You are on page 1of 18

BAB I PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG Pembangunan bidang kesehatan di Kabupaten pangkep sudah semakin dirasakan oleh masyarakat, karena telah dilaksanakan baik dari segi jumlah sarana pelayanan maupun peningkatan kualitas aparat agar dapat melaksanakan pelayanan prima sesuai dengan tuntutan masyarakat yang semakin maju. Namun dibalik keberhasilan tersebut masih banyak tantangan/masalah kesehatan yang harus dihadapi termasuk faktor lingkungan, perilaku masyarakat dan lainlain. Profil Kabupaten Pangkep ini menyajikan sebagian gambaran kesehatan tentang: - kependudukan/demografi - situasi dan kecenderungan kesehatan - lingkungan kesehatan - perilaku kesehatan - program/pelayanan kesehatan Secara keseluruhan Profil Kesehatan tahun 2008 ini menggambarkan keadaan derajat kesehatan dan pencapaian upaya pelayanan kesehatan di Kabupaten Pangkep dari tahun ke tahun

2. RUMUSAN MASALAH a. Bagaimana analisis situasinya? b. Bagaimana analisis masalahnya? c. Bagaimana penentuan prioritasnya? d. Bagaimana alternatif pemecahan masalahnya? e. Bagaimana penyusunan POAnya (Planning of action)? 3. TUJUAN a. Menguraikan analisis situasi Kabupaten Pangkep b. Menguraikan analisis maslah yang terdapat di Kabupaten Pangkep c. Mengetahui prioritas masalah di Kabupaten Pangkep d. Mengetahui alternatif pemecahan masalah di Kabupaten pangkep e. Menguraikan planning of action (POA)

BAB II PEMBAHASAN

A. ANALISIS SITUASI 1. Kependudukan/demografi 1) Jumlah dan pertumbuhan penduduk Berdasarkan BPS (Kabupaten Pangkep dalam angka tahun 2008) jumlah penduduk sebesar 302.874 jiwa dimana penduduk laki-laki sebesar 144.743 jiwa dan jumlah penduduk perempuan sebesar 158.131 jiwa . dengan jumlah penduduk terbanyak berada di wilayah kecamatan Labakkang dan jumlah penduduk yang paling sedikit adalah kecamatan Tondong Tallasa. Keadaan penduduk di Kabupaten Pangkep setiap tahun mengalami peningkatan.

2) Struktur umur Komposisi penduduk menurut kelompok umur dapat memberikan beberapa gambaran pada suatu daerah, antara lain : beban tanggungan, tinggi rendahnya tingkat kelahiran dan umur harapan hidup. Penduduk di Kabupaten Pangkep yang berusia muda masih lebih besar terutama pada usia 5-9 tahun, 10-14 tahun dan 15-19 tahun. Di samping itu jumlah pnduduk usia 65 tahun ke atas lebih banyak dibanding usia 60-64 tahun.

STRUKTUR PENDUDUK MENURUT KELOMPOK UMUR DAN JENIS KELAMIN DI KAB. PANGKEP TAHUN 2008 NO KELOMPOK UMUR JENIS KELAMIN LAKI-LAKI 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 <1 1-4 5-9 10-14 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60-64 66 ke atas JUMLAH 3.307 13.229 18.684 15.645 14.193 11.445 10.436 11.289 10.437 9.128 6.368 6.518 4.492 3.626 5.946 144.743 PEREMPUAN 3.226 12.903 16.287 15.498 14.073 12.968 15.022 14.706 11.385 9.647 7.115 7.433 5.060 5.060 7.748 158.131 6.533 26.132 34.971 31.143 28.266 24.413 25.458 25.995 21.822 18.775 13.483 13.951 9.552 8.686 13.694 302.874 JUMLAH

Sumber Data : BPS Kab. Pangkep Tahun 2008

3) Mobilitas: Masalah di Perkotaan Kepadatan penduduk yang tidak merata merupakan permasalahan yang sampai saat ini belum tuntas, keadaan ini dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain pendidikan, kesempatan kerja dan lain-lain. Di Kabupaten Pangkep kepadatan penduduk tertinggi terdapat di kecamatan pangkajene yaitu 817 jiwa/km2. Hal ini dimungkinkan karena kecamatan Pangkajene merupakan pusat kegiata baik pemerintahan maupun perekonomian. Secara keseluruhan kepadatan penduduk di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2008 sebesar 272/km dengan rata-rata jiwa per rumah tangga 4 orang.
3

