You are on page 1of 14

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan YME yang telah memberikan rahmat-Nya hingga tersusunlah makalah yang berjudul Hakikat dan Proses Manajemen Sekolah. Makalah ini berisi tentang hakekat manajemen sekolah yang meliputi pengertian, tujuan, fungsi, prinsip, dan ruang lingkup, dan proses manajemen. Diharapkan mahasiswa memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas tentang manajemen yang ada di sekolah, sehingga saat sudah terjun ke dunia pendidikan mahasiswa dapat mengaplikasikannnya dengan baik dan benar untuk kemajuan dunia pendidikan di Indonesia. Penulis mengucapkan terimakasih kepada ibu selaku dosen pengampu mata kuliah Manajemen Sekolah yang telah membimbing penulis dalam pembuatan makalah ini, serta berbagai pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari segenap pembaca sangat diharapkan. Demikianlah semoga makalah ini benar-benar bermanfaat untuk masyarakat pada umumnya dan khususnya untuk mahasiswa dalam proses perkuliahan manajemen sekolah.

Semarang, 12 Maret 2012

Penyusun

DAFTAR ISI Kata Pengantar 2

Daftar Isi. Pendahuluan


A. B. C.

3 4 4 4 6 14 14 15

Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Tujuan

Pembahasan Penutup
A. B.

Kesimpulan Saran

Daftar Pustaka

BAB I

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Masalah Dalam makalah ini akan dibahas tentang hakekat manajemen sekolah, yang meliputi pengertian, tujuan, fungsi, prinsip, dan ruang lingkup manajemen sekolah. Manajemen sekolah pada dasarnya merupakan aplikasi dari ilmu manajemen dalam kegiatan persekolahan. Manakala kegiatan persekolahan dikelola secara baik, maka tujuan sekolah yang diharapkan dapat tercapai secara efektif dan efisien. Dalam mengelola sekolah diperlukan landasan-landasan yang dapat dijadikan dasar dalam proses pengelolaan sehingga dapat mencapai tujuan. Setiap manajer sekolah dalam pelaksanaan tugasnya, aktivitasnya dan kepemimpinannya untuk mencapai tujuan harus melakukan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengendalian dengan baik.

B.

Rumusan Masalah
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

Apakah pengertian dari manajemen? Bagaimana cara membedakan manajemen pendidikan dan manajemen sekolah? Apakah tujuan dari manajemen sekolah? Apakah fungsi-fungsi dari manajemen sekolah? Apakah prinsip-prinsip penyelenggaraan manajemen sekolah? Apa saja ruang lingkup dalam manajemen sekolah? Apa saja istilah yang berkaitan dengan manajemen? Bagaimana proses manajemen yang harus dilakukan dalam pencapaian tujuan organisasi sekolah? Apakah pengertian perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengendalian?

9.

C.

Tujuan
1. 2.

Menjelaskan pengertian manajemen. Membedakan manajemen pendidikan dan manajemen sekolah.

3. 4. 5. 6. 7. 8.

Menerangkan tujuan manajemen sekolah. Menjelaskan fungsi-fungsi manajemen sekolah. Menerangkan prinsip-prinsip penyelenggaraan manajemen sekolah. Menguraikan ruang lingkup manajemen sekolah. Mendiskripsikan istilah-istilah yang berkaitan dengan manajemen. Menjelaskan proses manajemen yang harus dilakukan dalam pencapaian tujuan organisasi sekolah. Menjelaskan pengendalian. pengertian perencanaan, pengorganisasian, penggerakan,

9.

BAB II PEMBAHASAN

A.

Hakekat Manajemen Sekolah (Pengertian, Tujuan, Fungsi, Prinsip, dan Ruang Lingkup) 1. Pengertian Manajemen Sekolah Dalam perkembangannya istilah manajemen disamakan secara substansial dengan istilah administrasi. Perbedaan keduanya terletak pada ruang lingkupnya saja. Administrasi lebih luas ruang lingkupnya dibanding dengan manajemen. Keduanya menekankan pada tercapainya efisiensi dan efektivitas kerja untuk keuntungan yang lebih besar. Pengertian manajemen sekolah sebenarnya merupakan aplikasi ilmu manajemen dalam bidang persekolahan. Administrasi sekolah-manajemen sekolah. Penggunaan istilah administrasi dan manajemen dalam bidang persekolahan secara substansial sebenarnya tidak jauh berbeda. Keduanya dapat dipandang secara esensial dari tiga sudut pandang yakni sebagai ilmu, sebagai seni dan sebagai suatu proses kegiatan. Administrasi maupun manajemen dipandang sebagai suatu proses kegiatan, di dalamnya terdiri dari kegiatan yang bersifat manajerial dan kegiatan yang bersifat operatif. Kegiatan manajerial adalah kegiatan yang seyogyanya dilakukan oleh orang-orang yang memiliki status dan kewenangan sebagai manajer.
2.

