Professional Documents
Culture Documents
Distributed system control merupakan suatu sistem kontrol yang berfungsi untuk mengontrol atau mengatur
jalannya
proses
pada
suatu
sistem/plan
Ada juga
dengan
yang
mendistribusikan
kontrolnya.
PENGANTAR DCS
Karakter umum dari DCS adalah: a. Memproduksi sistem yang mampu bekerja sendiri
PERANCANGAN DCS
Filosofi DCS dalam perencanaannya 1. Integration
2. Distribution
3. Reliability 4. Opennes
5. User friendly
6. Investment security & Expandbility
MODE KOMUNIKASI
Terdapat dua mode komunikasi yaitu : 1. Polled System Pada Polled atau Master/Slave system, master bertindak sebagai pengontrol penuh dari komunikasi. 2. Interrupt System Interrupt System dikenal juga sebagai Report by Exception (RBE). Di sini slave memonitor pemasukannya dengan mendeteksi adanya perubahan yang cukup signifikan atau melebhi batas limit, pada saat itu slave mengirim komunikasi ke master dan mentransfer data.
MODE KOMUNIKASI
Keuntungan Polled System : a. Proses pengumpulan data lebih simpel.
a. Tidak memungkinkan adanya penyela perintah pada slave pada saat emergensi.
b. Waktu menunggu sebanding dengan banyaknya slave. c. Semua komunikasi antara slave harus melalui master, hal ini menambah system menjadi lebih kompleks.
MODE KOMUNIKASI
Keuntungan Interrupt System : a. Berkurangnya transfer data yang tidak penting. b. Mudah mengirim informasi yang sifatnya urgent.
MAINTENANCE DCS
Agar sistem pengendalian DCS bisa berjalan dengan baik dan dapat digunakan pada waktu yang cukup lama diperlukan sistem maintenance, antara lain : 1. Back Up data a. b. Back Up OS ( Operator Station) Back UP Master Piece
Pemeliharan junction Box perlu dilakukan agar signal yang diterima atau dikirim dari DCS ke lapangan untuk proses pengendalian bisa tetap baik dan normal
MAINTENANCE DCS
3. Maintenance operator station Pemelihaan yang dilakukan untuk operator station yang dilakukan teknisi untuk menjaga performa dari Operator Station adalah: a. Membesihkan operator station b. Melakukan Back up data Operator station c. Melakukan Restore data untuk Operator station
d.
e.
MAINTENANCE DCS
4. Maintenance System komunikasi antar DCS Operator station. Untuk pemeliharaan sistem komunikasi diperlukan agar antara operator station dan kontroler atau DCS bisa bekerja dengan baik yaitu dengan cara: a. Check Signal standar yang dipancarkan b. Test Loop feed back TCP/IP c. Check conection unit dengan melihat bit data yang ditransfer di conection unit
MAINTENANCE DCS
5. Restrore data Restore data adalah suatu cara untuk memasukan kembali data-data hasil back up yang telah dilakukan oleh teknisi atau operator dengan prosesur yang telah dijelaskan sebelumnnya. Fungsi restore data ini agar data bisa kembali ke setinggan sebelumnya atau ada masalah pada data di DCS sehingga terjadi Hang sehingga data bias diselamatkan dan digunakan kembali setelah reset DCS dilakukan.
MAINTENANCE DCS
6. Maintenance Efficiency Sistem kontrol dan perangkat peralatan pada DCS harus dipelihara dengan baik agar kinerja system berjalan dengan baik dan stabil. Maintenance Efficiency dikerjakan dengan system dibawah ini : Warning system / Alarm Manajemen System Merupakan system manajemen alarm yang komprehensiv dan dapat meningkatkan dan mengoptimalkan system peringatan yang bekerja secara otomatis PRM (Plant Resource Manager) Mengumpulkan informasi terdeteksi dari field-device melalui fieldbus dan mengelola informasi tersebut dalam database yang terpadu
MAINTENANCE DCS
MAINTENANCE DCS
7. Reset Reset dilakukan apabila terjadi hang pada DCS pada saat pengendalian atau hang yang terjadi pada operator station.
MAINTENANCE DCS
8. Predictive Maintenance Potensi kegagalan perangkat dapat dideteksi secara cepat dengan menggabungkan kemampuan perangkat self-diagnosis dengan fungsi diagnosa canggih pada PRM. Hal ini memungkinkan penjadwalan pekerjaan pemeliharaan dan pengadaansuku cadang
MAINTENANCE DCS
9. Data Acquisition and Managemen Subsistem Manajemen Operasi menyediakan antarmuka umum untuk operator pabrik, insinyur dan personil pemeliharaan. Stasiun HMI sama menyajikan setiap kelas pengguna dengan informasi penting kapan dan di mana diperlukan. Ini termasuk proses realtime danhistoris data, indikator alarm intuitif, Urutan Acara dan laporan. Node multifungsi serbaguna dalam subsistem Manajemen Operasi juga dapat dikonfigurasi untuk mendukung pengumpulan data historis dan penyimpanan, pelaporan, perhitungan kinerja, dan pihak ketiga perangkat integrasi (gateway). Fleksibilitas ini menyederhanakan desain sistem dan mengurangi biaya perangkat keras.
MAINTENANCE DCS
10.Historical Service Historical Service penting untuk analisis operasi, peraturan persyaratan, pelatihan, dan analisis akar penyebab. System Historical Service mendukung pengumpulan dan penyimpanan histori proses termasuk data proses, SOE dan alarm. Tingkat sampel koleksi dikonfigurasi, dengan resolusi 1 ms untuk SOE. Kapasitas histori tergantung pada tersedianya kapasitas media. Histori dapat diakses melalui layar, trend dan laporan secara berkala. Ini juga dapat berfungsi sebagai log untuk catatan operasi dan manajemen perubahan konfigurasi.