4) Jml penduduk miskin Terdapat 1 35.357 masyarakat miskin di Kabupaten Pangkep pada tahun 2008 5) Jml kelompok khusus/rentan: a. Bumil Pada tahun 2008 ada 7960 ibu hamil di Kabupaten Pangkep. b. Persalinan Pada tahun 2008 ada 7073 ibu bersalin di Kabupaten Pangkep dan hanya sekitar 5.367 ( 75,88%) orang yang ditolong oleh tenaga kesehatan. c. Bayi Pada tahun 2008, berdasarkan data jumlah bayi dari Bidang Bina Kesehatan keluarga yaitu sebanyak 6190 bayi di Kabupaten Pangkep d. Balita Jumlah balita pada tahun 2008 di Kabupaten Pangkep yaitu 30.427 balita (umur 1-4 tahun). e. Anak sekolah Jumlah anak sekolah di Kabupaten Pangkep pada tahun 2008 yaitu sebanyak 43.308 siswa SD , 26.334 siswa SMP dan SMU f. Tenaga kerja Jumlah tenaga kerja di Kabupaten Pangkep pada tahun 2008 yaitu sebanyak 5.489 pekerja formal g. Usila Penduduk di Kabupaten Pangkep yang berusia lanjut Tahun 2006 ada 13.369 terjadi peningkatan pada Tahun 2007 berjumlah 14.251 dan sebanayak 13.649 pada tahun 2008

2. Situasi dan kecenderungan kesehatan 1. Morbiditas: Berdasarkan laporan dari Bidang Bina Yankes bahwa jumlah kesakitan pada tahun 2006 sebesar 211.866, meningkat menjadi 261.736. Tahun 2007, untuk tahun 2008 meningkat lagi menjadi 340.570 kesakitan. Pola penyakit pada semua golongan umur dapat dikelompokkan pada 10 penyakit terbanyak dan yang menempati urutan pertama adalah penyakit infeksi akut pada saluran pernapasan bagian atas (16,1 %). Dan penyakit penyebab kematian yang dilaporkan oleh seluruh puskesmas Tahun 2008 adalah hypertensi sebanyak 87 kasus

POLA PENYAKIT TERBANYAK DI PUSKESMAS KABUPATEN PANGKEP TAHUN 2007-2008 JENIS PENYAKIT TAHUN 2008 JUMLAH 1. Infeksi akut lain pada saluran pernapasan bagian atas 2. Penyakit lain pada saluran Pernapasan 3. Penyakit pada system otot dan jaringan pengikat 4. Penyakit Penyakit Tekanan Darah tinggi 5. Penyakit kulit alergi 6. Diare(termasuk tersangka kolera) 7. Ginggivitas & Penyakit periodontal 8. Kecelakaan dan Ruda paksa 9. Penyakit kulit infeksi 10. Asma Penyakit lain lain JUMLAH 20.269 15.970 12.149 8.891 7.872 7.676 6.407 138.702 340.570 5,9 4,7 3,6 2,6 2,3 2,2 1,9 40,72 100 14.557 16.456 11.501 8.715 7.735 7.347 6.901 101,524 261.736 5,6 6,3 4,4 3,3 3,0 2,8 2,6 38,78 100 38.951 28.731 11,4 8,4 37.087 22.969 14,2 8,8 54.952 % 16,1 TAHUN 2007 JUMLAH 26.947 % 10,3

2. Mortalitas a. Angka Kematian Bayi ( AKB ) / Infant Mortality Rate ( IMR ) Angka Kematian Bayi di Kabupaten Pangkep dari tahun 2004 s/d 2008 berfluktuasi,Tahun 2006 angka kematian bayi 2,56 per 1000 kelahiran hidup meningkat menjadi 4,4 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2007.Dan pada tahun 2008 terjadi penurunan jumlah kematian bayi dari tahun sebelumnya yaitu 4,0 per 1000 kelahiran hidup,dengan jumlah 22 bayi mati dari kelahiran 5435.

b. Angka Kematian Balita (AKABA) / Child Mortality Rate (CMR) Kematian balita untuk tahun 2007 meningkat dari tahun 2006,dan pada tahun 2008 terjadi penurunan dari 0,31 tahun 2007 ( 9 balita mati)menjadi jadi 0,2 per 1000 balita hidup dengan rincian 7 orang balita mati.

