You are on page 1of 2

Contoh Contoh Masalah Sekolah

Problematika Masa Usia Sekolah Menengah Guru sekolah menengah hendaknya peka terhadap berbagai macam stress atau ketegangan yang dihadapi remaja dan hendaknya menyadari bahwa gangguan-gangguan emosional merupakan hal biasa. Mereka hendaknya memahami bahwa perilaku murung, putus asa, marah yang tidak diketahui sebabnya dapat merupakan kunci bahwa remaja itu membutuhkan bantuan, dan mereka hendaknya mencoba menangani anak seperti itu dengan bekerja sama dengan konselor sekolah atau orang dewasa yang terlatih secara psikologis. Penyalahgunaan obat bius dan alkohol. Obat bius dan alkohol penggunaannya terus berlanjut dan tersebar di antara remaja, meskipun secara keseluruhan hal ini menurun selama dekade terakhir. Sementara itu, peningkatan tajam dari 1992 sampai 1993 sebagain besar alasannya adalah mariyunana dan merokok (U.S. Department of Health and Human Services, 1994). Tidak mengejutkan apabila penggunaan alcohol dan obat bius memiliki dampak serius terhadap kinerja anak di sekolah (Conger & Peterson, 1984). Kejahatan. Satu masalah remaja yang paling berbahaya adalah mulai melakukan kejahatan yang serius. Masalahnya jauh lebih umum di antara laki-laki daripada di antara wanita (U.S. Department of Justice, 1992). Kejahatan umumnya dilakukan oleh siwa-siwa berprestasi rendah yang sedikit diberikan pengertian agar yakin bahwa mereka dapat berhasil dengan mengikuti jalur yang disediakan bagi mereka oleh sekolah. Kejahatan merupakan suatu kelompok gejala yang besar sekali; kebanyakan tindak kejahatan dilakukan di dalam kelompok-kelompok ... Read More Cara Mengatasi Kesulitan Belajar Dalam pelaksanaan tugas pembelajaran, seorang pendidik tidak hanya berkewajiban menyajikan materi pembelajaran dan mengevaluasi pekerjaan siswa, akan tetapi bertanggung jawab terhadap pelaksanaan bimbingan belajar. Sebagai pembimbing seorang pendidik mengadakan pendekatan bukan saja melalui pendekatan instruksional, akan tetapi dibarengi dengan pendekatan yang bersifat pribadi (personal approach) dalam setiap proses belajar mengajar berlangsung. Melalui pendekata pribadi guru akan langsung mengenal dan memahami siswa secara lebih mendalam, sehingga dapat memproleh hasil belajar yang optimal. Agar bimbingan belajar dapat lebih terarah dalam upaya membantu siswa dalam menagatasi kesulitan belajar, maka perlu diperhatikan langkah-langkah sebagai berikut: Identifikasi Identifikasi adalah suatu kegiatan yang diarahkan untuk menemukan siswa yang mengalami kesulitan belajar, yaitu mencari informasi tentang siswa dengan melakukan kegiatan berikut: Data dokumen hasil belajar siswa Menganalisis absensi siswa di dalam kelas Mengadakan wawancara dengan siswa Menyebar angket untuk memperoleh data tentang permasalahan belajar Tes untuk memperoleh data tentang kesulitan belajar atau permasalahan yang dihadapi Diagnosis Diagnosis adalah keputusan atau penentuan mengenai hasil dari pengolahan data tentang siswa yang mengalami kesulitan belajar dan jenis kesulitan yang dialami siswa. Diagnosis ini dapat berupa hal-hal sebagai berikut: Keputusan mengenai jenis kesulitan belajar siswa Keputusan mengenai factor-faktor yang menjadi sumber sebab-sebab kesulitan belajar Keputusan mengenai jenis mata pelajaran apa yang menjadi kesulitan belajar Kegiatan diagnosis dapat dilakukan dengan cara ; Membandingkan nilai prestasi individu ... Read More Fenomena Tawuran antar Pelajar Tawuran sepertinya sudah menjadi bagian dari budaya bangsa Indonesia. Sehingga jika mendengar kata tawuran, sepertinya masyarakat Indonesia sudah tidak asing lagi. Hampir setiap minggu, berita itu menghiasi media massa. Bukan hanya tawuran antar pelajar saja yang menghiasi kolom-kolom media cetak, tetapi tawuran antar polisi dan tentara , antar polisi pamong praja dengan pedagang kaki lima, sungguh menyedihkan. Inilah fenomena yang terjadi di masyarakat kita. Tawuran antar pelajar maupun tawuran antar remaja semakin menjadi semenjak terciptanya geng-geng. Perilaku anarki selalu dipertontonkan di tengah-tengah masyarakat. Mereka itu sudah tidak merasa bahwa perbuatan itu sangat tidak terpuji dan bisa mengganggu ketenangan masyarakat.Sebaliknya mereka merasa bangga jika masyarakat itu takut dengan geng/kelompoknya. Seorang

1/2

pelajar seharusnya tidak melakukan tindakan yang tidak terpuji seperti itu. Biasanya permusuhan antar sekolah dimulai dari masalah yang sangat sepele. Namun remaja yang masih labil tingkat emosinya justru menanggapinya sebagai sebuah tantangan. Pemicu lain biasanya dendam Dengan rasa kesetiakawanan yang tinggi para siswa tersebut akan membalas perlakuan yang disebabkan oleh siswa sekolah yang dianggap merugikan seorang siswa atau mencemarkan nama baik sekolah tersebut. Sebenarnya jika kita mau melihat lebih dalam lagi, salah satu akar permasalahannya adalah tingkat kestressan siswa yang tinggi dan pemahaman agama yang masih rendah. Sebagaimana kita tahu bahwa materi pendidikan sekolah ... Read More

2/2

You might also like