Tujuan Manajemen Sekolah Tujuan akhir dari manajemen sekolah adalah membantu memperlancar pencapaian tujuan sekolah agar tercapai secara efektif dan efisien. Kehadiran manajemen dalam proses persekolahan sebagai salah satu alat untuk membantu memperlancar pencapaian tujuan. Secara lebih terinci tujuan khusus dilaksanakannya manajemen sekolah yang baik agar: pertama, pada setiap jenis dan jenjang pendidikan terjadi adanya efektivitas produksi. Para lulusannya dapat melanjutkan pada jenjang pendidikan di atasnya, dapat bekerja sesuai dengan pengetahuan dan keterampilannya. Kedua, tercapainya efisiensi penggunaan sumber daya dan dana, tidak terjadi pemborosan baik waktu, tenaga maupun uang dan yang lainnya. Ketiga, para lulusannya mampu menyesuaikan diridalam kehidupan di masyarakat, dan keempat, terciptanya kepuasan kerja pada setiap anggota warga sekolah. Untuk itu perlu dibangun suatu iklim organisasi sekolah yang sehat.

3.

Fungsi-fungsi Manajemen Sekolah


5

Fungsi manajemen sekolah berkaitan dengan pekerjaan-pekerjaan manajemen sekolah. Fungsi manajemen sekolah dilihat dari wujud problemanya terdiri dari bidangbidang garapan dari manajemen sekolah. Problema-problema yang merupakan bidang garapan dari manajemen sekolah terdiri dari:
a. b. c. d. e. f. g.

Bidang pengajaran atau lebih luas disebut kurikulum Bidang kesiswaan Bidang personalia Bidang keuangan Bidang sarana Bidang prasarana, dan Bidang hubungan sekolah dengan masyarakat (humas)

Fungsi manajemen sekolah dilihat dari aktivitas atau kegiatan manajemen meliputi:
a.

Kegiatan manajerial yang dilakukan oleh para pimpinan. Kegiatan manajerial meliputi:
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

Perencanaan Pengorganisasian Pengarahan Pengkoordinasian Pengawasan Penilaian Pelaporan, dan Penentuan anggaran

b.

Kegiatan yang bersifat operatif, yakni kegiatan yang dilakukan oleh para pelaksana. Fungsi operatif ini meliputi pekerjaan-pekerjaan:
1.

Ketatausahaan yang dapat merembes dan dapat diperlukan oleh semua unit Perbekalan Kepegawaian Keuangan, dan

yang ada dalam organisasi


2. 3. 4.

5. 4.

Humas

Prinsip-prinsip Manajemen sekolah Dalam pengelolaan sekolah agar dapat mencapai tujuan sekolah dengan baik, maka perlu mendasarkan pada prinsip-prinsip manajemen sebagai berikut:
a. b. c. d. e. f.

Prinsip efisiensi Prinsip efektivitas Prinsip pengelolaan Prinsip pengutamaan tugas pengelolaan Prinsip kerjasama Prinsip kepemimpinan yang efektif

5.

Ruang Lingkup Manajemen Sekolah


a. b. c. d.

Bidang kurikulum (pengajaran) Bidang kesiswaan Bidang personalia yang mencakup tenaga edukatif dan tenaga administrasi Bidang sarana yang mencakup segala hal yang menunjang secara langsung pada pencapaian tujuan Bidang prasarana, mencakup segala hal yang menunjang secara tidak langsung pada pencapaian tujuan, dan Bidang hubungan dengan masyarakat, berkaitan langsung dengan bagaimana sekolah dapat menjalin hubungan dengan masyarakat sekitar.

e.

f.

6.