c. Angka Kematian Ibu (AKI) / Maternal Mortality Rate (MMR) Pada Tahun 2007 Angka Kematian Ibu 1,3 per 1000 kelahiran hidup berarti ada peningkatan dari tahun 2006 yang hanya 1,2 per 1000 kelahiran hidup.Dan pada tahun 2008 terjadi penurunan menjadi 1,1 per 1000 kelahiran hidup dengan jumlah ibu mati tercatat ada 6 orang.

d. Angka Kematian Kasar (AKK) / Crude Death Rate (CDR) Berdasarkan hasil perhitungan data sekunder tahun 2002 Angka Kematian Kasar (CDR) di Kabupaten Pangkep yaitu 1,71 per1000 Penduduk. Jika dibandingkan tahun 2003 mengalami peningkatan dari 1,71 per 1000 penduduk menjadi 2,69 per 1000 penduduk.Dan pada Tahun 2007 CDR Kabupaten Pangkep yaitu 2,50 per 1000 penduduk.Dan pada tahun 2008 CDR kabupaten pangkep terjadi peningkatan menjadi 4,4 kematian per 1000 penduduk.

3. Lingkungan kesehatan 1) Akses thd air bersih Berdasarkan laporan dari Subdi P2PL tahun 2007 dari 65.232 jumlah KK yang ada ternyata hanya 34.439 KK yang memiliki persediaan air bersih atau sekitar 54,86% dari jumlah KK yang ada. Dan pada tahun 2008 dari 70.896 KK yang ada hanya 37.116 KK yang memiliki akses air bersih atau hanya sekitar 52,35 % dari jumlah keseluruhan KK yang ada.

2) Jamban/tempat bab Klasifikasi sarana pembuangan kotoran dilakukan berdasarkan atas tingkat resiko pencemaran yang ditimbulkan. Dalam hal ini system pembuangan kotoran manusia dibedakan dalam 4 (empat) jenis sarana yaitu leher angsa, plengsengan, cemplung/cubluk, dan lain lain. Di Kabupaten Pangkep pada tahun 2007 jumlah KK yang memiliki jamban hanya 21.598 KK dari 24.597 KK yang telah diperiksa dari seluruh jumlah KK yang ada di Kab.Pangkep (62.776 KK),cakupan kepemilikan jamban dari tahun 2006 mengalami penurunan pada tahun 2007,dan pada tahun 2008 dari jumlah keseluruahn KK yang ada yaitu 70.896 yang ada,dari 31.211 KK yang survei ternyata hanya 29.072 KK yang memiliki jamban atau 93,14 % dari jumlah KK yang disurvei
6

3) Rumah Sehat Berdasarkan laporan Subdin P2PL Tahun 2007 dari jumlah rumah yang ada yaitu 64.776 yang diperiksa sebanyak 34.713 rumah atau sekitar 53,59 % dari jumlah rumah seluruhnya,ternyata yang masuk kriteria rumah sehat sebanyak 21.576 rumah dari jumlah rumah yang diperiksa atau sekitar 62,16 %. Dan pada tahun 2008 dari jumlah Rumah yang ada yaitu 56.321 ( Pusk.Kota Pangkajene tidak masuk datanya)yang diperiksa sebanyak 32.049 Rumah dan yang masuk kategori rumah sehat hanya sekitar 18.379 ( 57,35%)

4. Perilaku kesehatan

Di Kabupaten Pangkep jumlah desa secara keseluruhan adalah 102 desa, dan dari 17211 rumah tangga yang dipantau hanya 7972 rumah tangga yang menerapkan PHBS atau sekitar 46,3 %.Dan pada tahun 2008 terdapat 40.135 rumah tangga yang dipantau dan tercatat 25.404 rumah tangga yang ber PHBS atau sekitar 63,30 %, meningkat dari tahun lalu

5. Program/pelayanan kesehatan a. Kinerja/cakupan 1. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak a. Pemeriksaan Kesehatan Ibu Hamil Cakupan pelayanan antenatal dapat dipantau malalui pelayanan kunjungan baru ibu hamil (K1). Pada tahun 2007 cakupan K1 ibu hamil sebesar 88,72 %, sedangkan cakupan K4 sebesar 70,95%.Dan pada tahun 2008 cakupan K1 ibu hamil 92 % dari jumlah ibu hamil sebanyak 7.960 dan K4 tercatat 75,85% b. Cakupan Fe 1 dan Fe 3 Pemberian tablet Fe pada ibu hamil dapat dibedakan menjadi Fe 1 yaitu yang mendapat 30 tablet ( 1 bungkus ) dan Fe 3 yang mendapat 90 tablet ( 3 bungkus ) selama masa kehamilan. Distribusi Fe1 pada tahun 2008 tercatat 7.331 dan Fe3 tercatat 7.259 pada ibu hamil c. Pertolongan Persalinan Berdasarkan laporan dari Subdin Kesehatan Keluarga ( Kesga) bahwa jumlah persalinan yang dilayani oleh tenaga kesehatan selama Tahun 2007 yaitu sebanyak 5397 orang (97,68%) dari perkiraan persalinan sebanyak 5525,
7

