didik menguasai konten tertentu, terutama kompetensi dan atau kebiasaan yang berguna dalam kehidupan di sekolah, keluarga, dan masyarakat. e. Bimbingan kelompok, Layanan yang membantu peserta didik dalam pengembangan pribadi, kemampuan hubungan sosial, kegiatan belajar, karir/jabatan, dan pengambilan keputusan, serta melakukan kegiatan tertentu melalui dinamika kelompok. Dalam bimbingan kelompok di SMP N 3 Talang guru BK memberi kesempatan kepada peserta didik yang akan mengikuti kegiatan bimbingan kelompok untuk memilih topik yang akan dibahas. f. Konseling kelompok, Layanan yang membantu peserta didik dalam pembahasan dan pengentasan masalah pribadi melalui dinamika kelompok. Dalam hal ini siswa yang inisiatif sendiri mendatangi guru BK untuk melakukan konseling kelompok. g. Konseling individu Layanan yang membantu peserta didik dalam mengentaskan masalah pribadinya. Topik yang sering dibahas dalam Konseling individu di sekolah tersebut yaitu masalah percintaan. Siswa banyak yang berkonsultasi dengan guru BK tentang masalah pacarnya. h. Layanan konsultasi

Layanan yang membantu peserta didik dan atau pihak lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang perlu dilaksanakan dalam menangani kondisi dan atau masalah peserta didik. i. Mediasi. Layanan yang membantu peserta didik menyelesaikan permasalahan dan memperbaiki hubungan antar mereka.

B. Visi dan Misi Manajemen Bimbingan dan Konseling a. Visi Visi layanan bimbingan konseling adalah terwujudnya kehidupan kemanusiaan yang sejahtera melalui tersedianya layanan bantuan bimbingan konseling pada peserta didik agar dapat berkembang secara optimal, mandiri dan bahagia.

b. Misi 1. Misi pendidikan, yaitu memfasilitasi pengembangan peserta didik melalui pembentukan perilaku dalam kehidupan keseharian dan masa depan. 2. Misi pengembangan, yaitu memfasilitasi pengembangan potensi,bakat,minat dan kompetensi peserta didik. 3. Misi pengentasan masalah, yaitu memfasilitasi pengentasan masalah yang dihadapi peserta didik.

C. Macam Manajemen Bimbingan dan Konseling 1. Perencanaan

Berdasarkan wawancara yang kami lakukan di SMP N 3 Talang, sekolah tersebut telah melaksanakan Bimbingan dan Konseling sesuai dengan prosedur, yaitu melakukan perencanaan sebelum mengadakan Bimbingan dan Konseling. Perencanaan kegiatan pelayanan Bimbingan dan Konseling mengacu pada program tahunan yang telah dijabarkan ke dalam program semesteran, bulanan serta mingguan. Dalam program tahunan terdapat empat bidang bimbingan yaitu pribadi, social, karir, dan belajar serta terdapat 9 jenis layanan yaitu layanan orientasi, informasi, penempatan dan penyaluran, penguasaan konten, konseling individu, bimbingan kelompok, konseling kelompok, layanan konsultasi dan mediasi.

2. Pengorganisasian Pengorganisasian di SMP N 3 Talang sudah baik dengan memenuhi prosedur sebagai berikut yaitu melibatkan personil yang ada di sekolah termasuk didalamnya ada kepala sekolah, wakil kepala sekolah, Guru BK, Wali kelas, Guru Mata Pelajaran dan petugas sekolah lainnya yang melaksanakan fungsi dan tugasnya masing-masing Apabila guru mata pelajaran menemukan siswa yang bermasalah di dalam kelas maka penanganannya tidak langsung diserahkan kapada guru BK tetapi ditangani oleh guru bidang studi terlebih dahulu, akan tetapi apabila masalah tersebut belum bisa ditangani maka diserahkan kepada wali kelas. Jika wali kelas tidak mampu menangani masalah tersebut maka masalah tersebut diserahkan kepada guru BK. Apabila guru BK juga kurang mumpuni dalam menyelesaikan masalah tersebut maka diadakan konfrensi kasus yang melibatkan kepala sekolah. 3. Pengarahan Kegiatan Bimbingan dan Konseling

