Professional Documents
Culture Documents
SAA
Tujuan Belajar
Memahami pengertian ushul fiqh dan fiqh Memahami berbagai istilah penting Memahami kaidah-kaidah dalam ushul fiqh Memahami hukum syara dan tujuannya Memahami pembagian hukum Memahami sumber hukum islam Memehami ijtihad dan fungsi akal dalam penetapan hukum Memahami penerapan ushul fiqh dalam bidang kedokteran
Pengertian
Ushul fiqh yaitu kaidah atau metode yang dipergunakan para ahli fiqh di dalam menggali hukum syara yang berkaitan dengan perbauatan manusia, agar tidak terjadi kesalahan Ilmu Fiqh yaitu pengetahuan tentang hukumhukum syara mengenai perbuatan manusia yang praktis Pengetahuan yang rinci pada setiap perbuatan manusia
Istilah Penting
Ijma : kesepakatan para mujtahid dalam satu masa setelah wafatnya rosululloh terhadap hukum syara yang bersifat praktis Qiyas : menerangkan hukum sesuatu yang tidak ada nashnya dalam alquran dan hadis dengan cara membandingkan dengan sesuatu yang ditetapkan hukumnya oleh nash karena persamaan illatnya. Illat : pokok yang menjadi landasan qiyas atau sifat khas yang dipandang sebagai dasar dalam penetapan hukum Istihsan : memilih meninggalkan dalil dan mengambil rukhsah dengan hukum sebaliknya karena dalil itu berlawanan dengan dalil lain pada sebagian kasus tertentu
Istishhab : dalil yang memandang tetapnya suatu perkara selama tidak ada sesuatu yang mengubahnya Mashalih Mursalah ; maslahat-maslahat yang bersesuain dengan tujuan-tujuan syariat dan tidak ditopang oleh dalil yang khusus Dzariah; sesuatu yang menjadi perantara ke arah perbuatan yang dilarang atau dihalalkan Urf; bentuk-bentuk muamalah yang menjadi adat kebiasan dan berlangsung ajeg Ijtihad; upaya mengerahkan seluruh kemampuan dan potensi untuk sampai pada suatu perkara atau perbuatan
Hukum Syara
Syariah/syara; hukum dan aturan yang ditetapkan Allah bagi hamba-Nya untuk diikuti dalam habluminallah dan habluminannas Hukum syara ditinjau dari sumbernya dan metodologinya Hasil penggalian hukum syara ;
Taklifi
Iqtidha (tuntutan perintah/larangan); wajib, mandub, haram, makruh Takhyir (pilihan) ; mubah
WAJIB
Fardhu ; dalil qathi Wajib ; dalil dzanni
Pembagian Wajib
Segi masa pelaksanaannya Segi tuntutan Segi kadar perintah Segi pelaksananya
Mandub
Perintah yang tidak pasti Dikerjakan lebih utama Ditinggalkan tidak disiksa Perintah yang rajih Nafilah, sunnah, tathawwu, mustahab dan ihsan
Tingkatan mandub
Muakkad Ghoiru muakkad Tingkatan bukan keduanya
Haram
Haram lidzatih ; bahaya tersebut terdapat dalam perbuatan sendiri (dhururi) Haram lighoirih; melihat aurat (hajiyat)
Makruh
Larangan syara terhadap suatu perbuatan tetapi larangan tersebut bersifat tidak pasti Makruh tahrim dan tanzih
MUBAH
Ada kebebasan mukallaf untuk memilih Perbuatan yang apabila dikerjakan atau ditinggalkan sama-sama tidak memperoleh pujian
Penetapan mubah
Adanya qarinah Tiadanya nash yang menunjukan haramnya perbuatan tersebut Adanya nash yang menunjukan atas halalnya perbuatan tsb Temporer
Pembagian mubah
Menurut imam syatibi
Mubah untuk melayani perintah yang wajib Mubah untuk melayani perbuatan yang dilarang Mubah yang dipergunakan untuk perbuatan mubah Mubah yang dilakukan tidak untuk melayani apaapa
HUKUM WADHI
SEBAB ; sesuatu yang lahir dan jelas batasannya, yang dijadikan sebagai tanda lahirnya hukum Syarat : sesuatu yang menjadi tempat bergantungnya wujud hukum Mani ; perkara syara yang keberadaanya menafikan tujuan yang dikehendaki oleh sebab atau hukum
Muhammad sebagai Kaifiat/MODEL CARA MEMPRAKTEKAN Nilai dan Hukum Mukmin sebagai individu yang taat dalam melaksanakan Ilmu & hukum Sahabat Nabi sebagai masyarakat biasa yang taat dalam ilmu dan hukum
Memahami ijtihad
Definisi
Usaha seorang ahli fiqih dengan menggunakan seluruh kemampuannya untuk menggali hukum yang bersifat amaliah dari dalil yang terperinci
Syarat
Paham bahasa arab Paham alquran Nasakh dan mansukh Memahami sunah Memahami letak ijma dan khilaf Memahami maksud2 hukum dan qiyas Penalaran yang benar
Tingkatan mujtahid
Mustaqil Muntasib M. madzhab M.murajjih M.muwazin M.muhafizh
Fatwa VS Ijtihad
Praktis ketika ada pertanyaan saja Tidak sembarangan Memenuhi syarat yang ketat Kadang bersifat temporer karena bisa berubah jika ada konteks baru
Peran akal
Penting dalam ijtihad Akal saja (filsafat) tidak diberi kewenangan untuk membuat hukum syara Harus dibekali ilmu syariah Akal adalah alat memahami hukum bukan sumber hukum
Prinsip-prinsip balancing
Harm harus dihilangkan dan diringankan Harm harus dicegah sebisa mungkin Harm tidak bisa dihilangkan dengan harm yang sama besarnya Jika risiko harm dan benefit sama maka lebih utama mencegah harm Jika muncul dua harm maka memilih yang lebih ringan Kebaikan untuk kepentingan umum diatas kepentingan pribadi