terjadi penurunan dibanding Tahun 2006 yang perkiraan persalinanya 6.705 dan ditolong oleh tenaga kesehatan sebanyak 5.085 persalinan. Dan pada tahun 2008 dari 7073 ibu bersalin hanya sekitar 5367 ( 75,88%) orang yang ditolong oleh tenaga kesehatan.Di Kabupaten Pangkep selain ditolong oleh tenaga kesehatan juga ditolong oleh dukun terlatih.

2. Keluarga Berencana (KB) Family Planning (FP) Di Kabupaten Pangkep pada tahun 2007 jumlah peserta KB Baru 2781 (5,34 %) dan aktif sebanyak 28221 atau 54,18% dari 52087 jumlah PUS yang ada. Sedangkan pemakaian alat kontrasepsi pada peserta KB Baru yang banyak digunakan adalah suntik sebanyak 1549 atau 55,74%. Pil sebanyak 1070 ( 38,5%). Implant sebanyak 104(3,74 %). Kondom sebesar 18 ( 0,64%) dan IUD 6 ( 0,2% ).Dan pada tahun 2008 jumlah peserta KB baru 2.977(6,08%) dan KB Aktif tercatat 21.514 atau sekitar 43,96 % dari 48.937 jumlah PUS yang ada

3. Imunisasi Program imunisasi merupakan salah satu program prioritas dari Departemen Kesehatan yang dinilai sangat efektif dalam menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi akibat penyakit penyakit yang dapat dicegah oleh imunisasi meliputi TBC, Difteri, Pertusis, Tetanus, Polio, Campak, dan Hepatitis B. Sasaran program Imunisasi adalah (1) Bayi baru lahir s/d umur < 1 tahun (2) Anak sekolah SD/MI/Sederajat (3) Wanita hamil (4) Wanita usia subur umur 15 39 tahun dan (5) calon pengantin wanita Berdasarkan laporan dari Seksi Pencegahan dan Pengamatan Penyakit jumlah bayi yang diimunisasi pada Tahun 2007 hanya 6610 bayi, Tahun 2007 dengan cakupan imunisasi BCG 5475 (82,83%),DPT1 sebanyak 6231 (94,27%),Polio sebanyak 5941 (89,88%) dan cakupan imunisasi campak sebesar 5708 (86,35%).Dan pada Tahun 2008 jumlah bayi yang jadi sasaran sebanyak 6779 dengan cakupan BCG sebanyak 6354 (93,73%),DPT1/HB 1 sebanyak 6647 ( 98,05%),Polio3 6441 (95,01%)dan campak sebanyak 6188 (91,28%)

4. Pemberantasan Penyakit a. Kusta Di Kabupaten Pangkep jumlah penderita kusta pada tahun 2006 PB sebanyak 9 penderita dan MB sebanyak 49 penderita. Dan untuk Tahun 2007 ada 59 penderita dengan RFT 46 orang .Di RSUD tercatat 27 penderita yang dirawat jalan.Dan pada tahun 2008 tercatat penderita kusta PB sebanyak 80 dan penderita MB sebanyak 116 kasus. b. D i a r e Pada tahun 2006 jumlah kasus yang dilaporkan oleh puskesmas sebanyak 7641 kasus dan ada 3082 kasus yang terjadi pada balita, kecamatan yang paling banyak melaporkan kasus diarenya pada balita adalah kecamatan Minasatene dengan jumlah puskesmas 2 buah yaitu sebanyak 514 kasus dan ada 2 kasus kematian, sedangkan kasus diare seluruhnya yang ditangani oleh Rumah sakit Umum sebanyak 146 rawat jalan dan 499 rawat inap ,sedangkan Rumah Sakit Tonasa melaporkan sebanyak 424 kasus rawat jalan pada balita Dari data diatas dapat dilihat terjadinya peningkatan kasus untuk Tahun 2007 sebanyak 11.116 kasus diare.Kecamatan yang paling banyak melaporkan kasus diarenya adalah Kec.Labakkang sebanyak 1887 kasus dengan jumlah puskesmas 3 buah.Sedang di RSUD tercatat 161 kasus diare rawat jalan dan ada 562 kasus rawat inap.Rumah Sakit Tonasa melaporkan kasus diarenya 86 rawat jalan dan 40 rawat inap. Dan pada tahun 2008 kasus diare tercatat sebanyak 12.120 kasus,dan sebanyak 5037 kasus terjadi pada balita c. Tuberkolosis Tahun 2006 Tercatat TB Paru klinis pada Rumah Sakit Umum Pangkep 20 kasus dan TB Paru + sebanyak 122 kasus.Dari laporan seluruh puskesmas ada 35 TB Paru klinis dan 273 TB Paru positif.Untuk Tahun 2007 tercatat 59 kasus TB Paru Klinis termasuk kasus pada RSU dan Rumah Sakit Tonasa, dan ada 306 kasus TB Paru Positif.Dan pada tahun 2008 tercatat TB Paru Klinis sebanyak 55 kasus di puskesmas dan TB Paru positif sebanyak 254 kasus d. Demam Berdarah Dengue (DBD) Pada tahun 2006 tercatat 85 kasus sedangkan di Rumah Sakit Umum ada 180 kasus,dan RS Tonasa ada 15 kasus rawat jalan dan 18 rawat inap.
9