Istilah-istilah yang Berkaitan dengan Pengertian Manajemen A B C D E

: Administrasi : Manajemen : Organisasi : Kepemimpinan : Pengambilan Keputusan : Pengambilan Keputusan yang manusiawi

B. PROSES MANAJEMEN

M. Bartol dan David C. Martin yang dikutip oleh A.M. Kadarman SJ dan Jusuf Udaya (1995) memberikan rumusan bahwa Manajemen adalah proses untuk mencapai tujuantujuan organisasi dengan melakukan kegiatan dari empat fungsi utama yaitu merencanakan (planning), mengorganisasi (organizing), memimpin (leading), dan mengendalikan (controlling). Dengan demikian, manajemen adalah sebuah kegiatan yang berkesinambungan. G.R. Terry, meliputi : (1) perencanaan (planning); (2) pengorganisasian (organizing); (3) pelaksanaan (actuating) dan (4) pengawasan (controlling).
1.

perencanaan (planning); Perencanaan tidak lain merupakan kegiatan untuk menetapkan tujuan yang akan dicapai beserta cara-cara untuk mencapai tujuan tersebut. T. Hani Handoko mengemukakan sembilan manfaat perencanaan bahwa perencanaan: (a) membantu manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan; (b) membantu dalam kristalisasi persesuaian pada masalah-masalah utama; (c) memungkinkan manajer memahami keseluruhan gambaran; (d) membantu penempatan tanggung jawab lebih tepat; (e) memberikan cara pemberian perintah untuk beroperasi; (f) memudahkan dalam melakukan koordinasi di antara berbagai bagian organisasi; (g) membuat tujuan lebih khusus, terperinci dan lebih mudah dipahami; (h) meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti; dan (i) menghemat waktu, usaha dan dana. Indriyo Gito Sudarmo dan Agus Mulyono (1996) mengemukakan langkahlangkah pokok dalam perencanaan, yaitu :

Penentuan tujuan dengan memenuhi persyaratan sebagai berikut : (a) menggunakan kata-kata yang sederhana, (b) mempunyai sifat fleksibel, (c) mempunyai sifat stabilitas, (d) ada dalam perimbangan sumber daya, dan (e) meliputi semua tindakan yang diperlukan.

Pendefinisian gabungan situasi secara baik, yang meliputi unsur sumber daya manusia, sumber daya alam, dan sumber daya modal. Merumuskan kegiatan yang akan dilaksanakan secara jelas dan tegas.

Dalam konteks pendidikan di Indonesia, model perencanaan pendidikan yang digunakan adalah mengadopsi model PPBS (planning, programming, budgeting system) yang disebut SP4 (system perencanaan penyusunan program dan

penganggaran). Esensi dari kegiatan perencanaan dengan model ini adalah sebagai berikut :
a.

Memerinci secara cermat dan menganalisis secara sistematik terhadap tujuan yang hendak dicapai Mencari alternative yang relevan, cara yang berbeda-beda untuk mencapai tujuan Menggambarkan biaya total dari setiap alternative, baik biaya langsung ataupun tidak langsung, biaya telah lewat atau biaya yang akan datang, baik biaya yang berupa uang maupun biaya yang tidak berupa uang.

b.

c.

d.

Memberikan gambaran tentang efektifitas setiap alternatuf dan bagaimana alternative itu mencapai tujuan Membandingkan dan menganalisis alternative tersebut, yaitu mencari kombinasi yang memberikan efektivitas yang paling besar dari sumber yang ada dalam pencapaian tujuan (suriasumantri, 1980:28)

e.

2.

pengorganisasian (organizing); George R. Terry (1986) mengemukakan bahwa : Pengorganisasian adalah tindakan mengusahakan hubungan-hubungan kelakuan yang efektif antara orangorang, sehingga mereka dapat bekerja sama secara efisien, dan memperoleh kepuasan pribadi dalam melaksanakan tugas-tugas tertentu, dalam kondisi lingkungan tertentu guna mencapai tujuan atau sasaran tertentu. Ernest Dale seperti dikutip oleh T. Hani Handoko mengemukakan tiga langkah dalam proses pengorganisasian, yaitu :
a.

pemerincian seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi; pembagian beban pekerjaan total menjadi kegiatan-kegiatan yang logik dapat dilaksanakan oleh satu orang; dan pengadaan dan pengembangan suatu mekanisme untuk mengkoordinasikan pekerjaan para anggota menjadi kesatuan yang terpadu dan harmonis.

b.

c.