Di SMPN 3 Talang, terdapat 4 Guru BK, sehingga dalam kegiatannya guru BK memiliki tugas masing masing yang telah ditentukan oleh Koordinator Guru BK . 4. Supervisi Kegiatan Bimbingan dan Konseling Untuk menjamin terlaksananya Bimbingan dan Konseling secara tepat di perlukan kegiatan pengawasan Bimbingan dan Konseling. Di SMP N 3 Talang sendiri telah ada kepengawasan yang cukup baik Jadi, tidak hanya mengawasi tapi pengawas disini menilai, memperbaiki serta meningkatkan kegiatan layanan Bimbingan dan Konseling. 5. Penilaian Kegiatan Bimbingan dan Konseling Penilaian Kegiatan Bimbingan dan Konseling di SMP N 3 Talang yaitu dilakukan dengan penilaian hasil yang mencakup : 1. Penilaian segera (LAISEG), yaitu penilaian pada akhir setiap jenis layanan dan kegiatan pendukung Bimbingan dan Konseling untuk mengetahui perolehan peserta didik yang dilayani. 2. Penilaian jangka pendek (LAIJAPEN), yaitu penilaian dalam waktu tertentu (satu minggu sampai dengan satu bulan) setelah satu jenis layanan dan atau kegiatan pendukung Bimbingan dan Konseling diselenggarakan untuk mengetahui dampak layanan atau kegiatan terhadap peserta didik. 3. Penilaian jangka panjang (LAIJAPANG), yaitu penilaian dalam waktu tertentu (satu bulan sampai dengan satu semester) setelah satu atau beberapa layanan dan kegiatan pendukung Bimbingan dan Konseling diselenggarakan untuk mengetahui lebih jauh dampak layanan dan atau kegiatan pendukung Bimbingan dan Konseling terhadap peserta didik.

D. Guru BK dan jumlah murid Berdasarkan wawancara yang kami lakukan jumlah siswa di SMP N 3 Talang ada 697 siswa. Kelas 7-9 Tahun Ajaran 2011-2012. Serta jumlah Guru BK di SMP N 3 Talang ada empat orang yaitu:

1. Dra Rusmiati 2. 3. 4. Ida Syafaatur R,S.Psi Alfiyah, S.Pd Drs.Budi Utomo

E. Administrasi Didalam melaksanakan tugas, guru BK mengacu pada program yang sudah dibuat yaitu program tahunan, semesteran, bulanan, mingguan dan harian. Guru BK tidak boleh melaksanakan bimbingan tanpa adanya program dan pelaksanaan program itu harus sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat antara guru BK dan siswa. Administrasi BK di SMP N 3 Talang dikoordinir sendiri oleh guru BK dengan diketahui kepala sekolah.

F. Pelaksanaan Kegiatan 1. Bersama pendidikan dan personil sekolah / madrasah lainnya,konselor berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan pengembangan diri yang bersifat rutin (terjadwal). 2. Pelaksanaan kegiatan layanan bimbingan konseling a. Di dalam jam pembelajaran sekolah / madrasah : 1) Kegiatan tatap muka secara klasikal dengan peserta didik untuk

menyelenggarakan layanan dengan metode bimbingan klasikal yang dilakukan di dalam kelas. Volume kegiatan ini adalah 1 (satu) jam (1x40 menit) per kelas per minggu dan dilaksanakan secara terjadwal. 2) Kegiatan tatap muka denngan peserta didik di ruang khusus

(ruang BP/BK) untuk menyelenggarakan layanan dengan metode konseling perorangan, bimbingan/konseling kelompok, mediasi dan konsultasi. Satu kali (1x 40 menit) masing-masing kegiatan ekuivalen dengan 2 jam pembelajaran tatap muka dalam kelas.

3)

Kegiatan orientasi satu kelas (1x 40 menit) kegiatan orientasi

ekuivalen dengan 2 jam pembelajaran tatap muka dalam kelas. 4) Kegiatan tidak tatap muka dengan peserta didik untuk

menyelenggarakan himpunan data,konferensi kasus, penyusunan program, dan penyusunan laporan kegiatan. Satu kali (1x 40 menit) masing-masing kegiatan ekuivalen dengan 2 jam pembelajaran tatap muka dalam kelas.

b.

Di luar jam pembelajaran sekolah / madrasah :

1) Pengembangan diri melalui kegiatan ekstrakulikuler. Satu kali (1x 40 menit) kegiatan ini,ekuivalen dengan 2 jam pembelajaran tatap muka dalam kelas. 2) Kunjungan rumah, satu kali (1x 40 menit) kegiatan ini, ekuivalen dengan 2 jam pembelajaran tatap muka dalam kelas. 3) Keteladanan, satu kali (1x 40 menit) kegiatan ini, ekuivalen dengan 2 jam pembelajaran tatap muka dalam kelas. 4) Kegiatan layanan konseling di luar jam pembelajaran sekolah di ketahui dan di laporkan kepada pimpinan sekolah. BAB III PENUTUP

Simpulan Dari hasil observasi yang kami lakukan, maka dapat kami simpulkan bahwa pelayanan Bimbingan dan Konseling di SMP N 3 Talang sudah baik dan sesuai prosedur yang berlaku. Dan juga sudah melaksanakan pola 17+ tetapi dalam pelaksanaan pola 17+ disesuaikan dengan

situasi dan kondisi yang ada di sekolah tersebut. Dan sering melakukan home visit agar dapat mengetahui perkembangan siswa ketika berada diluar lingkungan sekolah.

You might also like