Untuk Tahun 2007 tercatat 357 kasus dari puskesmas,19 kasus dari RSU.Dan pada tahun 2008 tercatat kasus DBD di puskesmas sebanyak 325 kasus. e. Malaria Di Kabupaten Pangkep menurut laporan dari puskesmas tercatat 117 kasus malaria (+) dan malaria klinis sebanyak 3123 orang. Di RSU terdapat 17 kasus malaria klinis dan RS Tonasa ada 4 kasus untuk tahun 2006 ,pada Tahun 2007 tercatat 963 kasus malariaklinis dan 8 kasus malaria positif.Dan pada Tahun 2008 tercatat 1.176 kasus Malaria klinis di wilayah puskesmas dan ada 7 kasus malaria Positif.

b. Pembiayaan Dalam melaksanakan upaya pelayanan kesehatan diperlukan pembiayaan baik yang bersumber dari pemerintahan maupun masyarakat termasuk swasta. Di kabupaten Pangkep pembiayaan kesehatan tahun 2007 total anggaran untuk bidang kesehatan sebesar Rp. 41.238.630.035 dengan uraian berdasarkan sumber dana adalah anggaran bersumber dari APBD Provinsi sebesar Rp. 1.228.559.000 , dana bersumber dari APBN sebesar Rp. 7.738.000.000 dan dana bersumber dari bantuan luar negeri sebesar Rp. 1.483.917.322. Tahun 2008 anggran kesehatan yang bersumber dari APBD Kabupaten (DAU) sebesar Rp. 13.903.083.530 , ini termasuk anggaran untuk belanja tidak langsung, sedangkan untuk anggaran yang bersumber dari DAK sebesar Rp. 7.738.000.000 dan dari DHS-II sebesar Rp. 321.029.100

c. SDM: jumlah, jenis, distribusi Pada tahun 2007 jumlah tenaga kesehatan di wilayah puskesmas, pustu dan polindes sebanyak 465 orang tidak termasuk tenaga yang latar belakang pendidikan non kesehatan, Dinas Kesehatan sebanyak 52 tenaga kesehatan dan 17 tenaga administrasi. Pada tahun 2006 jumlah tenaga kesehatan di 18 puskesmas sebanyak 482 orang tidak termasuk tenaga non kesehatan, Rumah Sakit Umum 132 orang tenaga kesehatan dan 17 Tenaga Non Kesehatan dan 99 orang tenaga PTT, Rumah Sakit Tonasa 52 orang dan Dinas Kesehatan ada 78 orang. Pada tahun 2008 kondisi penyebaran tenaga kesehatan di seluruh sarana kesehatan yang ada di Kabupaten Pangkep adalah 45 tenaga medis (dokter dan dokter gigi) tersebar di 19 Puskesmas, Rumah Sakit ada 23 tenaga medis dan RS Tonasa ada 5
10

orang. Tenaga perawat dan bidan ada 302 tenaga di 19 puskesmas dan 76 tenaga di RSUD Kab. Pangkep.