Stoner (1986:62) menyatakan bahwa pengorganisasian merupakan proses yang berlangkah jamak, yang terdiri dari lima tahap. Pertama, memerinci pekerjaan, yaitu menentukan tugas-tuga apa yang harus dilakukan untuk mencapai organisasi. Kedua, membagi seluruh beban kerja menjadi kegiatan-kegiatan yang

dapat dilaksanakan oleh perorangan atau perkelompok. Dalam tahap ini perlu diperhatikan bahwa orang-orang yang akan diserahi tugas harus didasarkan pada kualifikasi, tidak dibebani terlalu berat dan terlalu ringan. Ketiga, menggabungkan pekerjaan para anggota dengan cara yang rasional dan efisien. Keempat, menetapkan mekanisme kerja untuk mengkoordinasikan pekerjaan dalam suatu kesatuan yang harmonis. Kelima, melakukan monitoring dan melakukan langkahlangkahpenyesuaian untuk mempertahankan dan meningkatkan efektivitas.
3.

penggerakan (actuating) Pergerakan dapat didefinisikan sebagai keseluruhan usaha, cara, teknik dan metode untuk mendorong para anggota organisasi agar mau dan ikhlas bekerja dengan sebaik mungkin demi tercapainya tujuan orgainisasi secara efisien, efektif dan ekonomis (siagan, 1992:128). Isu yang selalu mengemuka dalam pembahasan fungsi pergerakkan adalah berkenaan dengan pentingnya fungsi ini dalam keseluruhan kegiatan manajemen, karena secara langsung ia berkaitan dengan manusia beserta segala jenis kepentingan dan kebutuhannya. Sekaitan dengan perkembangan teori manajemen yang dikenal dengan Gerakan Human Relations, diajukan konsep yang dikenal dengan istilah the ten commandments of human relations, yang dapat dijadikan acuan dalam melaksanakan fungsi pergerakan. Isi dari prinsip tersebut adalah sebagai berikut :
a. b. c. d. e. f. g. h. i. j.

sinkronisasi antara tujuan organisasi dengan tujuan anggota organisasi suasanan kerja yang menyenangkan hubungan kerja yang serasi tidak memperlakukan bawahan sebagai mesin pengembangan kemampuan bawahan sampai tingkat maksimal pekerjaan yang menarik dan penuh tantangan pengakuan dan penghargaan atas prestasi kerja yang tinggi tersedianya sarana dan prasarana yang memadai penempatan personil secara tepat imbalan yang sesuai dengan jasa yang diberikan

Hal yang penting untuk diperhatikan dalam pelaksanan (actuating) ini adalah bahwa seorang karyawan akan termotivasi untuk mengerjakan sesuatu jika : (1)

10

merasa yakin akan mampu mengerjakan, (2) yakin bahwa pekerjaan tersebut memberikan manfaat bagi dirinya, (3) tidak sedang dibebani oleh problem pribadi atau tugas lain yang lebih penting, atau mendesak, (4) tugas tersebut merupakan kepercayaan bagi yang bersangkutan dan (5) hubungan antar teman dalam organisasi tersebut harmonis.
4.

pengawasan (controlling). Pengawasan merupakan proses pengamatan dari seluruh kegiatan organisasi guna lebih menjamin bahwa semua pekerjaan yang sedang dilakukan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya. Selanjutnya dikemukakan pula oleh T. Hani Handoko bahwa proses pengawasan memiliki lima tahapan, yaitu : (a) penetapan standar pelaksanaan; (b) penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan; (c) pengukuran pelaksanaan kegiatan nyata; (d) pembandingan pelaksanaan kegiatan diperlukan. Proses dasar pengawasan terdiri atas tiga tahap, yaitu :
a. penentuan standar hasil kerja

dengan standar dan penganalisaan

penyimpangan-penyimpangan; dan (e) pengambilan tindakan koreksi, bila

standar hasil pekerjaan merupakan hal yang amat penting ditentukan karena terhadap standar itulah hasil pekerjaan dihadapkan dan diuji. Standar hasil itu dapat bersifat fisik, misalnya dalam arti kuantitas barang yang dihasilkan oleh suatu perusahan, jumlah jam kerja yang digunakan, kecepatan penyelesaian tugas, jumlah atau tingkat penolakan terhadap barang yang dihasilkan dan sebagainya. Dalam melakukan pengawasan, hal-hal yang bersifat keprilakuan pun harus diukur seperti kesetiaan, semangat kerja, disiplin dan sebagainya.
b. pengukuran prestasi kerja

