Professional Documents
Culture Documents
Proses aerob
Kelompok 3 1. 2. 3. 4. 5. 6. Deni Eka S. Fie Nurir R. Itiyah Lintang Rahayuarifaini Ratna Dewi
LIMBAH
Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga), yang seringkali tidak dikehendaki kehadirannya karena tidak memiliki nilai ekonomi. Dengan konsentrasi dan kuantitas tertentu, kehadiran limbah dapat berdampak negatif terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan manusia, sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap limbah.
PENGOLAHAN LIMBAH
Teknik-teknik pengolahan air buangan yang telah dikembangkan tersebut secara umum terbagi menjadi 3 metode pengolahan: 1. pengolahan secara fisika 2. pengolahan secara kimia 3. pengolahan secara biologi
Proses Aerob
Salah satu proses pengolahan limbah yang berlangsung dengan hadirnya oksigen dengan memanfaatkan aktifitas mikroba aerob, untuk menguraikan zat organik yang terdapat dalam air limbah menjadi zat inorganik yang stabil dan tidak memberikan dampak pencemaran terhadap lingkungan
Alamiah pemberian oksigennya Mekanis Pengolahan limbah aerob pertumbuhan tercampur (suspended growth) bentuk pertumbuhan mikrobianya
Pemberian oksigennya
Mekanis
Lumpur aktif Submerged biofilter
Alamiah
Kolam oksidasi (oxidation pond) Trickling filter Intermittent sand filter Kolam tanaman
Trickling filter RBC ( Rotating Biological Contactor) Intermittent sand filter Submerged fixed bio-filter Fluidized bed filter Kolam tanaman
Kolam Oksidasi
Kolam oksidasi merupakan reaktor pengolahan air limbah secara aerobic yang paling sederhana. Reaktornya berbentuk kolam biasa, dari tanah yang digali dan air limbah dimasukkan kedalamnya dengan suatu waktu tinggal tertentu (sekitar 7-10 hari). Kedalaman kolam tidak lebih dari 1,0 m (0,4 1,0 m). Biasanya digunakan untuk proses pemurnian air limbah setelah mengalami proses pendahuluan.
Absorpsi ke permukaan air di kolam melalui proses difusi Adanya mixing/pengadukan pada permukaan kolam
Kolam tanaman
Sistem pengolahan air limbah secara biologis aerobic, dapat dilakukan juga dengan memanfaatkan tanaman air. Seperti halnya kolam oksidasi, kolam tanaman ini juga digunakan untuk pengolahan tahap ke-II , karena terbatasnya kemampuan mengolah beban organik yang tinggi. Suplai oksigen juga dari proses photosyntesa. Seringkali juga ditambahkan aerasi mekanis dengan kapasitas terbatas.
KOLAM AERASI
secara kontruksi masih mendekati kolam oksidasi yaitu kedalamannya jauh lebih besar, yaitu 34 m. waktu tinggal lebih pendek (2-5 hari). operasi: aerobic penuh dan fakultatif
Dari segi operasional metode bio-filter ini lebih sederhana dari pada metode lumpur aktif Problem yang dihadapi adalah sulit mengendalikan jumlah massa mikroba di reaktor (media bio-filter) Pada metode ini diperlukan filter tangki pengendapan untuk memisahkan bio-solid yang terbawa aliran efluen.