d. Sarana: jumlah, jenis, distribusi Perkembangan sarana kesehatan di Kabupaten Pangkep dari tahun ke tahun menglami peningkatan baik secara kuantitas maupun jenis pelayanan yang diberikan. Terlebih lagi sejak pemerintah Kab. Pangkep mencanangkan kesehatan gratis buat masyarakat sejak tahun 2007. Penyediaan sarana kesehatan merupakan kebutuhan pokok dalam upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat dan menjadi salah satu perhatian utama pembangunan di bidang kesehatan, yang bertujuan agar semua lapisan masyarakat dapat menikmati pelayanan kesehatan antara lain : Puskesmas Distribusi puskesmas dan puskesmas pembantu sudah merata. Pada tahun 2006 jumlah puskesmas 18 yang terdiri dari 18 puskesmas perawatan, pustu 57 buah dimana di daratan ada 27, di pegunungan ada 8 dan di kepulauan ada 22 pustu. Pemanfaatan fasilitas kesehatan dapat dengan indikator rata-rata kunjungan perhari buka puskemas dan frekuensi kunjungan di puskesmas. Pada tahun 2005 jumlah kunjungan rawat jalan puskesmas sebanyak 133.399, mengalami peningkatan apabila dibandingkan pada tahun 2006 yaitu sebanyak 231.662 dan pada tahun 2007 kunjungan rawat jalan sebanyak 276.3 dan rawat inap 3164. Dan pada tahun 2008 tercatat jumlah kunjungan rawat inap ada 3.217. Peningkatan kunjungan tersebut disebabkan karena masyarakat tidak lagi mengeluarkan biaya pengobatan dan masyarakat dapat berkunjung di sarana pelayanan kesehatan walaupun baru muncul gejala ringan, sehingga penyakit yang lebih parah dapat dicegah secara dini.

Rumah Sakit Pada tahun 2008 jumlah Rumah Sakit di Kabupaten Pangkep ada 2 yaitu Rumah Sakit Umum Pangkep milik Pemerintah dan Rumah Sakit Swasta milik BUMN (PT. Semen Tonasa), dengan jumlah tempat tidur masing-masing 135 buah di RSUD dan 30 buah di Rumah Sakit Tonasa.

11

B. ANALISIS MASALAH Masalah adalah kesenjangan antara apa yang ditemukan dengan apa yang seharusnya, atau adanya suatu kesenjangan antara apa yang diharapkan (what should be) dengan apa yang terjadi (what it is). Berdasarkan analisis situasi di atas, maka dapat dirumuskan analisis masalahnya. Salah satu pendekatan yaitu menggunakan metode Blum dengan memperhatikan faktor yang mempengaruhi status kesehatan suatu masyarakat yang dikemukakan oleh H.L. Blum. 4 faktor determinan kesehatan menurut H.L. Blum : 1. Masalah lingkungan kesehatan 2. Masalah perilaku kesehatan 3. Masalah pelayanan kesehatan 4. Masalah kependudukan/KB Masalah-masalah penyakit di Kabupaten Pangkep : Kusta Diare : Pada tahun 2008 tercatat penderita kusta PB sebanyak 80 dan

penderita MB sebanyak 116 kasus. : Pada tahun 2008 kasus diare tercatat sebanyak 12.120 kasus,dan

sebanyak 5037 kasus terjadi pada balita Tuberculosis : Pada tahun 2008 tercatat TB Paru Klinis sebanyak 55 kasus di puskesmas dan TB Paru positif sebanyak 254 kasus DBD kasus Malaria : pada Tahun 2008 tercatat 1.176 kasus Malaria klinis di wilayah : Pada tahun 2008 tercatat kasus DBD di puskesmas sebanyak 325

puskesmas dan ada 7 kasus malaria Positif.

12

Analisis penyebab masalah untuk masing-masing faktor determinan Masalah Lingkungan Kusta Lingkungan sekitar yang tidak bersih, kurangnya akses mendapatkan air bersih. Faktor Determinan Perilaku Masyarakat yang sering menggunakan air yang tidak bersih untuk keperluan Mck. Yankes Pelayanan kesehatan dalam upaya pemberantasan dan Kependudukan Masih banyaknya jumlah penduduk miskin yang

penanggulangan belum dapat kusta masih kurang mengakses air bersih Masih banyaknya jumlah penduduk miskin yang belum dapat mengakses air bersih. Masih banyak masyarakat miskin yang kurang gizi, terutama pada balita.

Diare

Sanitasi lingkungan Penyajian dan makanan yang dikonsumsi masyarakat tidak bersih dan sehat makanan tidak bersih dan sehat, masyarakat lebih suka mengkonsumsi jajanan yang tidak terjamin kebersihannya. Kebiasaan masyarakat mengkonsumsi air yang tidak dimasak.