pengukuran prestasi kerja terdiri dari dua jenis, yaitu yang relative mudah dan sukar. Ada berbagai prestasi kerja yang relative mudah diukur karena standar yang harus dipenuhi pun bersifat konkrit. Pengukuran yang relative mudah itu biasanya berlaku bagi prestasi kerja yang hasilnya konkrit dan pekerjaan yang dilakukanpun biasanya bersifat teknis. Yang kedua adalah pengukuran yang relative sukar karena standar yang harus dipenuhi tidak selalu dapat dinyatakan secara konkrit. Misalnya, jumlah keputusan yang diambil seorang

11

pengambil keputusan tidak identik dengan efektivitas kepemimpinan seseorang.


c. koreksi

terhadap penyimpangan yang mungkin terjadi bersifat sementara, tindakan korektif terhadap gejala

meskipun

penyimpanagan, penyelewengan, dan pemborosan harus dapat diambil. Misalnya, apabila menurut pengamatan selesainya proses produksi tertentu akan lebih lama dibandingkan dengan jangka waktu yang telah ditetapkan dalam rencana, manager penanggungjawab kegiatan tersebut harus dapat mengambil tindakan segera,
d.

umpamanya dengan

menambah

orang,

memperbaiki mekanisme kerja dan tindakan lain yang sejenis. Pengawasan yang efektif Pengawasan yang efektif harus melibatkan semua tingkat manajer dari tingkat atas sampai tingkat bawah, dan kelompok-kelompok kerja. Beberapa kondisi yang harus diperhatikan untuk mewujudkan pengawasan yang efektif yaitu sebagai berikut :
1.

pengawasan harus dikaitkan dengan tujuan dan criteria yang dipergunakan dalam system pendidikan, yaitu relevansi, efektivitas, efisiensi, dan produktivitas.

2. 3. 4. 5.

Sekalipun sulit tetapi standar yang masih dapat dicapai harus ditentukan. Pengawasan hendaknya disesuaikan dengan sifat dan kebutuhan organisasi. Frekuensi pengawasan harus dibatasi. System pengawasan harus dikemudi (steering control). masalah, menemukan penyebab, membuat rancangan

Pengawasan hendaknya mengacu pada prosedur pemecahan masalah, yaitu : menemukan penanggulangan, melakukan perbaikan, mengecek hasil perbaikan, dan mencegah timbulnya masalah yang serupa.

12

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

A.

Kesimpulan Manajemen sekolah pada dasarnya merupakan aplikasi dari ilmu manajemen dalam kegiatan persekolahan. Perbedaan administrasi dan manajemen terletak pada ruang lingkupnya saja. Administrasi lebih luas ruang lingkupnya dibanding dengan manajemen. Tujuan akhir dari manajemen sekolah adalah membantu memperlancar pencapaian tujuan sekolah agar tercapai secara efektif dan efisien. Fungsi manajemen sekolah berkaitan dengan pekerjaan-pekerjaan manajemen sekolah. Dalam pengelolaan sekolah agar dapat mencapai tujuan sekolah dengan baik, maka perlu mendasarkan pada prinsip-prinsip manajemen. Ruang lingkup Manajemen Sekolah yaitu bidang kurikulum (pengajaran), bidang kesiswaan, bidang personalia, bidang sarana, bidang prasarana, dan bidang hubungan dengan masyarakat. Manajemen adalah proses untuk mencapai tujuantujuan organisasi dengan melakukan kegiatan dari empat fungsi utama yaitu merencanakan (planning), mengorganisasi (organizing), memimpin (leading), dan mengendalikan (controlling).

B.

Saran Sekolah seharusnya dapat menjalankan manajemennya dengan baik supaya membantu memperlancar pencapaian tujuan sekolah agar tercapai secara efektif dan efisien.

13

DAFTAR PUSTAKA

http://aderusliana.blogspot.com/2009/01/konsep-manajemen-sekolah.html sutomo dkk, 2011. Manajemen Sekolah.Unnes Press

14

You might also like