You are on page 1of 2

Apakah ASBESTOS itu ?....

Asbestos adalah mineral silikat yang dihasilkan dari pertambangan / bahan alam. Asbes awalnya disebut juga sebagai Magic Mineral karena sifatnya yang tahan panas, baik sebagai insulasi elektrik, tahan terhadap berbagai bahan kimia dan oli. Keuntungannya bahan ini ekonomis dan juga murah.

Penggunaan asbes dalam bahan bangunan dilarang dalam peraturan pembangunan di Indonesia . Penggunaan asbes pada bahan bangunan seringkali dipakai pada lembaran serat semen, plafon, penutup atap, partisi, cladding, GRC (Glassfibre Reinforced Cement ), bahan insulasi atau tahan api lainnya yang mengandung campuran asbes, skring/peralatan listrik lainnya, dll.

Berdasarkan komposisi mineralnya, asbes dapat digolongkan menjadi dua bagian. Golongan serpentin, yaitu mineral krisotil yang merupakan hidroksida magnesium silikat dengan komposisi Mg6(OH)6(Si4O11) H2O, Golongan amfibol, yaitu mineral krosidolit, antofilit, amosit, aktinolit dan tremolit. Walaupun sudah jelas mineral asbes terdiri dari silikat-silikat kompleks, tetapi dalam menulis komposisi mineral asbes terdapat perbedaan. Semula dianggap bahwa silikatnya terdiri dari molekul Si11O12. Akan tetapi, berdasarkan hasil penyelidikan sinar-X, sebenarnya silikat-silikat itu terdiri dari molekul-molekul Si4O11.

Asbestos dalam dunia otomotif juga digunakan sebagai bahan utama dalam pembuatan kampas rem, kampas kopling dan gasket. Tetapi kita harus berhati-hati dalam pemakaian asbestos tersebut, karena dari hasil penelitian disebutkan bahwa asbestos berpengaruh negatif terhadap kesehatan diantaranya menyebabkan asbestosis, mesothelioma dan kanker paru-paru. Asbestosis terjadi pada saat serat asbes terhirup dan terperangkap dalam jaringan paru-paru. Dengan mekanisme pertahanan tubuh, tubuh akan memproduksi sejenis asam untuk melarutkan serat asbes tersebut. Karena sifat asbes yang tahan terhadap bahan kimia sehingga serat asbes tersebut hanya terlarut sebagian dan malah akan membuat jaringan disekitarnya luka. Luka inilah yang membuat paru-paru tidak berfungsi dengan baik. Mesothelioma adalah kanker yang terjadi di lapisan luar paru-paru atau pada lapisan luar dinding perut. Penyakit ini banyak terjadi pada pegawai industri yang banyak menggunakan bahan baku asbes, juga pada masyarakat disekitar pabrik, orang-orang yang sering bekerja di jalan seperti polisi dan petugas jalan tol, mekanik dan pemakai sewaktu mereparasi mobil / motornya. Melihat dampak yang begitu besar bagi kesehatan, maka dunia internasional merespon dengan mengeluarkan Rotterdam Convention pada September 2004 yang intinya mengatur mengenai perdagangan internasional pestisida beracun dan Bahan Kimia Berbahaya (BKB). Dimana nagara yang mengeksport BKB harus mendapatkan Prior Informed Concent dari negara pengimport sebelum pemberangkatan.

Di Indonesia telah diberlakukan peraturan menganai pemakaian asbes. Diantaranya PP No. 18/1999 bahwa asbes dikategorikan sebagai B3 (Bahan Berbahaya Beracun). PP No. 74/2001 bahwa penggunaan asbestos harus dikontrol. Keppres No. 22/1993 bahwa asbestosis, kanker paru dan mesothelioma dikategorikan sebagai Penyakit Akibat Hubungan Kerja. Dan Permenaker No. 03/1985 yang mengatur syarat K3 (Keamanan Keselamatan Kerja) dalam penggunaan asbes. Berdasarkan

laporan Departemen Perdagangan, Impor bahan baku asbes Indonesia meningkat dari tahun ke tahun. Untuk itu harus dicarikan alternatif material pengganti asbes.

You might also like