Pelayanan kesehatan yang belum maksimal

Tuberkulosis

Lingkungan rumah yang tidak sehat Lingkungan yang tidak higienis, polusi udara di sekitar, tempat tinggal yang

Perilaku masyarakat yang tidak memperhatikan kebersihan lingkungan, batuk

Penanggulangan tuberkulosis di Indonesia masih jauh dari harapan, penatalaksanaan penderita dengan sistem pencatatan

Banyaknya jumlah penduduk miskin dan lanjut usia yang merupakan kelompok
13

kurang ventilasi, sempit dan sesak

sembarangan, tidak sering mencuci tangan

pelaporan belum seragam di semua unit pelayanan kesehatan baik pemerintah maupun swasta

rentan terkena TB

DBD

Lingkungan sekitar rumah warga yang tidak bersih dan sehat menyebabkan nyamuk mudah berkembang

Kurangnya kesadaran masyarakat dalam menerapkan 3M dan PHBS

rendahnya tingkat pelayanan kesehatan

Mobilitas penduduk yang cukup tinggi; peningkatan kasus di daerah endemis, beberapa daerah yang selama ini sporadis terjadi KLB

Malaria

Lingkungan sekitar rumah warga yang tidak bersih dan sehat menyebabkan nyamuk mudah berkembang

Kurangnya kesadaran masyarakat dalam

Pemeriksaan hanya tidak maksimal memperhatikan

Mobilitas penduduk yang cukup tinggi; peningkatan kasus di daerah endemis, beberapa daerah yang selama ini sporadis terjadi KLB

menerapkan 3M gejala demam dan PHBS

14

C. PENENTUAN SKALA PRIORITAS Metode matematik PAHO (Pan American Health Organization) 1. Magnitude (M) masalah Menunjukkan berapa banyak penduduk yang terkena masalah tersebut. 2. Severity (S) Menunjukkan tingkat keparahan dampak yang diakibatkan oleh masalah kesehatan tersebut. Ini bisa ditunjukkan misalnya oleh CFR (case fatality rate) penyakit yang bersangkutan atau oleh besarnya biaya yang diperlukan untuk menanggulangi atau mengobatinya. 3. Vulnerability (V) Menunjukkan apakah kita memiliki cara atau teknologi yang murah dan efektif untuk mengatasi masalah tersebut. 4. Community concern (C) Menunjukkan tingkat kehebohan yang ditimbulkan oleh masalah tersebut di tengah masyarakat. Masalah Penyakit Berbasis Lingkungan di Kabupaten Pangkep

Penyakit Kusta Diare TB DBD Malaria

M 1 10 2 3 8

S 4 5 7 9 9

V 7 8 8 6 6

C 7 7 7 8 8

Total 196 2800 784 1296 3456

Pada tabel tersebut, besaran masalah digambarkan oleh angka dengan rentang antara 1-10. Makin besar masalah maka makin besar angka yang diberikan. Pemberian angka ini ditentukan oleh pengamatan kita terhadap kondisi masyarakat di lapangan, tingkat keparahan penyakit, serta kesiapan Dinkes dalam penanganan masalah. Variabel M didapatkan dari data kasus yang terjadi di Kabupaten Pangkep tahun 2008. Variabel S ditentukan oleh case fatality rate. Variabel V ditentukan oleh kemampuan Dinkes dalam mengembangkan program untuk mengintervensi kasus.

15

Variabel C ditentukan oleh tingkat perhatian/kehebohan dan kepedulian masyarakat untuk ikut aktif mengeleminasi penyakit Dari tabel di atas Malaria mendapat skor tertinggi, sehingga dapat disimpulkan bahwa Malaria merupakan prioritas dalam menanggulangi penyakit-penyakit berbasis lingkungan di Kabupaten Pangkep.

D. MENYUSUN ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH Untuk menjawab pertanyaan tentang penyebab utama masalah kesehatan yang dihadapi suatu daerah maka perlu disusun alternatif pemecahan masalahnya, dapat dilakukan dengan cara : 1. Focus Group Discussion (FGD) 2. Curah pendapat (Brainstorming) Focus Group Discussion (FGD) atau Diskusi Kelompok Terarah (DKT) adalah bentuk diskusi yang bersifat informal dan terstruktur untuk mendiskusikan atau membahas suatu masalah tertentu atau membahas cara penyelesaian suatu masalah. Brainstorming (curah pendapat) adalah metoda yang digunakan untuk menggali ide atau pemikiran baru yang secara efektif melibatkan seluruh anggota kelompok. Alternatif pemecahan masalah dari masalah kesehatan/penyakit yang terdapat di Kabupaten Pangkep yaitu: Pendidikan/penyuluhan kesehatan perlu ditingkatkan dan dilaksanakan secara intensif kepada; individu, keluarga, kelompok, masyarakat, tentang cara penularan dan cara pencegahan, pemberantasan, penanggulangan, pengobatan penyakit agar masyarakat dapat berperan serta aktif untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatannya serta dapat segera memeriksakan kesehatannya. Meningkatkan kinerja Pejabat Struktural , Pejabat Fungsional dan seluruh staf Dinas Kesehatan termasuk kualitas seluruh sarana dan prasarana kesehatan Peningkatan mutu dan jangkauan pelayanan kesehatan dasar/rujukan, peningkatan Upaya Kesehatan Khusus, peningkatan manajemen obat, makanan, alat kesehatan dan farmasi.

16

Meningkatkan peran serta lintas sektor, lintas program, Lembaga Swadaya Masyarakat, Dunia Usaha, Tokoh Masyarakat, Organisasi pemuda, Organisasi Kemasyarakatan dalam upaya kesehatan bersumber daya masyarakat.

Meningkatnya pengamatan dan pencegahan penyakit a. Meningkatnya pemberantasan dan penanggulangan KLB b. Meningkatnya pengawasan kualitas air dan penyehatan lingkungan. c. Meningkatnya Upaya penyehatan TTU makanan dan minuman. d. Meningkatkan Upaya kesehatan matra dan kesehatan lingkungan kerja.

Meningkatnya Pelayanan bumil, bufas, bayi, balita, serta perbaikan gizi masyarakat. Meningkatnya pengembangan perencanaan anggaran kesehatan, pengembangan Sisitem Informasi Kesehatan, Pengembangan Monitoring dan Evaluasi dan Peningkatan Penelitian pengembangan kesehatan

peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan terutama pada penduduk miskin/rentan di wilayah Kabupaten Pangkep.

E. MENYUSUN TUJUAN a) Tujuan Umum Menurunkan angka prevalensi penyakit Meningkatkan cakupan pemeriksaan Menurunkan angka kematian

b) Tujuan Khusus Meningkatkan pengetahuan masyarakat Menyediakan fasilitas kesehatan

F. MENYUSUN POA (PLANNING OF ACTION) Plan of Action (POA) atau Rencana Operasional adalah suatu dokumen penyusunan rencana pelaksanaan program kesehatan yang disusun berdasarkan kegiatan-kegiatan dengan memperhitungkan hal-hal yang telah ditetapkan dalam proses sebelumnya serta semua potensi sumber daya yang ada

17

BAB III PENUTUP


a. Kesimpulan Analisis situasi kesehatan menggambarkan keadaan/situasi di suatu daerah meliputi: Kependudukan, Situasi dan kecenderungan kesehatan, Lingkungan kesehatan , Perilaku kesehatan ,Program/pelayanan kesehatan, Kebijaksanaan kesehatan dan Kebijakan/rencana pembangunan daerah Perlunya identifikasi dan penentuan penyebab masalah adalah untuk menjawab penyebab utama masalah kesehatan suatu daerah, sehingga program yang disusun dapat lebih spesifik dan mampu memecahkan masalah kesehatan tersebut. Penentuan prioritas masalah penting karena sumberdaya (6M1T: Man/tenaga, Money/dana atau uang, Material/bahan, Methode/teknik, Mechine/alat, Market/pasar dan Time/waktu) bidang kesehatan yang terbatas, sedangkan problema yang harus ditanggulangi sangat banyak dan kompleks Manfaat dilakukannya alternatif pemecahan masalah melalui FGD atau Brainstorming yaitu dapat diperoleh masukan dari berbagai pihak mengenai suatu masalah atau cara penyelesaian suatu masalah Penentuan tujuan dalam perencanaan yaitu sebagai Pedoman bagi kegiatan; menentukan kegiatan yang harus dan tidak harus dilakukan, termasuk sebagai dasar untuk alokasi sumber daya

b. Saran Pembangunan kesehatan di Kabupaten Pangkep masih perlu ditingkatkan, terutama pada 4 programnya yaitu : 1. Lingkungan Sehat, Perilaku Sehat dan Pemberdayaan Masyarakat. 2. Upaya Kesehatan. 3. Perbaikan Gizi Masyarakat. 4. Program sumber Daya Kesehatan
18

You might also like